Anda di halaman 1dari 35

CSS

CHRONIC KIDNEY DISEASE


Muhammad Gilang
Rizky Prasetyo

Preceptor: Budhi Prihartanto, dr., Sp.PD


Definisi

• Chronic Kidney Disease (CKD)


didefinisikan sebagai abnormalitas dari
fungsi atau struktur ginjal > 3 bulan,
dengan implikasi terhadap kesehatan
Marker dari kerusakan ginjal (1 / >) -Albuminuria (AER ≥ 30 mg/24 jam; ACR ≥ 30 mg/g
-Abnormalitas sedimen urin
-Abnormalitas elektrolit karena penyakit tubular
-Terdeteksi adanya abnormalitas dari histologinya
-Abnormalitas pada Struktur dilihat dari Imaging
-Riwayat transpalntasi ginjal

Meurunnya GFR GFR < 60 ml/min/1.73 m2


Epidemiologi
• 6% CKD stage 1-2 US , 4,5% berkembang stage
3-4
• Usia meningkat risiko meningkat
• ¼ usia > 64 tahun CKD
• DM faktor risiko tertinggi
• 5 years survival rate lebih buruk dari Ca.
Faktor Risiko
• Insidensi CKD meningkat pada pupolasi:
• Diabetes
• Hipertensi
• Penyakit jantung
• Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
Klasifikasi
• Berdasarkan Penyebab, GFR dan Albuminuria
Patogenesis
Patofisiologi
• Gangguan Cairan, elektrolit, dan asam-basa
-Retensi Na+ → retensi air → Hipertensi
-Retensi K+ → hiperkalemia
-Produksi HCO3 ↓ → Metabolik asidosis
• Gangguan kardiovaskular
-Hipertensi → LVH → HHD → Dekompensasio
kordis
-Hipertensi + dislipidemia → Iskemik vaskular
→ koroner, serebrovaskular, vaskular perifer.
• Gangguan metabolisme kalsium dan phospat
• Gangguan hematologi
-Produksi eritropoietin↓ → Anemia

• Gangguan Homeostasis
-Aktivitas faktor pembekuan III menurun → Bleeding

• Gangguan Neuromuskular
-Metabolit nitrogenous meningkat → neurotoxic → keram,
kejang, koma, gangguan tidur.

• Gangguan GI
-Ureum meningkat → fetor uremik, dysgeusia, abdominal
pain, nausea vomit.
-GI Bleeding
• Gangguan Endokrin-metabolit
-Degradasi insulin ↓ → hipoglikemik
-Penurunan Hormon estrogen – testosteron
→ gangguan reproduksi

• Gangguan dermatologis
-Anemia → pucat
-Bleeding → ekimosis
-Uremia → pruritus
Gambaran klinik
• Ureum darah < 150 mg%
tanpa keluhan maupun gejala
seringkali ditemukan pada pemeriksaan rutin

• Ureum darah > 200 mg%


gambaran klinik makin nyata

 GGK tingkat awal: LFG kurang 25% dari normal


gambaran klinik sangat minimal
kelainan yang sering: albuminuria, hiperurikemia, hipertensi

 GGK berat disertai sindrom azotemia sangat komplek


Kelainan- kelainan berbagai organ
Kelainan Hemopoeisis
: Anemia Kelainan Kulit

-Gatal: hiperparatiroidisme
- Kulit kering dan bersisik
- Easy brushing : gangguan faal trombosit
Kelainan Mata dan kenaikan permeabilitas kapiler-kapiler
pembuluh darah
Penimbunan/deposit garam Ca
pada konjungtiva

Iritasi dan hipervaskularisasi

Red eye syndrome Kelainan Saluran Cerna

Uremia (gastritis uremikum)



Kelainan Selaput Serosa Iritasi atau rangsangan mukosa lambung
dan usus halus
-Pleuritis ↓
-Perikarditis Mua l dan muntah
Kelainan Kardiopulmonal Kelainan Neuropsikiatri

