Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annisa Syakhira

Nim : 1912101010003

SISTEM
PELAYA
Konsep Sistem Pelayanan Kesehatan

 Perawatan kesehatan adalah sebagai suatu lapangan khusus dibidang kesehatan,


keterampilan hubungan antar manusia dan keteerampilan organisasi diterapkan dalam
hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada
tenaga social demi untuk memelihara kesehatan masyarakat (Ruth B. Freeman,1961).
 Sistem kesehatan adalah kumpulan dari berbagai factor yang kompleks dan saling
berhubungan yang terdapat dalam suatu negara, yang diperlukan untuk memenuhi suatu
kebutuhan dan tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat
pada setiap saat yang dibutuhkan (WHO,1984).
 Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yg diselelnggarakan sendiri atau secara
bersama dlm suatu organisasi utk memelihara, meningkatkan, mencegah & menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok dan masyarakat (Depkes RI,
2009).
 Sistem pelayanan kesehatan adalah satu kesatuan usulan yang terdiri dari berbagai
elemen kesehatan yang berkaitan secara teratur dengan tujuan mempromosikan dan
memulihkan atau menjaga kesehatan perorangan, keluarga, dan kelompok masyarakat.
(Ariga, 2020)

1.Pengertian sistem
a.Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses
atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan
sesuatu yang telah ditetapkan.

b.Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai satu unit organikuntuk mencapai keluaran yang
diinginkan secara efektif dan efisien.

c.Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang
berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
2.Ciri-ciri sistem
Sesuatu disebut sistem apabila ia memiliki beberapa ciri pokok sistem. Ciri-ciri pokok yang
dimaksud banyak macamnya yang apabila disederhanakan dapat diuraikan sebagai berikut:
Ciri-ciri sistem menurut Elias M.Awad (1979).
1)Sistem bukanlah sesuatu yang berada diruang hampa, melainkan selalu berinteraksi
dengan lingkungan. Tergantung dari pengaruh interaksi dengan lingkungan tersebut, sistem
dapat dibedakan atas dua macam:
a)Sistem bersifat terbuka, dikatakan terbuka apabila sistem tersebut berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Pada sistem yang bersifat terbuka berbagai pengaruh yang diterima
dari lingkungan dapat dimanfaatkan oleh sistem untuk menyempurnakan sistem yang ada.
Pemanfaatan seperti ini memang memungkingkankarena di dalam sistem terdapat
mekanisme penyesuaian diri, yang antara lain karena adanya unsur umpan balik (feed back)
b)Sistem bersifat tertutup, dikatakan tertutup apabila sistem tersebut dalam berinteraksi
dengan lingkungannya tidak dipengaruhi.
2)Sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri, yang antara lain juga
disebabkan karena di dalam sistem terdapat umpan balik (feed back).
3)Sistem terbentuk dari dua atau lebih subsistem, dan setiap subsistem terdiri dari dua atau
lebih subsistem lain yang lebih kecil, demikian seterusnya.
4)Antara satu subsistem dengan subsistem lainnya terdapat hubungan yang saling
tergantung dan saling mempengaruhi. Keluaran subsistem misalnya, menjadi masukan bagi
subsistem lain yang terdapat dalam sistem
5)Sistem mempunyai tujuan atau sasaran yang ingn dicapai. Pada dasarnya tercapai tujuan
atau sasaran ini adalah sebagai hasil kerja sama dari berbagai subsistem yang terdapat
dalam system.

Menurut Shode dan Dan Voich Jr. (1974)


1) Sistem mempunyai tujuan, karena itu semua perilaku yang ada pada sistem pada
dasarnya bermaksud mencapai tujuan tersebut (purposive behavior).
2)Sistem, sekalipun terdiri atas berbagai bagian atau elemen, tetapi secara keseluruhan
merupakan suatu yang bulat dan utuh (wholism)jauh melebihi kumpulan bagian atau
elementersebut.
3)Berbagai bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem saling terkait, berhubungan dan
berinteraksi.
4)Sistem bersifat terbuka dan selalu berinteraksi dengan system lain yang lebih luas, yang
biasanya disebut dengan lingkungan.
5)Sistem mempunyai kemampuan transformasi, artinya mampu mengubahsesuatu menjadi
sesuatu yang lain. Dengan kata lain, sistem mempu mengubah masukan menjadi keluaran.
6)Sistem mempunyai mekanisme pengendalian, baik dalam rangka menyatukan berbagai
bagian atau elemen, juga dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran.

