Anda di halaman 1dari 18

ANAK YANG BERKEBUTUHAN KHUSUS, ANAK DENGAN

DISABILITAS, RETARDASI MENTAL, ADHD, AUTISME

ITO WARDIN, S,KEP., NS., M.KEP


BERKEBUTUHAN KHUSUS

 Anak berkebutuhan khusus, anak yang mempunyai kelainan/penyimpangan dari

kondisi rata-rata anak normal, fisik, mental maupun karakteristik perilaku sosialnya.
Anak berkebutuhan khusus tentu akan menghadapi berbagai masalah.

 Semua masalah tersebut perlu diselesaikan dengan memberikan layanan pendidikan,

bimbingan serta Latihan sehingga masalah yang timbul dapat diselesaikan dengan
baik
KELAINAN FISIK

 Indra pendengaran (tunarungu), kelainan pada indra penglihatan (tunanetra), kelainan

pada fungsi organ bicara (tunawicara); alat motorik tubuh, misalnya kelainan otot dan
tulang (poliomyelitis), kelainan pada sistem saraf di otak yang berakibat gangguan
pada fungsi motorik (cerebral palsy), kelainan anggota badan akibat pertumbuhan
yang tidak sempurna, misalnya lahir tanpa tangan/kaki, amputasi dan lain-lain.
GANGGUNAN PENDENGARAN / PENYEBEB TUNARUNGU

 Faktor-faktor sebelum anak dilahirkan (pre


 Faktor-faktor saat anak dilahirkan (natal)
natal)
a. Faktor Rhesus (Rh) ibu dan anak yang
a. Faktor keturunan Cacar air,
sejenis
b. Campak (Rubella, Gueman measles)
b. Anak lahir pre mature
c. Terjadi toxaemia (keracunan darah)
c. Anak lahir menggunakan forcep (alat bantu
d. Penggunaan pilkina atau obat-obatan dalam tang)
jumlah besar
d. Proses kelahiran yang terlalu lama
e. Kekurangan oksigen (anoxia)
f. Kelainan organ pendengaran sejak
NEXT

 Faktor-faktor sesudah anak dilahirkan (post natal)

 Infeksi b. Meningitis (peradangan selaput otak)

 Tunarungu perseptif yang bersifat keturunan

 Otitis media yang kronis

 Terjadi infeksi pada alat-alat pernafasan.


TUNANETRA/ PENYEBABNYA

 factor endogen/ genetik

 Faktor eksogen atau dari luar

a. Penyakit virus rubella yang menjadikan seseorang mengalami campak pada tinggkat akut yang
ditandai dengan konsi pana yang meninggi akibat penyerangan virus yang lama kelamaan akan
menggu saraf penglihatan fungsi indera yang akan menjadi permanen, dan ada juga yang diakibatkan
oleh kuman syphilis, degenerasi atau perapuhan pada lensa mata yang mengakibatkan pandangan mata
menjadi mengeruh
KELAINAN MENTAL

 Anak kelainan dalam aspek mental memiliki penyimpangan kemampuan berpikir

secara kritis, logis dalam menanggapi dunia sekitarnya. Kelainan pada aspek mental
ini dapat menyebar ke dua arah, yaitu kelainan mental dalam arti lebih (supernormal)
dan kelainan mental dalam arti kurang (subnormal)
POLIOMYELITIS DAN PENYEBAB

Penyebab polio adalah virus yang memiliki nama serupa, yaitu

poliovirus. Virus polio tersebut dapat menyerang manusia

melalui rongga mulut serta hidung. Kemudian, virus akan

memasuki aliran darah sehingga mengakibatkan kerusakan pada

saraf
CEREBRAL PALSY / PENYEBABNYA

 Cerebral palsy disebabkan oleh perkembangan

otak yang tidak normal atau kerusakan pada

otak yang sedang berkembang. Ini biasanya

terjadi sebelum anak lahir, tetapi bisa juga

terjadi saat lahir atau pada awal masa bayi.


• Mutasi gen yang mengakibatkan kelainan genetik atau perbedaan perkembangan otak.
• Infeksi ibu yang mempengaruhi janin yang sedang berkembang.
• Stroke janin, gangguan suplai darah ke otak yang sedang berkembang.
• Pendarahan ke otak di dalam rahim atau saat bayi baru lahir.
• Infeksi bayi yang menyebabkan peradangan di dalam atau di sekitar otak.
• Cedera kepala traumatis pada bayi, seperti dari kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh atau kekerasan fisik.
• Kurangnya oksigen ke otak terkait dengan persalinan atau kelahiran yang sulit, meskipun asfiksia terkait kelahiran
jauh lebih jarang menjadi penyebab, daripada yang diperkirakan secara historis.
 Berdasarkan kapabilitas kemampuan yang bisa dirujuk sebagai dasar pengembangan

potensi, anak tunagrahita dapat diklasifikasikan menjadi (a) anak tunagrahita


memiliki kemampuan untuk dididik dengan rentang IQ 50-75, (b) anak tunagrahita
memiliki kemampuan untuk dilatih dengan rentang IQ 25- 50, (c) anak tunagrahita
memiliki kemampuan untuk dirawat dengan rentang IQ 25- ke bawah
KELAINAN PERILAKU SOSIAL

 Kelainan perilaku atau tunalaras sosial, mereka yang mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan, tatatertib, norma sosial, dan lain-lain.
Contohnya; sering bentrok dengan lingkungan, pelanggaran hukum/norma maupun
kesopanan.
 DISABILITAS
 penyandang Disabilitas termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental,
intelektual, atau sensorik
RETRADASI MENTAL

 Retardasi mental, keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap

yang sering terjadi pada anak, terutama ditandai oleh adanya gangguan selama masa
perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh,
misalnya kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.
ATTENTION-DEFICIT/
HYPERACTIVITY DISORDER

 ADHD adalah gangguan perkembangan sarafdi mana seorang anak menampilkan masalah yang signifikan
karena kurangnya perhatian atau hiperaktif-impulsif. ADHD dapat mengganggu masa perkembangan anak
dalam hal kognitif, perilaku, sosialisasi maupun komunikasi.
 Penanganan pada ADHD adalah terapi obat

 Selain itu juga Alternatif lainnya untuk menangani anak ADHD dengan menggunakan pendekatan konseling
yaitu pendekatan behavior kognitif perilaku dan Adlerian play therapy
 ADHD yaitu anak yang mengalami gangguan konsentrasi untuk menerima pelajaran dari gurunya, terutama
ketidakmampuan untuk memfokuskan dan menjaga perhatiannya pada satu hal
 Beberapa perilaku yang nampak seperti; cenderung bertindak ceroboh, mudah

tersinggung, lupa pelajaran sekolah dan tugas rumah, kesulitan mengerjakan tugas
disekolah maupun dirumah, kesulitan dalam menyimak, kesulitan dalam menjalankan
beberapa perintah, melamun, sering keceplosan dalam berbicara.
AUTISME

 Autisme merupakan kondisi yang mengenai seseorang sejak lahir atau saat masa balita,
yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang
normal.
 Selain itu juga autisme adalah gangguan perkembangan yang kompleks yang disebabkan
oleh adanya kerusakan pada otak, sehingga mengakibatkan gangguan pada
perkembangan komunikasi, perilaku, kemampuan sosialisasi, sensoris, dan belajar
PENEYEBAB

 Disebabkan genetik seperti herediter yang terjadi pada anak yang memiliki hubungan

saudara kandung maupun anak kembar, sindrom X yang mudah pecah (fragile),
abnormalitas kromosom (kromosom 2, 4, 7, 10, 15, 16, 17, 18, 19, dan 22), penyakit
bawaan seperti neurofibromatosis, fenilketonuria, dan sklerosis tuberosa serta beberapa
gangguan fungsi atau disfungsi seperti disfungsi metallotionin dan disfungsi mitokondrial

Anda mungkin juga menyukai