LAPORAN KASUS
BENIGN PROSTATIC
HYPERPLASIA (BPH)
Nama : Tn. M
Usia : 70 tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Status : menikah
Alamat : Bekasi
No RM : 00-83-50-67
Tanggal pemeriksaan: 11 maret 2019
Auto Anamnesis
Keluhan Utama :
Sulit BAK (Buang Air Kecil)
sejak 4 hari yang lalu, Pasien ingin BAK tapi tidak bisa sehingga
merasa kembung di perut bawah dan nyeri di perut bawah. BAK
berwarna kuning terang, tidak ada darah, kencing tidak berpasir,
sering mengeluh selalu ingin BAK, BAK tidak bisa ditahan, tapi
sulit untuk dikeluarkan. Kadang – kadang keluar hanya menetes
saja, sehingga mengeluh kencing tidak puas. Terkadang mengedan
saat BAK. Pada malam hari selalu terbangun ingin BAK. Pancaran
BAK bercabang (-) Demam (-) mual muntah (-) sakit pinggang (-)
Riwayat Penyakit Dahulu : belum pernah mengalami keluhan
serupa. Riwayat trauma (-) Hipertensi (-), DM (-) jantung (-)
Riwayat Pengobatan :
4 hari yang lalu pasien datang ke IGD RSIJ pondok kopi dengan
keluhan yang sama lalu dilakukan pemasangan kateter dan USG
Riwayat Alergi : Pasien menyangkal adanya alergi
terhadap obat atau makanan tertentu
Riwayat Psikososial:
Merokok (-), Minum Kopi (+) alcohol (-) NAPZA (-)
Pemeriksaan fisik :
Kesadaran : E =4, V =5, M =6, GCS = 15
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 86 x/ menit
RR : 20 x/ menit
Status generalis
Kepala : normochepal
Mata : konjungtiva Anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), refleks cahaya (+/+),
pupil isokor
Hidung : sekret (-), darah (-)
Mulut : lidah kotor (-), stomatitis (-), mukosa kering (-)
Telinga : sekret (-), darah (-)
Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tyroid (-)
Paru :
I : pergerakan dada simetris, retraksi (-)
P : nyeri tekan (-), Vokal fremitus kiri dan kana sama
P : Sonor pada kedua lapang paru
A : vesicular (+/+), ronki -/- ekspirasi, wheezing -/-
Jantung :
I : ictus cordis terlihat (-)
P : Teraba ictus cordis di ICS V linea mid clavicula sinistra
P : Batas jantung normal
A : Bunyi jantung I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
I : Supel, distesi abdomen(-)
A : BU (+) normal
P : nyeri tekan (+) di suprapubis, nyeri lepas (-), Hepatomegali (-), splenomegali (-),
ginjal tidak teraba
P : timpani diseluruh kuadran abdomen
punggung dan pinggang : alligment vertebra baik, nyeri ketok CVA -/-
Ekstremitas : Atas : akral hangat (+/+), RCT < 2 detik, udem (-), pucat (-).
Bawah : akral hangat (+/+), RCT < 2 detik, udem (-), pucat (-).
Rectal Touce :
Inspeksi : Hemoroid (-), Peradangan (-), Scar (-)
Palpasi :
Tonus sfingter ani baik
Ampula recti licin, tidak berbenjol - benjol
Prostat : pull atas tidak teraba. Nyeri Tekan
(-)
Handscoon : Feses (+), darah (-), Lendir (-).
RESUME
Pasien laki-laki usia 70 tahun, datang ke Poli
RSIJ Pondok Kopi dengan keluhan sulit buang air
kecil + 4 hari yang lalu. pasien sering ingin buang
air kecing tetapi sulit keluar, kadang – kadang
hanya setetes. urin berwarna kuning terang.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak
sakit sedang, kesadaran compos mentis, tanda vital
dalam batas normal. Status generalis dalam batas
normal.
Pada pemeriksaan status lokalis, dilakukan rectal
touche. Hasil yang didapat: normal
Diagnosis banding
BPH Ca prostat
Pemeriksaan penunjang
Darah rutin
Fungsi ginjal
Urinalisis
PSA
USG prostat dan buli
Pemeriksaan Laboratorium
Hematology Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 14 g/dl 13.5 – 17.5
Hematokrit 43% 40 – 50
Leukosit 9.700/ul 5000 – 10.000
Trombosit 256.000/ul 150.000 – 400.000
LED 12mm 0 – 10
Eritrosit 5.2/ul 4.5 – 5.8
Diff Count
Basofil 0.3 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 3.2 % 1.0 – 3.0
Neutrofil 67.1 % 37.0 – 72.0
Limfosit 24.3 % 20.0 – 40.0
monosit 5.9 % 2.0 – 8.0
Chemistry
Urea 26 mg/dl 10 – 50
Creatinin 0.9 mg/dl 0.67 – 1.17
Pemeriksaan Laboratorium... (2)
(-)
Diameter pre void: 6,39x6,59x5,61 cm. Taksiran volume 123,87 cm3
1 = Peripheral Zone,
2 Central Zone,
3 = Transitional Zone,
4 = Anterior Fibromuscular Zone.