Kardiovaskular Kelainan psikiatri


Gagal jantung kronik: faktor yang Emosi labil, dilusi, insomnia,
menyebabkan seperti anemia, depresi, kelainan mental berat
hipertensi, aterosklerosis, penyebaran (konfusi, dilusi, gejala psikosis)
kalsifikasi mengenai sistem vaskuler
Kelainan Nerologi
Hipertensi Neuropati perifer: gatal
Hipertensi ginjal: keseimbangan Na, Gangguan sensoris: rasa terbakar,
aktivitas sistem renin angiotensin hiperestesi, parestesi.
aldosteron, penurunan zat dipresor dari
medula ginjal, aktivitas sistem saraf
simpatis, cardiac output dan
hopokalsemia.
Pendekatan diagnosis
GGK
Gambaran klinik
Gejala subjektif (symptoms)
Umum Lemah badan, cepat lelah
Saluran cerna Nafsu makan turun, mual muntah,
Neuromuskular Tungkai lemah, parestesi, kram otot, daya
konsentrasi turun, insomnia, dan gelisah
Libido turun, nokturia, atau oliguria
Kelamin Sesak nafas, sembab, batuk, nyeri perikardial
Kardiovaskular

Gejala objektif (signs)


Umum Tampak sakit, mengurus
Kulit Hiperpigmentasi, kering
Kepala Sembab, anemia, retinopati
Kardiovaskular Hipertensi, kardiomegali, sembab
Neuromuskular Neuropati perifer, mioklonus, asteriksis?

Laboratorium rutin
Kenaikan BUN dan kreatinin serum, anemia normokrom normositer,
leukopenia, trombopati/trombositopenia, heperurikemia, hiperfosfatemia,
hipokalsemia, proteinuria, hematuria, silinderuria?
Gambaran Klinik (spesifik) yang sugestif berhubungan
dengan etiologi GGK

Keluhan subjektif (symptoms)


•Glomerulonefritis : sindrom nefritik akut, sindrom nefritik kronik
•DM : poliuria, polidipsia,
•Nefrosklerosis : hipertensi
•Nefritis interstisialis : ISK rekuren, artritis, gout, obat-obatan
•Obstruksi : kolik ginjal,

Pemeriksaan fisik diagnosis


• DM : neuropati, retinopati
•Polikistik : ballotement ginjal, hematuria
•SLE : FUO, atralgia, fotosensitif, kelainan kulit
•Obstruksi saluran kemih : hidronefrosis, prostat hipertrofi
Pemeriksaan Laboratorium

Tujuan
• Memastikan dan menentukan derajat penurunan faal ginjal LFG
• Identifikasi etiologi
• Menentukan perjalanan penyakit termasuk semua faktor pemburuk
ginjal yang sifatnya reversible
Pemeriksaan Faal Ginjal (LFG) Pemeriksan ureum kreatinin serum dan asam
urat sudah cukup memadai sebagai uji saring
untuk faal ginjal

Etiologi GGK
• analisis urin rutin
•Mikrobiologi urin (CFU per ml urin) Jika > 105 CFU/ml urin dicurigai ISK
berkomplikasi
•Kimia darah
•Elektrolit Pemeriksan elektrolit serum dan urin penting
untuk diagnosis GGK yang berhubungan
dengan nefropati
•Imunodiagnosis Beberapa pemeriksaaan imunodiagnosa untuk
glomerulopati al :
ACB (antibody coated baciluria)
ANA (anti nuclear antibody)

