Anda di halaman 1dari 10

RESUME

SYSTEM KIEN DAN TINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

1. NAFIATUL JANNAH ( 1130023172 )


2. LAILIS LAILATUL FITRIA ( 1130023160 )
3. HILWATUT TAQIAH ( 1130023127 )

KELAS 1 D
MATA KULIAH : KONSEP DASAR KEPERAWATAN
DOSEN PENGAJAR : ERIKA MARTINING
WARDANI ,S.Kep,Ns,M.Ked,Trop

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI

BAB 1 TINJAUAN TEORI..............................................................................i


1.1 System Klien...................................................................................1
1.2 Tingkatan Pelayanan.......................................................................2
1.3 System dan Tingkatan Pelayanan Kesehatan di Indonesia.............3
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8

BAB 1
TINJAUAN TEORI

Tinjauan Teori merupakan pendekatan teori yang di gunakan untuk


menjelaskan persoalan. Dalam bab ini kami akan menjelaskan tentang system
klien,tingkatan pelayanan kesehatan, serta system dan tingkatan pelayanan
kesehatan di Indonesia. Dengan demikian penjelasan tersebut mahasiswa mampu
memahami tentang pelayanan keperawatan dalam sistem pelayanan kesehatan. Di
bawah ini akan di jelaskan apa yang di maksud hal-hal di atas.

1.1 SYSTEM KLIEN


1. Pengertian Klien dan jenis jenis klien

A. Klien adalah penerima asuhan keperawatan dan dapat didefinisikan sebagai


individu, keluarga, komunitas, atau kelompok yang lebih besar. Ahli teori
mungkin mendefinisikan klien sebagai seseorang yang memiliki kebutuhan, status
kesehatannya terganggu, kurang perawatan diri, adaptif yang mampu berubah,
atau seseorang yang mengalami ketidak selarasan. Beberapa ahli teori
mengidentifikasikan individu yang memiliki masalah kesehatan raja yang disebut
sebagai klien, sedangkan ahli teori lainnya memandang individua tau keluarga
sebagai penerima asuhan dalam cakupan keperawatan. ( Paula,J.C., dan Jannet,
W.K. (2009). Proses keperawatan; Aplikasi Model Konseptual. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC)

Berdasarkan cara masuk klien ke dalam sistem pelayanan, terbagi menjadi 3 jenis:

1. Klien yang dirujuk

2. Klien sukarela

3. Klien yang masuk ke dalam sistem pelayanan kesehatan karena pengaruh


situasi keuangan

B. Individu dan Keluarga sebagai Klien

a. Individu sebagai Klien.

Individu adalah anggota keluarga yang unik, sebagai kesatuan yang utuh dari
aspek bio-psiko-sosial-spiritual. Dalam hal ini, perawat berperan memenuhi
kebutuhan dasar individu karena:

1)Kelemahan fisik dan mental,

2)keterbatasan pengetahuan,
3)dan kurang kemauan menuju kemandirian

b. Keluarga sebagai Klien.

Keluarga merupakan kelompok individu yang memiliki hubungan yang erat


secara kontinu sehingga terjadi interaksi satu sama lain, baik dalam lingkungan
sendiri maupun masyarakat secara umum.

Adapun alasan keluarga sebagai fokus pelayanan kesehatan adalah sebagai


berikut:

1)Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.

2)Keluarga sebagai satu kelompok dapat menimbulkan,


mencegah,memperbaiki/mengabaikan masalah kesehatan di dalam kelompoknya.

3)Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan.

4)Keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam perawatnnya.

5)Keluarga merupakan perantara yang efektif untuk berbagai usaha kesehatan


masyarakat

1.2 TINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

Kesehatan merupakan hal yang paling penting bagi manusia. Dengan


adanyakesehatan, manusia dapat menjalankan segala aktivitas. Menjaga
kesehatan diri dapat dilakukan dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan agar
tidak timbul penyakit yang dapat menyerang. Selain itu, pemerintah telah
memberikan pelayanan kesehatan.

Menurut Levey Loomba, pelayanan kesehatan adalah upaya yang dilakukan


oleh suatu organisasi baik secara sendiri atau bersama-sama untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan perseorangan, kelompok dan ataupun masyarakat (Azwar, 1994: 42).

Hodgetts dan Casio (Azwar, 1994: 43) menyatakan bahwa bentuk dan jenis
pelayanan kesehatan tersebut terbagi menjadi dua yaitu :

a. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan


kedokteran (medical service) ditandai dengan cara pengorganisasian
yang dapat berdiri sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama
dalam satu organisasi (institution). Tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya
terutama untuk perseorangan dan keluarga.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan


kesehatan masyarakat (publik health service) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam satu
organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit dan sasaran utamanya adalah untuk
kelompok dan masyarakat.

Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus


memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu :

a. Health Promotion (Promosi Kesehatan)


Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan
kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Contoh : Kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dsb

b. Specifik Protection (Perlindungan Khusus)


Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-
penyakit tertentu. Contoh : Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja

c. Early Diagnosis and Prompt Treatment


Sudah mulai timbulnya gejala penyakit dan dilakukan untuk mencegah
penyebaran penyakit. Contoh : Survey penyaringan kasus

d. Disability limitation (pembatasan cacat)


Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau
masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang memiliki
potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat di lakukan dapat berupa
perawatam untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut,
pemberian segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan dan mencegah kematian.

e. Rehabilitation (rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini di laksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh. Sering
pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana
program latihan-latihan yang diberikan pada pasien., kemudian memberikan
fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke
masyarakat dan masyarakat mau menerima dengan senang hati karina
kesadaran yang dimilikinya.
1.3 SYSTEM DAN TINGKATAN PELAYANAN PELAYANAN
KESEHATAN

A, Pengertian sistem
Menurut Sutarman sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan
dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian.
Yang dalam hal ini kita dapat melihatnya dalam tubuh kita, seperti sistem
pernapasan, sistem pencernaan,sistem eskresi dan lainnya. Bukan hanya itu
manusia juga berkecimpung dalam sistem yang terbukti dengan adanya interaksi
manusia antara sesama dan dalam aspek lainnya.
Contoh kecil saja,jika manusia ingin membeli tiket untuk berlibur maka manusia
akan melewati sebuah sistem. Dimulai dari pembutan paspor,memesan tiket,
sampai pada pemesanan hotel.
Suatu sistem memiliki hubungan dan tujuan yang berbeda tergantung pada hasil
dan pencapaiannya. Elemen- elemen yang terfapag falam sebuah sistem dapat
berupa benda hidip ataupun mati.
Kita sebagai mahasiswa diharapkan untuk membuat atau dapat menciptakan suatu
sistem yang dapat membantu bangsa.

2 Definisi pelayanan kesehatan

Layanan kesehatan adalah suatu pkerjaan atau kegiatan yang di dasarkan pada
memberikan atau membantu dalam bidang kesehatan pada seluruh masyarakat.
Dalam pelayanan kesehatan ini dapat berupa 4 hal :
1. Preventatif(pencegahan penyakit)
2.promotif (meningkatkan kesehatan)
3. Kuratif (pengobatan penyakit)
4. Reabikitatif (pemulihan)
Pelayanan kesehatan ini dapat di lakukan oleh peroranagan ataupun kelompok
yang memiliki kepentinagn yang sama yaitu memelihara dan meningkatkan
kesehatan.

Bentuk - bentuk pelayanan kesehatan di indonesia ada dua sebagai berikut:


1. Pelayanan Kedokteran (Medical Services)
Pelayanan kedokteran (medical services) merupakan pelayanan kesehatan
yang cara pengorganisasiannya secara individu atau sendiri (solo practice)
maupun berkelompok dalam satu organisasi.
Pelayanan kedokteran ini mempunyai tujuan pokok demi menyembuhkan
penyakit serta memulihan kesehatan yang sasaran utamanya adalah individu dan
keluarga.

2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service)


Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan bentuk pelayanan kesehatan
yang dilakukan secara bersama-sama di dalam organisasi. Pelayanan kesehatan
masyarakat atau public health services ini mempunyai tujuan untuk
menyembuhkan penyakit, memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit. Kelompok dan masyarakat menjadi sasaran utama pada
pelayanan kesehatan ini.

C.Sistem pelayanan kesehatan


Definisi sistem pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep dimana konsep ini
memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi sistem pelayanan
kesehatan menurut Depkes RI (2009) adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atupun masyarakat.
Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa sistem pelayanan kesehatan memang sangat
penting bagi masyarakat. Mengingat banyaknya penduduk indonesia dan masih
rendahnya tingkat kesehatan. Di indonesia sistem pelayanan kesehatan dapat kita
peroleh pada puskesmas,rumah sakit, dokter praktek swasta dan lain-lain.
Diamana pelayanan kesehatan ini dituntut untuk terampil dan profesional, bukan
hanya itu tetapai juga adanya fasilitas yang memadai sehingga dapat menunjang
pelayanan kesehatan.
Menurut Parasuraman (dalam Lupiyoadi, 2008:182) kualitas pelayanan jasa
dapat dilihat dari lima dimensi antara lain:
a. Bukti langsung (tangible),
Di lihat pada kebersiahan,kelengkapan dan sikap dari fasilitas pelayanan dan
pegawai.
b. kehandalan (reliability),
Kemampuan pelayan atau pegawai dalam memberikan pelayanan, dimana harus
akurat,jujur,memuaskan dan ketersediaan.
c.ketanggapan (responsiveness),
Tanggap dan cepat memperhatiakan apa yang di butuhkan pasien.
d. jaminan (assurance),
Mencakup pengetahuan,kesopanan,kemampuan yang dimiliki pegawai. Dan bebas
dari bahaya,resiko serta kepercayaan diri.
e.Empati (emphaty).
Di dapat denagan adanya komonikasi sehingga dapat menenuhi kebutuhan.
D.Tingkatan pelayanan kesehatan Di Indonesia

Fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia (disingkat faskes) Dikelompokkan


berdasarkan tingkat pelayanannya, yaitu :
- faskes tingkat pertama (memberikan pelayanan kesehatan dasar)
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan
yang bersifat non spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat
inap, pada fase pelayanan di dapatkan pada puskesmas,klinik, prakter dokter dan
lainnya. Biasanya pada tingkatan ini pasien yang dirawat memiliki penyakit yang
kesulitannya masih rendah atau mudah.
-faskes tingkat kedua (memberikan pelayanan kesehatan spesialistik),
Pada tingakatan ini pasien telah diberikan pelayanan pada tingakatan peratama
tetapi karena adanya kekurangan dalam fasilitas ataupun kesulitan dalam
menangani. Sehingga di butuhkan pelayanan yang lebih. Jika hal ini terjadi faskes
pertama akan memberikan surat referensi(rujukan) yang akan membantu pasien
dalam penanganannya. Pada fase ini pelayanan akan di berikan oleh dokter
spesialis.
- faskes tingkat ketiga (memberikan pelayanan kesehatan subspesialistik )
Faskes ini adalah lanjutan dari faskes kedua jika ,faskes kedua mengalami
kendala,kurangnya fasilitas,dan penyakit yang sudah parah. Maka pasien dapat di
rujuk di faskes ini. Pelayanan pada faskes ini akan dilakukan oleh Dokter
subspesialis,mereka akan melakukan pemeriksaan yang lebih teliti dan mendalam
kepada pasien.

Dengan adanya tingkatan ini akan kebih mudah mengklasifikasikan penyakit


yang dialami oleh pasien mulai dari penyakit yanga mudah di sembuhkan hingga
penyakit yang sulit disembuhkan. Maka ini juga akan membantu dalam
penanganannya dimulai dengan perawat atau dokterumum,dokter spesialis hingga
dokter subspesialis.
Masyarakat tidak harus khawatir tentang pelayanan kesehatan ini, karena
pelayanan ini tidak hanya di lakukan pada masyarakat yang berekonimi tetapai
juga pada masyarakat yang memiliki BPJS atau berekonomi rendah. Bpjs ini
dapat membantu masyarakat dalm pelayanan kesehatan dan dapat dimiliki oleh
setiap masyarakat dengan mengikuti prosedur dan persyaratan yang telah di
tentukan. Negara berharap dengan adanya BPJS masyarakat indonesia
mendapatkan pelayanan kesehatan yanga layak dan merata sesuai dengan
kebutuhannya.
DAFTAR PUSTAKA

BIBLIOGRAPHY Asmadi. (2008). Basic Nursing Concepts. Jakarta: EGC.


Medical Book Publishers. Paula, JC, and Jannet, WK (2009). Proses
Keperawatan : aplikasi model Konseptual. Jakarta: penerbit Buku Kedokteran
EGC
Hodgetts dan Casio (Azwar, 1994: 43)
Departemen Kesehatan RI ( 2009 ) Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit
Sayang Ibu dan Bayi ( RSSIB ). Jakarta: Depkes RI
Parasuraman et al. dalam ( Lupioadi 2008 : 182 )

Anda mungkin juga menyukai