Anda di halaman 1dari 21

Pendekatan Klinis pada Janin dengan

Kelainan USG Hygroma Colli

Dicky Kurniawan 102015090


Skenario 1

ibu A berusia 38 tahun G2P1A0 hamil 16 minggu datang untuk antenatal care rutin di Unit Rawat
Jalan Kebidanan. Pada USG didapatkan janin tunggal hidup, gestasi 18 minggu, dengan kelainan
USG berupa hygroma colli. Jika anda bertugas di unit tersebut, apa yang anda rekomendasikan
untuk ibu A ini, untuk menindaklanjuti kehamilannya yang sekarang ini.
Identifikasi Istilah

 Hygroma colli: congenital


malformation of the lymphatic
system in which obstruction between
the lymphatic and venous pathways
in the fetal neck leads to lymph
accumulation in the jugular
lymphatic sacs of the nuchal region.

Sumber: Nayak S, Dash SP, Khatua M. Cystic hygroma:an enigma. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences. 2015 Oct; 14(10): 122-5
Rumusan Masalah

 Ibu A usia 38 tahun G2P1A0


dengan kelainan USG pada
janin berupa hygroma colli
Anamnesis
 Keluhan Utama
 RPS
 RPD
 RPK
 Keluarga dengan keluhan yang sama
 Riwayat abortus berulang pada keluarga
 Penyakit yang diturunkan dalam keluarga
 Riwayat kehamilan
 Sakit selama kehamilan
 Keluhan selama kehamilan
 Kehamilan sebelumnya normal atau tidak?
 Antenatal care yang rutin
 Riwayat sosial dan pribadi
 Riwayat alergi
 Riwayat penggunaan obat-obatan
Pemeriksaan Fisik

 Head to toe Examination


Pemeriksaan Penunjang

 Fetal Examination
 Fetal USG
 Fetal Echocardiography
 Triple screening
 msAFP
 Unconjugated estriol
 Β-HCG
 Amniocentesis
 Kariotyping
Differential Diagnosis
Pengertian Hygroma Colli

 Hygroma colli: congenital malformation of the lymphatic system in which obstruction between
the lymphatic and venous pathways in the fetal neck leads to lymph accumulation in the
jugular lymphatic sacs of the nuchal region.

Sumber: Nayak S, Dash SP, Khatua M. Cystic hygroma:an enigma. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences. 2015 Oct; 14(10): 122-5
Anatomi
Etiologi Hygroma Colli

 Sistem limfatik jugular terbentuk pada usia gestasi 40 hari


 Terdapat kantong limfatik primitif
 Tidak terbentuknya saluran penghubung antara dua struktur ini
 Pembengkakan abnormal kantong limfatik jugular pada daerah leher
 Biasanya berhubungan dengan aneuploidi
Faktor risiko

 Usia ibu diatas 35 tahun (AMA)


 Kemungkinan kelainan meningkat seiring dengan meningkatnya usia
Patologi

 Obstruksi sistem limfatik


sehingga terjadi pembesaran
kantong jugular pada daerah
leher. Septum kadang
terbentuk yang merupakan
jaringan ikat dari leher dan
deposit fibrin.
Diagnosis

 USG menunjukkan adanya massa kistik pada daerah leher, khususnya


posterolateral
 Kadang berseptum dan asimetris
 Defek pada calvaria dapat disingkirkan
Pemeriksaan Lanjutan

 Triple screening

 Amniocentesis
 Karyotyping
Aneuploidi
Aneuploidi
Patofisiologi Aneuploidi
Tatalaksana

 Kelainan genetik yang diderita bayi tidak dapat diubah lagi


 Polihydramnion: reduksi cairan
 Kelahiran bayi dengan sectio caesarea
 Cairan diaspirasi setelah lahir untuk menurunkan kemungkinan deformitas
wajah dan gangguan jalan napas.
 Rekurensi terus terjadi, maka akan dikonsultasikan ke dokter bedah anak
 Bayi dilahirkan di RS dengan fasilitas NICU
 Farmakologi: Bleomycin
 Bedah
Prognosis

 Semakin besar ukuran dan berseptum, maka prognosis semakin buruk

Anda mungkin juga menyukai