Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 3 – MAKANAN
KP 2 UJI MAKANAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : TRI WIDIARTI
NIM : 856949538

UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.2
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 3 –
MAKANAN

Nama : TRI WIDIARTI


NIM : 856949538
UPBJJ : UPBJJ-UT Bandar Lampung
Praktikum Ke- : 6

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : UJI MAKANAN


A. Judul Percobaan 1 Uji karbohidrat.

B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

C. Alat dan Bahan Percobaan


1) Piring plastik 1 buah
2) Pipet 1 buah
3) Pisang 1 iris kecil
4) Apel 1 iris kecil
5) Nasi 2-3 butir
6) Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7) Tahu putih 1 iris kecil
8) Margarin seujung sendok
9) Biskuit 1 potong kecil
10) Tepung terigu 1 sendok kecil
11) Gula pasir 1 sendok kecil
12) Kentang 1 iris kecil
13) Kalium iodida 0,1 M 10 ml

D. Landasan Teori
Karbohidrat adalah zat gizi yang berfungsi sebagai sumber energi untuk tubuh. Oleh
sebab itu, kekurangan karbohidrat justru bisa memicu masalah kesehatan, sehingga Anda
tidak bisa menghindarinya.
Pada saat Anda mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan memecahnya menjadi glukosa.
Glukosa atau gula darah yaitu sumber energi utama untuk sel, jaringan, dan organ tubuh.
Zat ini dapat segera digunakan atau disimpan di hati dan otot.
Pada dasarnya, karbohidrat terdiri dari dua macam, yaitu karbohidrat sederhana dan
kompleks. Kedua jenis ini dibedakan lewat cara mengolahnya, sehingga memengaruhi
kadar gula darah dengan kecepatan yang berbeda.
Berikut ini macam-macam karbohidrat yang perlu Anda kenali agar bisa mendapatkan
pola makan gizi yang seimbang.

1) Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana adalah senyawa yang dapat dicerna dengan cepat oleh tubuh
untuk dijadikan energi. Jenis molekul gula yang satu ini dapat ditemukan secara
alami dalam berbagai makanan, seperti buah-buahan, susu dan produk olahan susu,
makanan manis, seperti permen dan sirup, dan minuman ringan.
Bentuknya yang sederhana membuat karbohidrat yang satu ini mudah diolah. Itu
sebabnya, konsumsi madu, gula, atau gula merah pada penyandang penyakit diabetes
tidak disarankan.
Makanan dengan gula olahan tersebut dapat memicu lonjakan gula darah dan
membuat diabetes tidak dapat dikendalikan. Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi
gula juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan tiba-tiba.
2) Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks adalah jenis yang terdiri dari molekul gula yang terhubung
menjadi rantai panjang dan rumit. Anda bisa menjumpai jenis molekul gula
kompleks ini pada makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran.
Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks menawarkan vitamin, mineral,
dan serat yang penting bagi kesehatan. Bahkan, Anda perlu mengonsumsi jenis zat
gizi yang satu ini.
Karbohidrat yang satu ini juga terdiri dari berbagai macam. Berikut ini beberapa
jenis senyawa gula yang kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh guna menjaga
kesehatan tubuh secara keseluruhan.
3) Pati
Pati merupakan zat gizi yang menawarkan vitamin dan mineral. Tubuh biasanya
memerlukan waktu yang lebih lama untuk memecah pati.
Itu sebabnya, kadar gula darah akan tetap stabil dan Anda mungkin akan merasa
kenyang lebih lama setelah mengonsumsi makanan yang mengandung pati. Pati
dapat mudah dijumpai pada makanan pokok, seperti kacang dan polongpolongan,
seperti buncis, lentil, dan kacang merah, buah-buahan, seperti apel, beri, dan melon,
makanan gandum utuh, yakni nasi merah, oatmeal, dan roti gandum, serta sayuran,
yaitu jagung, kacang polong, dan kentang.
Meski tidak secepat gula, pati tetap dapat meningkatkan kadar gula darah. Maka dari
itu, tetap konsumsi makanan pokok secukupnya untuk mengurangi risiko
hiperglikemia (gula darah naik).

E. Prosedur Percobaan
1) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini
2) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas
piring plastik
3) Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan
warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium.
4) Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang
zat-zat manakah yang mengandung amilum.

F. Hasil percobaan
Hasil pengamatan uji karbohidrat
Warna
Bahan
No. Sebelum diberi Setelah diberi Ket.
Makanan
yodium yodium
1. Kentang Kuning Ungu √

