Dosen Pengampu;
Lilis Supenti, S.Pi., MM.M.Si
BAB I................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 3
1.2 TUJUAN...................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................. 4
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 4
BAB III ................................................................................................................. 5
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 5
3.1 Waktu dan tempat ....................................................................................... 5
3.2 Alat Dan Bahan .......................................................................................... 5
3.3 Prosdur Kerja .............................................................................................. 5
BAB IV ................................................................................................................ 8
HASIL PENGAMATAN ....................................................................................... 8
4.1 TABEL PENGAMATAN .............................................................................. 8
4.2 PEMBAHASAN ........................................................................................... 9
BAB V ............................................................................................................... 10
Kesimpulan ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum pembuatan Ikan Peda adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan Ikan Peda
2. Untuk mengetahui kualitas dari Ikan Peda pangan melakukan pengujian
secara organoleptik
3. Untuk memperpanjang daya simpan ikan peda
4. Memanfaatkan sumberdaya perikanan untuk menjadi suatu pengolahan
makanan sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Desniar, dkk (2009), salah satu teknik pengolahan ikan secara
tradisional adalah fermentasi. Peda adalah salah satu produk fermentasi yang
tidak dikeringkan lebih lanjut, melainkan dibiarkan setengah basah, sehingga
proses fermentasi tetap berlangsung. Umumnya proses fermentasi peda adalah
fermentasi secara spontan, dimana dalam pembuatannya tidak ditambahkan
mikroba dalam bentuk starter, tetapi mikroba yang berperan aktif dalam proses
fermentasi berkembang biak secara spontan karena lingkungan hidupnya yang
dibuat sesuai untuk pertumbuhannya.
Menurut Adawyah (2007), peda merupakan produk fermentasi dengan
bahan baku ikan. Cara pengolahan ikan peda sangat bervariasi.Walaupun
demikian, pembuatan ikan peda mempunyai fermentasi penggunaan bahan
tambahan garam dan dilakukan secara tradisional.Tahap-tahap pengolahan ikan
peda antara lain adanya sortasi terhadap bahan baku, proses penggaraman,
fermentasi, dan pematangan.
Fungsi garam dalam pembuatan ikan peda adalah sebagai media untuk
menggantikan kadar air yang terkandung dalam ikan sehingga bakteri tidak
dapat tumbuh lagi karena media hidupnya sudah tergantikan oleh garam.
Uji organoleptik atau uji indera merupakan cara pengujian dengan
menggunakan alat indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan
penting dalam penerapan mutu.
METODOLOGI PENELITIAN
Ikan yang akan diolah menjadi peda disortasi berdasarkan jenis, ukuran dan
tingkat kesegaran. Ikan disiangi dengan cara membuang sisik, insang, dan isi
perutnya. Agar perut ikan tidak sobek, yang akan merusak bentuk ikan,
pembuangan isi perut dilakukan dengan menarik insang secara perlahan-lahan
sampai seluruh isi perut tertarik keluar.
2. Pencucian
Gambar 4. Penggaraman
4. Fermentasi 1.
HASIL PENGAMATAN
Dari praktek yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
4.2 PEMBAHASAN
Pada dasarnya semua jenis ikan dapat diolah menjadi peda, akan tetapi
umumnya ikan yang digunakan sebagai bahan baku peda adalah ikan kembung,
ikan laying, ikan selar, ikan mas, ikan tawes, dan ikan mujair. Tetapi ikan yang
hasilnya sangat memuaskan adalah ikan kembung, baik ikan kembung betina
maupun jantan.
Mikroorganisme yang secara alami terdapat pada ikan sangat berpengaruh
terhadap proses fermentasi pada produk ikan fermentasi. Ikan pada lingkungan
alaminya mengandung mikroorganisme pada lendir di badan, perut dan insang.
Bakteri yang terdapat pada permukaan kulit ikan sebanyak 102 –107 koloni/cm2,
pada insang 103 – 109 koloni/g dan pada usus 103 – 109
koloni/g.Mikroorganisme yang terdapat pada ikan hidup didominasi oleh
bakteripsikrotropik gram negatif yang terdapat pada bagian permukaan luarnya.
Jaringaninternal dan darah dari ikan sehat biasanya steril.Mikroorganisme gram
positif yang ditemukan pada ikan adalah micrococci, bacilli dancoryneform,
sedangkan bakteri gram negatif adalah Moraxella, Acinetobacter,Pseudomonas,
Flavobacterium dan Vibrio. Bakteri anaerob yangterdapat pada usus adalah
Clostridium sporogenus, Clostridium putrificum dansejumlah anggota dari
kelompok coliform juga ditemukan pada usus ikan.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal.
Selama proses fermentasi terjadi penurunan kadar air diakibatkan karena
adanya penambahan garam yang menarik air bahan. Pada fermentasi, terjadi
penurunan kadar air hingga kadar airnya stabil, hal ini disebabakan karena
adanya penambahan garam. Garam masuk kedalam daging ikan sehingga
menyebabkan terjadinya perubahan kimia dan fisik terutama protein. Garam
akan mendenaturasi protein dan mengakibatkan koagulasi. Akibatdari proses itu,
air akan keluar dari tubuh ikan dan daging ikan akan mengkerut.
BAB V
Kesimpulan
Semua jenis ikan bisa dijadikan peda melalui proses fermentasi akan tetapi
jenis ikan kembung lebih bagus hasilnya dibanding ikan yang lainnya.
Faktor yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya fermentasi ikan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
– Kesegaran ikan
– Menggunakan garam yang diproses melalui penguapan air laut dengan
sinar matahari dan garamnya harus bersih.
– Menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan
– Peda yang berhasil, pada tekstur dagingnya akan terlihat lebih kesat,
warnanya pucat, adanya bau peda yang tercium dan warnanya juga
berubah dari warna asalnya seperti warnanya jadi kecoklatan.
DAFTAR PUSTAKA