Anda di halaman 1dari 31

Pendekatan Klinis pada

Penderita Tinea Cruris

Dicky Kurniawan (102015090)


Kelompok A5
Skenario 1

 Seorang laki-laki berusia 30 tahun dating ke poliklinik dengan keluhan bercak


coklat pada daerah kedua lipatan paha yang terasa gatal sejak 4 minggu yang
lalu.
Identifikasi Istilah

 -
Rumusan Masalah

 Seorang laki-laki berusia 30


tahun mengeluh gatal pada
daerah lipatan paha serta
berwarna kecoklatan sejak 4
minggu yang lalu.
Analisis Masalah
Anamnesis, Pemeriksaan
Fisik dan Penunjang

Prognosis dan
WD dan DD
pencegahan

RM
Etiologi dan
Tatalaksana
Epidemiologi

Komplikasi Manifestasi Klinis


Hipotesis

Berdasarkan hasil anamnesis dan


pemeriksaan fisik, laki-laki tersebut
menderita tinea cruris
Anamnesis
• Keluhan utama : alasan utama datang, dan onset gejala
• Riwayat penyakit sekarang: dapat ditanyakan kapan rasa gatal dirasakan, berapa lama,
• Riwayat penyakit dahulu: ditanyakan apakah pasien dulu pernah mempunyai penyakit
yang serius, trauma, pembedahan.
• Riwayat keluarga : Apakah mempunyai penyakit jamur sebelumnya
• Riwayat pribadi: menggambarkan hobi, olahraga, pola makan, minum alcohol.
Pemeriksaan fisik

 Pada pemeriksaan dermatologis, ditemukan terdapat lesi berwarna coklat di


daerah inguinal dan genitalia serta berwarna coklat dan lesi lebih aktif di
bagian pinggirnya.
Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan mikroskopis
 Pemeriksaan dengan lampu Woods
 Pemeriksaan kultur
Diagnosis Kerja

 Tinea cruris
Diagnosis Banding

 Kandidiasis inguinal
 Eritrasma inguinal
 Dermatitis intertriginosa
 Psoriasis inversa
Anatomi Kulit
Histologis Kulit
Tinea Cruris
Penampang Kulit pada Penderita Tinea
Cruris (HE stain)
Penampang Kulit pada Penderita Tinea Cruris
(periodic acid-Schiff stain, magnification X 20)
Penampang Kulit pada Penderita Tinea Cruris
(Gomori methenamine-silver stain, magnification X
20)
Etiologi Tinea Cruris
 Infeksi jamur dermatophyta
Epidemiologi

 Penyakit ada di seluruh dunia


 Terutama pada daerah yang panas
 Faktor-factor yang meningkatkan transmisi dan infeksi: usia, jenis kelamin,
pakaian, musim, kelembaban udara, obesitas, dan penggunaan obat yang
salah
PATOGENESIS
Manifestasi Klinis

1. Eritema
2. Central healing
3. Bagian central yang sudah
menyembuh terdapat
hiperpigmentasi dan papula serta
skuama
4. Papula eritema di pinggir
5. Akut : erosi, ekskoriasi, likenifikasi
dan impetigenisata
6. Kronis: coklat
Diagnosis deferensial: Candidiasis
inguinal
Diagnosis deferensial: Eritrasma
inguinal
Diagnosis deferensial: Dermatitis
seboroika
Diagnosis deferensial: Dermatitis
intertriginosa
Diagnosis deferensial: Psoriasis inversa
Terapi

 Penggunaan obat topical golongan imidazole atau alilamin (daerah terbatas)


 Penggunaan obat oral :
 Griseofulvin : 250 mg (2 kali sehari)
 Terbinafine : 250 mg/ hr (2-4 minggu)
 Itrakonazol : 200 mg/ hr (1 minggu)
 Fluconazole : 150-300 mg/ minggu selama 2-4 minggu
 Ketokonazol : 200 mg/hr (2-4 minggu)
Cara Mencegah

 Hindari penggunaan pakaian ketat terlalu lama


 Usahakan memakai pakaian yang menyerap keringat
 Apabila terdapat infeksi jamur di lokasi lain pada tubuh, sehati-hati mungkin
untuk tidak terdapat kontak langsung ataupun tidak langsung
 Menghindari kontak langsung dengan penderita
Komplikasi

 Infeksi sekunder oleh bakteri ataupun jamur candida


 Terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi pada infeksi kronik
 Terapi yang salah khususnya topical (steroid) dapat menyebabkan eksaserbasi
penyakit. Hal ini biasa dilakukan oleh pasien yang mengobati sendiri dan
mengatakan bahwa gejalanya membaik dengan penggunaan kortikosteroid
(hidrokortison, deksametason, betametason topical).
Kesimpulan

Hipotesis diterima

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, laki-laki tersebut menderita


penyakit tinea cruris
Tinea cruris (usually occurs in male adolescents and young men; spares
scrotum and penis)
Candidal intertrigo Involves scrotum;
satellite lesions;
uniformly red without
central clearing
Erythrasma Red-brown; no active
border; coral red
fluorescence with a
Wood lamp examination
Inverse psoriasis Red and sharply
demarcated; may have
other signs of psoriasis
such as nail pitting
Seborrheic dermatitis Greasy scale on
erythematous base with
typical distribution
involving nasolabial
folds, hairline,
eyebrows, postauricular
folds, chest; annular
lesions less common

Anda mungkin juga menyukai