Anda di halaman 1dari 6

URINE RETENTION E.C.

BENIGN
PROSTATIC HYPERPLASIA

IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. O
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Umur : 60 tahun
 Agama : Islam
 Suku : Sunda
 Status : Menikah
 Pekerjaan : Petani
 Tanggal Pemeriksaan : 8 Januari 2017

ANAMNESIS

 Keluhan Utama: tidak bisa BAK dan terasa nyeri di perut bagian bawah
 Anamnesis:
Sejak 2 hari yang lalu OS mengeluhkan tidak bisa BAK yang disertai
dengan rasa nyeri di perut bagian bawah. OS menyatakan keluhan tersebut
didiamkannya selama 2 hari dan keluhan dirasakan secara terus menerus sehingga
OS memutuskan untuk pergi ke RS Al Ihsan dan seketika sampai dilakukan
pemasangan kateter sehingga air kencing tersebut keluar dan dianjurkan untuk
operasi.

4 bulan yang lalu OS menyatakan pancaran air kencing lebih lemah dari
biasanya, aliran kencing terputus-putus, dan OS harus mengedan serta
memerlukan waktu yang cukup lama hingga air kencing dapat keluar. OS
menyatakan tidak lampias ketika selesai BAK, bahkan sering terbangun saat
malam hari hingga 4 kali untuk BAK. (Grade 2)

OS menceritakan keluhan ini dirasakan baru pertama kali dan sebelumnya


sudah berobat ke dokter lalu diberikan antibiotik dan keluahan yang dirasakan
tidak membaik, akhirnya OS dirujuk ke RSUD Al- Ihsan dan dilakukan
pemeriksaan Lab.
OS mengatakan pada saat BAK alirannya tidak pernah berhenti tiba-tiba
dan tidak pernah disertai rasa sakit yang hebat. OS tidak merasakan badannya
panas dan juga tidak memperhatikan adanya darah yang keluar bersamaan urin
dan OS menyangkal sering mengompol. Saat BAK OS tidak memperhatikan
adanya kerikil-kerikil kecil yang keluar bersamaan dengan air kencing.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak sakit


Kesadaran : CM, GCS 15 E4M6V5
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,9ºC

STATUS GENERALIS

Kepala : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik


Leher :
- Lymph node tidak terpalpasi (preaurikular, post auricular, parotid,
oksipital, tonsilar, submental, submandibular, post cervical,
supraclavicular)
- JVP normal
Thorax :
Paru
Inspeksi: bentuk gerak dada simetris
Auskultasi: VBS normal ka=ki, ronchi (-), wheezing (-)
Palpasi: taktil fremitus ka=ki
Perkusi: sonor
Jantung
Inspeksi : -
Auskultasi : BJ murni, S1 dan S2 regular, murmur (-), gallop (-),
Palpasi : -
Perkusi : Batas jantung normal
Abdomen : Bentuk datar, H/L TT, distensi abdomen (-), Bising usus (+)
Ekstrimitas : CRT <2 detik, akral hangat +/+, sianosis -/-

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 Lab darah rutin


o Hb ↓
o Hct ↓
o Eritrosit ↓
 Lab darah kimia klinik
o Kreatinin ↑
 Lab urin rutin
o pH urin ↑
o albumin (+)
o mikroskopik urin : leukosit penuh, eritrosit 4-6

PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Foto Thoraks  terlampir


 TRANSRECTAL USG  pembesaran prostat, volume 53cc

DIAGNOSIS BANDING

 Striktur uretra
 Vesicolithiasis
 Penurunan kontraktilitas kandung kemih

DIAGNOSIS KERJA

Urine retention ec Benign Prostatic Hyperplasia

PENATALAKSANAAN

TURP (Transurethral Resection of the Prostate)


Basic

a. Watchful waiting
- Pasien dengan IPSS <7, pasien dengan gejala sedang/berat yang tidak
terganggu dengan LUTS
- Berikan edukasi dan pemantauan berkala (3,6,12 bulan) dan setiap tahun
b. Medical teraphy
- Alfa bloker
o MoA : relaksasi prostat dan bladder
o Selektif : fenoksibenzamin (10 mg 2x1)
o Non selektif : tamsulosin (0,4-0,8 mg/hari)
- 5 alfa reduktase inhibitor
o MoA : menghambat testosterone  DHT
o Finasteride : 5 mg/hari
o Dustasteride : 0,5 0,5 mg/hari
c. Surgical therapy
- Open prostatectomy
- Transurethral resection of the prostat (TURP)
- Transurethral incision of the prostat (TUIP)
Komplikasi
- UTI
- Retensi urin
- Hidronefrosis
- Kerusakan ginjal

PROGNOSIS

 Quo ad vitam : ad bonam


 Quo ad functionam : dubia
 Quo ad sanationam : dubia
IPSS
Grade BPH
Grade Volume Prostat (cc) Volume Urine (cc) Obstruksi Gejala
I 21–25 < 50 - -
II 26–45 > 50 atau < 100 - +
III 46–70 > 100 + ++
IV >70 Retensi total Komplikasi BPH

Anda mungkin juga menyukai