Anda di halaman 1dari 12

CHRONIC KIDNEY DISEASE

DEFINISI

Chronic Kidney Disease (CKD) didefinisikan sebagai abnormalitas dari fungsi atau
struktur ginjal > 3 bulan, dengan implikasi terhadap kesehatan. CKD diklasifikasikan
berdasarkan penyebab, GFR dan kategori albuminuria. Kriteria untuk CKD:

Marker dari kerusakan ginjal (1 / >) -Albuminuria (AER ≥ 30 mg/24 jam; ACR ≥ 30 mg/g
-Abnormalitas sedimen urin
-Abnormalitas elektrolit karena penyakit tubular
-Terdeteksi adanya abnormalitas dari histologinya
-Abnormalitas pada Struktur dilihat dari Imaging
-Riwayat transpalntasi ginjal

Meurunnya GFR GFR < 60 ml/min/1.73 m2

EPIDEMIOLOGI

Sedikitnya 6 % dari pupolasi dewasas di AS memiliki CKD Stage 1 dan 2. Sekitar 4,5%
dari grup ini berkembang menjadi stage 3 dan4. Insidensi CKD meningkat seiring
meningkatnya usia, sekitar ¼ dari usia >64 tahun menderita CKD. Seseorang yang memiliki
diabetes mellitus tipe 2 memiliki faktor resiko tinggi terjadinya CKD. CKD sering beriringan
dengan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung. 5 year survival rate
CKD lebih buruk dibandingkan kanker.

FAKTOR RISIKO

Insidensi CKD meningkat pada pupolasi:

 Diabetes
 Hipertensi
 Penyakit jantung
 Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal

KLASIFIKASI

Berdasarkan Penyebab: CKD dibedakan ada tidkanya penyakit sistemik dan lokasi dari
kelainan patologi-anatomi ginjal.

Berdasarkan GFR

Berdasarkan Albuminuria
PATOGENESIS

PATOFISIOLOGI

 Gangguan Cairan, elektrolit, dan asam-basa


- Retensi Na+ → retensi air → Hipertensi
- Retensi K+ → hiperkalemia
- Produksi HCO3 ↓ → Metabolik asidosis
 Gangguan metabolisme kalsium dan phospat

 Gangguan kardiovaskular
- Hipertensi → LVH → HHD → Dekompensasio kordis
- Hipertensi + dislipidemia → Iskemik vaskular → koroner, serebrovaskular,
vaskular perifer.

 Gangguan hematologi
- Produksi eritropoietin↓ → Anemia

 Gangguan Homeostasis
- Aktivitas faktor pembekuan III menurun → Bleeding

 Gangguan Neuromuskular
- Metabolit nitrogenous meningkat → neurotoxic → keram, kejang, koma, gangguan
tidur.

 Gangguan GI
- Ureum meningkat → fetor uremik, dysgeusia, abdominal pain, nausea vomit.
- GI Bleeding
 Gangguan Endokrin-metabolit
- Degradasi insulin ↓ → hipoglikemik
- Penurunan Hormon estrogen – testosteron → gangguan reproduksi
 Gangguan dermatologis
- Anemia → pucat
- Bleeding → ekimosis
- Uremia → pruritus

TANDA DAN GEJALA

 Ureum darah < 150 mg%, tanpa keluhan maupun gejala, seringkali ditemukan pada
pemeriksaan rutin

 Ureum darah > 200 mg%, gambaran klinik makin nyata

 GGK tingkat awal: LFG kurang 25% dari normal gambaran klinik sangat minimal
kelainan yang sering: albuminuria, hiperurikemia, hipertensi

 GGK berat disertai sindrom azotemia sangat komplek. Kelainan- kelainan berbagai
organ

 Kelainan Hemopoeisis : Anemia

 Kelainan Mata

Penimbunan/deposit garam Ca pada konjungtiva

Iritasi dan hipervaskularisasi

Red eye syndrome

 Kelainan Selaput Serosa : Pleuritis, Perikarditis


 Kelainan kulit : Gatal: hiperparatiroidisme, Kulit kering dan bersisik, Easy brushing :
gangguan faal trombosit dan kenaikan permeabilitas kapiler-kapiler pembuluh darah
 Kelainan saluran cerna
Uremia (gastritis uremikum)

Iritasi atau rangsangan mukosa lambung dan usus halus

Mual dan muntah
 Kelainan kardiopulmonal : Kardiovaskular Gagal jantung kronik: faktor yang
menyebabkan seperti anemia, hipertensi, aterosklerosis, penyebaran kalsifikasi
mengenai sistem vaskuler, Hipertensi ginjal: keseimbangan Na, aktivitas sistem renin
angiotensin aldosteron penurunan zat dipresor dari medula ginjal, aktivitas sistem saraf
simpatis, cardiac output dan hopokalsemia.
 Kelainan neuropsikiatri : Kelainan psikiatri : Emosi labil, dilusi, insomnia, depresi,
kelainan mental berat (konfusi, dilusi, gejala psikosis)
 Kelainan Nerologi : Neuropati perifer: gatal, Gangguan sensoris: rasa terbakar,
hiperestesi, parestesi.

DIAGNOSIS

 Anamnesis

Gejala subjektif (symptoms)

Umum Lemah badan, cepat lelah


Saluran cerna Nafsu makan turun, mual muntah,
Neuromuskular Tungkai lemah, parestesi, kram otot, daya
Kelamin konsentrasi turun, insomnia, dan gelisah
Kardiovaskular Libido turun, nokturia, atau oliguria
Sesak nafas, sembab, batuk, nyeri
perikardial

Gejala objektif (signs)


Umum Tampak sakit, mengurus
Kulit Hiperpigmentasi, kering
Kepala Sembab, anemia, retinopati
Kardiovaskular Hipertensi, kardiomegali, sembab
Neuromuskular Neuropati perifer, mioklonus, asteriksis?

Laboratorium rutin

Kenaikan BUN dan kreatinin serum, anemia normokrom normositer, leukopenia,


trombopati/trombositopenia, heperurikemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, proteinuria,
hematuria, silinderuria

- Gambaran Klinik (spesifik) yang sugestif berhubungan dengan etiologi Gagal


Ginjal Kronik

Keluhan subjektif (symptoms)

• Glomerulonefritis : sindrom nefritik akut, sindrom nefritik kronik

• DM : poliuria, polidipsia,

• Nefrosklerosis : hipertensi

• Nefritis interstisialis : ISK rekuren, artritis, gout, obat-obatan

• Obstruksi : kolik ginjal,

Pemeriksaan fisik diagnosis

• DM : neuropati, retinopati

• Polikistik : ballotement ginjal, hematuria

• SLE : FUO, atralgia, fotosensitif, kelainan kulit


• Obstruksi saluran kemih : hidronefrosis, prostat hipertrofi

 Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Faal Ginjal (LFG) Pemeriksan ureum kreatinin serum dan


asam urat sudah cukup memadai sebagai
uji saring untuk faal ginjal

Etiologi GGK Jika > 105 CFU/ml urin dicurigai ISK


berkomplikasi
• analisis urin rutin
Pemeriksan elektrolit serum dan urin penting
• Mikrobiologi urin (CFU per ml urin)
untuk diagnosis GGK yang berhubungan
• Kimia darah dengan nefropati

• Elektrolit Beberapa pemeriksaaan imunodiagnosa


untuk glomerulopati al :
• Imunodiagnosis
ACB (antibody coated baciluria)

ANA (anti nuclear antibody)

