Anda di halaman 1dari 25

CBL MODUL 3

MODUL RETENSI URIN


KELOMPOK 9
Tutor: dr. Rusdi Effendi, Sp.KJ

Fikri Walimaulana Bhakti 2016730040


Hans Eldith Monintja 2016730045
Raka Wibisono 2016730088
Pegi Milawati 2016730083
Yusmiati Tomalima 2016730108
Nungki Septi 2016730079
Adinda Ibni Shafira 2016730002
Meisa Masda Alifa 2016730063
Mulyani 2016730070
Estu Paramadina Pratama 2016730032
Utami Rizalvi 2016730102
Skenario Kata Sulit :-

Pasien laki-laki 54 tahun Kata atau kalimat kunci:


datang ke poli urologi dengan • Laki-laki 54 tahun
keluhan BAK nyeri dan sedikit- • BAK sering, nyeri sedikit
sedikit. Keluhan dirasakan • Sejak 1 tahun yang lalu,
sejak satu tahun yang lalu, belum pernah berobat
namun belum pernah berobat. • BAK tidak sampai habis
Namun pasien mengeluhkan
BAK sering tapi tidak sampai
habis
INFORMASI TAMBAHAN
Anamnesis: - Konjungtiva anemis
Identitas: Kontraktur - Sklera tidak iterik
RPS: - Ada mual, terkadang muntahpenunjang:
Pemeriksaan - Tidak ada udem palpebra
- BAK agak merah 2 hari yang lalu, tidak ada - Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
demam - Pemeriksaan darah Thorax:
- BAK keruh perifer : − Paru-paru vesikuler
- Pegal di kedua pinggang
Ht:20, Hb: 6,3, Leukosit: − Bunyi jantung normal
RPD: - DM tidak ada16.500, Trombosit: 690.000 Abdomen:
- Hipertensi tidak
- ada
Ureum Kreatinin: − Tidak ada nyeri tekan
- ISK tidak ada Ureum : 205 − Bising usus normal
RPK: - Kreatinin : 9,7 − Perut datar
RP. sosial: - Tidak merokok
- GDS : 96 Status Urologis:
- Tidak minum
- NaAlkohol
: 143 − Nyeri ketok CVA (+/+)
- Minum air- mineral
K : 5,91.5L/hari − Ballotement (-/-)
Pemeriksaan Fisik - Cl : 112 − Nyeri tekan (-/-)
Status generalis - Urin lengkap: − Supra pubis, nyeri tekan (+/+)
- Kesadaran Compos mentis warna kuning keruh − Buli-buli dalam keadaan tidak penuh
- TD: 110/70 leukosit : 100/LPB − Prostat kenyal, simetris, kurang dari 40gr, tidak ada nodul
- Nadi : 96x/menit Eritrosit: 20/LPB − BCR +, TSA baik
- RR : 20x/menit pH: 6.5
- T : 36.5̊̊C BJ : 1.025
MIND MAP

Pria 54 Th.
BAK nyeri dan sedikit-sedikit

Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Differential Diagnosis

Pemeriksaan
Penunjang

Working Diagnosis

Komplikasi Tatalaksana Farmakologis

Non-
Prognosis Farmakologis
PERTANYAAN
1. Bagaimana epidemiologi dari penyakit2 yg menyebabkan retensi urin?
2. Bagaimana mekanisme retensi urin?
3. Bagaimana Patomekanisme nyeri miksi?
4. Apa saja enyakit-penyakit yg menyebabkan retensi urin?
5. Bagaimana mekanisme mual dan muntah pd skenario?
6. Bagaimana mekanisme pegal dan nyeri tekan pd skenario?
7. Bagaimana alur diagnosis pada skenario?
8. Bagaimana interpretasi pada pemeriksaan penunjang?
9. Apa WD pada skenario?
10. Bagaimana tatalaksana berdasarkan wd?
11. Apasaja komplikasi yang ditimbulkan dari WD?
12. Bagaimana Prognosis pada skenario?
Epidemiologi penyakit-penyakit yang
menyebabkan retensi urin
Insidens retensi urin di AS:
• laki-laki usia 40-83 thn: 4,5 – 6,8/1000 laki-laki/tahun
• usia 70-an: 10%
• usia 80-an: 30%
• Insidens retensi urin ‘akut’: 3/1000 laki-laki/tahun
• Insidens pada wanita: 3/100.000 wanita/tahun
Perhatikan bahwa pada retensi urin akut, laki-laki lebih banyak daripada wanita dengan
perbandingan 3/1000 : 3/100000. Berdasarkan data juga dapat dilihat bahwa dengan
bertambahnya umur pada laki-laki, kejadian retensi urin juga akan semakin meningkat.
PATOMEKANISME RETENSI URIN

Supravesikal Vesikal Intravesikal

Kerusakan
Medulla
spinalis TH12-
L1, Kerusakan
saraf simpatin Otot
dan ara Destrusor Striktur Uretra
simpatif melemah

Neuropati RETENSI URIN

Distensi
Kandung
Kemih
Patomekanisme Nyeri saat Miksi

Obstruksi
pada saluran
kemih

Saluran kemih Saluran kemih


bagian atas bagian bawah

Kerusakan Gangguan berkemih


saluran kemih
Nyeri (disuria, BAK sedikit dan
yang terkena
(nyeri) pancaran urin lemah)

Obstuksi Volume urin dikandung Otot detrusor menebal dan Nyeri


kemih meningkat merenggang sebagai bentuk
kompensasi untuk
mengeluarkan urin yang
dihalangi karena adanya
obstruksi
Basuki P. Purnomo. Dasar-Dasar Urologi. Edisi 3
Penyakit - penyakit yang menyebabkan retensi urin
• Prostatitis
• Hiperplasia prostat
• Karsinoma prostat
• Striktur uretra
• Batu saluran kemih
• Tumor buli-buli

Basuki B. Purnomo. 2014. Dasar-dasar Urologi Ed 3. Sagung Seto


Patomekanisme
mual
Refleks
Nyeri Kolik Nyeri Visera
Abdominal

Mual dan Refleks


Gastrointestinal Peritoneum
Muntah
Mekanisme Nyeri Lambat/Pegal

Stimulasi nyeri yang Stimulus akan diteruskan Stimulus akan diteruskan


diterima ujung saraf melalui serabut c ke medulla spenalis
Mekanisme Timbulnya Nyeri lambat/pegal
sesuai skenario

Ginjal terletak di Batu yang berukuran


Retroperitoneal dinding Terbentuk batu di kaliks besar menyebabkan
abdomen posterior obstruksi

Batu akan turun menuju


Terjadi dull pain/nyeri
buli2 dan berusaha Terjadi distensi parenkim
menetap berupa pegal2
dikeluarkan melalui dan kapsul ginjal
di daerah pinggang
uretra
ANAMNESIS, PEMFIS dan DD pada skenario
ANAMNESIS

Keluhan Utama BAK nyeri dan sedikit-sedikit sejak 1 tahun lalu

Riwayat Penyakit Sekarang BAK sering tidak lampias, ada mual dan terkadang muntah, pegal pada kedua
pinggang dirasakan sudah 2 bulan lalu, BAK terlihat agak merah dan terkadang keruh,
tidak ada demam. Tanyakan pada saat BAK ada nyeri/tidak, ada pembengkakan pada
alat kelamin/tidak

Riwayat Penyakit Dahulu -

Riwayat Penyakit Keluarga DM dan Hipertensi disangkal

Riwayat Pengobatan 2hari yang lalu berobat ke dokter bedah, dilakukan USG Ginjal dengan hasil terdapat
pembengkakan ginjal (hidronefrosis)

Riwayat Psikososial Merokok (-), tidak mengkonsumsi alkohol, minuk air 1,5 liter/hari,

Riwayat Alergi -
PEMERIKSAAN FISIK
Tampilan dan Kesadaran Kesadaran : Compos Mentis
Umum TTV
TD : 110/70mmHg (normal)
Frekuensi nafas : 20x/menit (normal)
Denyut nadi : 96x/menit (normal)
Suhu tubuh : 36,5◦C

Inspeksi Skenario : Konjungtiva anemis (+/+),Skelera Ikterik (-/-)


- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Lihat ada atau tidaknya pruritus,ekskoriasi, memar pada kulit
- Lihat adanya distensi atau tidak di ginjal dan area supra pubik

Palpasi Abdomen : nyeri tekan (-)


Costo Vertebrae Angel : nyeri tekan (-/-), nyeri ketok (+/+), massa (-/-)
Suprasimfisis : nyeri tekan, buli tidak penuh
Prostat teraba kenyal dan simetris, Nodul (-), nyeri tekan (-)
Testis teraba normal bilateral dengan berat <40gr
Refleks
Perkusi -

Auskultasi Paru : Vesikuler, rongki (-), wheezing(-)


Jantung : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Bising usus terdengar normal.
Gejala Vesikolitiasis Karsinoma buli-buli hidronefrosis

Laki-laki 54 tahun √ √ √

BAK nyeri dan √ √ √


sedikit-sedikit

Nyeri di ke 2 √ - √
pinggang

Kurang minum √ - -

Nyeri tekan di √ √ -
suprasimfisis

Nyeri ketok kanan √ - -


kiri

BAK merah √ √ √
Interpretasi Pemeriksaan
UrinalisisPenunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap
Hasil Normal Interpretasi Hasil Normal Interpreta
si
Hb 6,3 g/dL ♂ : 13-18 g/dL ↓
♀: 12-16 g/dL Fungsi Ginjal

