Disusun oleh :
1. Ilham Nur Fauzan (17)
2. Muhammad Fathin Raihan (25)
3. Neil Amadeus Yudhistira (29)
4. Raden Deandra Salva (30)
KELAS XI MIPA 6
SMA NEGERI 1 BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hanya atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Pengaruh Suhu
dan Ph Terhadap Enzim Ptialin”
Laporan ini dapat diselesaikan semata karena bimbingan dari Ibu Sumiati S.Pd.,
sebagai guru mata pelajaran biologi kami. Karena itu, sebelumnya kami mengucapkan terima
kasih tak terhingga kepada beliau.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan
ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karenanya, saran dan kritik yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati. Kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
1.3. Hipotesis
Adapun hipotesis kami adalah sebagai berikut:
1) Nasi yang tidak dikunyah mengandung amilum dan tidak mengandung glukosa.
2) Nasi yang dikunyah mengandung glukosa.
3) Suhu dan asam akan menghambat kerja enzim ptialin.
1.4. Tujuan
Mengetahui fungsi dan pengaruh suhu serta pH terhadap kerja enzim ptialin.
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam air liur, enzim ptialin memecah susunan karbohidrat menjadi gula sederhana s
aat makanan mulai dikunyah. Proses ini perlu waktu lama, sehingga kadang makana
n tertelan sebelum enzim ptialin menyelesaikan pekerjaannya.
Enzim ptialin yang dapat bekerja di ruangan dengan pH tinggi, akan berhenti bekerja
saat masuk ke dalam lambung yang memiliki tingkat keasaman tinggi. Enzim amilase
akan menghidrolisis sebagian besar saripati yang tersisa.
Dengan mengunyah makanan lebih lama dan membiarkan ptialin melakukan tugasny
a, kita dapat meningkatkan kinerja enzim ptialin. Munculnya manisnya nasi yang kita
kunyah dalam waktu lama adalah bukti nyata bahwa ptialin bekerja.
Ptialin telah mempermudah kerja organ pencernaan pada bagian pencernaan selanj
utnya dengan cara mengunyah makanan secara perlahan dan lembut, selain mengo
ptimalkan proses mekanis pencernaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Langkah 9
9) Masukkan tabung reaksi D ke dalam gelas kimia yang berisi air mendidih ± 5 cm, lalu
angkat dan dinginkan.
10) Tambahkan 3 tetes benedict ke dalam tabung reaksi D lalu kocok, panaskan tabung
reaksi di atas bunsen, amati perubahan warna yang terjadi.
11) Catat hasil pengamatan Anda ke dalam tabel data hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari tabel di atas, terjadi perubahan warna pada sampel yang telah mendapat perlakuan yang
berbeda-beda.
1. Tabung reaksi A1 ketika ditambahkan lugol warnanya berubah menjadi warna hitam
yang berarti nasi mengandung amilum.
2. Tabung reaksi A2 ketika ditambahkan benedict, warnanya putih buram. Menandakan
bahwa nasi yang belum dikunyah tidak mengandung glukosa.
3. Tabung reaksi B, ketika ditambahkan benedict warnanya berubah menjadi warna
oranye. Menandakan bahwa nasi yang dikunyah mengandung amilum.
4. Tabung reaksi C yang ditambahkan HCl, ketika ditambahkan benedict akan berubah
warnanya menjadi biru muda. Jika dibandingkan dengan tabung reaksi B, perubahan
warna pada tabung reaksi C tidak terlalu berubah. Ini membuktikan bahwa asam
mempengaruhi kerja enzim ptialin menjadi lambat.
5. Tabung reaksi D yang dinaikkan suhunya, ketika ditambahkan benedict akan berubah
warnanya menjadi kuning. Jika dibandingkan tabung reaksi B, tabung reaksi D
warnanya lebih muda dibandingkan dengan tabung reaksi B. Hal ini membuktikan
bahwa suhu dapat menghampat kerja ptialin.
- Tanya jawab:
4) Adakah pengaruh penambahan HCl dan pemanasan terhadap kerja enzim tersebut?
Penambahan HCl menjadikan kerja enzim ptialin lambat dan faktor suhu juga akan
menghambat kerja enzim ptialin.
5) Tentukan variabel kontrol, bebas, dan terikat dalam penelitian yang Anda lakukan!
- Variabel kontrol : Nasi
- Variabel bebas : Suhu dan pH
- Variabel terikat : Kerja enzim ptialin
BAB V
KESIMPULAN
Nasi pada awalnya (sebelum dikunyah) mengandung amilum. Kemudian, ketika nasi
dikunyah dan bereaksi dengan enzim ptialin, nasi diubah dari polisakarida (amilum)
menjadi disakarida (maltosa).
Kerja enzim ptialin dipengaruhi oleh suhu dan pH. Nasi yang dikunyah yang
ditambahkan HCl menjadikan kerja enzim ptialin lambat dan terhambat. Begitu pula dengan
suhu, pada percobaan suhu dinaikkan dan menghambat kerja enzim ptialin.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Enzim Ptialin: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja dalam Tubuh (detik.com)