Nama :
Kelas :
A. Kompetensi Dasar
4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis
bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu serta teknologi
pengolahan pangan dan keamanan pangan
Melaporkan secara tertulis cara menjaga kesehatan diri dengan prinsip-prinsip dalam
perolehan nutrisi, energi melalui makanan dalam kerja sistem pencernaan
Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis
bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu serta teknologi
pengolahan pangan dan keamanan pangan
C. Tujuan
D. Landasan Teori
Zat makanan disebut juga biomolekul karena merupakan senyawa atau molekul
kimia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dengan baik. Uji zat bahan makanan
merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengetahui zat-zat yang terkandung di
dalam bahan makanan. Uji bahan makanan ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
zat-zat makanan yang mengandung karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak dengan
mengelompokkannya sesuai dengan zat yang terkandung di dalam makanan. Pada
praktikum ini akan dilakukan percobaan dengan empat uji bahan makanan, yaitu
karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak.
A. Landasan Teori:
A. Landasan Teori:
Protein merupakan komponen utama tubuh yang berperan pembentukan enzim
yang berfungsi sebagai biokatalis. Protein digunakan sebagai zat pembangunan
tubuh untuk mengganti dan memelihara sel tubuh yang rusak, reproduksi,
mencerna makanan dan kelangsungan proses normal dalam tubuh. Uji protein
bertujuan untuk mengetahui adanya protein dalam makanan. Pada uji protein
digunakan reagen biuret untuk menguji makanan tersebut mengandung protein
yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna setelah diuji, yaitu berwarna
ungu.
Larutan biuret merupakan campuran antara NaOH dan CuSO 4 yang digunakan
untuk menguji adanya kandungan protein. Reaksi uji biuret juga dapat digunakan untuk
menentukan konsentrasi protein karena semakin banyak kandungan protein, maka
semakin banyak pula peptida yang berikatan dengan ion Cu 2+, sehingga warna ungu
akan semakin pekat.
A. Landasan Teori
Glukosa adalah senyawa organik dalam bentuk karbohidrat sederhana
berjenis monosakarida. Fungsi utama dari glukosa adalah sebagai sumber energi
bagi hampir semua sel dalam tubuh. Uji glukosa bertujuan untuk mengetahui
adanya kandungan glukosa dalam makanan. Pada uji glukosa digunakan reagen
benedict untuk menguji makanan tersebut mengandung glukosa yang
ditunjukkan dengan adanya perubahan warna setelah diuji, yaitu berwarna
merah sampai merah bata.
Larutan benedict mengandung ion-ion tembaga (II) yang kompleks dalam
sebuah larutan basa. Selain itu, larutan benedict juga kompleks dengan ion-ion sitrat
dalam larutan karbonat. Tembaga sulfat dalam reagen benedict akan bereaksi
dengan monosakarida dan disakarida membentuk endapan berwarna merah bata.
Monosakarida dan disakarida dapat bereaksi dengan reagen benedict karena
keduanya mengandung aldehid atau pun keton bebas. Proses pemanasan yang
bertujuan agar gugus aldehid pada sampel makanan terurai dan dapat bereaksi
dengan ion hidroksida membentuk asam karboksilat.
Saat melakukan uji glokosa sampel makanan yang akan diuji dilarutkan
dalam air dan ditambahkan beberapa tetes benedict. Setelah itu larutan kemudian
dipanaskan dalam waterbath selama 4 sampai 10 menit. Selama proses pemanasan
ini, larutan akan berubah warna menjadi biru (tidak ada glukosa), hijau, kuning,
orange, merah, atau merah bata bata (kandungan glukosa tinggi) (dapat dilihat pada
gambar berikut).
C. Cara Kerja
Uji Bahan Makanan yang Mengandung Glukosa
Langkah – langkah
1. Sediakan bahan yang akan di uji
2. Haluskan bahan yang akan diuji
3. Masukkan masing-masing bahan makanan ke dalam tabung reaksi
4. Beri label masing-masing tempat sesuai dengan nama sampel yang diuji
5. Catat warna bahan makanan sebelum diuji
6. Tetesilah masing-masing bahan makanan tersebut dengan reagen benedict
7. Jepitkan tabung reaksi dengan penjepit tabung reaksi kemudian panaskan
dengan pembakar bunsen
8. Perhatikan dan catatlah perubahan warna yang terjadi
9. Isilah data pada tabel pengamatan dibawah ini!
Warna Bahan
No. Nama Bahan Sebelum ditetesi Sesudah ditetesi Keterangan
Reagen Benedict Reagen Benedict
1.
2.
3. (dst)
Keterangan: (+) : mengandung glukosa, (-): tidak mengandung glukosa
A. Landasan Teori
Lemak merupakan golongan senyawa organik kompleks yang menyusun
jaringan tubuh yang menjadi sumber makanan. Fungsi terpenting lemak diantaranya
untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan
sebagai pensinyalan sel. Uji lemak bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan
lemak dalam makanan. Pada uji lemak digunakannya kertas minyak yang
diolesi bahan makanan, kemudian jika kertas dipegang terasa licin dan kertas
terlihat meninggalkan bekas minyak maka, bahan makanan tersebut mengandung
lemak.
b) Bahan
Bahan makanan yang akan diuji (nasi, roti, pisang, tahu, tempe, dan putih
telur).
C. Cara Kerja
Uji Bahan Makanan yang Mengandung Lemak
Langkah – langkah
1. Sediakan bahan yang akan di uji
2. Gosokkan pada kertas minyak dan biarkan mengering
3. Bersihkan ampas makanan
4. Amati di bawah sinar matahari/ sinari dengan flash handphone apakah
makanan meninggalkan bekas berminyak/ transparant pada kertas
5. Isilah data pada tabel pengamatan dibawah ini!
Keadaan kerta
No. Nama Bahan minyak setelah Keterangan
diolesi bahan
1.
2.
3. (dst)
Keterangan: (+) : mengandung lemak, (-): tidak mengandung lemak
A. Tabel Data
bertujuan untuk mengetahui adanya amilum atau pati pada makanan.
Amilum dikenal sebagai karbohidrat kompleks. Pada uji amilum ditambahkan larutan
kalium
iodida (KI) pada makanan untuk mengetahui adanya amilum dengan perubahan warna
yang
ditunjukkan yaitu biru kehita
Tabel Pengamatan Nutrisi dalam Bahan Makanan
Nutrisi dalam Makanan
No
Nama Bahan Amilum/
. Glokosa Protein Lemak
Karbohidrat
1.
2.
3. (dst)
Keterangan: berilah tanda ceklis () pada bahan setiap kolom kandungan nutrisi
dalam makanan (amilum, glukosa, protein, lemak) jika bahan uji yang positif
mengandung kandungan tersebut.
B. Analisis Data
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
C. Kesimpulan
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________