3. Unsur – Unsur Sistem pelayanan kes. masyarakat

•INPUT  potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan


•PROSES  berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan
•OUTPUT  pelayanan kesehatan yg berkualitas, efektif, efisien
•DAMPAK  (waktu lama) masyarakat sehat
•UMPAN BALIK  kualitas tenaga kesehatan
•LINGKUNGAN  kondisi sosial yg ada di masyarakat

4. Lingkup sistem pelayanan kesehatan


1. Tertiary health service: Tenaga ahli/sub spesialis (Rumah Sakit tipe A atau B)
2. Secondory health core: Rumah Sakit yang tersedia tenaga spesialis
3. Primory health core : Puskesmas atau balai kesehatan

Sistem pelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran (medical services) dan


pelayanan masyarakat (public health services)

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan

1.Pergeseran masyarakat dan konsumen

Hal ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran konsumen terhadap
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan upaya pengobatan. Sebagai masyarakat
yang memiliki pengetahuan tentang masalah kesehatan yang meningkat, maka mereka
mempunyai kesadaran lebih besar yang berdampak pada gaya hidup terhadap kesehatan.
Akibatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan meningkat.

2. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disisi lain dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan karena adanya peralatan kedokteran yang lebih canggih dan memadai, namun
disisi lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga berdampak pada beberapa hal,
diantaranya adalah:

a.Dibutuhkan tenaga kesehatan profesional akibat pengetahuan dan peralatan yang lebih
canggih dan modern.

b.Melambungnya biaya kesehatan.

c.Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.

3.Isu legal dan etik

Sebagai masyarakat yang sadar terhadap haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dan pengobatan, isu etik dan hukum semakin meningkat ketika mereka menerima
pelayanan kesehatan. Disatu pihak, petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kurang
seksama akibat meningkatnya jumlah konsumen, disisi lain konsumen memiliki
pengertian yang lebih baik mengenai masalah kesehatannya. Pemberian pelayanan
kesehatan yang kurang memuaskan dan kurang manusiawi atau tidak sesuai harapan,
maka persoalan atau dilema hukum dan etik akan semakin meningkat.

4.Ekonomi
Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya dapat dirasakan oleh
orang-orang tertentu yang mempunyai kemampuan untuk memperoleh fasilitas pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan, namun bagi klien dengan status ekonomi yang rendah tidak
akan mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna, karena tidak mampu
menjangkau biaya pelayanan kesehatan. Akibatnya masyarakat enggan untuk mencari
diagnosis dan pengobatan. Penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan menurun akibat
biaya pelayanan yang tinggi dan tidak adanya jaminan bagi masyarakat yang tidak
mempunyai pekerjaan.

5.Politik

Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan berpengaruh pada


kebijakan tentang bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan dan siapa yang
menanggung biaya pelayanan kesehatan. Tentunya saat ini menjadi kabar baik bagi
masyarakat yang kurang mampu dengan adanya kebijakan di tiap-tiap kabupaten tentang
pengobatan gratis di pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Namun demikian, jangan
sampai kebijakan pengobatan gratis tersebut akan mengurangi mutu dari pelayanan
kesehatan yang ujung-ujungnya karena tidak mendapat keuntungan dari program tersebut.

6.Tingkat Pelayanan Kesehatan


Menurut Leavel & Clark(2005) tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem
pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Dalam memberikan pelayanan
kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu:
a.Health Promotion(Promosi Kesehatan), merupakan tingkat pertama dalam memberikan
pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Contoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan
sebagainya.
b.Specific Protection(Perlindungan Khusus), adalah masyarakat terlindung dari bahaya
atau penyakit-penyakit tertentu. Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
c.Early Diagnosis And Prompt Treatment(Diagnosis Dini & Pengobatan Segera),
sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Contoh: survey penyaringan kasus.

d.Disability limitation (pembatasan cacat). Dilakukan utk mencegah agar masyarakat tdk
mengalami dampak kecacatan. Bentuk kegiatan perawatan utk menghentikan penyakit,
mencegah komplikasi & kematian

e.Rehabilitation (rehabilitasi). Tingkat pelayanan dilaksanakan setelah pasien didiagnosis


sembuh. Fase pemulihan terhadap kecacatan - program latihan. Fasilitas - agar pasien
memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup ke masyarakat, dan masyarakat mau
menerima .

7.Syarat pelayanan kesehatan

1.Tersedia & berkesinambungan


2.Dapat diterima dan wajar

3.Mudah dicapai

4.Mudah dijangkau

5.Bermutu

Referensi :

http://repository.uinsu.ac.id/932/9/Bab8%20Sist%20Pely%20Kes.pdf

http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/S2-P14-SISTEM-PELAYANAN-
KESEHATAN-SISTEM-RUJUKAN.pdf

Budiono. 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai