Disusun oleh:
D4 PROMOSI KESEHATAN
2018
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Sistem kesehatan yang seharusnya memiliki fungsi terlengkap mencakup fungsi regulasi,
fungsi budgeting, fungsi pelasanaa kegiatan kesehatan, dan fungsi pengembangan SDM dan
sumber daya lainnya. Tetapi kenyataannya masih belum berjalan dengan semestinya. Masih
banyak yang harus dibenahi dari peran pemerintah, karena masih terjadi kebingungan dalam
regulasi kesehatan di Indonesia.
Sedangkan sistem kesehatan memiliki arti yaitu suatu jaringan penyedia pelayanan
kesehatan dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut di setiap wilayah, serta negara
dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam
bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas lagi, sistem keehatan mencakup sektor-sektor
lain seperti pertanian dan lainnya. (WHO; 1996)
Menurut Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD, sistem kesehatan memiliki tiga tujuan
yaitu : 1) status kesehatan, 2) perlindungan resiko, 3) kepuasan public. Berkaitan dengan status
kesehatan, secara tradisional ukuran status kesehatan yaitu AKB, AKI, dan AKBA. Tetapi akhir-
akhir ini sering berkaitan dengan beban penyakit, mencakup morbiditas maupun mortalitas. Pada
perlindungan resiko terjadi bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Hal ini dikarenakan biaya
yang dikeluarkan untuk perlindungan dan pelayanan kesehatannya pun sangat rendah. Pada
Kepuasan public hal ini dapat diukur melalui survei penduduk. Secara tipikal kepuasan public ini
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, askes dan pembayaran tunai. Selain itu kepuasan public
juga berkaitan dengan pertimbangan pemerataan.
Ada, reformasi ini sebagai sebuah upaya (bersifat siklus) yang mempunyai tujuan untuk
mengubah sistem kesehatan guna meningkatkan kinerja. Perubahan di sistem kesehatan ini
sering dipicu oleh komponen pembiayaan.
Salah satu bentuk dari reformasi kebsehatan yaitu, adanya kebijakan JKN. Kebijakan ini
dikeluarkan pada intinya yaitu sebagai perubahan kebijakan menghadapi resiko kegagalan karena
tidak meratanya sisi supply (RS dan ketersediaan dokter). Namun upaya ini belum mencapai
maksimal. Hal ini dikarenakan konsekuensinya sulit diprediksi, ada pihak yang diuntungkan dan
dirugikan, dan Negara mempunyai keterbatasan dalam hal kemampuan pembiayaan maupun
administrasi.
2. Nilai-nilai etik
Adapun untuk mempengaruhi hasil, ada lima tombol pengendali yang harus diputar bersama-
sama dalam reformasi kesehatan yakni mencakup:
1. Pembiayaan
2. Pembayaran
3. Pengorganisasian
4. Regulasi
5. Promosi
Daftar Pustaka
http://www.kebijakankesehatanindonesia.net/23-agenda/2282-reportase-seri-kuliah-terbuka-
1-sistem-kesehatan-dan-reformasi-sistem-kesehatan-tahun-2015
Diakses pada Hari Rabu, 07 November 2018 pukul 18.54 WIB
https://kebijakankesehatanindonesia.net/20-sistem-kesehatan/79-Memahami-Sistem-
Kesehatan
Diakses pada Hari Rabu, 07 November 2018 pukul 19.15 WIB
https://drive.google.com/file/d/0B85Ahc2VdqcdSElzTkFJX0gyaEk/view
Diakses pada Hari Rabu, 07 November 2018 pukul 19.23 WIB