Anda di halaman 1dari 21

“Atasi Kecemasan

Postpartum Dengan

Relaksasi Autogenik”

Desiana Rachmawati, S.Kep


Ns. Lina Ayu Marcelina, M.Kep.,Sp.Kep.Mat
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
“Atasi Kecemasan

Postpartum Dengan

Relaksasi Autogenik”

PENYUSUN:
Desiana Rachmawati, S.Kep
Ns. Lina Ayu Marcelina, M.Kep.,Sp.Kep.Mat

PEMBIMBING & PENGARAH


Ns. Lina Ayu Marcelina, M.Kep.,Sp.Kep.Mat

DESAIN & ILUSTRASI


Canva Premium
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan Booklet ini yang berjudul “Atasi Kecemasan
Pstpartum Dengan Relaksasi Autogenik”.
Terselesaikannya Booklet ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
tidak bisa penulis tuliskan satu persatu. Pada kesempatan kali ini, penulis
ucapkan terimakasih kepada ayahanda tercinta Bapak Surahman dan ibunda
tercinta Ibu Maryatun serta Ibu Heni Sri Swarni yang selalu memberikan do’a
dan dukungannya baik moril maupun materil sehingga penulis bisa
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi untuk memperoleh gelar Ners.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Ns. Lina Ayu Marcelina,
M.Kep.Sp.Kep.Mat selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
masukan dan saran dalam pembuatan Booklet.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Erna Hernawati, Ak,
CPMA, CA selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta,
Dr. Drg Wahyu Sulistyadi, MARS selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Ns.
Dora Samaria, M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners. Penulis
ucapkan terimaksih kepada diri sendiri yang telah berjuang dalam penyusunan
Booklet. Terimakasih kepada Nur Ali Rohman yang telah menemani penulis
dalam proses penyusunan dan penelitian. Tidak lupa juga, kepada teman-
teman Ners angkatan 2021 yang telah berjuang bersama.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada Booklet. Saran dan kritik
yang membangun penulis harapkan, semoga hasil Booklet ini bisa bermanfaat
khususnya pada ibu postpatum, keluarga dan pelayanan kesehatan sebagai
bentuk kontribusi ilmu pengetahuan khususnya terkait keperawatan
maternitas pada ibu postpartum.

Jakarta, 22 Februari 2022


Desiana Rachmawati
i
Daftar Isi

1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Konsep Postpartum Primipara
4. Konsep Kecemasan
5. Konsep Relaksasi Autogenik
6. Link Akses Relaksasi Autogenik
7. Daftar Pustaka
8. Tentang Penulis

ii
Konsep Postpartum
Primipara

Pengertian Postpartum
Menurut Milani et al., (2021) yang diimulai sejak satu
jam hingga enam minggu setelah melahirkan, pada masa
ini ibu akan merasakan berbagai bentuk dari perubahan
emosional yang jika tidak diatasi sejak dini dapat
mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
dapat di garis bawahi bahwa masa postpartum
merupakan masa yang penting untuk diperhatikan
karena pada masa ini kembalinya organ-organ
reproduksi dalam rentang waktu enam minggu yang
akan diikuti perubahan emosional sebagai bentuk
adaptasi ibu terhadap transisi peran menjadi orangtua

Definisi Primipara

Primipara didefinisikan sebagai seorang ibu yang baru


memiliki anak pertama dengan pengalaman persalinan
yang pertama kalinya. Menurut Amalina (2019) primipara
juga dapat dikatakan ibu dengan kelahiran pertama kalinya
dengan masa gestasi lebih dari 20 minggu.

1
Konsep Kecemasan

a. Definisi Kecemasan

Kecemasan atau biasa disebut juga dengan ansietas yang dapat


dilihat secara subjektif maupun objektif seperti
digambarkannya rasa khawatir dan cemas, gelisah, perasaan
tidak tenang dan sulit untuk tidur, kemudian dapat disertai
dengan gejala fisik seperti berkeringat berlebih (Yuliani, Diki
Retno, 2020).

