Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PENCERNAAN

Disusun oleh :
Hansen Wibowo (XI IPA 3/11)

SMA SANTA MARIA SURABAYA


TAHUN AJARAN 2016-2017
BAB I

LANDASAN TEORI
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan
mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan
sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein
digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita. Lemak
digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan
digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang
sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.

Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh:

· Karbohidrat

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya
dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri
dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun
dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam
tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting
pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan
asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan
pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
· Amilum

Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam
air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan
oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan
sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak
bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

· Gula (Glukosa)

Glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena
pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa
ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan
otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya
sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali
menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat
juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

· Protein

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino
bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

· Lemak

Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati
atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada
berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1
gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
· Biuret
Uji biuret merupakan sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini didasarkan
pada pereaksi biuret, larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat
dengan ikatan peptide.

· Lugol
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan
mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini
digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi
dengan memutar sebuah dark-blue/black.

Benedict
Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan
Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran
mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa .
Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang
aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu.
Cara kerja Benedict:

Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama
proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan
salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict,
maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.
BAB II
TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan dalam praktikum ini, yaitu:

1. Mengetahui kandungan zat didalam makanan

2. Menguji keberadaaan kandungan karbohidrat, protein , lemak , glukosa pada bahan makanan
seperti nasi, tempe ,sawi putih, mentega, putih telur, dan roti.
BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 ALAT

a) Penjepit tabung reaksi.


b) Pipet tetes.
c) Lumpang porselin
d) Tabung reaksi.
e) Pembakar spritus

3.2 BAHAN

a) Reagen (Lugol, benedict, biuret)


b) Bahan makanan : nasi, roti, mentega, tempe, putih telur, sawi putih.
Bahan Makanan yang Telah Dihaluskan Bahan Makanan yang telah dihaluskan ditaruh dalam wadah

Bahan Makanan sebelum ditetesi larutan Benedict guna Diuji Glukosa


BAB IV
CARA KERJA
1. ) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. ) Melakukan uji makanan.
A. Uji Kandungan Karbohirat (Amilum)
1. Geruslah secara terpisah nasi, roti, mentega, tempe, putih telur, dan sawi
putih dengan menggunakan mortar (alu) dan pestle (lumping) kemudian
masukan ke dalam wadah terpisah.
2. Bahan makanan tersebut ditetesi reagen Lugol sebanyak 2-4 tetes.
3. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
4. Memasukkan data pada tabel pengamatan.

B. Uji Kandungan Karbohidrat (Glukosa)


1. Geruslah secara terpisah nasi, roti, mentega, tempe, putih telur, dan sawi
putih dengan menggunakan mortar (alu) dan pestle (lumping) kemudian
masukan ke dalam tabung reaksi.
2. Bahan makanan tersebut ditetesi reagen Benedict sebanyak 2-4 tetes.
3. Tabung reaksi yang berisi bahan makanan tersebut dipanaskan di atas
spritus.
4. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
5. Memasukkan data pada tabel pengamatan.

C. Uji Kandungan Protein


1. Geruslah secara terpisah nasi, roti, mentega, tempe, putih telur, dan sawi
putih dengan menggunakan mortar (alu) dan pestle (lumping) kemudian
masukan ke dalam wadah terpisah.
2. Bahan makanan tersebut ditetesi reagen Biuret sebanyak 10 tetes.
3. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
4. Memasukkan data pada tabel pengamatan.
D. Uji Kandungan Lemak
1. Geruslah secara terpisah nasi, roti, mentega, tempe, putih telur, dan sawi
putih dengan menggunakan mortar (alu) dan pestle (lumping) kemudian
masukan ke dalam wadah terpisah.
2. Oleskan setiap bahan makanan pada kertas minyak di bagian sisi kertas
yang mudah menyerap air.
3. Setelah ditunggu selama kurang lebih 1 menit, angkat kertas minyak
tersebut.
4. Perhatikan apakah bekas olesan bahan makanan tersebut menjadi
transparan atau tidak.
BAB V

DATA HASIL PENGAMATAN

No. Bahan Makanan Uji Amilum Uji Protein Uji Glukosa Uji Lemak
1. Nasi Putih + +

2. Roti + + +

3. Mentega +

4. Tempe + +

5. Putih telur + + +

6. Sawi Putih + +
Setelah ditetesi reagen Lugol (kiri) dan sebelum ditetesi (kanan) Setelah ditetesi reagen benedict dan dibakar dengan
spirtus

Setelah ditetesi dengan reagen Biuret


BAB VI

ANALISA

Berdasar pada tabel di halaman sebelumnya, berikut ini adalah jenis zat yang terkandung dalam
makanan:

1. Amilum : jika bahan makanan ditetesi dengan reagen lugol akan berwarna ungu, biru tua,
hijau gelap, dan hitam maka bahan makanan tersebut mengandung amilum. Semakin gelap
warna yang di hasilkan maka semakin banyak kandungan amilum yang terdapat pada bahan
makanan tersebut. Pada praktikum kali ini, amilum terdapat pada nasi putih, roti dan sawi putih.

2. Glukosa: jika bahan makanan ditetesi dengan reagen benedict sebelum dipanaskan berwarna
hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata, atau coklat,
maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Pada praktikum kali ini, glukosa terdapat
pada nasi putih, roti, tempe, putih telur.

3. Protein: jika makanan ditetesi dengan reagen biuret dan setelah dikocok berubah menjadi
hijau toska atau biru muda berarti bahan makanan tersebut mengandung protein. Pada praktikum
kali ini, protein dapat ditemukan pada roti, putih telur, tempe, dan sawi putih.

4. Lemak : Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji mengandung
lemak. Pada praktikum kali ini, lemak ditemukan pada mentega dan putih telur.
BAB VII
KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
* Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan reagen biuret akan berubah
wana menjadi ungu.
* Jika bahan makanan ditetesi dengan reagen lugol akan berubah warna menjadi biru hingga
kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
* jika bahan makanan yang ditetesi oleh reagen benedict sebelum dipanaskan berwarna hijau
toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata, atau coklat, maka
bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
* Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji mengandung lemak.
BAB VIII

DAFTAR PUSTAKA

Karmana,Oman. 2015. Biologi untuk Kelas XI. Grafindo Media Pratama : Bandung.

http://en.wikipedia.org, diakses tanggal 21 Januari 2016.

Pujianto,Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Platinum : Solo.

Anda mungkin juga menyukai