Anda di halaman 1dari 30

Pendekatan Klinis pada Pasien dengan

Nephritic Syndrome ec RPGN

Dicky Kurniawan (102015090)


Kelompok C1
Skenario 3

 Seorang perempuan berusia 10 tahun datang dengan keluhan kencing


berwarna merah sejak 1 mnggu yang lalu.
Identifikasi Istilah

 -
Rumusan Masalah

Seorang perempuan berusia 10


tahun datang dengan keluhan
kencing berwarna merah sejak 1
mnggu yang lalu.
Analisis Masalah
Anamnesis, Pemeriksaan
Fisik dan Penunjang

Prognosis dan
WD dan DD
pencegahan

RM
Etiologi dan
Tatalaksana
Epidemiologi

Komplikasi Manifestasi Klinis


Anamnesis
• KU : bengkak seluruh badan sejak 3 hari yang lalu
• RPS : Pasien mengeluh kelopak mata bengkak sejak 2 minggu yang
lalu, tapi menghilang di siang hari. Sejak 3 hari terakhir seluruh
wajah, tangan, dan kaki bengkaksepanjang hari. Pasien juga
mengeluh sesak, mual, sakit kepala terutama di daerah tengkuk.
Pasien merasa urineny semakin sedikit, dan terakhir BAK 12 jam
yang lalu.
• RPD : riwayat radang tenggorokan sebelumnya disangkal.
Pemeriksaan fisik

 Tingkat kesadaran pasien adalah kompos mentis dengan keadaan umum sakit
berat dan edema anasarka. TD 150/100 mmHg, nadi 100x/menit, RR
28x/menit, T 36ºC.
 Konjungtiva pucat, JVP 5+2 H2O, BJ I-II reguler, murmur-, gallop-, paru redup
sela iga ke IV kanan dan kiri, vesikuler melemah sela iga IV kanan dan kiri,
ronkhi -/-, wheezing -/-, abdomen buncit, striae +, shifting dullness +, hepar
lien tidak teraba, Ekstremitas edema +.
Pemeriksaan Penunjang
 Darah rutin : Hb 9 gr/dl, leukosit 5000/mikroliter, trombosit
200.000/mikroliter
 Urinalisis: protein +, sedimen leukosit 15-20/lpb, eritrosit 20-25/lpb, silinder
berbutir atau granular cast 5-6/lpk
Hipotesis

Berdasarkan hasil anamnesis dan


pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang, perempuan
tersebut menderita nephritic
syndrome ec RPGN (Rapid
Progressive Glomerulonephritis)
Differential Diagnosis
Kelainan Gejala Klinis Investigasi Banding
Nephritic syndrome ec Munculnya gejala khas Urinalisis, imunofluorescens,
PSGN sindrom nefritik didahului pemeriksaan kadar C3
oleh adanya ISPA beberapa (menurun),
minggu yang lalu.

Nephrotic syndrome ec Munculnya gejala khas Urinalisis, biopsi ginjal


Focal Segmental simdrom nefrotik, yaitu
Glomerulonephritis hipoalbuminemia, edema,
abnormalitas lipid, dan
proteinuria.

Nephritic Lupus Adanya gejala sindrom Urinalisis, biopsi ginjal


nefritik dengan disertai gejala
sistemik SLE, seperti
Anatomi
Ginjal
Vaskularisasi Ginjal
Pembungkus Ginjal
Histologi Ginjal
Glomerulus
Nephritic vs Nephrotic

PHAROH vs HELP
Klasifikasi RPGN

 Primer vs sekunder
 Primer : inflamasi pada glomerulus yang dibagi berdasarkan etiologi spesifik
 Sekunder : inflamasi pada glomerulus karena adanya penyakit lain yang
mendasari seperti SLE, membranoproliferatif GN, IgA nefropati, PSGN, dsb
RPGN Primer
Epidemiologi
 7 kasus per juta orang per tahun
 Mortalitas tergantung komplikasi yang muncul (tersering pulmonary haemorhage)
 Tidak terkait dengan jenis kelamin
 Kasus sering terjadi pada pertengahan dekade ke enam.
Risk Factor

 SLE dan autoimun lainnya


 Hepatitis
 Infection, endokarditis, inflamasi jantung, syphilis
 Viral infection, measles, mumps, mononucleosis
Patologi RPGN
Manifestasi Klinis

 PHAROH
 Edema periorbital
 Malaise, lemah, anorexia, sakit kepala, mual, muntah
 Proteinuria
 Hematuria
 Azotemia
 RBC cast
 Oliguria
 Hypertension
Pemeriksaan Penunjang

 Urinalisis : RBC cast, WBC cast, leukosit dan eritrosit dalam urine, proteinuria
(diatas 0,5 dan dibawah 3 g/hari)
 Ureum dan kreatinin serum
 Pemeriksaan darah lengkap (leukositosis dan anemia)
 Pemeriksaan kadar komplemen (C3 dan C4 turun)
 Pemeriksaan serum ANCA
 Pemeriksaan serum anti-GBM
 Pemeriksaan histopatologi ginjal : crescentic mass
 Serum ANA (lupus nefritis)
Nephritic Syndrome ec PSGN (Acute
Proliferative Glomerulonephritis)

Pasca infeksi Streptococcus beta hemolitikus grup A


Terjadi pada usia 6-10 tahun (peak)
Gambaran histopatologi mirip dengan GN
Komplemen C3 turun
Antibodi streptococcal meningkat (ASTO)
Nephrotic Syndrome ec Focal Segmental
Glomerulosclerosis
Lupus Nefritis (Type III)
Terapi

 Kortikosteroid : metilprednisolon 7 mg/kgbb/hari selama 3 hari dilanjutkan


dengan prednison 1 mg/kgbb/hari selama 3 bulan, kemudian di tappering off
sebesar 25% tiap 4 minggu.
 Siklofosfamide IV atau oral : 0,5 gram/m2 (IV) dan 2 mg/kgbb/hari (oral)
 Mycofenolate mofetil : 1000 mg 2x sehari, tappering off 500 mg tiap 3 bulan
 Metotrexate
 IVIG
Komplikasi

 Penurunan GFR
 Ensefalopati
 Renal Failure
Prognosis

 Faktor penentu prognostik:


 Age > 60 yr
 Oliguric renal failure
 Higher serum creatinine level
 Circumferential crescents in > 75% of glomeruli
 Among patients with pauci-immune RPGN, no response to treatment
Kesimpulan

Hipotesis diterima

Berdasarkan hasil anamnesis, PF, dan pemeriksaan penunjang, perempuan


tersebut menderita RPGN dengan tipe nefritik

Anda mungkin juga menyukai