Pemeriksaan Lab untuk perjalanan penyakit

• progresivitas penurunan faal ginjal : ureum kreatinin serum, klirens kreatinin

• Hemopoesis : Hb, trombosit, fibrinogen, faktor pembekuan

• Elektrolit : serum Na, K, Hoo3, Ca, PO4, Mg

• Endokrin : PTH, T3 dan T4

 Pemeriksaan penunjang
a. Foto polos perut :
o nefromegali bilateral

o Nefromegali unilateral

o Kalkuli

b. USG :

i. Nefropati obstruksi akut atau kronik

ii. Penyakit ginjal polikistik

iii. Nefrotomogram

iv. Pielografi retrograde

v. Pielografi antegrade

vi. Micturating cysto urography : indikasi bila dicurigai ada VUR

DIAGNOSIS BANDING

1. Stadium terminal GGK (ESRD)

• Gambaran klinis komplek disertai azotemia : perikarditis, paru uremi, neuropati


perifer, anemia berat, perdarahan sal.cerna, koma

2. Acute on Chronic Renal Failure

3. Gagal Ginjal Akut atau Nekrosis Akut Tubular

• Jarang dijumpai hipertensi atau anemia

PENTALAKSANAAN

a. Tujuan terapi konservatif :

• mencegah memburuknya faal ginjal secara progresif

• Meringankan keluhan akibat akumulasi toksin azotemia


• Mempertahankan dan memperbaiki metabolisme secara optimal

• Memelihara keseimbangan cairan elektrolit

b. Prinsip terapi konservatif :

a. Mencegah buruknya faal ginjal

b. Memperlambat penurunan progresif faal ginjal

c. Terapi alleviative gejala azotemia

d. Peranan diet :

 Diet rendah protein

 Kebutuhan jumlah kalori harus adekuat tergantung derajat penurunan faal


ginjal

 Kebutuhan cairan

 Kebutuhan elektrolit dan mineral

 Pembatasan asupan garam dapur

c. Terapi simtomatik
- Asidosis metabolik : suplemen alkali
- Anemia
- Keluhan GIT
- Kelainan kulit
- Kelainan neuromuskular
- Hipetensi
- Kelainan sistem kardiovaskular
- Kelainan edokrin
- Masalah infeksi
d. Terapi pengganti ginjal
Terdapat 2 pilihan untuk ESRD :
a. Dialisis
i. Hemodialisis (HD)
ii. Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
b. Transplantasi ginjal

e. Indikasi inisiasi terapi dialisis :


- Indikasi absolut :
1. Perikarditis
2. Ensefalopati/neuropati azotemik
3. Bendungan paru dan kelebihan cairan yang tidak responsif dengan diuretik
4. Hipertensi refrakter
5. Muntah persisten
6. BUN > 120 mg% dan kreatinin >10 mg%

- Indikasi elektif
1. LFG (formula Cockcroft dan Gault) antara 5 dan 8 ml/m/1,73 m2

- Indikasi medik Dialisis Peritoneal (CAPD) :


1. Pasien anak dan orangtua (>65 tahun)
2. Pasein dengan penyakit sistem kardiovaskuler
3. Pasien yg cenderung akan mengalami perdarahan bila dilakukan hemodialisis
4. Kesulitan pembuatan AV shunting
5. Pasien dengan stroke
6. Pasien GGT dengan residual urin masih cukup
7. Pasien neuropati diabetik disertai komorbid dan komortalitas

- Indikasi non medik CAPD :

1. Keinginan pasien sendiri

2. Mandiri dan memiliki kemampuan intelektual yg cukup memadai

3. Tinggal di daerah yang jauh dari pusat perawatan ginjal


PROGNOSIS

• Usia < 40 tahun mulai program HD memiliki masa hidup lebih panjang, hingga 20
tahun. Usia > 55 tahun memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapat komplikasi
sistem kardiovaskular.

• Prognosis bergantung pada : saat rujukan, etiologi GGT, hipertensi, penyakit sistem
kardiovaskular, kepribadian dan personalitas, kepatuhan pasien.

KOMPLIKASI

Komplikasi potensial dari CKD adalah:

Anda mungkin juga menyukai