-ZASKIA AZZAHRA
KELAS : X MIPA 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………...1
B. Tujuan……………………………………………………………………………….1
A. Definisi……………………………………………………………………………….2
B. Langkah Kerja
………………………………………………………………………………………..3
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………....4
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..4
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….5
LAMPIRAN………………………………………………………………………………..
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor perikanan sebagai salah satu pendukung sektor ekonomi memiliki peran dalam
pembangunan ekonomi nasional, yaitu memberikan nilai tambah dan mempunyai nilai
strategis, serta dapat memberikan manfaat finansial maupun ekonomi, khususnya dalam
penyediaan bahan pangan protein, perolehan devisa, dan penyediaan lapangan kerja.
Sejauh ini, pembangunan perikanan yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang nyata
dan positif terhadap pembangunan nasional. Hal ini terlihat dari sumbangan Produk
Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan terhadap PDB Nasional yang terus meningkat.
Kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDB Nasional mencapai sekitar
12,4%. Bahkan industri perikanan menyerap lebih dari 16 juta tenaga kerja secara
langsung. (Dahuri, 2004).
Ikan asin merupakan bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan
dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang
biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka
waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat. Ikan sebagai bahan
makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang
diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan
pengikat sedikit sehingga mudah dicerna oleh konsumen (Adawyah, 2007). Dengan
demikian prinsip pembuatan olahan ikan asin merupakan salah satu cara untuk
memperpanjang daya simpan dan menambah nilai jual dari poduk tersebut. Sehingga hal
ini sangat penting diketahui bagi kita terutama seorang praktikan jurusan perikanan
sebagai seorang akademisi dan merupakan ranah bidang ilmu pengetahuan kita. Cara
pengawetan ini merupakan usaha yang paling mudah dalam menyelamatkan hasil
tangkapan nelayan. Dengan penggaraman proses pembusukan dapat dihambat sehingga
ikan dapat disimpan lebih lama. Penggunaan garam sebagai bahan pengawet terutama
diandalkan pada kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri dan kegiatan enzim
penyebab pembusukan ikan yang terdapat dalam tubuh ikan (Afrianto dan Liviawaty,
1989).
B. Tujuan
LANDASAN TEORI
A. Definisi
Ikan asin merupakan bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang
diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Sehingga bahan awetan ikan asin
menjadi salah satu produk yang populer dan digemari oleh banyak orang
khususnya di Indonesia. Namun yang banyak dilakukan oleh kebanyakan
industrirumahan pembuatan ikan asin relatif sederhana dan tidak dengan
perhitungan secara ilmiah. Dengan demikian praktikum pembuatan ikan asin yang
dilakukan ini memiliki tujuan agar para mahasiswa mengetahui mutu ikan asin
dari perbedaan larutan garam dan jenis ikan dan dihasilkan ikan asin dengan
kosentrasi tertentu dengan kualitas terbaik.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Langkah Kerja
Langkah pembuatan ikan asin
1. Siapkan ikan yang masih utuh
2. Belah ikan asin menjadi dua bagian, tetapi jangan sampai putus
3. Tuang garam ke ikan
4. Ratakan garam ke ikan tersebut
5. Di diamkan seharian
6. Lalu jemur di matahari yang terik
7. Jemur kurang lebih 4-5 hari
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
·Pengeringan adalah suatu proses pengawetan yang telah lama dilakukan,
pengeringan pada ikan biasanya dengan menguapkan air dari tubuh ikan,
yaitu dengan menggunakan hembusan udara panas.
·Penggaraman adalah suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
mengawetkan produk hasil perikanan dengan menggunakan garam
·Metode penggaraman dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu
penggaraman kering, penggaraman basah, dan kombinasi keduanya.
·Metode pengeringan ada dua, yaitu pengeringan secara alami dan
pengeringan secara mekanis
·Pengeringan dilakukan setelah dilakukannya proses penggaraman
·Proses secara keseluruhan dalam pembuatan ikan asin: pencucian bahan
mentah, penggaraman, pembilasan, penggeringan, pendinginan (diangin-
anginkan) dan diikuti pengepakan sesuai kebutuhan
B. Saran
DAFTAR PUSAKA
https://www.kompasiana.com/jufryzelyn/5529cb9df17e613829d623a8/makalah-proses-
pembuatan-ikan-asin
https://karyatulisilmiah.com/contoh-makalah-pengolahan-ikan-asin/
LAMPIRAN
Hasil