Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ni Komang Diantari

NIM : 2008551024

Kelas : A

Topik : Sistem kesehatan, Kebijakan Kesehatan, dan Sistem Pelayanan Kesehatan

RESUME

HEALTH CARE DS

Perkuliahan pertama mata kuliah Health Care DS pada hari ini 6 September 2023
dilaksanakan secara offline. Topik yang dibahas pada kuliah kali ini yakni Sistem kesehatan,
Kebijakan Kesehatan, dan Sistem Pelayanan Kesehatan. Berikut resume video pembelajaran
yang diberikan serta perkuliahan pada hari ini.

A. SISTEM KESEHATAN
Sistem adalah keterkaitan antara elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk
suatu satu kesatuan atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem juga
diartikan sebagai hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan
satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka
mencapai tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan. Apabila satu unit mengalami
kemacetan atau gangguan, maka unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen (sub sistem) yang saling terkait/tergantung satu sama
lain dan bekerja untuk mencapai suatu tujuan. Sistem dapat dianggap sebagai suatu system
tertutup atau system terbuka. System terbuka sangat dipengaruhi oleh suatu perubahan
lingkungan dan harus beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Sistem kesehatan tidak
terbatas pada seperangkat institusi yang mengatur, membiayai, atau memberikan
pelayanan, namun juga termasuk kelompok aneka organisasi yang memberikan input pada
pelayanan kesehatan, terutama sumber daya manusia, sumber daya fisik (fasilitas dan alat),
serta pengetahuan/teknologi.
Adapun beberapa ciri-ciri yang mencerminkan sistem, diantaranya yakni sebagai
berikut.
• Sistem mempunyai tujuan dan karena itu semua perilaku yang ada pada sistem pada
dasarnya bermaksud mencapai tujuan.
• Sistem sekalipun terdiri dari berbagai bagian atau elemen, tetapi secara keseluruhan
merupakan suatu yang bulat dan utuh jauh melebihi kumpulan bagian atau elemen
tersebut.
• Berbagai bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem saling terkait, berhubungan
serta berinteraksi.
• Sistem bersifat terbuka dan selalu berinteraksi dengan sistem lain yang lebih luas,
yang biasanya disebut dengan lingkungan.
• Sistem mempunyai kemampuan transformasi, artinya dalam hal ini sistem mampu
mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Dengan kata lain, sistem mampu
mengubah masukan menjadi keluaran.
• Sistem mempunyai kemampuan mekanisme pengendalian, baik dalam rangka
menyatukan berbagai bagian atau elemen, atau dalam angka mengubah masukan
menjadi keluaran.

Selain ciri-ciri, sistem juga memiliki beberapa unsur yang dijabarkan sebagai berikut ini.

• Masukan (input) adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat dalam sistem dan
yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.
• Proses (process) adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat dalam sistem dan
yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
• Keluaran (output) adalah kumpulan elemen atau bagian yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
• Umpan balik (feedback) adalah kumpulan elemen atau bagian yang merupakan
keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
• Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
• Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem tetapi mempunyai pengaruh
besar terhadap sistem.

Sistem kesehatan berdasarkan WHO didefinisikan sebagai seluruh kegiatan yang


dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan. Oleh karena itu
yang tercakup didalamnya yakni pelayanan kesehatan formal dan non-formal seperti
pengobata tradisional, pengobatan alternatif, dan pengobatan tanpa resep. Selain itu
terdapat pula aktivitas kesehatan masyarakat berupa promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit, peningkatan keamanan lingkungan dan jalan raya, dan pendidikan yang
berhubungan dengan kesehatan. Adapun tiga tujuan sistem kesehatan menurut USAID
Indonesia diantaranya:

1. Peningkatan status kesehatan


2. Perlindungan resiko terhadap biaya kesehatan: universal coverage
3. Kepuasan publik
Cakupan sistem kesehatan meliputi:
• Kesehatan tidak hanya merupakan hak warga tetapi juga merupakan barang investasi
yang menentukan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi negara. Oleh karena itu
negara berkepentingan agar seluruh warganya sehat, sehingga ada kebutuhan untuk
melembagakan pelayanan kesehatan universal.
• Cakupan universal yang disebut juga cakupan semsta atau universal coverage
merupakan sistem kesehatan dimana setiap warga di dalam populasi memiliki akses
yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif,
yang bermutu dan dibutuhkan dengan biaya yang terjangkau. Cakupan universal ini
memiliki dua elemen penting yakni (1) akses pelayanan kesehatan yang adil dan
bermutu bagia setiap warga, dan (2) perlindungan resiko finansial ketika warga
menggunakan pelayanan kesehatan.
• Akses pelayanan kesehatan yang adil menggunakan prinsip keadilan vertikal. Prinsip
keadilan vertikal menegaskan kontribusi warga dalam pembiayaan kesehatan
ditentukan berdasarkan kemampuan membayar (ability to pay) bukan berdasarkan
kondisi kesehatan/kesakitan seorang.

