Penurunan kesadaran
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IGD RSUD Al Ihsan dengan penurunan kesadaran. Beberapa
jam sebelumnya menurut penuturan keluarganya, pasien tiba-tiba jatuh pingsan tidak
sadarkan diri. Sebelum pingsan pasien menyangkal merasakan lapar, lemas dan
berkeringat banyak. Pasien juga menyangkal adanya nyeri dada ataupun sesak nafas
sebelum pingsan.
Satu minggu SMRS pasien mengeluhkan nyeri pada punggung kaki kanan yang
terdapat luka. Luka tersebut terletak di punggung kaki kanan yang berwarna merah
keunguan berukuran ±2x2,5x4,5 cm dan di area sekitarnya menjadi bengkak. Akibat luka
tersebut pergerakan dan aktivitas berjalan pasien menjadi terbatas. Luka awalnya
berbentuk seperti bisul. Kemudian lukanya pecah dan pasien mengompres lukanya
dengan air hangat. Luka menjadi melepuh seperti terbakar dan sulit sembuh. Selama
satu minggu pasien juga merasakan adanya demam tinggi dan sudah diobati dengan
obat warung namun demam masih dirasakan.
1 bulan SMRS pasien mengalami merasa sering haus, sering BAK terutama
pada malam hari, nafsu makan baik. Pasien juga merasakan terdapat penurunan
berat badan walaupun tidak rutin untuk mengukur berat badannya. Pasien
menyangkal adanya baal, kesemutan pada kedua tangan dan kaki, sering BAB
ataupun susah BAB yang berhari-hari, penglihatan menjadi kabur atau buram.
Pasien juga menyangkal adanya bengkak dikaki dan sekitar mata.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien menyangkal pernah mengalami nyeri dada yang
menjalar ke tangan atau pun punggung, sesak dimalam hari yang
kadang disertai batuk, sesak saat beraktifitas. Pasien juga menyangkal
memiliki riwayat darah tinggi, asma dan lambung.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien menyangkal keluarganya memiliki keluhan yang sama.
Pasien juga menyangkal keluarganya memiliki riwayat penyakit
diabetes, jantung, dan ginjal. Namun ayah pasien sudah meninggal
akibat gangguan hepar sedangkan ibu pasien mengidap penyakit
hipertensi.
RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien dalam sehari makan sebanyak 3 kali yang di selingi
dengan cemilan-cemilan. Pasien sangat suka makan kue-kue yang
bertepung. Pasien mengaku jarang mengonsumsi sayuran dan buah-
buahan. Pasien jarang sekali berolahraga. Pasien menyangkal
memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan Sakit : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Berat badan : 59,5 Kg
Tinggi Badan : 159 cm
IMT : 24(normal)
Tanda-tanda vital :
◦ Tekanan Darah : 130/80 mmHg
◦ Nadi : 80 x/menit, regular, equal, isi cukup
◦ Respirasi : 24 x/menit
◦ Suhu : 36,9⁰C
Kepala
Tengkorak : Normocephalic, deformitas (-)
Rambut : hitam, tidak kusam, tidak mudah rontok dan patah
Wajah : simetris, edema (-), jaringan parut (-), pigmentasi (-)
Mata : conjunctiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat
isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga : deformitas (-/-), serumen (+/+)
Hidung : simetris, PCH (-), deviasi septum (-), massa (-/-), sekret (-/-)
Mulut : lembab, sianosis (-), perdarahan gusi (-), lidah tidak kotor,
frenulum lingua ikterik (-), tonsil T1/T1
Leher
◦ JVP : undulasi tampak
◦ Perbesaran KGB (-)
◦ Deviasi trachea (-)
◦ Perbesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax
PARU JANTUNG
-Efloresensi:
•Primer: hiperpigmentasi post inflamasi
•Sekunder: ulkus
•Tersier: tidak ada
DIAGNOSIS BANDING
1. Diabetes Melitus Type 2
2. Penurunan kesadaran e.c
Hiperglikemi
Hipoglikemi
3. Ulkus Diabetikum Wagner Derajat 5 a/r pedis dextra
USULAN PEMERIKSAAN
TEORI
kerja insulin, atau kedua-duanya. menyebbkan gula PASIEN
darah ↑↑
(PERKENI-2015)
Keluhan lain:
- Lemas badan, cepat lelah, mudah ngantuk - Luka sulit sembuh
- Kesemutan, kebas
- Gatal kulit
- Mata kabur
- Disfungsi ereksi pada pria dan pruritus
vulva pada wanita
- Luka sulit sembuh
Diagnosis
TEORI PASIEN
Kriteria Diagnosis DM
Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. • Ketika masuk IGD, GDS = 1151 mg / dl
Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori
minimal 8 jam.
atau
Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam
setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan
beban glukosa 75 gram.
atau
Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl
dengan keluhan klasik.
atau
Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan
metode yang terstandarisasi oleh National
Glycohaemoglobin Standarization Program
(NGSP)
Tatalaksana
TEORI PASIEN
Non – Farmakologi
1. Edukasi
- Materi tentang perjalanan penyakit DM. • Pasien belum mengetahui
- Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM penyakit DM saat masuk rumah
secara berkelanjutan. sakit, pengobatan DM, cara
- Penyulit DM dan risikonya. pemantauan glukosa darah, dan
- Intervensi non-farmakologis dan farmakologis serta target pentingnya perawatan kaki.
pengobatan.
- Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat
antihiperglikemia oral atau insulin serta obat-obatan lain.
- Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil
glukosa darah atau urin mandiri.
- Mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia.
- Pentingnya latihan jasmani yang teratur.
- Pentingnya perawatan kaki.
- Cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan
TEORI PASIEN
Farmakologi
Diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan
jasmani (gaya hidup sehat).