SHAMPOO
Disusun Oleh :
JURUSAN FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
2021
SHAMPOO
A. Tujuan Penelitian
1. Dapat membuat shampo gel dari tanaman lidah buaya (Aloe vera) menggunakan
metode beker.
2. Dapat mengetahui penambahan bahan yang tepat untuk pembuatan shampo gel
dari tanaman lidah buaya (Aloe vera)
B. Dasar Teori
Shampo adalah salah satu sediaan semisolid yang merupakan produk topikal
yang dimaksudkan untuk diaplikasikan pada kulit atau membran mukosa untuk
memberikan efek lokal dan kadang-kadang sistemik. Sampo adalah sediaan yang
mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk menghilangkan
kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala agar tidak
membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai (Visvanattan, 2007).
Shampo pada umumnya digunakan dengan mencampurkannya dengan air
dengan tujuan untuk melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk
melindungi rambut dan membersihkan kotoran yang melekat. Namun tidak semua
sampo berupa cairan atau digunakan dengan campuran air, ada juga sampo kering
berupa serbuk yang tidak menggunakan air.
Formulasi untuk sampo harus mengandung bahan-bahan yang berfungsi
sebagai surfaktan, foaming agent dan stabilizer, opacifier, hydrotopes, viscosity
modifier, dan pengawet (Mottram, 2000).
Aloe vera (lidah buaya) adalah salah satu jenis tanaman yang mempunyai
kandungan nutrisi yang lengkap diantaranya vitamin A, B 1 , B 2 , B 3 , B 21 ,C dan E
selain itu aloe vera juga mengandung 17 asam amino salah satunya adalah lisin yang
mampu menembus kulit dengan baik dan menyuburkan rambut. Asam amino yang
terkandung dapat membantu perkembangan sel-sel baru dimana mampu
meregenerasi folikel-folikel rambut yang menyebabkan rambut tumbuh dengan baik
(Gayatri, 2011).
Dalam praktikum ini akan dibuat shampo gel, dimana shampo ini dibuat
dengan menggunakan gel dari lidah buaya (Aloe vera) serta dengan meningkatkan
viskositas dari shampo cair biasa. Shampo gel lidah buaya ini dibuat dengan
menggunakan metode beker.
C. Alat dan Bahan
1. Alat : Batang pengaduk, Cawan porselin, Gelas kimia, Gelas ukur, Sendok
tanduk, Sudip, Ultraturax, Waterbatch.
2. Bahan : Air, alcohol, Aloe vera, Asam stearate, Citric acid, Gliserin,
karbopol, Lap kasar, Metil paraben, Na2 EDTA, Metil paraben,
Propil paraben, Sodium laurilsulfat, Tissue, TEA
D. Prosedur Kerja
2. Pembahasan
Metode pembuatan shampo ini menggunakan metode beker. Menurut buku
Teknologi Liquida dan semisolid (2014), kedua fase dipisahkan dalam beker yang
berbda. Kemudian masing-masing dipanaskan pada suhu berbeda. Untuk fase air
dipanaskan pada suhu 70º C sedangkan fase minyak pada suhu 80º C. Perbedaan
suhu ini dilakukan karena minyak lebih lama dingin daripada air, sehingga jika suhu
air lebih rendah dari minyak maka air akan terlebih dahulu dingin sehingga suhunya
tidak sama lagi dengan minyak (Tungadi, 2014).
Pertama-tama HPMC didispersikan ke dalam air panas yang suhunya 60-
70°C. Kemudian diaduk dengan ultraturax dengan kecepatan 100 rpm selama 6
menit dan didinginkan sampai suhu 20-25°C. Setelah dipanaskan fase minyak dan
fase air, dimasukkan fase minyak ke dalam fase air setelah itu dicampur dengan
ultraturax. Kemudian dimasukkan HPMC dan diaduk lagi dengan ultraturax dengan
kecepatan 600 rpm selama 2 menit sampai homogen.
Selanjutnya dilakukan evaluasi emulsi yaitu uji busa dan uji tipe emulsi
dengan menggunakan uji kelarutan warna dan uji konduktivitas. Berdasarkan
evalusi tersebut, pada uji busa shampo aloe vera menghasilkan tinggi busa
yaitu 20 cm. menurut Mita (2009) persyarata tinggi busa pada umumnya yaitu
berkisar 1,3-22 cm. sehingga dari hasil yang diperoleh maka busa dari
shampoo aloe vera ini menghasilkan busa yang baik. Sedangkan pada uji tipe
emulsi kelarutan warna, dengan menggunakan metilen blue shampo aloe vera
merupakan tipe emulsi minyak dalam air. Hal ini ditandai dengan meresapnya
metilen blue hingga kebawah sediaan. Pada uji tipe emulsi dengan
konduktivitas juga dapat dibuktikan bahwa tipe emulsi shampo aloe vera
merupakan tipe minyak dalam air, hal ini dapat dibuktikan dengan menyalanya
sumber listrik saat sebuah elektroda dicelupkan kedalam emulsi. Hal ini terjadi
karena jumlah air dalam formula ini lebih banyak, dimana air merupakan
penghantar arus listrik yang lebih baik. Langkah terakhir shampo aloe vera
dikemas dalam kemasan botol yang tertutup rapat dan terlindung dari cahaya
dan diberi etiket.
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Metode yang digunakan dalam pembuatan shampo gel lidah buaya (Aloe
vera) yaitu metode beker dimana fase air dan fase minyak dipanaskan diatas
waterbatch pada beker dan suhu yang berbeda (fase air 80°C, fase minyak
70°C).
2. Untuk menghasilkan shampo lidah buaya (Aloe vera) yang aman memiliki
viskositas yang baik, busa yang stabil, dan dapat mengoptimalkan kerja
detergen ditambahkan bahan seperti pengental dan penstabil busa (contohnya
HPMC), pengawet (contohnya metil paraben), antioksidan (contohnya α-
tokoferol) dan emolien (contohnya gliserin).
G. Daftar Pustaka
Anonim, 2003. Clear Conditioning Shampoo. Lubrizol Corporation
Gayatri. 2011. Buku Cerdas Untuk Perempuan Aktif. Jakarta: Gugus Media
Mottram, F.J. L. 2000. Hair Shampoos. Kluwer Academic Publishers: Printed In Great
Britain
Putra,H.2009. Pembuatan Shampo Dengan Bahan Baku Sodium Laurel Sulfat. Medan:
Uniersitas Sumatra Utara
TUGAS PERCOBAAN
SHAMPOO
1. Jelaskan Dengan detail bahan dalam formula tersebut ( Kadar dan Fungsinya )
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Evaluasi emulsi yaitu uji busa dan uji tipe emulsi dengan menggunakan uji
kelarutan warna dan uji konduktivitas.
Sedangkan pada uji tipe emulsi kelarutan warna, dengan menggunakan metilen
blue shampo aloe vera merupakan tipe emulsi minyak dalam air. Hal ini ditandai
dengan meresapnya metilen blue hingga kebawah sediaan. Pada uji tipe emulsi
dengan konduktivitas juga dapat dibuktikan bahwa tipe emulsi shampo aloe vera
merupakan tipe minyak dalam air, hal ini dapat dibuktikan dengan menyalanya
sumber listrik saat sebuah elektroda dicelupkan kedalam emulsi. Hal ini terjadi
karena jumlah air dalam formula ini lebih banyak, dimana air merupakan
penghantar arus listrik yang lebih baik.