2. Biskuit Coklat Coklat ×

3. Telur rebus Putih Putih ×

4. Tepung terigu Putih Biru √

5. Margarine Kuning Kuning ×

6. Tahu putih Putih Biru √

7. Apel Cream Cream ×

8. Pisang Kuning Ungu √

9. Gula pasir Putih Biru √

10. Nasi Putih Biru √


Keterangan simbol:
√ = mengandung karbohidrat
× = tidak mengandung karbohidrat

G. Pertanyaan - Pertanyaan
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukkan warna biru ungu? Jika tidak
mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat?
Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawaban : Ya, semua bahan makanan tersebut menunjukkan perubahan warna. Jika
dalam praktikum ada yang tidak berubah warna, dapat disebabkan karena
kandungan karbohidrat yang kurang dalam bahan makanan tersebut.
2) Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium?
Jawaban : Bahan makanan berubah berwarna ungu karena mengandung karbohidrat. Jika
karbohidrat ditetesi larutan yodium maka terjadi perubahan warna pada
makanan tersebut. Bahan makanan yang tidak berubah warna karena tidak
mengandung karbohidrat.
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat?
Jawaban : Bahan makanan yang mengandung karbohidrat yaitu kentang, tepung terigu,
tahu putih, pisang, gula pasir, nasi.
4) Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?
Jawaban : Dari hasil praktikum ini kita bisa mengetahui bahan makanan yang
mengandung karbohidrat. Dengan menetesi cairan yodium, makanan yang
mengandung karbohidrat akan berubah warna.
Dengan praktikum ini juga kita dapat mengetahui bahwa tidak semua makanan yang
mengandung karbohidrat dapat berubah warna. Hal ini dapat dipengaruhi
dari faktor kandungan karbohidrat setiap bahan makanan yang berbeda-
beda.
H. Pembahasan
Dalam kegiatan praktikum uji karbohidrat ini kami menggunakan cairan Lugol untuk
mengujikannya. Lugol digunakan untuk mengetahui apakah bahan makanan tersebut
mengandung karbohidrat atau tidak. Caranya dengan mengamati reaksi perubahan warna
pada makanan yang diberikan cairan tersebut. Jika makanan tersebut berubah warna
menjadi biru/ungu/hitam, berarti makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin
gelap perubahan warna makanan, maka semakin banyak pula kandungan karbohidratnya.
Dari tabel hasil percobaan bisa kita lihat bahan makanan apa saja yang mengandung
karbohidrat. Dari hasil tersebut terdapat bahan makanan yang seharusnya mengandung
karbohidrat tetapi tidak berubah warna. Hal ini disebabkan kandungan karbohidrat yang
sangat rendah sehingga tidak bereaksi terhadap larutan Lugol tadi.

I. Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini kita bisa mengetahui bahan makanan yang mengandung
karbohidrat. Dengan menetesi cairan yodium, makanan yang mengandung karbohidrat
akan berubah warna.
Dengan praktikum ini juga kita dapat mengetahui bahwa tidak semua makanan yang
mengandung karbohidrat dapat berubah warna. Hal ini dapat dipengaruhi dari faktor
kandungan karbohidrat setiap bahan makanan yang berbeda-beda.

J. Daftar Pustaka
Idel, A. & A. Halim. Pintar Biologi Untuk SMP Kelas 1, 2, 3. Surabaya: Gitamedia Press.
Ichsan, M. dkk. (2001). Ilmu Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Martin, J. (2002). Biologi. London: Cambridge University Press. Muchtadi, D. (2003).
Pangan dan Gizi. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Rifai M.A. (2002). Kamus Biologi. Jakarta: Balai Pustaka, Jakarta.
Riyadi, H. (1999). Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka, Jakarta.
Wahyuningsih, T. (2002). Praktikum Biologi III. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka, Jakarta.

K. Kesulitan yang dialami : Saran dan Masukan


Dalam praktikum ini terdapat kesulitan yang dialami yaitu saat mengamati perubahan
warna makanan. Jika tidak teliti maka hasil yang didapatkan tidak sempurna. Contohnya
ada perubahan warna makanan yang terasa samar untuk dilihat. Maka dari itu saat
melakukan praktikum, diperlukan ketelitian.
L. Foto Praktikum
Tahap Awal / Pembukaan
Sebelum memulai praktikum, siapkan
terlebih dahulu alat dan bahan yang
dibutuhkan seperti pada gambar di samping.

Proses Kegiatan
Gambar disamping merupakan dokumentasi
kegiatan yang diambil saat melakukan
kegiatan praktikum.

Masing-masing bahan makanan diberikan


setetes cairan Lugol.

Link video praktik :


https://youtu.be/S3bDhcmX-_U

Tahap Akhir
Pada tahap akhir ini cairan dibiarkan sampai
terserap makanan dan mengamati reaksi
perubahan warna pada makanan.

A. Judul Percobaan 2 Uji lemak.

B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

C. Alat dan Bahan Percobaan


1) Piring plastik 1 buah
2) Pipet 2 buah
3) Kertas coklat sampul buku ukuran 10×10 cm 12 lembar.
4) Lampu senter 1 buah
5) Lilin 1 buah
6) Sendok 1 buah
7) Kemiri 1 buah
8) Margarin 1 sendok kecil
9) Wortel 1 buah
10) Kemiri 1 tangkai
11) Biji jagung kering 1 genggam
12) Singkong kering 1 iris
13) Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
14) Pepaya 1 potong kecil
15) Santan 1-3 sendok teh
16) Minyak goreng 5 ml
17) Susu 1-3 sendok teh
18) Air 5 ml

D. Landasan Teori
Lemak di dalam tubuh sering dianggap mengganggu penampilan atau kesehatan. Padahal
lemak mempunyai peranan penting dalam tubuh. Lemak merupakan salah satu nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh, sebagaimana protein dan karbohidrat. Keberadaan lemak di
dalam tubuh hanya akan mengganggu penampilan dan membahayakan kesehatan jika
jumlahnya berlebihan. Lemak tubuh pada dasarnya dibutuhkan agar fungsi-fungsi tubuh
dapat berjalan normal dan sehat.
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik non-polar. Lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan
yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol,
sedangkan lemak nabati mengandung fitostersol dan lebih banyak mengandung asam
lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak juga merupakan sumber
energi yang lebih efektif dibanding dengan karbohidrat dan protein.

E. Prosedur Percobaan
1) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong potong dengan
ukuran 10 x 10 cm 2.
2) Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
3) Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas kertas coklat
yang lainnya.
4) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil
ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5) Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1). Berilah nomor dan nama, jenis
bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji (1) kemiri, (2) margarin, (3)
seledri, (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering. (7) kacang tanah
kering, (8) pepaya, (9) santan, (10) susu.
6) Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit.
7) Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain.
Cairkan margarin di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin.
Teteskan margarin di atas kertas coklat. Biarkan sekitar sepuluh menit.
8) Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan
usap-usapkan di atas kertas coklat berulang kali. Usap-usapkan biji jagung kering di
atas kertas coklat berulang ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang sama
untuk singkong kering dan kacang tanah kering. Potong-potong pepaya dan
usapusapkan di atas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Teteskan air santan pada
kertas coklat. Teteskan pula susu pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh
kertas coklat ini selama sepuluh menit.
9) Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu. Pergunakanlah lampu atau
senter ke arah bekas usapan dari bahan bahan makanan yang diuji. Kertas manakah
yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah basil pengamatan pada tabel di
Lembar kerja

