PEMBIMBING :
DR. M. IHSAN, SP.OT(K)
OLEH :
SHERIN ALIFIA HENDRI (2008437695)
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH
FK UNIVERSITAS RIAU RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
2021
SKDI : 3B
ICD X : M84.16
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang
rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun parsial. Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, bagian tubuh yang paling banyak
terkena cedera adalah ekstremitas bagian bawah (67%), dan disusul oleh
ekstremitas bagian atas (32%). Pada ekstremitas bawah, fraktur tulang tibia
dan fibula merupakan fraktur yang paling umum terjadi dibandingkan
dengan fraktur tulang panjang lainnya.
PENDAHULUAN
a. Iliaca externa
a. femoralis
a. poplitea
a. Tibialis posterior
a. Tibialis anterior
ANATOMI TIBIA-FIBULA
NERVUS
n.
n. sciatic
femoralis
n. fibular/peroneal n. safena
n. tibialis
TINJAUAN PUSTAKA
FRAKTUR TIBIA-FIBULA
DEFINISI
Lazim disebut dengan fraktur cruris
Sering terjadi dibanding fraktur tulang panjang lainnya, karena periosteum yang
melapisi tibia agak tipis terutama dibagian depan yang hanya dilapisi kulit,
menyebabkan tulang ini mudah patah
Fraktur pada tungkai bawah paling umum terjadi pada diafisis tibia, sedangkan
fraktur pada bagian proksimal atau isolated midshaft fibula jarang terjadi.
Usia rata-rata pasien yang mengalami fraktur batang tibia adalah 37 tahun, dengan
pria rata-rata berusia 37 tahun dan wanita 54 tahun.
KLASIFIKASI
Jaringan lunak
Terbuka atau tertutup
Lokasi anatomi
Proksimal, tengah atau distal
Jumlah fragmen dan posisi
Kominutif, butterfly fragments
Konfigurasi
Transversal, spiral, oblique
Angulasi
Varus (x) / valgus (o), anterior /
posterior
Displacement
Rotasi, pemendekan
PATOLOGI ANATOMI
Pilihan pengobatan cedera berdasarkan sifat cedera tergantung faktor-faktor
berikut:
D. Derajat kontaminasi
TSCHERNE (Fraktur tertutup)
GUSTILO (Fraktur terbuka)
MEKANISME CEDERA
Trauma tidak langsung
Berkekuatan rendah
Pembengkakan parah
Luka terbuka
Perubahan sirkulasi
posterior
Penurunan atau hilangnya sensasi
Deformitas
X-Ray
Fraktur harus dibidai sebelum
pemeriksaan radiologis.
Harus memperlihatkan tibia
secara keseluruhan (pandangan
anteroposterior [AP] dan
lateral) dengan visualisasi
sendi pergelangan kaki dan
lutut.
TATALAKSANA
Fraktur tertutup tibia dan fibula dengan garis fraktur transversal atau
oblique
Diimobilisasi dengan gips dari jari kaki sampai puncak paha dengan posisi
lutut faal, yaitu fleksi ringan, untuk mengatasi rotasi pada daerah fragmen.
Fraktur cruris yang garis frakturnya miring dan membentuk spiral
Cenderung membengkok dan memendek sesudah dilakukan reposisi tertutup
=> open reduction and internal fixation (ORIF) atau open reduction and
external fixation (OREF).
Fraktur pada batang tibia dengan garis fraktur transversal dan kominutif
Berkaitan dengan kerusakan jaringan lunak yang luas => ORIF
ORIF tidak tersedia => traksi ringan melalui pemasangan pin pada tulang
kalkaneus dan kontra traksi pada ujung proksimal tulang tibia yang kemudian
kedua pin tersebut digabungkan menggunakan gips.
Fraktur segmental pada tibia
Fiksasi eksternal
KOMPLIKASI
Osteomielitis
Rigiditas
Cedera arteri
Sindrom kompartemen
Cedera saraf
Malunion, delayed union, non-union
TINJAUAN PUSTAKA
PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR
PRIMER
Lebih cepat jika dibandingkan
dengan penyembuhan sekunder.
5 tahap
penyembuhan
fraktur:
a. Hematom
b. Inflamasi
1. c. Soft callus
2. d. Hard callus
3. e. Remodelling
PROSES PENYEMBUHAN ABNORMAL
Malunion
Terjadi penyatuan tulang
dalam waktu yang normal
namun posisnya abnormal
Delayed union
Proses penyembuhan
fraktur terjadi lebih lambat
dari waktu yang sewajarnya
Non-union
Tulang gagal untuk
menyatu.
TINJAUAN PUSTAKA
FRAKTUR NON-UNION
DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI
Pada fraktur non-union, proses Di Amerika Serikat, diperkirakan
penyembuhan berakhir sebelum 100.000 kejadian fraktur mengalami
waktunya tanpa adanya non-union per tahun.
konsolidasi tulang yang terlihat
pada gambaran radiologi. Fraktur tibia memiliki
kecenderungan terbesar untuk
Menurut American Food and mengalami komplikasi non-union
Drug Administration, fraktur non- yaitu mencapai 23% dalam satu
union terjadi ketika cedera rangkaian kasus fraktur tibia.
terjadi setelah minimal 9 bulan
dan fraktur tidak menunjukkan
tanda-tanda penyembuhan
dalam tiga bulan.
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
Epifisis, metafisis, atau diafisis
Septik/aseptic
KLASIFIKASI
Atrofi
Proses osteogenesis terhenti.
Ujung tulang meruncing atau
membulat tanpa adanya tanda-tanda
pembentukan tulang baru
Tidak terdapat kalus
Suplai darah inadekuat
Oligotrofik
Vaskularitas baik
Sedikit atau tidak ada kalus
Sering berkaitan dengan malreduksi
(distraksi) atau fiksasi internal tanpa
aposisi fragmen yang akurat.
KLASIFIKASI
Hipertrofik
Vaskularitas baik tetapi kurang
stabil.
Dapat ditemukan adanya kalus
Terjadi akibat fiksasi yang tidak
kokoh (stabilitas yang inadekuat) atau
weight bearing dini.
Dapat berbentuk horse hoof atau
elephant foot, tergantung pada jumlah
pertumbuhan tulang
Pseudoarthrosis
Sangat mirip dengan hipertrofik
Terdapat sendi palsu berisi cairan
sinovial
Penutup tulang rawan terbentuk
diujung fragmen fraktur atau terdapat
jaringan fibrosa diantaranya
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan
Riwayat trauma radiografi
Tatalaksana sebelumnya Foto polos
Jangka waktu pengobatan
sebelumnya
CT-Scan
Adanya tanda-tanda
MRI
infeksi Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik penunjang
Look Darah rutin, LED,
Feel CRP
Movement
TATALAKSANA
NON-OPERATIF OPERATIF
Hipertrofik Hipertrofik
Brace fungsional
ORIF (dengan atau tanpa bone graft)
atau OREF
Pulsed electromagnetic field
Atrofik
Pulsed ultrasound Bone graft
Oligotrofik
ORIF
Pseudoarthrosis
Menghilangkan atrofi
ORIF
Septik
Menghilangkan jaringan yang terinfeksi
Bone loss -> bone transport
Muscle flaps
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Identitas Pasein
Nama: Tn. MD
Usia : 54 Tahun
MR : 01061071
Pekerjaan : Honorer
Alamat : Rambah, Rokan Hulu
Thoraks : DBN
Normothoraks, retraksi (-), trauma (-), sesak (-)
Abdomen : DBN
Distensi (-), venektasi (-), massa (-), bising usus (+)
SINISTRA DEXTRA
Look Look
- Deformitas (+) - Deformitas (-)
- Bengkak (-) - Bengkak (-)
Scar (+) Scar (-)
SINISTRA DEXTRA
Feel Feel
- Nyeri tekan (+) pada - Nyeri tekan (-)
bagian distal - Krepitasi (-)
- Krepitasi (-) - CRT <2 detik
- CRT <2 detik - a. dorsalis pedis (+)
- a. dorsalis pedis (+)
Status Lokalis
SINISTRA DEXTRA
Movement Movement
- ROM terbatas pada pergelangan
kaki karena nyeri namun masih - ROM tidak terbatas
dapat digerakkan baik dorso fleksi
(+), plantar fleksi (+), inversi (+)
dan eversi (+).
Kesan
Fraktur 1/3 distal os tibia dan os fibula disertai pembentukan
Ceftriaxon 2g
Ketoprofen 2x1
Non Farmakologi
Dekortikasi