Kecemasan yang dialami seseorang terjadi sebagai


bentuk dari adaptasi terhadap perubahan terhadap
lingkungan sekitar yang dialami oleh seseorang
dengan ditandainya seperti tampak gelisah, khawatir,
dan perasaan tidak tenang.

2
b. Tingkat Kecemasan

Menurut Sulastri (2018), tingkat kecemasan dapat


dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu :

1) Kecemasan ringan biasanya


ditandai dengan sikap waspada
dan gelisah.

2) Kecemasan sedang
berpersepsi sempit, terlihat seperti
tampak tegang dan gugup serta
gelisah.

3) Kecemasan berat
tampak keringat berlebih, tidak mau
merespon maupun menerima informasi
dan berpotensi mengalami masalah
kesehatan mental maternal.

4) Panik
Respon yang dialaminya sangat jauh mengarah
pada perilaku maladaptif dan sudah tidak
memiliki fokus untuk mengontrol dirinya
memahami situasi.

3
b. Tanda Gejala
Kecemasan

Menurut Yuliani & Retno (2020)


tanda dan gejala kecemasan terbagi
menjadi 4 yaitu :

1) Respon motorik
kecemasan tampak terlihat melalui respon
otonomik yang tidak menentu seperti
tampak tegang, gemetar/tremor

2) Respon kognitif
merasa waspada akibat dari pikiran yang
sempit, 1)Dominan dalam memikirkan hal
yang buruk terjadi pada dirinya dan gangguan
konsentrasi sehingga mengakibatkan cemas

3) Respon afektif
diwujudkan dalam perasaan cemas dan
khawatir, gelisah, sulit untuk tidur, dan
mudah sekali merasa tersinggung.

4) Respon somatik
otot-otot yang menegang, bibir
kering,]keringat berlebih, sering kali
buang air kecil, peningkatan nadi, tekanan
darah dan pernapasan
4
d. Faktor – faktor yang mempengaruhi
kecemasan pada postpartum

1) Faktor Intrinsik

a) Usia,
ibu primipara dikelompok
usia 16 – 25 tahun.

b) Pengalaman persalinan
(primipara) akan cenderung
lebih cemas

2) Faktor Ekstrinsik

a) Kondisi Kesehatan

b) Tingkat pendidikan,
Tingkat pendidikan yang rendah
rentan mengalami kecemasan

c) Pekerjaan
Ibu yang tidak mempunyai pekerjaan
maka kemungkinan besar ibu tidak
memiliki keterampilan maupun
pengetahuan yang lebih

d) Dukungan sosial
Untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri
ibu untuk mengurangi kecemasan khususnya
pada ibu primipara (Rachmawati, et al., 2021).
dukungan dari suami, anggota keluarga, dan 5
lingkungan sekitar
e. Dampak Kecemasan Postpartum
terhadap bayi

Kecemasan yang berlebihan berpengaruh


besar terhadap kesehatan mental seperti
depresi postpartum dan postpartum blues,
kurangnya perawatan pada diri ibu
sendiri maupun bayinya serta keterikatan
yang buruk antara ibu dan bayi, dan
kurangnya perawatan pada diri ibu
sendiri dan bayinya (Fallon, 2016).

