Anda di halaman 1dari 5

ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

SISTEM KESEHATAN DAN REFORMASI KESEHATAN

Disusun oleh:

Lulu Nadhirah Muthi Pxxxxxxxxxxx

D4 PROMOSI KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

2018
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Apa hubungan antara sistem kesehatan dengan reformasi kesehatan?

Reformasi kesehatan dilakukan dengan melibatkan sistem kesehatan sebagai


komponennya. Dalam situasi saat ini yang sedang mengalami perubahan terutama dalam hal
pembiayaan status kesehatan di Indonesia justru rawan mengalami kegagalan. Salah satu
faktornya adalah fungsi regulasi oleh Pemerintah belum maksimal. Oleh karena itu,
dibutuhkanlah sebuah reformasi kesehatan yang mencakup seluruh komponen dalam system
kesehatan yang meliputi pemerintah, masyarakat, serta usaha/industri.

Sistem kesehatan yang seharusnya memiliki fungsi terlengkap mencakup fungsi regulasi,
fungsi budgeting, fungsi pelasanaa kegiatan kesehatan, dan fungsi pengembangan SDM dan
sumber daya lainnya. Tetapi kenyataannya masih belum berjalan dengan semestinya. Masih
banyak yang harus dibenahi dari peran pemerintah, karena masih terjadi kebingungan dalam
regulasi kesehatan di Indonesia.

Dengan berbagai permasalahan ini maka dibutuhkan reformasi sistem kesehatan.


Reformasi ini harus dilakukan secara bersama-sama dan terkelola dengan dukungan pihak-pihak
dalam sistem. Agar tidak terjadi lagi kebingungan bagi para pelaku sistem kesehatan.

2. Uraikan apa yang disebut sebagai sistem kesehatan Indonesia?

Pengertian dari sistem sendiri yaitu suatu keterkaitan diantara elemen-elemen


pembentukannya dalam pola tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian ini
dapat diinterpretasikan ada dua prinsip dasar suatu sistem, yakni: 1) elemen, komponen, atau
bagian pembentuk sistem; dan 2) interconnection, yaitu saling keterkaitan antara komponen
dalam pola tertentu. Keberadaan sekumpulan elemen, komponen, bagian, orang atau organisasi
sekalipun, jika tidak mempunyai saling keterkaitan dalam tatahubungan tertentu untuk mencapai
tujuan maka belum memenuhi criteria sebagai anggota sistem.

Sedangkan sistem kesehatan memiliki arti yaitu suatu jaringan penyedia pelayanan
kesehatan dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut di setiap wilayah, serta negara
dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam
bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas lagi, sistem keehatan mencakup sektor-sektor
lain seperti pertanian dan lainnya. (WHO; 1996)

Menurut Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD, sistem kesehatan memiliki tiga tujuan
yaitu : 1) status kesehatan, 2) perlindungan resiko, 3) kepuasan public. Berkaitan dengan status
kesehatan, secara tradisional ukuran status kesehatan yaitu AKB, AKI, dan AKBA. Tetapi akhir-
akhir ini sering berkaitan dengan beban penyakit, mencakup morbiditas maupun mortalitas. Pada
perlindungan resiko terjadi bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Hal ini dikarenakan biaya
yang dikeluarkan untuk perlindungan dan pelayanan kesehatannya pun sangat rendah. Pada
Kepuasan public hal ini dapat diukur melalui survei penduduk. Secara tipikal kepuasan public ini
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, askes dan pembayaran tunai. Selain itu kepuasan public
juga berkaitan dengan pertimbangan pemerataan.

3. Apakah ada reformasi kesehatan?

Ada, reformasi ini sebagai sebuah upaya (bersifat siklus) yang mempunyai tujuan untuk
mengubah sistem kesehatan guna meningkatkan kinerja. Perubahan di sistem kesehatan ini
sering dipicu oleh komponen pembiayaan.

Salah satu bentuk dari reformasi kebsehatan yaitu, adanya kebijakan JKN. Kebijakan ini
dikeluarkan pada intinya yaitu sebagai perubahan kebijakan menghadapi resiko kegagalan karena
tidak meratanya sisi supply (RS dan ketersediaan dokter). Namun upaya ini belum mencapai
maksimal. Hal ini dikarenakan konsekuensinya sulit diprediksi, ada pihak yang diuntungkan dan
dirugikan, dan Negara mempunyai keterbatasan dalam hal kemampuan pembiayaan maupun
administrasi.

Reformasi kesehatan yang dilakukan ini menggunakann pendekatan rasionall, yang


didasarkan fakta yang ada. Diakui atau tidak, keputusan-keputusan politik di Indonesia kerap
diambil tanpa pendekatan yang rasional. Hal ini disebabkan oleh banyak factor, salajsatunya
konflik kepentingan. Sedangkan bila ingin menggunakan konsep pendekatan rasional langkah-
langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Definisikan permasalahan sesuai outcomes

2. Nilai-nilai etik

3. Analisa politik selama proses berlangsung

4. Hubungan sebab akibat untuk menilai masalah

5. membangun strategi reformasi berdasarkan kinerja determinant

Adapun untuk mempengaruhi hasil, ada lima tombol pengendali yang harus diputar bersama-
sama dalam reformasi kesehatan yakni mencakup:

1. Pembiayaan

2. Pembayaran

3. Pengorganisasian

4. Regulasi

5. Promosi
Daftar Pustaka

 http://www.kebijakankesehatanindonesia.net/23-agenda/2282-reportase-seri-kuliah-terbuka-
1-sistem-kesehatan-dan-reformasi-sistem-kesehatan-tahun-2015
Diakses pada Hari Rabu, 07 November 2018 pukul 18.54 WIB
 https://kebijakankesehatanindonesia.net/20-sistem-kesehatan/79-Memahami-Sistem-
Kesehatan
Diakses pada Hari Rabu, 07 November 2018 pukul 19.15 WIB
 https://drive.google.com/file/d/0B85Ahc2VdqcdSElzTkFJX0gyaEk/view
Diakses pada Hari Rabu, 07 November 2018 pukul 19.23 WIB

Anda mungkin juga menyukai