B. KEBIJAKAN KESEHATAN
Dalam kebijakan terdapat beberapa istilah yakni kebijakan, hukum dan peraturan.
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi yang
bersifat mengikat, yang bersifat mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata
nilai baru dalam masyarakat. Hukum adalah ketetapan, peraturan dan ketentuan yang telah
disepakati oleh masyarakay dan para penegak hukum yang harus dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Hukum mengandung sanksi-sanksi tertentu untuk diterapkan pada para
pelanggar hukum. Sedangkan peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok
masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai
dan diterima.
Kebijakan kesehatan merupakan kebijakan publik. Konsep dari kebijakan publik dapat
diartikan sebagai adanya suatu negara yang kokoh dan memiliki kewenangan serta
legitimasi, dimana mewakili suatu masyarakat dengan menggunakan asministrasi dan
teknik yang berkompeten terhadap keuangan dan implementasi dalan mengatur kebijakan.
Kebijakan adalah suatu konsesus atau kesepakatan terhadap suatu persoalan dimana
sasaran dan tujuannya diarahkan pada suatu prioritas yang bertujuan dan memiliki
petunjuk utama untuk mencapainya. Kebijakan kesehatan didefinisikan sebagai suatu cara
atau tindakan yang berpengaruh terhadap perangkat institusi, organisasi, pelayanan
kesehatan dan pengaturan keuangan dari sistem kesehatan. Kebijakan kesehatan dapat
dilihat sebagai suatu jaringan keputusan yang saling berhubungan yang pada prakteknya
peduli kepada pelayanan kesehatan masyarakat. Kebijakan kesehatan adalah bagian dari
institusi, kekuatan dari aspek politik yang mempengaruhi masyarakat pada tingkat lokal,
nasional dan dunia.
Kebijakan merupakan produk pemerintah, walaupun pelayanan kesehatan cenderung
dilakukan secara swasta, dikontrakkan atau melalui suatu kemitraan, kebijakannya
disiapkan oleh pemerintah di mana keputusannya mempertimbangkan juga aspek politik.
Jadi kebijakan kesehatan adalah kebijakan publik yang merupakan tanggung jawab
pemerintah dan swasta. sedangkan tugas untuk menformulasi dan implementasi kebijakan
kesehatan dalam satu negara merupakan tanggung jawab departemen kesehatan
(WHO, 2000). Pengembangan kebijakan biasanya top-down di mana departemen
kesehatan memiliki kewenangan dalam penyiapan kebijakan. implementasi dan
strateginya adalah bottom-up. Kebijakan seharusnya dikembangkan dengan partisipasi
oleh mereka yang terlibat dalam kebijakan itu, hal ini untuk memastikan bahwa kebijakan
tersebut realistik dan dapat mencapai sasaran. Untuk itu perlu komitmen dari para
pemegang dan pelaksana kebijakan. kebijakan kesehatan harus berdasarkan pembuktian
yang menggunakan pendekatan problem solving secara linear. Penelitian kesehatan adalah
suatu kegiatan untuk mendapatkan bukti yang akurat. Kebijakan kesehatan berpihak pada
hal-hal yang dianggap penting dalam suatu institusi dan masyarakat, bertujuan jangka
panjang untuk mencapai sasaran, menyediakan rekomendasi yang praktis untuk
keputusan-keputusan penting (WHO, 2000).
Alasan pentingnya kebijakan kesehatan yaitu sektor kesehatan ibarat suatu sponge yang
mengabsorpsi banyak anggaran belanja negara untuk membayar sumber daya kesehatan,
ada yang mengatakan bahwa kebijakan kesehatan merupakan driver dari ekonomi, itu
disebabkan karena adanya inovasi dan investasi dalam bidang teknologi kesehatan, baik
itu bio-medical maupun produksi, termasuk usaha dagang yang ada pada bidang farmasi.
Namun yang lebih penting lagi adalah keputusan kebijakan kesehatan melibatkan
persoalan hidup dan mati manusia.
Untuk membuat sebuah kebijakan kesehatan, perlu memperhatikan segitiga kebijakan
yang terdiri dari aktor, konten, konteks dan proses. Pada kenyataannya, aktor baik
individu, kelompok, atau organisasi dipengaruhi oleh konteks, lingkungan di mana aktor
hidup dan bekerja. Konteks dipengaruhi oleh banyak faktor seperti politik, ideologi,
sejarah, budaya, ekonomi, dan sosial baik yang terjadi pada skala nasional maupun
internasional yang memengaruhi kebijakan kesehatan. Proses pembuatan kebijakan
dipengaruhi oleh aktor yaitu posisi dalam struktur kekuasaan, nilai, pendapat dan harapan
pribadi. Konten kebijakan mencerminkan dimensi tersebut. Konten merupakan substansi
dari kebijakan yang secara detail menggambarkan bagian pokok dari kebijakan tersebut.
Aktor merupakan pusat dari kerangka kebijakan kesehatan. Aktor merupakan istilah yang
digunakan untuk menyebut suatu individu, kelompok dan organisasi yang memengaruhi
suatu kebijakan. Aktor pada dasarnya memang memengaruhi kebijakan namun seberapa
luas dan mendalam dalam memengaruhi kebijakan tergantung dari kekuasaannya.
Kekuasaan merupakan campuran dari kekayaan individu, tingkat pengetahuan, dan
otoritas yang tinggi

C. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


Sistem kesehatan merupakan suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri
atas berbagai komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu
perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan
adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Pelayanan kesehatan ada di
setiap tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas.
• Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kedokteran, asuhan keperawatan berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien. Fungsi rumah sakit:
• Pelayanan medik
• Pelayanan penunjang medik
• Pelayanan rehabilitative
• Pencegahan dan peningkataan kesehatan
• Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga medik
• Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kebupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja
tertentu. Tujuan puskesmas adalah meningkatkan kesadaran, kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Fasilitas pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh pihak pemerintah, pemerintah
daerah, dan swasta. Fasilitas kesehatan oleh pemerintah adalah wajib, dalam keadaan
darurat, fasilitas pelayanan kesehatan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan
pencegahan kecacatan terlebih dahulu. Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan
kesehatan, baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien dan/atau
meminta uang muka. Adapun yang menjadi tanggung jawab pemerintah dalam
memberikan pelayanan kesehatan yaitu:
• Merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat
• tanggung jawab pemerintah atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan
baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
• pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan
yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
• Pemerintan bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi,
dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
• pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif
masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan
• pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang
bermutu, aman, efisien dan terjangkau.
• Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat
melalui system jaminan kesehatan sosial nasional bagi upaya kesehatan perorangan.
• pelaksanaan sistem jaminan social harus sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan.
• pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi,
dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
• Pemerintah daerah dapat menentukan jumlah dan jenis fasilitas pelayanan kesehatan
serta pemberian izin beroperasi di daerahnya.
• beberapa pertimbangan pemerintah daerah dalam menentukan jumlah dan jenis
pelayanan kesehatan:
• Luas wilayah
• Kebutuhan kesehatan
• Jumlah dan penyebaran penduduk
• Pola penyakit
• Pemanfaatannya
• Fungsi sosial
• Kemampuan dalam memanfaatkan teknologi
DISKUSI

- Target pembelajaran Heaalth Care DS yakni dapat memahami bagaimana tenaga kesehatan
menjalankan sistem kesehatan, kebijakan kesehatan serta sistem pelayanan kesehatan
dengan baik guna mewujudkan cita-cita bangsa dengan memberikan hak kepada
masyarakat untuk meperoleh pelayanan kesehatan yang memadai. Kuliah ini akan
mempelajari berbagai peraturan perundangan, peraturan presiden hingga peraturan
menteri yang mengatur sistem pelayanan kesehatan. Selain itu, dalam hal ini juga akan
berfokus pada sistem kesehatan nasional (SKN) guna mencapai cita-cita bangsa.
- Perundang-undangan yang terkait dengan dengan sistem kesehatan, kebijakan kesehatan,
dan sistem pelayanan kesehatan adalah Undang-Undang Dasar Negara Reupblik Indonesia
Tahun 1945 pada Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi ‘setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan’. Hal ini tentunya menjadi landasan dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pemerintah harus berupaya memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang telah disahkan. Undang-
undang ini memberikan arahan baru dalam pengaturan sistem kesehatan di Indonesia.
Undang-Undang Kesehatan baru merupakan peraturan yang mengatur berbagai aspek
dalam sistem kesehatan di Indonesia. Undang-undang ini mencakup hal-hal seperti upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan, perlindungan bagi masyarakat, serta mengatur kewenangan dan
tanggung jawab tenaga kesehatan. Adanya UU baru ini tentunya menghadirkan perubahan
baru khususnya pada bagian kefarmasian yakni perubahan dalam sistem surat tanda
registrasi (STR) bagi tenaga kesehatan termasuk STRA untuk apoteker. Surat tanda
registrasi sekarang memiliki masa berlaku seumur hidup, sehingga tidak perlu diperbarui
secara berkala. Selain itu, ijin praktek tenaga kesehatan tidak lagi memerlukan
rekomendasi yang memerlukan biaya angsuran iuran keanggotaan dalam organisasi
profesi.

Anda mungkin juga menyukai