F. Hasil percobaan
Hasil pengamatan uji lemak
Meninggalkan Bekas Noda
Bahan Minyak
No. Ket.
Makanan
Ya Tidak
1. Kemiri √ √
2. Margarine √ √
3. Wortel √ ×
4. Seledri √ ×
5. Biji jagung √ ×
6. Singkong √ ×
7. Kacang tanah √ √
8. Pepaya √ ×
9. Santan √ √
10. Susu √ √
Keterangan simbol:
√ = mengandung lemak
× = tidak mengandung lemak
G. Pertanyaan-pertanyaan
1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan Anda ?
Jawaban : Pada saat tetesan bahan makanan kemiri diusap, terasa seperti memegang
minyak goreng yang licin. Berbeda dengan seledri dan pepaya,
permukaannya terasa kasar seperti kertas biasa yang tidak ditetesi apa pun.
2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlihatnya?
Jawaban : Ketika bahan yang mengandung lemak disorot dengan lampu/senter, terdapat
bayangan gelap seperti kertas basah padahal sudah kering. Sedangkan pada
bahan yang tidak mengandung lemak, tidak ada bekas apa pun pada kertas.
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber lemak?
Jawaban : Berdasarkan hasil yang didapat, bahan makanan yang mengandung lemak
yaitu kemiri, margarin, kacang tanah, santan, dan susu.

H. Pembahasan
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik non-polar. Hal tersebut yang menyebabkan bahan yang mengandung lemak
seperti kemiri, margarin, kacang tanah, santan, dan susu meninggalkan bekas pada kertas
coklat. Karena bahan-bahan tersebut mengandung lemak yang tidak mudah larut atau
menguap di suhu ruangan normal.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kemiri,
margarin, kacang tanah, santan, dan susu. Sedangkan wortel, seledri, biji jagung,
singkong, dan pepaya tidak mengandung lemak. Bahan makanan yang mengandung
lemak akan meninggalkan bekas seperti kertas baru ditetesi air.

J. Daftar Pustaka
Idel, A. & A. Halim. Pintar Biologi Untuk SMP Kelas 1, 2, 3. Surabaya: Gitamedia Press.
Ichsan, M. dkk. (2001). Ilmu Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Martin, J. (2002). Biology. London: Cambridge University Press. Muchtadi, D. (2003).
Pangan dan Gizi. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Rifai M.A. (2002). Kamus Biologi. Jakarta: Balai Pustaka, Jakarta.
Riyadi, H. (1999). Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka, Jakarta.
https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/26/180500765/mengenal-lemak-dari-
fungsihingga-bahayanya-?page=all

K. Kesulitan yang dialami : Saran dan Masukan


Dalam praktikum ini, tidak ada kesulitan yang dialami. Hanya saja perlu diperhatikan saat
mengamati kertas coklat dari masing-masing bahan harus teliti supaya tidak salah
mendapatkan hasil.

L. Foto Praktikum
Tahap Awal / Pembukaan
Sebelum memulai praktikum, siapkan
terlebih dahulu alat dan bahan yang
dibutuhkan seperti pada gambar di samping
atau pada list alat dan bahan percobaan.
Proses Kegiatan
Gambar di samping diambil saat proses
pengusapan semua bahan makanan pada
kertas coklat

Tahap Akhir
Dari gambar tersebut dapat dilihat setelah
semua kertas dikeringkan, ada yang
meninggalkan bekas seperti kertas masih
basah padahal sudah kering. Dan ada kertas
yang tidak ada bekas sama sekali karena
bahan makanan tersebut tidak mengandung
lemak.

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM


MODUL 3 – MAKANAN
KP 3 PENCERNAAN MAKANAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : TRI WIDIARTI
NIM : 856949538

UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.2
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 3 –
MAKANAN

Nama : TRI WIDIARTI


NIM : 856949538
UPBJJ : UPBJJ-UT Bandar Lampung
Praktikum Ke- : 7

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PENCERNAAN MAKANAN A. Judul Percobaan


Sistem pencernaan makanan.

B. Tujuan Percobaan
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan

C. Alat dan Bahan Percobaan


1) Gambar sistem pencernaan
2) Alat tulis

D. Landasan Teori
Sistem pencernaan adalah kumpulan organ yang saling terintegrasi untuk melakukan
proses pengubahan suatu zat menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Proses pencernaan
pada manusia melewati dua proses, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.
Pencernaan mekanik dilakukan di dalam rongga mulut oleh gigi, sedangkan pencernaan
kimiawi adalah pencernaan dengan bantuan enzim dan terjadi di rongga mulut, lambung
dan usus. Sistem pencernaan pada manusia tersusun atas beberapa organ dan kelenjar
aksesoris yang saling terhubung. Sistem ini terdiri atas organ mulut – kerongkongan
(esofagus) – lambung (ventriculus) – usus halus (intestinum) – usus besar (kolon)–
rectum- anus. Kelenjar yang terdapat pada sistem pencernaan adalah kelenjar air liur,
pankreas, dan empedu. Kelenjar-kelenjar tersebut menyekresikan zat-zat lain yang
dibutuhkan dalam proses mencerna makanan.

E. Prosedur Percobaan
1) Perhatikan gambar sistem pencernaan.
2) Urutkanlah sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3) Tuliskan bagian-bagian tadi pada lembar kerja.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

F. Hasil percobaan
Proses pencernaan makanan melalui mekanisme yang cukup panjang. Pada mulut, terjadi
proses pemecahan makanan menjadi bagian yang lebih kecil dan halus secara mekanik
dan kimiawi menggunakan gigi dan enzim ptialin. Selanjutnya makanan didorong ke
lambung melalui kerongkongan. Didalam kerongkongan, terdapat otot-otot yang
mengatur gerakan untuk mendorong makanan yang disebut gerak peristalsis. Selanjutnya
pada lambung, pencernaan terjadi secara kimiawi oleh enzim renin, pepsin, lipase dan
HCl. Kemudian, proses penyerapan sari-sari makanan terjadi di usus halus. Proses
penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan terjadi di usus besar. Kemudian,
sisasisa makanan ini dikeluarkan melalui anus.

G. Pertanyaan-pertanyaan
1) Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim?
Jawaban : Bagian sistem pencernaan yang menghasilkan enzim yaitu mulut,
lambung, dan usus halus.
2) Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut?
Jawaban : Di dalam mulut terdapat enzim amilase, lisozim, betain, dan enzim
bromelain. Di dalam lambung terdapat enzim pepsin, protease dan lipase.
Di dalam usus halus menghasilkan enzim amilase, protease, maltase, dan
sekrase.
3) Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas!
Jawaban : - Amilase membantu mengolah makromolekul yang kita makan menjadi gula.
Gula-gula tersebutlah yang nantinya menjadi sumber energi bagi kita.
- Lisozim yang memiliki sifat antibakteri. Sifat yang dimilikinya itu
membantu memberikan pada tubuh kita terhadap serangan bakteri yang
bisa hadir lewat makanan yang kita konsumsi - Betain bertugas untuk metabolisme asam
amino.
- Bromelain bertugas untuk memecah protein.
- Pepsin menghancurkan protein sehingga bisa diserap oleh tubuh kita.
- Protease bertugas untuk memecah protein dalam makanan menjadi asam amino atau
amino acids.
- Lipase memiliki tugas memecah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol (zat gula yang mengandung alkohol).
- Maltase memiliki fungsi untuk menghancurkan maltosa.
- Sukrase memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa.

H. Pembahasan
1) Mulut
Semua berawal dari makanan yang kita masukkan ke dalam mulut. Di dalam mulut
terjadi pencernaan mekanik dan kimiawi. Saat sedang mengunyah makanan sedang
melakukan pencernaan mekanik. Di dalam mulut terdapat enzim amilase, enzim
itulah yang menjalankan pencernaan secara kimiawi. Proses mekanik yang terjadi
dibantu oleh gigi, ada gigi taring, geraham, serta gigi seri.
Sedangkan untuk proses kimiawi yang terjadi dalam mulut dilakukan oleh beberapa
enzim, amilase, lisozim, betain, dan enzim bromelain.
2) Kerongkongan
Setelah makromolekul dihancurkan dan dihaluskan di dalam mulut, selanjutnya
menuju kerongkongan. Di depan gerbang kerongkongan berdiri penjaga bernama
epiglotis. Jika pernah mengalami tersedak, boleh jadi hal itu terjadi karena epiglotis
sedang bingung. Epiglotis berperan sebagai penjaga dua saluran, saluran pencernaan
dan saluran pernafasan. Melakukan kegiatan makan sambil berbicara adalah
perbuatan yang bisa membuat epiglotis mengalami kebingungan. Dia bingung
sebenarnya kita sedang makan atau bernafas. Karena kebingungan itulah makanan
yang seharusnya diteruskan ke saluran pencernaan malah masuk ke saluran
pernafasan. Lantaran tidak ada yang boleh masuk ke saluran pernafasan selain udara,
kita pun tersedak sebagai upaya tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang
memasuki saluran pernafasan.
Selanjutnya makanan pun secara resmi telah memasuki wilayah kedaulatan
kerongkongan atau juga dikenal dengan sebutan esofagus. Secara etimologi eso
bermakna saluran dan fagus bermakna makanan. Di dalam esofagus terjadi sebuah
gerakan yang disebut peristaltis. Gerak ini bertujuan untuk menurunkan makanan
menuju ke pemberhentian selanjutnya.
3) Lambung
Di lambung, makanan akan berhenti selama beberapa jam, sekitar 3-4 jam. Meski
demikian, lama tidaknya makanan berada di lambung tergantung pada komposisi
makanan yang masuk. Karbohidrat biasanya akan berada di lambung dalam waktu
yang lebih singkat dibandingkan protein dan lemak. Kapasitas yang dimiliki
lambung bisa mencapai sekitar 2 liter.
Lambung menghasilkan HCl (asam klorida), sangat asam sifatnya, yang berfungsi
untuk membunuh mikroorganisme yang menumpang di makanan yang kita makan.
Sifat asam yang dimiliki lambung sangatlah kuat, bahkan tingkat PH yang dimiliki
lambung berada di angka 2. HCl juga berfungsi untuk mengaktifkan enzim pepsin.
Setelah berdiam selama beberapa lama di lambung, makanan akan hancur dan
berubah bentuk semacam cairan atau pasta halus.
4) Usus Halus
Sekarang makanan telah mulai meninggalkan lambung dan memasuki duodenum
(usus 12 jari). Walau tidak menjadi saluran makanan, pankreas, hati, dan empedu
berperan besar dalam proses pencernaan. Mereka menghasilkan berbagai macam
enzim yang membantu perubahan wujud makromolekul tadi menjadi mikromolekul.
Semua proses pencernaan akhirnya berakhir di duodenum.
Proses pencernaan telah berakhir, kini saatnya proses penyerapan. Tahap pertama
penyerapan terjadi di jejenum (usus kosong). Sebagian besar proses penyerapan
terjadi di dalam jejenum. Nyaris seluruh bagian usus halus memiliki jonjot usus yang
berfungsi menyerap mikromolekul. Pada bagian jejenum fungsi penyerapannya
dimaksimalkan. Hal ini didukung oleh keberadaan sel epitel yang ada, lapisan villi
dan microvilli membuat permukaan usus halus menjadi sangat luas. Karenanya,
fungsi penyerapan usus halus menjadi sangat baik. Di dalam jejenum, nutrisi yang
diserap jaringan epitel akan dialirkan ke seluruh tubuh.
Ileum (usus penyerapan) menjadi bagian ketiga dalam usus halus, merentang dari
jejenum hingga katup ileosekal. Selain berfungsi menyerap nutrisi makanan yang
belum diserap oleh jejenum, ileum juga berperan dalam mengatur katup ileosekal
agar sisa penyerapan yang dialirkan ke usus besar tidak kembali ke usus halus.
5) Usus Besar
Mikromolekul telah diserap oleh usus halus dan sekarang yang tersisa adalah
sisasisanya. Sisa-sisa penyerapan tersebut masih mengandung air dan mineral. Usus
besar berperan untuk menyerap air serta mineral tersebut sehingga sisa-sisa ini
sekarang berbentuk padat. Hampir semua kandungan air yang kita konsumsi baik
melalui makanan maupun minuman diserap oleh usus besar. Usus ini sangatlah
berjasa dalam hidup kita karena menjauhkan kita dari dehidrasi.
6) Anus
Semua hal-hal yang diperlukan oleh tubuh telah diserap oleh usus besar dan usus
halus. Kini yang tersisa hanyalah zat-zat yang harus dibuang dari dalam tubuh. Peran
anus dalam sistem pencernaan adalah untuk hal ini yaitu membuang zat sisa.

I. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa makanan yang masuk ke dalam tubuh kita itu
membutuhkan proses yang cukup panjang untuk merubahnya menjadi energi. Sistem ini
dinamakan sistem pencernaan makanan. Bermula dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan terakhir anus.
Di dalam sistem pencernaan terdapat enzim-enzim yang mengubah makanan menjadi
sumber energi. Energi inilah yang kita gunakan dalam beraktivitas sehari-hari.

J. Daftar Pustaka
Wahyuningsih, T. (2002). Praktikum Biologi III. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka, Jakarta.
Ward, B.R. (1982). Makanan & Pencernaan. Semarang: Penerbit PT Mandira.
https://www.zenius.net/prologmateri/biologi/a/1511/Pencernaan
https://www.zenius.net/blog/mengenal-sistem-dan-organ-pencernaan
https://www.alodokter.com/ketahui-macam-macam-enzim-pencernaan-dan-fungsinya-
disini

K. Kesulitan yang dialami : Saran dan Masukan


Selama melakukan tidak ada kesulitan yang dialami, dalam mencari bahan materi cukup
mudah karena terdapat berbagai sumber yang dapat digunakan baik itu media cetak atau
internet.
L. Foto Praktikum
Tahap
Awal / Sebelum memulai praktikum, siapkan
terlebih dahulu alat dan bahan yang
dibutuhkan, yaitu :
1) Gambar pencernaan makanan
2) Alat tulis

Pembukaan
Proses Kegiatan

Gambar di atas merupakan gambar dari sistem pencernaan yang kami gunakan dalam
praktikum
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 4 – MEKANIKA
KP 2 GERAK

DISUSUN OLEH :
NAMA : TRI WIDIARTI
NIM : 856949538

UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.2
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 4 –
MEKANIKA

Nama : TRI WIDIARTI


NIM : 856949538
UPBJJ : UPBJJ-UT Bandar Lampung
Praktikum Ke- : 8

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : GERAK A. Judul Percobaan 1


Gerak lurus beraturan (GLB) dan Gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

B. Tujuan Percobaan
1) Mengenal gerak lurus beraturan (GLB)
2) Mwngenal gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

C. Alat dan Bahan Percobaan


1) Katrol gantung tunggal
2) Stopwatch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasuh
7) Plastisin
8) Beban tambahan

D. Landasan Teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus dengan kecepatan yang tetap. Percepatan di
dalam gerak lurus beraturan sama dengan nol. Dikarenakan tidak adanya percepatan,
sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.
Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut:
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus suatu objek dengan kecepatan
perubahan yang tetap terhadap waktu. Terdapat dua jenis gerak lurus berubah beraturan
yaitu gerak lurus berubah beraturan dipercepat dan gerak lurus berubah beraturan
diperlambat. Akibat adanya percepatan yang tetap, rumus jarak yang ditempuh tidak lagi
linier melainkan kuadratik.

E. Prosedur Percobaan
1) a) Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar di
samping.
b) Usahakan agar beban tambahan m tertinggi di
ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik.
c) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mulamula
sama tinggi dengan titik A.
d) Ukur panjang BC.
e) Biarkan sistem bergerak m+M1 turun dan M2
naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk
bergerak dari B ke C.
f) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC
yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B tetap, C brubah).
g) Catatlah hasilnya.
2) a) Susun alat seperti gambar di samping.
b) Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan
AB > BC).
c) Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan
M2 naik, usahakan agar beban tambahan m
tertinggal di ring pembatas B.
d) Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke
B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B ke C (tBC).
e) Lakukan percobaan sampai 5 kali dengan jarak
AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan catatlah
hasilnya.

F. Hasil percobaan
1) Hasil percobaan GLB
No. Jarak BC s (m) Waktu t (sec)
1. 0,10 0,25
2. 0,15 0,33
3. 0,20 0,47
4. 0,25 0,64
5. 0,30 0,74
2) Hasil percobaan GLBB
No. Beban (gr) SAB (m) tAB (sec) SBC (cm) tBC (sec)
1. 100 0,18 0,31 0,16 0,35
2. 100 0,19 0,32 0,15 0,32
3. 100 0,20 0,34 0,14 0,31
4. 100 0,21 0,35 0,13 0,29
5. 100 0,22 0,37 0,12 0,27

G. Pertanyaan-pertanyaan
1) Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
Jawaban :

Grafik hasil GLB


0,35
0,3
0,25
Jarak (m)

0,2
0,15
0,1
0,05
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8
Waktu (sec)
2) Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
Jawaban : Kecepatan grafik GLB
a) Percobaan 1 V = s=

V = s = 0,30 m = 0,4 m/sec 0,t15 m =


t 0,74 sec
0,33 sec

b) Percobaan 2 0,45 m/
V = s = 0,25 m = 0,39 m/sec sec
t 0,64 sec

c) Percobaan 3 e) Percobaan 5

V = s = 0,20 m = 0,42 m/sec V = st =


t 0,47 sec

d) Percobaan 4 0,10 m =
0,25 sec

0,4 m/sec

3) Buatlah kesimpulannya!
Jawaban : GLB adalah gerak suatu benda dengan kecepatan yang tetap atau konstan
dengan beban yang sama. Semakin dekat jaraknya, maka semakin cepat
pula waktu yang dibutuhkan.
4) Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB!
Jawaban :

Grafik hasil GLB


0,25

0,2
Jarak (m)

0,15

0,1

0,05

0
0,3 0,32 0,34 0,36 0,38
Waktu (sec)

5) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!


Jawaban : Kecepatan grafik GLBB
a) Percobaan 1 c) Percobaan 3

vt = st = 00,,1831 = 0,58 m/sec vt = st = 00,,2034 = 0,59 m/sec vt = v0 + a.

t vt = v0 + a. t

0,58 = 0 + a. 0,31 0,59 = 0 + a. 0,34

a= = 1,87 m/s² a= = 1,73 m/s²


b) Percobaan 2 d) Percobaan 4

vt = st = 00,,3219 = 0,59 m/sec vt = st = 00,,2135 = 0,6 m/sec


vt = v0 + a. t 0,59 = 0 + a. vt = v0 + a. t 0,6 = 0 + a.
0,32 0,35

a= = 1,84 m/s² a= = 1,71 m/s²

e) Percobaan 5
vt = st = 00,,2237 = 0,59 m/sec vt = v0 0,59 = 0 + a. 0,37

+ a. t
a= = 1,59 m/s²
6) Buatlah kesimpulannya!
Jawaban : GLBB adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah
setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain
benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (at) atau
perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu
mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+)
maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.
7) Jelaskan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t)!
Jawaban : Grafik jarak terhadap waktu akan menjadi garis diagonal. Hal ini disebabkan
karena pada GLB, tidak ada perubahan kecepatan pada benda.
Berbeda dengan GLB, GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) adalah gerak suatu
benda pada lintasan lurus yang mempunyai percepatan tetap. Artinya,
kecepatan gerakan si benda ini berubah (bisa bertambah cepat atau
bertambah lambat), tapi secara teratur.
Pada dasarnya, perbedaan antara GLB dan GLBB adalah kecepatannya. Pada GLB,
kecepatan benda tetap (tidak berubah). Itu berarti percepatannya nol. Di
sisi lain, kecepatan benda di GLBB selalu berubah, tapi dalam keadaan
teratur sehingga timbul percepatan.

H. Pembahasan
Meskipun jarak benda berubah-ubah, jika gaya atau berat benda yang diberikan sama,
Maka kelajuan atau kecepatan benda tidak akan berubah, ini yang dinamakan dengan
Gerak Lurus Beraturan (GLB). Dapat dilihat dari grafik, perbandingan jarak dan waktu
dari setiap percobaan tidak jauh berbeda.
Dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan kecepatan dari setiap percobaan berubah. semakin
lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan.

I. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai gerak lurus maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1) Gerak lurus beraturan memiliki lintasan berupa garis lurus dan memiliki kecepatan
yang konstan, artinya besar dan arahnya sama.
2) Kecepatan pada GLB bernilai konstan atau tetap dan percepatannya bernilai nol (a-
0).
3) Secara matematis kecepatan dapat dirumuskan dengan v = s/t .
4) Gerak lurus berubah beraturan yaitu memiliki kecepatan konstan, apabila
kecepatannya diubah secara teratur, maka akan mengalami perubahan kecepatan
(atau percepatan konstan).
J. Daftar Pustaka
Ichwan. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I. Modul 11. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Mujadi. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 11. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S. (1992). Fisika Dasar 1 (terjemah Silaban). Jakarta:
Erlangga.
Sudomo, Joko. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I. Modul 11. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tim penyusun Kamus Besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995).
Kamus Besar Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_lurus
https://www.ruangguru.com/blog/perbedaan-glb-dan-glbb

K. Kesulitan yang dialami : Saran dan Masukan


Selama melakukan Praktik tidak ada kesulitan yang dialami karena alat dan bahan yang
dibutuhkan telah disediakan oleh pengelola Pokjar UT Sidomulyo. Saat melakukan
praktikum, tutor memberikan arahan yang jelas sehingga praktikum dapat berjalan
dengan lancar.
Saran saat melakukan praktikum carilah tempat yang sesuai dengan prosedur percobaan
supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam praktikum ini dibutuhkan kerja sama
yang baik dan ketelitian agar mendapat hasil yang baik pula

L. Foto Praktikum
Tahap Awal / Pembukaan
Sebelum memulai praktikum, siapkan
terlebih dahulu alat dan bahan yang
dibutuhkan, yaitu : 1) Katrol gantung
tunggal
2) Stopwatch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan
Proses Kegiatan Gambar-gambar di samping adalah gambar
saat merakit alat praktikum percobaan.
Tahap Akhir
Dalam gambar ini kami melakukan uji coba
dan mengamati serta mencatat hasil yang
kami dapatkan.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 4 – MEKANIKA
KP 3 PESAWAT SEDERHANA

DISUSUN OLEH :
NAMA : TRI WIDIARTI
NIM : 856949538

UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.2
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 4 –
MEKANIKA

Nama : TRI WIDIARTI


NIM : 856949538
UPBJJ : UPBJJ-UT Bandar Lampung
Praktikum Ke- : 9

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PESAWAT SEDERHANA


A. Judul Percobaan 1 Percobaan
Katrol.

B. Tujuan Percobaan
1) Menjelaskan manfaat dari katrol.
2) Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada katrol.

C. Alat dan Bahan Percobaan 1)


Katrol tetap.
2) Katrol bergerak.
3) Neraca pegas 0-500 gram.
4) Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram (masing-masing dua buah).
5) Benang secukupnya atatu senar plastik.
6) Statif atau penggantung katrol.

D. Landasan Teori
Katrol adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang berputar. Keuntungan katrol bisa
berupa keuntungan mekanik dan keuntungan arah gaya. Dalam kehidupan sehari-hari,
kita sering melihat katrol yang digunakan untuk: menderek mobil yang terbalik, timba air
sumur, serta crain pada pembangunan gedung bertingat.
Ada berbagai macam jenis katrol antara lain:
1) Katrol tetap
2) Katrol bergerak
3) Katrol majemuk atau takal

E. Prosedur Percobaan
1) Melakukan kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (400 gr, 200 gr, 100 gr, 50
gr,) dengan menggunakan neraca pegas. Kemudian memeriksa apakah skala pada
pegas menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera dan
memasukkan hasil kalibrasi ke dalam tabel pada lembar pengamatan.
2) Susun alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut.

Setelah beban A tergantung, catat skala yang terdapat pada pegas. Kemudian
bandingkan dengan masa beban A.
3) Kemudian melakukan langkah kedua dengan mengganti beban pada A secara
berurutan dari 100 gr sampai dengan 400 gr.
4) Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol
tetap seperti gambar berikut.

5) Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol
bergerak di A.
6) Lakukan kegiatan pada langkah keemapat dan lima dengan mengganti beban A dari
100 gram sampai 400 gram.

F. Hasil percobaan
1) Datahasil kalibrasi katrol
tetap
No Beban Data Hasil Kalibrasi
1. 50 gram 45 gram
2. 100gram 90 gram
3. 200gram 180gram
4. 400gram 360gram
Perbandingan dengan massa berdasarkan dengan data hasil pengamatan dapat
dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 750 : 675 2)
Data hasil kalibrasi bergerak
No Beban Data Hasil Kalibrasi
1. 50 g 30 gram
2. 100g 60 gram
3. 200g 110gram
4. 400g 220gram
Perbandingan dengan massa berdasarkan dengan data hasil pengamatan dapat
dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 750 : 420

G. Pertanyaan-pertanyaan
1) Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka
satu skala kecil sama dengan massa beban .... gram.
Jawaban : 20 sk = 100 gr
1 sk = 100 gr : 20
1 sk = 5 gr
Jadi 1 skala kecil mewakili 5 gram beban.
2) Dari langkah kedua (2), keuntungan mekanik yang di dapat dari pengguna katrol
tetap adalah....
Jawaban : Dari langkah (2) mendapat keuntungan mekanik yaitu beban menjadi lebih
ringan 10% dari massa aslinya.
3) Pada langkah keemapat (4), keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak
adalah....
Jawaban : Dari langkah (4) mendapat keuntungan mekanik yaitu beban menjadi lebih
ringan 40% dari massa aslinya.
4) Mana yang lebih menguntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol bergerak?
Berikan alasan Anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi?
Jawaban : Penggunaan katrol bergerak lebih menguntungkan. Karena dengan
menggunakan katrol bergerak, beban menjadi lebih ringan 40%.
Sedangkan dengan katrol tetap hanya 10%.

H. Pembahasan
Katrol adalah salah satu pesawat sederhana yang dapat mempermudah kita dalam
memindahkan sesuatu benda dari tempat yang satu ke tempat yang lain atau dari tempat
rendah ke tempat yang tinggi. Hal ini membuat kita lebih mudah karena gaya yang kita
butuhkan untuk menggerakkan atau memindahkan sebuah benda dengan menggunakan
katrol lebih rendah jika kita bandingkan dengan tidak memakai katrol.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa katrol dapat mengurangi gaya
yang dibutuhkan untuk memindahkan benda. Keuntungan yang didapatkan yaitu beban
menjadi lebih ringan 10%-40% dari beban aslinya tergantung dari katrol yang digunakan.

J. Daftar Pustaka
Ichwan. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I. Modul 11. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Mujadi. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 11. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S. (1992). Fisika Dasar 1 (terjemah Silaban). Jakarta:
Erlangga.
Sudomo, Joko. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I. Modul 11. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tim penyusun Kamus Besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995).
Kamus Besar Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud.

K. Kesulitan yang dialami : Saran dan Masukan Selama


percobaan tidak ada kesulitan yang dialami.

L. Foto Praktikum
Tahap Awal / Pembukaan
Sebelum memulai praktikum, siapkan
terlebih dahulu alat dan bahan yang
dibutuhkan.

Proses Kegiatan
Dokumentasi percobaan katrol tetap.
Dokumentasi percobaan katrol bergerak.

Link video praktik :


https://youtu.be/_J9LgqvfjTQ

Tahap Akhir
Di samping adalah salah dokumentasi saat
mengukur hasil percobaan menggunakan
katrol tetap dan katrol bergerak.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 6 – GELOMBANG
KP 1 BENTUK DAN JENIS GELOMBANG

DISUSUN OLEH :
NAMA : TRI WIDIARTI
NIM : 856949538

UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.2
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 6 –
GELOMBANG

Nama : TRI WIDIARTI


NIM : 856949538
UPBJJ : UPBJJ-UT Bandar Lampung
Praktikum Ke- : 10

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : JENIS DAN BENTUK GELOMBANG A. Judul


Percobaan 1
Percobaan jenis-jenis gelombang.

B. Tujuan Percobaan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

C. Alat dan Bahan Percobaan


1) Slinki
2) Kabel listrik 5 m, Ø = 0,5 cm
3) Benang kasur sepanjang 3 m
4) Karet gelang

D. Landasan Teori
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasi,
yang bisa berjalan lewat ruang hampa udara, gelombang juga terdapat pada medium
(yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) di mana mereka dapat
berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa
mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan
secara massal.
Secara umum, gelombang terbagi menjadi kelompok gelombang berdasarkan arah rambat
dan kelompok gelombang berdasarkan medium rambat. Berdasarkan arah rambatnya,
gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang
transversal. Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang memiliki arah getaran
yang sama dengan arah rambatan. Gelombang longitudinal dapat diamati pada getaran
pegas. Gelombang transversal merupakan gelombang dengan arah getaran yang tegak
lurus dengan arah rambat.

E. Prosedur Percobaan
1) Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman Anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri.
2) Usiklah ujung slinki yang Anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa
yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
3) Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang transversal itu?
4) Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang Anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas?
Jika ada, dari manakah asalnya?
5) Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti
kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada perbedaannya,
sebutkan!
6) Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang
yang cukup kokoh atau dipegang dengan Anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang Anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat ke belakang lain ke depan.
7) Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang gelombang yang terjadi
disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat
gelombang longitudinal tersebut?

F. Hasil percobaan
Dari praktikum yang telah kami lakukan terdapat beberapa poin yang kami dapatkan,
yaitu:
1) Jika slinki digerakkan ke kanan dan ke kiri, maka rambatan ke kanan dan ke kiri sama
besarnya.
2) Jika slinki diikatkan sebuah karet, maka karet tersebut akan mengikuti arah rambatan
gelombang dan kembali ke posisi semula jika slinki tidak digerakkan.
3) Jika menggunakan kabel listrik hasilnya tidak sama dengan menggunakan slinki. Kabel
listrik tidak membentuk sebuah gelombang dan tidak kembali tegak lurus ke tempat
semula.
4) Jika slinki digerakkan ke depan dan ke belakang, arah getar dan arah rambat sejajar
dengan arah rambatannya.

G. Pertanyaan-pertanyaan
1) Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal? Jawaban :
Pada gelombang transversal dan gelombang longitudinal terdapat perbedaan arah
rambatan dan bentuk gelombangnya. Kalau gelombang transversal arah rambatannya
tegak lurus dengan arah rambatannya, sedangkan gelombang longitudinal sejajar atau
berimpit dengan arah rambatannya. Kalau gelombang transversal membentuk bukit
dan lembah, sedangkan gelombang longitudinal membentuk sebuah garis.

H. Pembahasan
Dalam percobaan pertama dengan menggerakkan slinki ke kiri dan ke kanan secara
bergantian dan berkesinambungan. Ternyata arah slinki tegak lurus dengan arah
rambatannya. Hal ini disebut gelombang transversal, yakni gelombang dengan arah
getaran yang tegak lurus dengan arah rambat.
dalam percobaan kedua slinki diberi karet gelang ditengah-tengah kemudian melakukan
percobaan pertama. Ternyata karet gelang tersebut berpindah mengikuti arah gelombang,
dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki.
Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan).
Dalam percobaan ketiga, menggunakan kabel listrik. Caranya sama seperti percobaan
pertama pada slinki. Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki, pada kabel listrik tidak
muncul gelombang dan di saat diberi karet, karet tersebut tidak berpindah atau tetap
diposisi yang sama. Artinya tidak ada energi gelombang pada kabel listrik tersebut.
Dalam percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai, salah satu ujungnya dipegang
sendiri. Lalu ujung slinki digerakkan ke belakang dan ke depan dengan cepat. Pada
percobaan kali ini, arah getar dan arah rambat sejajar dengan arah rambatannya. Ternyata
termasuk gelombang longitudinal karena arah getaran yang sama dengan arah rambatan.

I. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan, maka dapat disimpulkan gelombang adalah getaran
yang merambat melalui sebuah medium. Gelombang berasal dari usikan yang
memberikan energi pada medium yang diusik.
Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang
longitudinal dan gelombang transversal. Gelombang longitudinal merupakan gelombang
yang memiliki arah getaran yang sama dengan arah rambatan. Gelombang longitudinal
dapat diamati pada getaran pegas. Gelombang transversal merupakan gelombang dengan
arah getaran yang tegak lurus dengan arah rambat.

J. Daftar Pustaka
Augusta, R. Ristasa. (1995). Sistem Saraf, Hormon dan Alat Indera pada Hewan dan
Manusia. Dirjen Dikluspora, Jakarta.
Haslam, Andrew. (1997). Tubuh. Alih bahasa Esther S. Mandjani Quality Press, PO. Box
331, CPA 15418, Jakarta.
Kimball, John W. (1983). Biology. Addison Wesley Publishing Company.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang
https://www.ruangguru.com/blog/gelombang-transversal-dan-longitudinal

K. Kesulitan yang dialami : Saran dan Masukan


Selama melakukan tidak ada kesulitan yang dialami karena alat dan bahan yang
dibutuhkan pun mudah untuk didapatkan.
Saran saat melakukan praktikum carilah tempat yang sesuai dengan prosedur percobaan
supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam praktikum ini dibutuhkan kerjasama
yang baik dan ketelitian agar mendapat hasil yang baik pula

L. Foto Praktikum
Tahap Awal / Pembukaan
Sebelum memulai praktikum, siapkan
terlebih dahulu alat dan bahan yang
dibutuhkan, yaitu :
1) Slinki
2) Kabel listrik 5 m, Ø = 0,5 cm
3) Benang kasur sepanjang 3 m
4) Karet gelang

Proses Kegiatan
Gambar disamping merupakan dokumentasi
kegiatan yang diambil saat melakukan
kegiatan praktikum.
Gambar ini saat melakukan praktikum usikan
pada slinki.
Gambar ini saat melakukan praktikum usikan
pada kabel listrik.

Link Video Praktik :


https://youtu.be/1YJ7s6Ghmys

Tahap Akhir
Gambar di samping merupakan hasil dari
praktikum.
Dapat dilihat pada gambar pertama dan
kedua slinki membentuk gelombang
transversal dan gelombang longitudinal.
Sedangkan pada gambar ketiga, kabel listrik
tidak membentuk sebuah gelombang.

Anda mungkin juga menyukai