6
laksasi autogenik
Konsep Re

a. Pengertian teknik relaksasi autogenik

Relaksasi autogenik didefinisikan sebagai bentuk relaksasi dengan


bersumber dari diri sendiri yang menggunakan kata-kata atau kalimat
sederhana yang pendek diikuti sugesti melalui persepsi yang bisa
membuat pikiran menjadi damai dan nyaman serta pikiran tenang
(Wijayanti, 2020).

dan Manfaat teknik relaksasi autogenik


b. Tujuan

Menurut Manalu et al., (2021) Teknik relaksasi dapat dikatakan


efektif apabila yang melakukannya merasakan perubahan pada
respon fisiologis tubuh maupun psikologis (seperti, penurunan
tekanan darah, frekuensi jantung dan pernapasan, ketegangan
otot berkurang, tampak tenang, nyaman dan merasa tentram).

ntraindikasi teknik relaksasi autogenik


c. Indikasi dan ko
Indikasi dilakukannya relaksasi autogenik diantaranya, pasien
dengan hipertensi, pasien dengan nyeri asam urat, pasien yang
mengalami stress, dan ibu postpartum yang mengalami kecemasan
(Ekarini et al., 2018). Adapun kontraindikasi atau yang tidak
diperkenankan melakukan relaksasi ini karena kondisi tertentu
diantaranya, tidak dianjurkan untuk anak dibawah 5 tahun,
seseorang yang kurang motivasi atau memiliki masalah mental dan
emosional yang berat, pasien dengan gangguan kognitif sehingga
sulit untuk berkonsentrasi, dan memiliki komplikasi dari penyakit
DM dan jantung sehingga dibutuhkan pengawasan dokter maupun
perawat jika ingin dilakukan relaksasi autogenik (Sulastri, 2018). 7
d. Langkah – langkah melakukan teknik
relaksasi autogenik

Langkah 1: Mengatur posisi dan


relaksasi napas dalam

1. Tubuh berbaring, kepala disangga dengan bantal,


ataupun posisi duduk tegak dan mata terpejam.
2. Atur nafas hingga nafas menjadi lebih teratur.
3. Memejamkan mata dan bernafas dengan pelan
(menarik nafas melalui hidung dan keluarkan
melalui mulut)
4. Tarik nafas sekuat-kuatnya lalu buang secara
perlahan-lahan sambil katakan dalam hati dengan
kalimat sederhana yang menenangkan “aku
merasakan tubuhku damai dan tenang”. Lakukan
sebanyak 3x dengan hitungan 1 sampai 3.
5. Ulangi prosedur 3-5 kali

Langkah 2: Merasakan
hangat dan berat

1. Fokuskan perhatian pada lengan dan


bayangkan kedua lengan terasa berat.
Selanjutnya, secara periahan-lahan
bayangkan kedua lengan terasa
kendur, ringan hingga terasa sangat
ringan sekali sambil katakan “saya
merasa damai dan tenang
sepenuhnya”.
2. Lakukan hal yang sama pada bahu,
punggung, leher dan kaki 8
Langkah 3: Merasakan hangat pada
seluruh anggota tubuh

1. Bayangkan darah mengalir


keseluruh tubuh dan rasakan
bahwa hangatnya aliran darah,
seperti merasakan minuman yang
hangat, sambil mengatakan dalam
diri “saya merasa senang dan
hangat”
2. Ulangi 3 -5 kali
3. Katakan dalam hati “saya merasa
damai dan tenang”

Langkah 4: Merasakan denyut jantung


dan pernafasan yang teratur

1. Tempelkan tangan kanan pada


dada kiri dan tangan kiri pada
perut
2. Bayangkan dan rasakan jantung
berdenyut
3. dengan teratur dan tenang. Sambil
katakan “jantungku berdenyut
denga teratur dan tenang”
4. Ulangi 3 -5 kali
5. Katakan dalam hati “saya merasa
tenang dan damai”
9
Langkah 5: Merasakan
rileksasi pada pernafasan

1. Posisi kedua tangan di dada


sambil merasakan
keteraturan dari pernafasan
kemudian katakan dalam
diri “nafasku longgar dan
tenang”
2. Ulangi 3 -5 kali
3. Katakan dalam hati “saya
merasa damai dan tenang”

