Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ETIKA WAHYU DAN ETIKA PERATURAN


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Etika
Dosen : Metoddyus Tri Brata Role, S. Fil.,M.Pd.

Oleh :
1. Ade Irma Suryani
2. Antonius Ruari
3. Basillia Anselma Silli
4. Maria Assumpta Meisya
5. Edo Mahendra
6. Semarina Yupita

KELAS PKK 1
KELOMPOK 1
SEKOLAH TINGGI AGAMA KATOLIK NEGERI
PONTIANAK

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjuduk Etika Wahyu dan Etika Peraturan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
bapak Metoddyus Tri Brata Role, S. Fil.,M.Pd pada mata kuliah Etika.
Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Etika
Wahyu dan Etika Peraturan bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami memyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun yang akan berguna bagi
kami akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................(1)
KATA PENGANTAR............................................................................(2)
DAFTAR ISI ..........................................................................................
(3)
BAB 1 ......................................................................................................
(4)
1.1. Latar Belakang Masalah...........................................................
(4)
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................
(4)
1.3. Tujuan.......................................................................................(4)
BAB 2......................................................................................................
(5)
2.1. Gagasan dasar Etika Wahyu dan Etika peraturan.....................(5)
2.2. Penilaian kritis terhadap Etika Wahyu dan Etika Peraturan.....(6)
2.3. Sumbangan Etika Wahyu dan Etika Peraturan dalam kehidupan
menggereja dalam berkaitan dengan tugas pewartaan..............
(6)
2.4. Sumbangan Etika Wahyu dan Etika
Peraturan bagi dunia pendidikan...............................................
(7)
BAB 3.......................................................................................................
(8)
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................(9)

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci utama
penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat
terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada
lingkungan tempat kita berada. Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri
manusia tidak bisa terlepas dari manusia yang lain, oleh karna itu manusia harus
hidup saling berdampingan dan melakukan hubungan sosial dimasyarakat disinilah
etika diperlukan sebagai suatu peraturan dalam hidup bermasyarakat agar manusia
dapat membedakan tindakan yang baik dan yang buruk dan selalu melakukan
tindakkan sesuai dengan kehendak Tuhan.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah uang akan diterapkan yaitu :


1.3. Apa yang dimaksud Etika Wahyu dan Etika Peraturan?
1.4. Apa aspek positif dan negatif Etika wahyu dan Etika peraturan?
1.5. Apa sumbangan kedua etika dalam kehidupan gereja dan dalam dunia
pendidikan?

1.3. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam
hal beretika. Karna etika sangat perlu dalam kehidupan pribadi ataupun dalam
kehidupan bermasyarakat. Dan juga sebagai acuan dan pedoman hidup dalam
bermasyarakat. Dan agar tidak terjadi penyimpangan dalam kehidupan
bermasyarakat, dan agar pembaca dapat menerapkannya di dalam kehidupan
bermasyarakat

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Gagasan Dasar Etika Wahyu dan Etika Peraturan

1. Etika Wahyu
Kaidah etika wahyu : suatu tindakan adalah betul apabila sesuai dengan kehendak Allah;
suatu tindakan adalah salah apabila tidak sesuai dengan Allah; suatu tindakan wajib apabila
apabila diperintahkan Allah.Mengapa adanya wahyu yang memuat petunjuk-petunjuk atau
peraturan-peraturan moral tidak berarti bahwa etika normatif tidak perlu lagi? Jelaskan dua
masalah pokok etika wahyu baik menyangkut isi normanya, maupun menyangkut
rasionalitasnya. Etika wahyu masih membutuhkan etika normatif karena etika wahyu
memiliki empat masalah, yakni:
1. Menyangkut isi norma: meskipun apa yang dianggap sebagai maksud Allah ditulis dengan
jelas, namun kesimpulan yang ditarik daripadanya masih terbuka terhadap penafsiran.
2. Menyangkut rasionalitas norma wahyu: mendasarkan suatu pewajiban atau pelanggaran
tindakan hanya semata-mata pada tulisan wahyu, memuat irasionalisme, jika mengapa
pewajiban/pelarangan itu dibuat Allah tidak dijelaskan. Artinya perlu dicari alasan mengapa
Tuhan mewajibkan atau melarang sesuatu. Padahal sesuatu buruk bukan karena dilarang
Tuhan melainkan karena sesuatu dilarang Tuhan karena buruk.
3. Bahaya relativisme moral: sebab jika perbuatan suatu perbuatan buruk hanya saat Allah
mewahyukannya, lalu bagaimana “status moral” perbuatan itu sebelumnya, saat wahyu belum
turun.
4. Adanya pengandaian yang bersifat hipokrit, yakni anggapan orang lain yang tidak
menerima wahyu itu tidak bisa benar-benar bermoral. Dengan kata lain, orang yang
menerima wahyu itu saja yang benar-benar bermoral.