B= Bladder,
U= Urethra,
SV= Seminal Vesicle
posterior Facies posterior prostatae berhubungan erat dengan facies anterior ampulla
recti
Lateral fascies lateralis prostatae difiksasi oleh serabut anterior musculus levator ani
Struktur prostat
terbagi menjadi lima lobus :
1. Lobus anterior : terletak di depan urethra dan tidak mempunyai jaringan
kelenjar.
2. Lobus medius atau lobus medianus : kelenjar berbentuk baji yang
terletak di antara urethra dan ductus ejaculatorius.
- Permukaan atas lobus medius berhubungan dengan trigonum vesicae,
bagian ini mengandung banyak kelenjar.
3. Lobus posterior : di belakang urethra dan di bawah ductus ejaculatorius,
juga mengandung kelenjar.
4. Lobus prostatae dextra dan sinistra : di samping urethra dan dipisahkan
satu dengan yang lain oleh alur vertical dangkal yang terdapat pada fascies
posterior prostatae.
5. Lobus lateralis mengandung banyak kelenjar.3
vaskularisasi
Di perdarahi dari Cabang dari a. Vesicalis inf & a. Rectalis
media.
V. Membentuk plexus venosus prostaticus, yg terletak di
antara capsula prostatica dan selubung fibrosa. Plexus
menampung darah dr v. dorsalis profunda penis v. Vesicalis
muara ke v. Aliaca interna.
Limfe, pmbuluh limf dr prostat mengalirkan cairan ke nodi
aliaca interna
Saraf, persarafan prostat dr plexus hypogastricus inferior.
Saraf simpatis merangsang otot polos prostat saat ejakulasi.
BPH
Definisi
Benign prostate hyperplasia merupakan suatu kondisi
terjadinya hyperplasia kelenjar periurethral yg mendesak jar.
Prostat yg asli ke perifer sehingga menutup canalis uretral
secara partial maupun complete.
hyperplasia prostat,
Tekanan intravesikal
Faal ginjal
Residu urine
Pencitraan
USG
Uretrosistograf retrograd
Urodinamik
Terapi
Wathchful waiting
Medikamentosa
a . Penghambat Alpha (Alpha Blocker)
b. Penghambat 5ɑ- Reduktase (5ɑ-Reductase inhibitors).
c. Terapi kombinasi
d. Fitoterapi
Operasi Konvensional
A. Transurethral resection of the prostate (TURP)
B. Transurethral incision of the prostate
C. Open simple prostatectomy
D. Transuretral needle ablation of the prostate
High Intensity Focused Ultrasound
Medikamentosa
REFFERENSI
1. Potts, J.M. Essential Urology: A Guide to Clinical Practice. Humana Press Inc., Totowa, NJ. Pg 191
2. Schwartz.Manual of Surgery,in Urology, Benign Prostatic Hyperplasia.Mc Graw Hills Companies.
2006. Pg. 1061
3. Snell, Richard S. Clinical Anatomy For Medical Students 6th edition in cavitas Pelvis Part II.Lippincot
William & Wilkins Inc. 2006. USA. Pg.350-352.
4. Presti JC. Smith’s General Urology, in Neoplasm of The Prostate Gland. 16th edition. USA : Lange
Medical Books/McGraw-Hill Company, 2004. Pg.399-420
5. WebMD, Men’s Health, Human Anatomy section, topic of Prostate Gland, Subject of Prostate Picture,
Definition, Function, Condition, Test, and Treatment. Last reviewed on April 28 th 2010 by WebMD, di
unduh dari http://men.webmd.com/picture-of-the-prostate pada tanggal 21 januari 2012 (pkl. 15.00 WIIB)
6. Jr, Presti C Joseph. ,MD. Neoplasms of the Prostate Gland. Page 399-417.
7. Unduh dari http://emedicine.medscape.com/article/437359-overview pada tanggal 21 januari 2012 (pkl.
21.42 WIB).
8. Wein AJ, kavoussi LR, Novick AC , parin AW, peters CA. 2008. Cambell’s Urology. Philadelpia:
sauders. 9th ed
9. Tanagho EA, McAnnich JW. 2008. Smith’s General urology. San Fransisco: McGraw Hill. 17 th ed.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh