Oleh :
dr. Aptika Amelia Akmal
Pendamping :
dr. Niki Yunanda
2022
1
Borang Portofolio Kasus Medis
Objektif Presentasi
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Deskripsi Buang air kecil tidak lancar sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya,
pasien mengeluhkan buang air kecil tidak lancar sejak 5 minggu yang
lalu. BAK harus mengedan agar air kencingnya keluar, selain itu
pasien merasakan BAK tidak tuntas atau tidak puas.
2
2. Riwayat Kesehatan / Penyakit : -
3. Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama
dengan pasien.
Hasil Pembelajaran :
1. Anamnesis BPH
2. Diagnosis BPH
3. Tatalaksana BPH
4. Komplikasi BPH
3
Objektif :
a.Vital sign
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Composmentis
- Vital Sign
Tekanan darah : 130/89 mmHg
Nadi : 89x/menit regular, kuat angkat (+)
Pernafasan : 19x/menit
Suhu : 36,5oC aksila
- Berat badan : 67 Kg
- Tinggi badan : 165 cm
b.Pemeriksaan sistemik
Kepala : normocephal
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/- , pupil isokor, refleks cahaya+/+
Thoraks
Paru : Inspeksi : Simetris kiri = kanan
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : SN Bronkovesikular, ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : Inspeksi :iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba di 1 jari medial midclavikula sinistra
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : irama regular, bising tidak ada
Abdomen : Inspeksi : supel, distensi (-)
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Genitalia : tidak ada kelainan
Ekstremitas : akral hangat (+/+), edema (-), CRT < 2 detik
4
Status Lokalis
Pemeriksaan Flank
Inspeksi : inflamasi (-), massa (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), tidak teraba massa
Perkusi : nyeri ketok pada sudut costovertebrae (-)
Pemeriksaan Supra simfisis
Inspeksi : datar, massa (-), tanda inflamasi (-)
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada distensi
Perkusi : timpani
Pemeriksaan genitalia eksterna
Inspeksi : tidak ada bekas luka
Palpasi : tidak ada indurasi pada urethra
Regio Anal
Inspeksi : Benjolan (-), laserasi (-)
Rectal Toucher : Sfingter ani menjepit
Pada mukosa teraba massa bulat yang konsistensinya
kenyal dengan ukuran 3-4 cm, simetris, permukaan rata,
sulcus medianus (+), pool atas teraba, nodul (-), nyeri
tekan (-).
Handscoon : Darah, lendir dan feses tidak ada
c. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 13,2 gr/dl
Ht : 41 %
Leukosit : 9800/mm3
Trombosit : 294.000/mm3
GDR : 116 mg/dl
Ur/Cr : 116/0,78 mg/dl
Na/K/Cl : 136/5,7/100 mmol/L
5
SGOT/SGPT : 17/11 mikro/L
Kesan: Dalam batas normal
Diagnosis
Susp. Benign Prostate Hyperplasia (BPH)
Plan :
Terapi :
Prostatectomy
Rencana Pemeriksaan Penunjang
USG urologi
keluhan utama pasien mengeluhkan buang air kecil tidak lancar sejak 5 minggu yang lalu. BAK
harus mengedan agar air kencingnya keluar, selain itu pasien merasakan BAK tidak tuntas atau tidak
puas. Pasien merasakan gejala yang dirasakan menjadi bertambah, pasien merasa BAK menjadi
lebih sering terutama waktu malam dan terbangun lebih dari 6 kali dan pernah kencing setiap 10
menit sekali dan sakit untuk memulai berkemih. Selain itu, keluar kencing menetes – netes, terputus
dan melemah pancarannya. Riwayat BAK berdarah dan berpasir tidak ada. Dari anamnesis di atas
tergambar kemungkinan ada masalah pada saluran kemih dimana terjadi sumbatan pada saluran
tersebut. Kebanyakan pada usia lanjut yang diatas 50 tahun, gejala ini biasanya diakibatkan oleh
adanya pembesaran prostat. Pada kasus ini dapat ditemukan gejala Lower Urinary Tract Syndrom
6
(LUTS). Gejalanya meliputi gejala obstruktif dan gejala iritatif yang sering disebut sebagai sindroma
prostatismus dimana pasien mengeluhkan harus miksi dengan mengedan, pancarannya lemah dan
menetes keluarnya dan merasakan tidak puas berkemih. Hal ini karena tejadi inkontinensia urine
dimana overflow incontinence sehingga menyebabkan urin yang keluar secara menetes-netes yan
tidak bisa dikontrol. Menurut IPSS (International Prostate Symptoms Score), pasien ini mempunyai
skor 29 yaitu severely symptomatic. Infeksi saluran kemih, maupun batu saluran kemih bisa
Dari pemeriksaan fisik status lokalis didapatkan regio anal, pada inspeksi anus didapatkan
benjolan (-), laserasi (-), dari pemeriksaan RT didapatkan sfingter ani menjepit, mukosa licin dan
ampulla rekti normal, teraba prostate yang menonjol ke dalam rectum dengan ukuran 3-4 cm. Pada
rectal grading ini menunjukkan BPH sudah di stadium IV yaitu ukurannya 3-4cm. Tidak ada
pembesaran prostate, pool atas teraba, bentuknya simetris, konsistensinya kenyal, permukaan rata
dan tidak ada nodul, sulcus medianus (+), handschoon: darah, lendir dan feses tidak ada. Dari
pemeriksaan fisik, kelainan juga mengarah pada saluran kemih, karena pada pemeriksaan RT
ditemukan suatu massa yang mengarah pada pembesaran prostat. Jika pada RT ditemukan
konsistensi yang keras dan noduler, permukaan berbenjol-benjol maka dapat dicurigai suatu
keganasan prostat. Jika konsistensinya keras padat curiga bladder neck contracture, jika konsistensi
Dari pemeriksaan laboratorium dan urinalisa ditemukan dalam batas normal. Hasil ini
menyingkirkan kemungkinan lain seperti infeksi saluran kemih, dan batu saluran kemih.
Jadi dari anamnesis, pemerikaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, mendukung diagnosis kerja
kearah suspek BPH. Selanjutnya direncanakan USG urologi untuk mengkonfirmasi diagnose
tersebut dan memberikan hasil terdapat pembesaran prostate dengan estimasi volume +/- 42cc.
7
Pasien direncanakan operasi prostatektomi suprapubic. Hal ini merupakan teknik operasi yang
paling sederhana karena mudah dilaksanakan, mortalitas rendah, dan dapat mengoreksi kelainan