Anda di halaman 1dari 8

Portofolio Kasus Medik

BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA (BPH)

Oleh :
dr. Aptika Amelia Akmal

Pendamping :
dr. Niki Yunanda

Program Internship Dokter Indonesia

RSUD Achmad Darwis Suliki Lima Puluh Kota

2022

1
Borang Portofolio Kasus Medis

No. ID dan Nama Peserta dr. Aptika Amelia Akmal


No.ID dan Nama Wahana RSUD Achmad Darwis Suliki Lima Puluh Kota

Topik BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA (BPH)

Tanggal (kasus) 18 Januari 2022


Nama Pasien Tn.R No.RM
Tanggal Presentasi Pendamping dr. Niki Yunanda
Tempat Presentasi

Objektif Presentasi
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi Buang air kecil tidak lancar sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya,
pasien mengeluhkan buang air kecil tidak lancar sejak 5 minggu yang
lalu. BAK harus mengedan agar air kencingnya keluar, selain itu
pasien merasakan BAK tidak tuntas atau tidak puas.

Tujuan Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan BPH

Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos

Data Pasien Nama : Tn. R No.Registrasi :

Nama RS : RSUD Achmad Darwis Suliki Telp : Terdaftar Sejak : 2022

Data Utama untuk Bahan Diskusi :

1. Diagnosis/Gambaran Klinis : BPH

2
2. Riwayat Kesehatan / Penyakit : -

3. Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama
dengan pasien.

4. Riwayat Alergi: Alergi obat, makanan dan minuman disangkal.

Hasil Pembelajaran :

1. Anamnesis BPH

2. Diagnosis BPH

3. Tatalaksana BPH

4. Komplikasi BPH

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


Subjektif :

Pasien dibawa ke IGD dengan keluhan :


 Awalnya, pasien mengeluhkan buang air kecil tidak lancar sejak 5 minggu yang lalu. BAK
harus mengedan agar air kencingnya keluar, selain itu pasien merasakan BAK tidak tuntas atau
tidak puas. Pasien merasakan gejala yang dirasakan menjadi bertambah, pasien merasa BAK
menjadi lebih sering terutama waktu malam dan terbangun lebih dari 6 kali dan pernah kencing
setiap 10 menit sekali dan sakit untuk memulai berkemih. Selain itu, keluar kencing menetes –
netes, terputus dan melemah pancarannya. Riwayat BAK berdarah (-), berpasir (-)
 Nyeri di akhir kencing (-)
 Demam tidak ada.
 Penurunan nafsu makan (-), penurunan BB (-)
 Mual dan muntah ada

3
Objektif :
a.Vital sign
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Composmentis
- Vital Sign
Tekanan darah : 130/89 mmHg
Nadi : 89x/menit regular, kuat angkat (+)
Pernafasan : 19x/menit
Suhu : 36,5oC aksila
- Berat badan : 67 Kg
- Tinggi badan : 165 cm

b.Pemeriksaan sistemik
Kepala : normocephal
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/- , pupil isokor, refleks cahaya+/+
Thoraks
Paru : Inspeksi : Simetris kiri = kanan
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : SN Bronkovesikular, ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : Inspeksi :iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba di 1 jari medial midclavikula sinistra
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : irama regular, bising tidak ada
Abdomen : Inspeksi : supel, distensi (-)
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Genitalia : tidak ada kelainan
Ekstremitas : akral hangat (+/+), edema (-), CRT < 2 detik

4
Status Lokalis
Pemeriksaan Flank
Inspeksi : inflamasi (-), massa (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), tidak teraba massa
Perkusi : nyeri ketok pada sudut costovertebrae (-)
Pemeriksaan Supra simfisis
Inspeksi : datar, massa (-), tanda inflamasi (-)
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada distensi
Perkusi : timpani
Pemeriksaan genitalia eksterna
Inspeksi : tidak ada bekas luka
Palpasi : tidak ada indurasi pada urethra

Regio Anal
Inspeksi : Benjolan (-), laserasi (-)
Rectal Toucher : Sfingter ani menjepit
Pada mukosa teraba massa bulat yang konsistensinya
kenyal dengan ukuran 3-4 cm, simetris, permukaan rata,
sulcus medianus (+), pool atas teraba, nodul (-), nyeri
tekan (-).
Handscoon : Darah, lendir dan feses tidak ada

c. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 13,2 gr/dl
Ht : 41 %
Leukosit : 9800/mm3
Trombosit : 294.000/mm3
GDR : 116 mg/dl
Ur/Cr : 116/0,78 mg/dl
Na/K/Cl : 136/5,7/100 mmol/L

5
SGOT/SGPT : 17/11 mikro/L
Kesan: Dalam batas normal

Diagnosis
Susp. Benign Prostate Hyperplasia (BPH)

Plan :
Terapi :
Prostatectomy
Rencana Pemeriksaan Penunjang
USG urologi

Hasil Pemeriksaan USG Urologi:


Prostate: ukuran membesar, estimasi volume +/- 42 cc. tidak tampak lesi fokal. Ginjal kanan dan kiri
normal, buli-buli normal.
Kesan: pembesaran prostate dengan estimasi volume +/- 42,71 cc.

Assesment (penalaran klinis) :


Seorang laki—laki, 52 tahun datang ke IGD RSUD dr. ACHMAD DARWIS dengan

keluhan utama pasien mengeluhkan buang air kecil tidak lancar sejak 5 minggu yang lalu. BAK

harus mengedan agar air kencingnya keluar, selain itu pasien merasakan BAK tidak tuntas atau tidak

puas. Pasien merasakan gejala yang dirasakan menjadi bertambah, pasien merasa BAK menjadi

lebih sering terutama waktu malam dan terbangun lebih dari 6 kali dan pernah kencing setiap 10

menit sekali dan sakit untuk memulai berkemih. Selain itu, keluar kencing menetes – netes, terputus

dan melemah pancarannya. Riwayat BAK berdarah dan berpasir tidak ada. Dari anamnesis di atas

tergambar kemungkinan ada masalah pada saluran kemih dimana terjadi sumbatan pada saluran

tersebut. Kebanyakan pada usia lanjut yang diatas 50 tahun, gejala ini biasanya diakibatkan oleh

adanya pembesaran prostat. Pada kasus ini dapat ditemukan gejala Lower Urinary Tract Syndrom

6
(LUTS). Gejalanya meliputi gejala obstruktif dan gejala iritatif yang sering disebut sebagai sindroma

prostatismus dimana pasien mengeluhkan harus miksi dengan mengedan, pancarannya lemah dan

menetes keluarnya dan merasakan tidak puas berkemih. Hal ini karena tejadi inkontinensia urine

dimana overflow incontinence sehingga menyebabkan urin yang keluar secara menetes-netes yan

tidak bisa dikontrol. Menurut IPSS (International Prostate Symptoms Score), pasien ini mempunyai

skor 29 yaitu severely symptomatic. Infeksi saluran kemih, maupun batu saluran kemih bisa

disingkirkan karena keluhan yang megarah ke sana disangkal pasien.

Dari pemeriksaan fisik status lokalis didapatkan regio anal, pada inspeksi anus didapatkan

benjolan (-), laserasi (-), dari pemeriksaan RT didapatkan sfingter ani menjepit, mukosa licin dan

ampulla rekti normal, teraba prostate yang menonjol ke dalam rectum dengan ukuran 3-4 cm. Pada

rectal grading ini menunjukkan BPH sudah di stadium IV yaitu ukurannya 3-4cm. Tidak ada

pembesaran prostate, pool atas teraba, bentuknya simetris, konsistensinya kenyal, permukaan rata

dan tidak ada nodul, sulcus medianus (+), handschoon: darah, lendir dan feses tidak ada. Dari

pemeriksaan fisik, kelainan juga mengarah pada saluran kemih, karena pada pemeriksaan RT

ditemukan suatu massa yang mengarah pada pembesaran prostat. Jika pada RT ditemukan

konsistensi yang keras dan noduler, permukaan berbenjol-benjol maka dapat dicurigai suatu

keganasan prostat. Jika konsistensinya keras padat curiga bladder neck contracture, jika konsistensi

seperti teraba pasir dalam kantong curiga calculi prostate.

Dari pemeriksaan laboratorium dan urinalisa ditemukan dalam batas normal. Hasil ini

menyingkirkan kemungkinan lain seperti infeksi saluran kemih, dan batu saluran kemih.

Jadi dari anamnesis, pemerikaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, mendukung diagnosis kerja

kearah suspek BPH. Selanjutnya direncanakan USG urologi untuk mengkonfirmasi diagnose

tersebut dan memberikan hasil terdapat pembesaran prostate dengan estimasi volume +/- 42cc.

7
Pasien direncanakan operasi prostatektomi suprapubic. Hal ini merupakan teknik operasi yang

paling sederhana karena mudah dilaksanakan, mortalitas rendah, dan dapat mengoreksi kelainan

buli-buli seperti batu.

Anda mungkin juga menyukai