Ht 20 % ♂ : 40%-50% ↑ • Ureum 205 15-40 mg/dL ↑


♀: 35%-45% • Kreatin 9,7 ♂ : 1-2g/24 jam ↑
in ♀: 0,8-1,8g/24
Leukosit 16.580/ 3200- ↑
mm3 10.000/mm3 jam
Elektrolit
Trombos 690.000 170.000- ↑
it /mm3 380.000/mm3 • Kalium 5,9 3,6-4,8 mEq/L ↑
mEq/
GDS 96 < 100 mg/dL Normal L
mg/dL
• Natriu 143 135-144 mEq/L Normal
m mEq/
L
• Klorida 112Data Klinik.
Pedoman Interpretasi 97-106 mEq/L
Kementerian Kesehatan Republik↑Indonesia 2001
mEq/
Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan. Edisi 2. WHO
Urin Lengkap
Hasil Normal Interpretasi
Warna Urin Kuning Kuning Muda
Kejernian Keruh Jernih Tidak Normal
Sedimen
Leukosit > 100/lpb 0-5/lpb ↑ (Piuria)
Eritrosit 20/lpb 0-3/lpb ↑ (Mikrohematuria)
Bakteri - < 2/lpb atau 1000/ml Normal
Berat Jenis 1,025 1,001-1,030 Normal
pH 6,5 5,0-7,5 Normal

Pedoman Interpretasi Data Klinik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2001


Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan. Edisi 2. WHO
Pemeriksaan Radiologi
HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGI BNO PADA PASIEN

Pemeriksaan : Foto BNO/KUB

• Bladder:
Besar dan tampak gambar radioopak yaitu batu dengan ukuran
12 cm letaknya pas didalam vesika urinaria dengan jumlah batu 1
buah dan berbentuk oval.

• Tulang : intak (tak tampak fraktur, metastase, infeksi)

• Psoas line tak tampak

• Preperitoneal fat linenya nampak ( Gambaran pinggang)

Kesan : batu pada Vesika Urinaria

Tindakan : Vesikolitotomi

Basuki B. Purnoma. 2015. Dasar-dasar Urologi. Edisi 3. malang : sagung seto.


L. Hartono. 1995. petunjuk membaca foto untuk dokter umum. Jakarta : EGC.
Working Diagnosis
Batu buli-buli (Vesikolitiasis)

Definisi Batu buli-buli adalah batu padat yang ditemukan di kandung


kemih.

Epidemiologi • Insiden batu kandung kemih di negara-negara barat relatif


rendah
• Lebih sering ditemukan di negara berkembang terutama
karena faktor makanan.
• Insiden batu buli-buli terbanyak di negara-negara timur tengah
dan Afrika utara serta Thailand, Indonesia dan Mnyanmar.
• Di Indonesia sendiri pada penelitian di Rumah sakit Soetomo
didapatkan penderita Batu buli-buli lebih banyak terjadi pada
pria (28.8%), dan terbanyak pada usia 51-60 tahun, dengan
jenis batu terbanyak yaitu kalsium oksalat.
Etiologi • Gangguan aliran kemih  Penyebab utama
• Infeksi saluran kemih
• Kateter yang terpasang pada buli-buli dalam waktu lama
• Benda asing pada buli-buli
• Dehidrasi (kurang minum, suhu lingkungan tinggi)
• Batu ginjal atau batu ureter yang turun ke buli-buli

Gejala dan Tanda • Nyeri kencing (dysuria) hingga strangury


• Perasaan tidak enak sewaktu kencing dan kencing tiba-tiba
terhenti kemudian menjadi lancar kembali dengan perubahan
posisi tubuh
• Nyeri tekan pada suprasimfisis
• Nyeri pada saat miksi seringkali dirasakan (Referred pain) pada
ujung penis, skrotum, perineum, pinggang sampai kaki
• Sering berkemih
• Terdapat darah pada urin (hematuria)
• Pada anak seringkali mengeluh adanya enuresis nokturna,
disamping sering menarik-narik penisnya (pada anak laki-laki) atau
menggosok-gosok vulva (pada anak perempuan)
• Working diagnosis: Vesicolithiasis

Sumber: buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II


Dasar-dasar urologi
Non-farmakologi
• ESWL (Extracorporeal shockwave lithotripsy)
• Terapi bedah (Transurethral cystolitholapaxy, Percutaneus suprapubic cystolitholapaxy, dan
Open suprapubic cystostomy)

• Bedah terbuka (Vesicolithotomy)


Komplikasi pada skenario
Infeksi Kelainan Organ Kelainan Metabolik
• Proteus sp BPH Hiperkalsiuria
• E. coli Striktur Uretra Hiperoksaluria
• Pseudomonas
• Klebsiella
Vesikolithiasis

Obstruksi

ISK Pyelonefritis Hydronefrosis Disfungsi


kronik Vesika
urinaria
Prognosis pada skenario
Prognosis
Dubia ad Bonam bila diakukan deteksi sejak awal dan batu dapat dikeluarkan
dari vesika urinaria
Dubia ad Malam  bila telah terjadi komplikasi dan penanganan terlambat
diberikan
SIMPULAN

Pasien usia 54 tahun dengan keluhan BAK nyeri dan sedikit-sediikit sudah 1 tahun
yang lalu, menurut kelompok kami pasien menderita Vesikolithiasis, dengan melihat
dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan juga pemeriksaan penunjang

Anda mungkin juga menyukai