Pendekatan Klinis pada Fraktur

Regio Antebrachii Dektra 1/3 Distal

Dicky Kurniawan / 102015090 / A5
Skenario 4

 Seorang perempuan berusia 60 tahun dibawa keluarganya ke UGD RS dengan

keluhan nyeri pada lengan bawah sebelah kanan, setelah jatuh terduduk di
kamar mandi dengan posisi tangannya menahan berat tubuhnya 2 jam yang
lalu.
Identifikasi Istilah

 -
Rumusan Masalah

 Seorang perempuan 60 tahun

terjatuh dengan tangan menahan
berat tubuhnya 2 jam yang lalu
Analisis Masalah
Anamnesis, Pemeriksaan
Fisik dan Penunjang

Penatalaksanaan fraktur WD dan DD

RM

Manifestasi Klinis
Etiologi

Jenis fraktur region

antebrachii
Hipotesis

Berdasarkan hasil anamnesis dan

pemeriksaan fisik, wanita tersebut
mengalami fraktur region
antebrachii dekstra 1/3 distal
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
 Compos Mentis
 Keadaan umum sakit sedang
 TTV dalam batas normal
 Inspeksi : Edema dan deformitas pada region antebrachii dekstra 1/3 distal
 Palpasi : terdapat penonjolan fragmen tulang pada bagian dorsal os radius 1/3
distal, nyeri tekan (+) dan tidak bisa digerakkan.
 Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan radiologis
 Diagnosis Kerja

 Fraktur region antebrachii dekstra 1/3 distal

 Diagnosis Banding

 Colles fracture
 Smith fracture
 Barton fracture
 Monteggia fracture
 Galeazzi fracture
Fraktur
 Fraktur

 Tertimpa beban berat

 Bekerjanya suatu gaya besar melebihi gaya tahanan tulang
 Mendadaknya suatu gaya
 Fraktur langsung dan tidak langsung
 Dipengaruhi oleh :
 Ekstrinsik
 Instrinsik
Tipe Fraktur : Complete vs Incomplete
 Klasifikasi Fraktur
Terbuka vs Tertutup
Klasifikasi Fraktur berdasarkan Bentuk
Patahan
Klasifikasi Fraktur pada Epifisis
berdasarkan Salter-Harris
Fraktur Colles
Fraktur Smith
Fraktur Monteggia
Fraktur Galeazzi
Fraktur Monteggia vs Fraktur Galeazzi
Fraktur Barton
Kesimpulan

 Malaria adalah penyakit parasit Plasmodium, yang menyebabkan terjadinya

berbagai gejala klinis khas, yang salah satunya adalah menggigil dan
berkeringat disertai demam. Berbagai komplikasi bisa sangat berbahaya dan
mengancam jiwa. Penanganannya tergantung dari resistensi dan yang
dianjurkan adalah dengan ACT.