2. Etika peraturan
Etika yang melihat hakekat moralitas dalam ketaatan terhadap sejumlah peraturan, baik-
buruknya tindakan ditentukan dari pelaksanaan aturan.Manakah keberatan paling utama
terhadap etika peraturan?Merendahkan moralitas menjadi legalitas melulu yang irasional

5
sifatnya. Pokoknya asal taat aturan.Menyingkirkan tanggung jawab pribadi (orang
bersembunyi di balik peraturan)Bersifat amoral, yakni pada saat-saat dimana aturan sendiri
dipakai untuk menginjak moral, misalnya UU resmi pemerintah NAZI Jerman pada saat PD
II, Arianisasi.

2.2. Penilaian kritis terhadap Etika Wahyu dan Etika


Peraturan
ranah pembacaan tentang etika, kita minimal menemukan tiga model pendekatan yang secara
umum sering dipakai dalam kehidupan masyarakat. Penting unhtuk memeriksa faham
beberapa catatan etika ini terutama tentang hakikat kewajiban moral. Pertama, etika
peraturan. Etika peraturan bukan merupakan definisi tentang pendekatan khusus tertentu
tetapi hanya gambaran dari berbagai kecenderungan dalam konteks tertentu. Yang dimaksud
dengan etika peraturan adalah etika-etika yang melihat hakikat moralitas dalam ketaatan
terhadap sejumlah peraturan. Dalam etika semcam ini ‘apa yang dimaksud baik adalah sikap
yang menuruti perintah-perintah yang termuat dalam peraturan-peraturan tersebut’. Bentuk
etika peraturan ini bisa berbentu peraturan-peraturan dalam keluarga, sebuah lingkungan
tertentu, adat istiadat atau juga peraturan yang ada dalam agama. Dalam etika peraturan
manusia tidak lebih daripada mengetahui peraturan-peraturan moral itu dan hidup sesuai
dengannnya. Misal kita bisa ambil contoh peraturan dalam keluarga seperti hormat kepada
orang tua, peraturan dalam masyarakat seperti hubungan sesama jenis dilarang, atau
peraturan agama mengenai menikah dianggap resmi, sah dan baik jika melalui lembaga
perkawinan.

Problem dan kesulitan yang seringkali muncul pada praktik penerapan etika peraturan adalah
bahwa etika peraturan tidak bisa menyediakan bahan jawabanmemadahi dan memusakan
ketika diberikan pertanyaan tentang “apa yang menjadi dasar dari keberlakukan pilihan moral
tertentu yang ada dalam peraturan tersebut”. Kebanyakan akan kembali lagi pada bahwa itu
memang sudah demikian adanya ada dalam kewajiban moral yang harus dianut. Etika
peraturan kiebanyakan gagal untuk menjawab segala pertanyaan tersebut. Kebanyakan dari
prinsip etika peraturan adalah bahwa yang dituntut bukan agar kita menjunjung tinggi nilai-
nilai tertentu, melainkan agar peraturan-peraturan itu ditaati. Apa yang menjadi landasan dan
rujukan pertimbangan mengapa sebuah nilai tertentu harus ditaati memang tidak ada. Hal
yang kedua yang sering ada dalam penerapan etika peraturan ini adalah bahwa ia tidak
menyediakan rujukan arti penting sebuah tanggung jawab. Akibat yang bisa menjadi
konsekuensi tindakan manusia tidak mendapatkan tempat. Padahal secara mendasar etika
tanggung jawab menuntut pada semua orang bahwa dalam perilaku dan tindak tanduk harus
dilandasi pada sikap bertanggungjawab terhadap akibat perbuatan yang dilakukan. Apa yang
dimaknai sebagai moralitas hanya berhenti menjadi hukum.

6
2.3. Sumbangan Etika Wahyu dan Etika peraturan bagi kehidupan
Gereja dalam kaitan dengan tugas pewartaan
Etika adalah sebuah tatanan prilaku berdasarkan suatu sistem nilai suatu masyarakat
tertentu yang berfungsi mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik
dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk, etika mengatur dan mengarahkan citra
manusia kejenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia. Etika memiliki
sumbangan yang besar dalam kehidupan gereja dan dalam tugas pewartaan yaitu etika
peraturan dan etika wahyu mengatur serta memberikan kejelasan tujuan dan pesan moral ,
agar tidak terjadi penyimpangan dalam sebuah tindakan didalam kehidupan gereja untuk
dapat bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat serta mengarahkan agar masyarakat selalu
taat pada aturan-aturan dan nilai-nilai moral dalam hidup, serta mengarahkan masyarakat agar
hidup di dalam keadilan, menghindari masyarakat dari penindasan agar manusia berhak hidup
menurut hak dan kewajibannnya.

2.4. Sumbangan Etika Wahyu dan Etika Peraturan bagi


dunia pendidikan
Etika wahyu dan etika peraturan memiliki sumbangan yang besar dalam dunia
pendidikan, kedua etika ini sangat berpengaruh terhadap cara mendidik para siswa di
lingkungan keluarga maupu di lingkungan sekolah, seperti etika wahyu membantu pendidik
mengatur siswa untuk tetap taat pada ajaran-ajaran agama yang sudah mereka pelajari dalam
lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah dan etika wahyu juga mengingatkan siswa
tentang sesuai atau tidaknya tindakannya dengan kehendak Allah atau baik buryknya
tindakan yang mereka ambil di mata Allah.
Sedangakan etika peraturan membantu pendidik dalam mengatur siswa untuk tetap taat
pada peraturan yang sudah ditetapkan sekolah dan dengan ketaatan tersebut dapat dinilai baik
buruknya siswa tersebut.

7
BAB 3
KESIMPULAN

Setelah mengetahui pengertian, gagasan dasar, serta sumbangan-sumbangan etika wahyu


dan etika peraturan di dalam kehidupan kita, dapat kita simpulkan bahwa etika wahyu dan
etika peraturan membantu kita dalam menyesuaikan tindakan kita dalam moral maupun
peraturan. Meskipun etika-etika tersebut memiliki aspek-aspek nwgatif namun dengan
adanya kedua etika tersebut kita dapat mengatur hidup kita agar tetap pada tindakan-tindakan
yang sesuai moral dan peraturan dan kita dapat mengaplikasikan kedua etika tersebut dalam
kehidupan menggereja dan dalam dunia pendidikan. Serta menjadi pedomqn hidup, untuk
kita bertindak serta bersosialisasi dalam masyarakat, untuk mencapai hidup yang damai dan
sesuai dengan hukum dan moral dalam hidup kita.

8
Daftar Pustaka

Archetho’s.2009.Rangkuman etika.diambil tanggal 25 november 2020 dari


https://archetho.wordpress.com/2009/01/31/rangkuman-etika/
Nizar.2013.hubungan etika dan agama dalam kehidupan sosial.makalah.

Anda mungkin juga menyukai