Langkah 6: Merasakan
kehangatan pada perut

1. Posisi kedua tangan tidak


berubah
2. Rasakan pembuluh darah
dalam perut mengalir dengan
teratur dan terasa hangat
3. Katakan dalam diri “darah
yang mengalir dalam perutku
terasa hangat”
4. Ulangi 3 -5 kali
5. Katakan dalam hati “saya
merasa tenang dan damai” 10
din gin
sakan
M era epala
7: ian k
ang kah bag
L
an pada
ing
dan r

1. Posisi kedua tangan ditarik


kearah belakang kepala
untuk menyangga kepala
dan rilekskan area belakang
kepala
2. Katakan dalam hati “kepala
saya terasa benar-benar
dingin”
3. Ulangi 3 -5 kali
4. Katakan dalam hati “saya
merasa tenang dan damai”

atih an dengan
8: A khir l
Lang k ah
b ag ian tubuh
k ska n seluruh
merile

Mengakhiri latihan
relaksasi autogenik dengan
melekatkan (mengepalkan)
tangan bersamaan dengan
nafas dalam, lalu buang
nafas pelan-pelan sambil
membuka mata. (Sulastri,
2018).
11
e. Relaksasi autogenik terhadap
kecemasan postpartum

Menurut Manalu et al., (2021)


efek yang diberikan karena
konsentrasi dan keyakinan diri
mampu mengurangi kecemasan
diantaranya, membuat pikiran
menjadi tenang dan merasa
tentram, merasakan ketenangan
dan kedamaian pada fungsi
tubuh, memfokuskan pada
pengaturan nafas maupun
mengatur frekuensi jantung
lebih teratur.

12
VIDEO RELAKSASI
AUTOGENIK

https://bit.ly/Video_RelaksasiAutogenik

13
Daftar Pustaka

Anggraeni, N. P. D. A., Herawati, L., Widyawati, M. N., & Arizona, I. K. L. T. (2020). The Effect of
Exercise on Postpartum Women’s Quality of Life: A Systematic Review. Jurnal Ners, 14(3), 146.
https://doi.org/10.20473/jn.v14i3.16950

Banualawo, A., Tinungki, Y. L., & Rambi, C. A. (2021). Asuhan Keperawatan Ketidaknyamanan Pasca
Partum Di Ruangan Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Liun Kendage Tahuna. Jurnal Ilmiah
Sesebanua, 5(1), 14–22. https://doi.org/10.54484/jis.v5i1.355

Bentelu, F. E. M., Kundre, R., & Bataha, Y. B. (2015). Perbedaan Tingkat Kecemasan Dalam Proses
Menyusui Antara Ibu Primipara Dan Multipara Di Rs Pancaran Kasih Gmim Manado. 7.

Ekarini, N. L. P., Krisanty, P., & Suratun, S. (2018). Pengaruh Relaksasi Autogenik terhadap Tingkat
Kecemasan dan Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Riwayat Hipertensi. Jkep, 3(2), 108–118.
https://doi.org/10.32668/jkep.v3i2.206

Fallon, V. (2021). Validasi bentuk pendek penelitian 12-item Skala Kecemasan Postpartum untuk
digunakan selama krisis global dengan lima terjemahan. 9.

Juanita, F., & Suratmi, S. (2016). Peningkatan Durasi Pemberian Asi pada Ibu Post Partum Melalui
Relaksasi Autogenic Training. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(1), 24–32.
https://doi.org/10.7454/jki.v19i1.430

Kim, H. sil, & Kim, E. J. (2018). Effects of Relaxation Therapy on Anxiety Disorders: A Systematic
Review and Meta-analysis. Archives of Psychiatric Nursing, 32(2), 278–284.
https://doi.org/10.1016/j.apnu.2017.11.015

Manalu, A. B., Siagian, N. A., Yanti, M. D., Yessy, P. A., Barus, D. T., & Purba, T. J. (2021). Pengaruh
pemberian relaksasi autogenik terhadap tingkat kecemasan ibu primigravida di bpm kurnia kecamatan
deli tua kabupaten deli serdang. Jurnal Dopler, 5(1), 6–13.

