B. Cairan sinovial
Cairan sinovial mengandung banyak proteoglikan yang di keluarkan oleh
fibroblast, pada sendi normal cairan sinovial tidak mungkin lebih dari 3ml.
a) Ligamentum Cruriatum
Ligamentum cruriatum anterior mulai dari anterior medial
tibia ke permukaan medial dari condylus lateral femoris.
Ligamentum cruriatum posterior muncul dari belakang tibia dan
terus kearah depan, atas dan dalam mencapai condylus medial
femoris.
Ligamen cruriatum mencegah shear motion dari sendi lutut
dan bertindak menuntun flexirotasi dari sendi lutut. Ligamentum
cruriatum posterior mencegah rotasi internal berlebihan dari tibia
dan femur. Ligamentum cruriatum anterior mencegah rotasi external
abnormal. Ligamen cruriarum anterior juga menstabilkan lutut saat
extensi dan mencegah hyperextensi.
b) Ligamentum Collateral dan Kapsular
Keduanya menstabilkan sendi dengan menuntun dan
membatasi gerakan sendi. Ligamentum collateral merupakan
jaringan fibrosis dari capsul sendi lutut. Dapat dibagi menjadi
bagian medial dan lateral. Ligamen capsular lateral (ligamen
collateral fibular) lewat dari lateral epichondil femur ke kepala
fibula. Terdapat sejumlah bursa diantara bagian dalam ligamen
capsular tengah dan ligamen collateral medial. (Muscolino, 2017).
D. Tendon
Menghubungkan antara tulang dengan otot agar tulang dapat dengan baik
berdiri dandapat bergerak dengan baik. (Muscolino, 2017).
E. Bursae
Merupakan tempat cairan sinovial yang dikelilingi oleh membran sinovial.
(Muscolino, 2017).
DAPUS
Paulsen F. & J. Waschke. 2010. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum
dan Muskuloskeletal. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC.
Muscolino, J. E., 2017. Kinesiology: The Skeletal System and Muscle Function. Third
Edition. New York: Elsavier Inc.