Pemeriksaan Lab untuk perjalanan penyakit


• progresivitas penurunan faal ginjal : ureum kreatinin serum, klirens kreatinin
•Hemopoesis : Hb, trombosit, fibrinogen, faktor pembekuan
•Elektrolit : serum Na, K, Hoo3, Ca, PO4, Mg
•Endokrin : PTH, T3 dan T4
Beberapa pemeriksaan penunjang diagnosis
• Foto polos perut :
• nefromegali bilateral
• Nefromegali unilateral
• Kalkuli
• USG :
• Nefropati obstruksi akut atau kronik
• Penyakit ginjal polikistik
• Nefrotomogram
• Pielografi retrograde
• Pielografi antegrade
• Micturating cysto urography : indikasi bila dicurigai ada
VUR
Diagnosis Banding
• Stadium terminal GGK (ESRD)
– Gambaran klinis komplek disertai azotemia :
perikarditis, paru uremi, neuropati perifer, anemia
berat, perdarahan sal.cerna, koma
• Acute on Chronic Renal Failure
• Gagal Ginjal Akut atau Nekrosis Akut Tubular
– Jarang dijumpai hipertensi atau anemia
Program terapi GGK
Tujuan terapi konservatif :
• mencegah memburuknya faal ginjal secara
progresif
• Meringankan keluhan akibat akumulasi toksin
azotemia
• Mempertahankan dan memperbaiki
metabolisme secara optimal
• Memelihara keseimbangan cairan elektrolit
• Prinsip terapi konservatif :
– Mencegah buruknya faal ginjal
– Memperlambat penurunan progresif faal ginjal
– Terapi alleviative gejala azotemia

– Peranan diet :
• Diet rendah protein
• Kebutuhan jumlah kalori harus adekuat tergantung
derajat penurunan faal ginjal
• Kebutuhan cairan
• Kebutuhan elektrolit dan mineral
– Pembatasan asupan garam dapur
GGK
Terapi konservatif

Gagal Ginjal Terminal

HD di RS
HD di rumah
Dialisis CAPD

Transplantasi gagal
Terapi simptomatik
• Asidosis metabolik : suplemen alkali
• Anemia
• Keluhan GIT
• Kelainan kulit
• Kelainan neuromuskular
• Hipetensi
• Kelainan sistem kardiovaskular
• Kelainan edokrin
• Masalah infeksi
Terapi Pengganti Ginjal
• Terdapat 2 pilihan untuk ESRD :
– Dialisis
• Hemodialisis (HD)
• Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
– Transplantasi ginjal
Indikasi inisiasi terapi dialisis :
1. Indikasi absolut
 Perikarditis
 Ensefalopati/neuropati azotemik
 Bendungan paru dan kelebihan cairan yang tidak
responsif dengan diuretik
 Hipertensi refrakter
 Muntah persisten
 BUN > 120 mg% dan kreatinin >10 mg%
2. Indikasi elektif
 LFG (formula Cockcroft dan Gault) antara 5 dan 8
ml/m/1,73 m2
Indikasi medik Dialisis Peritoneal (CAPD) :
 Pasien anak dan orangtua (>65 tahun)
 Pasein dengan penyakit sistem kardiovaskuler
 Pasien yg cenderung akan mengalami
perdarahan bila dilakukan hemodialisis
 Kesulitan pembuatan AV shunting
 Pasien dengan stroke
 Pasien GGT dengan residual urin masih cukup
 Pasien neuropati diabetik disertai komorbid
dan komortalitas
Indikasi non medik CAPD :
• Keinginan pasien sendiri
• Mandiri dan memiliki kemampuan intelektual
yg cukup memadai
• Tinggal di daerah yang jauh dari pusat
perawatan ginjal
Pertimbangan transplantasi ginjal :
a. Cangkok ginjal dapat mengambil alih 100%
faal ginjal, sedangkan HD hanya sekitar 70-
80%
b. Kualitas hidup normal kembali
c. Masa hidup lebih lama
d. Komplikasi terutama berhubungan dengan
obat imunosupresif untuk mencegah reaksi
penolakan
e. Biaya lebih murah dan dapat dibatasi
Persiapan program transplantasi ginjal :
• Pemeriksaan imunologi
– Golongan darah ABO
– Tipe jaringan HLA
• Seleksi pasien (resipien) dan donor hidup
keluarga
Komplikasi
Prognosis pasien dialisis

• Usia < 40 tahun mulai program HD memiliki masa


hidup lebih panjang, hingga 20 tahun. Usia > 55 tahun
memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapat
komplikasi sistem kardiovaskular.

• Prognosis bergantung pada : saat rujukan, etiologi GGT,


hipertensi, penyakit sistem kardiovaskular, kepribadian
dan personalitas, kepatuhan pasien.
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai