Anda di halaman 1dari 7

FARMAKOKINETIK

Isosorbid Dinitrat

Mirda Suis
202001209P

JURUSAN FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
2021
1.1 Pengertian
Isosorbide dinitrate (selanjutnya disebut ISDN) adalah obat vasodilator kerja
menengah golongan Nitrat yang biasa digunakan sebagai terapi lini pertama untuk angina
pektoris dan gagal jantung kiri. ISDN bersifat tidak berbau, stabil dalam suhu ruang atau
bila dilarutkan,, dapat larut secara bebas dalam larutan organik (misalnya aseton, alkohol,
dan eter), serta dapat larut sebagian dalam air biasa.

1.2 Komposisi
Komposisi mengandung Isosorbide Dinitrate 5mg

1.3 Indikasi
kardiak dan non-kardiak. Indikasi kardiak meliputi serangan angina pektoris akut, sebagai
profilaksis jangka panjang terhadap angina pektoris pada seseorang yang menderita
penyakit jantung koroner, dan pada gagal jantung kiri

1.4 Dosis dan Cara Pemberian

Pada angina, isosorbid dinitrat diberikan secara sublingual atau spray dengan dosis 2,5
mg-10 mg untuk menghilangkan serangan akut. Untuk maintenance jangka panjang,
isosorbid dinitrat diberikan secara oral dengan dosis 20 mg-120 mg sehari dalam dosis
terbagi sesuai dengan kebutuhan pasien. Untuk menghindari efek samping, peningkatan
dosis harus dilakukan secara bertahap sampai mencapai dosis maksimalnya yaitu 240 mg
sehari dalam dosis terbagi. Isosorbid dinitrat dapat diberikan melalui infus intravena pada
kondisi angina tidak stabil dan dosis dititrasi sesuai dengan respon pasien dalam kisaran
dosis 2-12 mg/jam, namun pada beberapa pasien mungkin diperlukan sampai mencapai
dosis maksimal 20 mg/jam.

Jika diinginkan untuk memberikan efek terapi dengan mula kerja yang cepat, maka
digunakan nitrat organik dalam formula kerja cepat seperti preparat sublingual. Tablet
sublingual digunakan sebagai profilaksis jangka pendek, yaitu misalnya sebelum
melakukan aktivitas. ISDN tablet sublingual diberikan pada pasien dengan nyeri dada
yang masih berlangsung saat tiba di ruangan gawat darurat. Jika nyeri dada tidak hilang
dalam satu kali pemberian, dapat diulang setiap 5 menit sampai maksimal 3 kali. ISDN
intravena diberikan pada pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis ISDN
sublingual. Isosorbid dinitrat tersedia dalam bentuk tablet sublingual, oral, transdermal
dan injeksi intravena. Sediaan ISDN yang memiliki absorbsi lambat meliputi bentuk oral
dan sediaan transdermal. Formulasi ini terbukti dapat mempertahankan konsentrasi nitrat
organik dalam darah, tapi tidak menyebabkan adanya toleransi. Pada penggunaan ISDN
secara sublingual memiliki mula kerja yang cepat tapi efek hemodinamiknya juga cepat
menghilang. Begitu juga dengan sediaan intravena, mula kerjanya cepat hanya beberapa
menit. Ada beberapa macam nama 47 generik, nama paten serta bentuk sediaan dari
ISDN yang beredar di Indonesia seperti yang terdaftar dalam MIMS edisi 16, antara lain :

Tabel 1. Nama Dagang, Bentuk Sediaan, dan Kandungan ISDN (MIMS, 2015)

Nama paten Nama generic Bentuk sediaan


Cedocard Isosorbid dinitrat Tablet 10 mg, 20 mg, 5 mg; injeksi 1
mg/10 ml
Farsorbid Isosorbid dinitrat Tablet 10 mg; sublingual 5 mg; injeksi 10
mg/10 ml
Isorbid Isosorbid dinitrat Tab 5 mg; injeksi 10 mg/10 ml; sublingual
5mg
1.5 Peringatan

Peringatan Sebelum Menggunakan Isosorbide Dinitrate:

a. Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau
obat golongan nitrat lainnya.

b. Jangan menggunakan isosorbide dinitrate jika Anda sedang menggunakan


obat riociguat dan obat golongan inhibitor fosfodiesterase tipe 5 (PDE5),
seperti sildenafil.

c. Jangan gunakan isosorbide dinitrate pada pasien dengan hipotensi, anemia


berat, acute myocardial infark, peningkatan tekanan intrakranial,
gangguan jantung, seperti stenosis mitral atau tamponade jantung.

d. Beri tahu dokter jika Anda menderita glaukoma, hipotiroid, malnutrisi,


penyakit ginjal, atau penyakit hati.

e. Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan
kehamilan.

f. Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain,


termasuk obat herbal dan suplemen.

g. Beri tahu dokter jika Anda sedang merencanakan operasi, termasuk


operasi gigi.

h. Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama


menjalani pengobatan dengan isosorbide dinitrate, karena obat ini dapat
menyebabkan kantuk, pusing, dan sakit kepala.

i. Jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan


isosorbide dinitrate, segera temui dokter.

1.6 Efek Samping


Efek Samping dan Bahaya Isosorbide Dinitrate
Penggunaan isosorbide dinitrate berpotensi menyebabkan sejumlah efek samping berikut:
a. Pusing
b. Sakit kepala
c. Mual dan muntah
d. Kelelahan

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung
mereda atau semakin berat. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau
mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

a. Sakit kepala hebat


b. Tekanan darah yang turun drastis (hipotensi)
c. Jantung berdebar-debar
d. Pucat dan muncul keringat dingin
e. Kejang 
f. Pingsan

1.7 Kontra Indikasi

Kontraindikasi penggunaan Isosorbide Dinitrate (ISDN) adalah jika terjadi atau terdapat


riwayat hipersensitifitas terhadap ISDN atau komponen obat ini. Selain daripada itu,
penggunaan bersamaan dengan penghambat fosfodiestrase diketahui pernah
menyebabkan kematian.

1.8 Cara Penyimpanan

Simpanlah ISDN di tempat dengan suhu ruangan, yaitu sekitar 25-30 derajat Celsius.


Jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.

1.9 Data Farmakokinetik


Isosorbide dinitrate (ISDN) memiliki nama kimia 1,4:3,6-dianhydro-Dglucitol
2,5-dinitrate. Rumus molekul dari isosorbide dinitrat adalah C6H8N208 dengan berat
molekul 236,14. Agen dalam golongan nitrat merupakan ester asam nitrat dan nitrat
polialkohol. Salah satu kelebihan dari ISDN dibanding preparat nitrat lainnya adalah
bentuknya yang stabil, karena ISDN merupakan bentuk prodrug di mana ISDN akan
dikonversi menjadi isosorbid 5-mononitrat yang merupakan metabolit aktif. Dibuatnya
senyawa prodrug tersebut bertujuan untuk melindungi metabolit aktif yang tidak tahan
terhadap asam lambung. Semua agen nitrat yang aktif secara terapeutik memiliki
mekanisme kerja dan toksisitas yang sama. Oleh karena itu, faktor farmakokinetik
menjadi faktor penentu dalam memilih obat dan jenis terapi ketika menggunakan nitrat.

Terjadi metabolisme lintas pertama oleh hati (first pass metabolism) pada obat
nitrat organik yang biasa digunakan secara oral (nitrogliserin dan ISDN). Hal tersebut
menyebabkan bioavailabilitas obatnya sangat rendah, yaitu < 10-20%. Hati mengandung
nitrat organik reduktase berkapasitas tinggi yang mampu memindahkan gugus nitrat dari
molekul induknya secara bertahap sehingga menginaktivasi obat. Karena alasan inilah
pemberian nitrat organik melalui oral 45 membutuhkan dosis yang jauh lebih tinggi
daripada pemberian sublingual . Pada rute peroral, nitrat organik memiliki durasi kerja
obat yang lama dan kadar obat yang cukup dapat mempertahankan konsentrasi sistemik
obat induk beserta metabolik aktif dalam darah Pada rute sublingual, nitrat organik tidak
mengalami metabolisme lintas pertama oleh hati , sehingga memiliki mula kerja cepat
dan durasi kerja yang singkat yaitu sekitar 15-30 menit. Karena semakin cepat obat
mencapai konsentrasi terapeutik dalam sistemik, maka semakin cepat pula obat
tereliminasi dari tubuh . ISDN dikonversi menjadi 2 metabolit aktif, yaitu 2-isosorbid
mononitrat dan 5-isosorbid mononitrat. Bioavailabilitas dari isosorbid mononitrat bernilai
100%. Diekskresi melalui urin dan feses .
DAFTAR PUSTAKA

1. http://eprints.umm.ac.id/42594/3/jiptummpp-gdl-yasinthafa-48791-3-babii.pdf

2. Studi Penggunaan Isdn Pada Pasien Jantung Coroner, Ayu Andita, Universitas Malang

3. https://mims.com

4. https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/antiangina/isosorbid-dinitrat

Anda mungkin juga menyukai