Marcelina, L. A., Rachmawati, I. N., & Kurniawati, W. (2020). Postpartum Supportive Care Increases
Breastfeeding Effectiveness in Mothers With Twins : Evidence Based Nursing Practice. 30(Ichd), 50–
53.

Rachmawati, Marcelina, P. (2021). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Self-Efficacy. 6(2), 160–172.
14
Daftar Pustaka

Ramirez-Garcia, M. P., Leclerc-Loiselle, J., Genest, C., Lussier, R., & Dehghan, G. (2020). Effectiveness
of autogenic training on psychological well-being and quality of life in adults living with chronic physical
health problems: A protocol for a systematic review of RCT. Systematic Reviews, 9(1), 1–9.
https://doi.org/10.1186/s13643-020-01336-3

Rihi, P., Muniroh, M., & Susilawati, D. (2020). Relaxation Therapy on The Level of Anxiety of Post
Sectio Caesarea: A Literature Review. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(2), 1687–1693.
https://doi.org/10.30994/sjik.v9i2.520

Suzuki, S. (2020). Psychological status of postpartum women under the COVID-19 pandemic in Japan.
Journal of Maternal-Fetal and Neonatal Medicine, 0(0), 1–3.
https://doi.org/10.1080/14767058.2020.1763949

Tambaru, 2020. (2020). Pengaruh Kecemasan Pandemi Covid-19 Terhadap Pengeluaran Asi Ibu Post
Partum Di Bidan Praktik Mandiri Hj. Rusmawati Di Muara Badak.

Thapa, S. B., Mainali, A., Schwank, S. E., & Acharya, G. (2020). Maternal mental health in the time of
the COVID-19 pandemic. Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica, 99(7), 817–818.
https://doi.org/10.1111/aogs.13894

Wijayanti, L. (2020). Pengaruh Autogenik Relaksasi Dan Aroma Terapi Cendana Terhadap Tekanan
Darah Pada Lansia Hipertensi. Jurnal Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, 12(3),
413–420.

Yan, H., Ding, Y., & Guo, W. (2020). Mental Health of Pregnant and Postpartum Women During the
Coronavirus Disease 2019 Pandemic: A Systematic Review and Meta-Analysis. Frontiers in Psychology,
11(November), 1–12. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.617001

Yuliani, Diki Retno, F. N. A. (2020). Kecemasan Ibu Hamil dan Ibu Nifas Pada Masa Pandemi Covid-19
di Kecamatan Baturraden. Sains Kebidanan, 2(2), 11.

Zheng, X., Morrell, J., & Watts, K. (2018). A quantitative longitudinal study to explore factors which
influence maternal self-efficacy among Chinese primiparous women during the initial postpartum period.
Midwifery, 59, 39–46. https://doi.org/10.1016/j.midw.2017.12.022

15
Tentang Penulis

Desiana Rachmawati, S.Kep

Lahir di Jakarta pada 31 Desember 1998. Penulis


menempuh pendidikan Strata 1 Keperawatan di
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
pada tahun 2017-2021 dan meraih gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep). Pada tahun 2021, penulis
melanjutkan pendidikan Profesi NERS di Universitas
Pembanguna Nasional Veteran Jakarta tahun ajaran
2021/2022

Ns.Lina Ayu Marcelina, M.Kep.Sp.Kep.Mat

Lahir di Jakarta pada 29 Maret 1990. Penulis


menyelesaikan pendidikan Sarajana Keperawatan pada
tahun 2008-2012 di Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta. Penulis Melanjutkan pendidikan
Magister Keperawatan dan lulus pada tahun 2018 di
Universitas Indonesia serta penulis tertarik mengambil
bidang spesialis Keperawatan Maternitas. Hingga saat
ini, penulis bekerja menjadi dosen Keperawatan di
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai