PKK ANAK
Klasifikasi
secara tiba-tiba menurunkan
terjadinya penurunan aliran pengeluaran urin. Katagori GGA ini urin cukup,
darah ginjal (renal selanjutnya dapat dibagi menjadi : namun alirannya dalam saluran
kemih terhambat. Penyebab
hypoperfusion) yang - Keadaan yang mencederai kapiler
mengakibatkan penurunan
tekanan filtrasi glomerulus
glomerulus atau pembuluh darah
kecil
tersering adalah
obstruksi. GGA
ginjal lainnya
dan kemudian diikuti oleh - Keadaan yang merusak epitel
penurunan Laju Filtrasi tubulus ginjal,
Glomerulus (LFG). - Keadaan yang menyebabkan
kerusakan interstisium ginjal
07
●Pemeriksaan Diagnosis
a. Rontgen Thorax Pemeriksaan diagnostik
b. Ultrasonografi ginjal
c. Test Doppler
d. CT Scan
e. ECG (Electrocardiogram)
f. CVP (Central Venous Pressure)
g. Renal Arteriogram
●Pemeriksaan Laboratorium
a. Lab darah lengkap : WBC, RBC, HCT, Platelet
b. Analisa Elektrolit : Sodium, potassium, calsium, kalium, natrium
c. AGD : PCO2, PO2, HCO3, Saturasi O2, PH
d. BUN, Creatinin, klirens kreatinin
e. Enzim hepar : SGOT, SGPT
f. Urinalisis : berat jenis urine, osmolalitas dan natrium urine
patofisiologi
Penurunan perfusi Obstruksi renal akut
ginjal (Gagal Ginjal gagal ginjal (Gagal Ginjal Akut
Akut Pre Renal) akut renal Post Renal)
b)Kontrol asidosis
Asidosis metabolik dengan keparahan sedang biasanya terjadi pada pasien dengan gagal
ginjal .hal ini merupakan akibat dari ketidakmampuan ginjal untuk mengekskresikan ikatan asam
(H2PO4) yang dihasilkan dari proses metabolik normal.
Asidosis biasanya dapat dikontrol dengan mudah dengan memberi pasien natrium bikarbonat 30
sampai 60 mEq setiap hari tetapi tidak memerlukan pengobatan kecuali HCO3-turun dibawah 12
sampai 15 mEq/L
penata laksanakan
c) Terapi Nutrisi
Selain penggantian cairan dan elektrolit ,masukan di arahkan pada pensuplaian
pasien dengan kalori dalam bentuk karbohidrat dan lemak untuk menurunkan
pemecahan protein tubuh. Diit mengandung 2000 sampai 3000 kalori/hari dengan 40 sampai 60
gr protein atau asam amino esensial telah digunakan dengan frekuensi yang meningkat. Diet ini
mengandung lebih dari 500 ml cairan yang di anjurkan sebelumnya. Oleh
karenanya,hiperalimentasi memerlukan lebh dialisis
,khususnya pada periode oliguria, sering dalam kombinasi dengan hemofiltrasi.
d)Kontrol Hiperkalemia
Hiperkalemia selalu dapat dicegah dengan menghindari suplemen kalium, pemberian teraapi
kronik untuk asidosis , dan penggunaan natrium polistiren sulfonat resin bila kalium serum agak
sedikit meningkat
Asuhan keperawatan
Kasus
A. PENGKAJIAN Identitas Orang Tua
1. Biodata Ayah
Identitas Klien Nama : Tn. M
Nama/Nama panggilan : An. K Usia : 31 Tahun
Tempat tanggal lahir / Usia : Medan, 15/ 03 / Pendidikan : STM
2015 Pekerjaan : Wiraswasta
Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam
A g a m a : Islam Alamat : Jl Krakatau Medan Tembung
Pendidikan : Belum ada Ibu
A l a m a t : Jl Krakatau Medan Tembung Nama : Ny. N
Tanggal masuk : 01 Desember 2023 Usia : 26 Tahun
Tanggal pengkajian : 04 Desember 2023 Pendidikan : SMA
Diagnosa Medik : Gagal Ginjal Akut Pekerjaan : Wirasawasta
Agama : Islam
Alamat : jln krakatau Medan tembung
c. Riwayat Kesehatan lalu
a. Keluhan Utama / Alasan Masuk RS. i. Pre Natal Care
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien Ibu klien mengatakan selama hamil mendapat imunisasi
mual muntah. TT 2 kali, ibu
tidak pernah mengalami abortus, periksa di Bidansetempat
b. Riwayat Kesehatan sekarang 4 kali dan tidak minum obat atau jamu.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien ii. Natal
tampak pucat, kejang, dan nafsu makan Ibu klien mengatakan hamil selama 9 bulan, lahir secara
menurun sejak 2 minggu yang lalu spontan, langsung menangis dan di tolong oleh Bidan.
iii. Post Natal
Ibu klien mengatakan bahwa pasien lahir dengan BB
3000gram dan PB 50cm, kondisi kesehatan baik, dan tidak
ada kelainan kongenital.
d. Riwayat Kesehatan keluarga
Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
menderita gagal ginjal sebelumya
g. Riwayat nutrisi
a) Pemberian asi
1. Pertama kali disusui sekitar 2 jam setelah
melahirkan
f. Riwayat Tumbuh Kembang
a) Pertumbuhan Fisik 2. Waktu dan cara pemberian: tidak teratur
1. Berat Badan : BB lahir : 3 Kg masuk RS : 10 kg. (setiap kali menangis)
2. Tinggi Badan : PB : 60 cm, PB masuk RS : 97 Cm 3. Lama pemberian sampai anak berhenti
3. Waktu tumbuh : 7 bulan dan tanggalnya gigi : belum ada sendiri
Perkembangan Tiap tahapUsia anak saat : (3 bulan) 4. Asi diberikan sampai usia: 2 tahun
1. Berguling : 4 bulan b) Pemberian Susu tambahan
2. Duduk : 8 bulan
Diberikan susu botol sejak lahir, selang seling
3. Merangkak : 11 bulan
dengan ASI sampai umur 2 tahun, selanjutnya
4. Berdiri : 13 bulan
5. Berjalan : 24 bulan menggunakan gelas.
6. Senyum kepada orang lain : orang tua tidak ingat c) Pemberian makanan tambahan Sejak umur 4
7. Bicara pertama kali : 2 tahun bulan (makanan cereal)
8. Berpakaian tanpa bantuan : 3 tahun
h. Riwayat Psikososial J. Pemeriksaan Fisik
a) Anak tinggal dengan nenek a) Keadaan Umum Klien: lemah
b) Hubungan antar anggota keluarga: baik b) Tanda-tanda vital :
c) Yang mengasuh anaknya adalah neneknya, hari Suhu: 36,5°C Nadi: 115x/m Rr: 52 X/m TD: 90/60 mmHg
sablu dan minggu oleh ibunya. c) Antropometri:
I. Aktivitas sehari-hari PB 60 cm BB : 15kg LK : 38 cm LD : 44 cm
a) Nutrisi: d) Pemeriksaan Fisik
Sebelum sakit: minum asi dan di tambah susu formula 1. Kepala: kulit kepala bersih, tidak ada benjolan
Saat sakit: asi menurun, susu 30 ml/3jam melalui ngt 2. Mata: Mata simetris, konjungtiva anemis
b) Cairan: 3. Hidung: Hidung simetris, terdapat pernafasan cuping
Sebelum sakit: klien minum susu dan air biasa, hidung, tidak ada secret
Saat Sakit : minum susu 30 ml/3jam 4. Mulut: mukosa bibir kering, tidak ada sianosis
c) Eliminasi 5. Telinga: telinga simetris, bersih, tidak adaserumen
1. BAB Frekwensi : tidak teratur, konsistensi lembek
6. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
2. BAKwarna kuning, ±3x/hari
tekan
d) Istirahat tidur:Tidur tidak teratur
7. Dada: simetris
8. Abdomen, tidak ada nyeri tekan
9. Extremitas atas dan bawah: oedem
DIAGNOSA DAN INT ERVE NSI KE PE RAWATAN