Yoghurt merupakan minuman fermentasi yang terbentuk karena adanya
bakteri streptococcus salivarius subsp, thermophilus dan lactobacillus delbrueckii subsp. Bulgaricus yang memecah gula pada susu yaitu laktosa menjadi asam laktat. Asam laktat dapat bersifat mengawetkan bahan pangan, pH yang rendah dapat menghambat mikroorganisme patogen, pembusuk, serta mikroorganisme penghasil racun akan mati (Widagdha, 2015)
Berdasarkan hasil dari pengamatan diketahui sampel yang digunakan
dalam pembuatan yoghurt ialah susu, yang difermentasikan dengan bakteri yang ada pada minuman yakult, yang diketahui minuman yakult mengandung bakteri Lactobacillus, yang berperan penting dalam proses pencernaan. Setelah dilakukan proses fermentasi + selama 12 jam dari hasil pengamatan didapatkan warna yogurt yang dihasilkan berwarna kekuningan seperti yogurt yang ada dipasaran lainnya, dari bau, bau yang dihasilkan ber’aroma khas yogurt dan rasa dari yogurt yang dihasilkan ialah rasa asam. Sementara menurut legowo, (2002) dalam yogurt yang baik memiliki tekstur yang lembut seperti bubur, tidak terlalu encer dan tidak juga terlalu padat. Dan pada paraktikum pembuatan yogurt tekstur yogurt yang didapatkan yaitu lembut dan tidak terlalu encer. Dalam praktikum pembuatan yogurt wahyu widodo (2002) menjelaskan beberapa sebab yang bisa menimbulkan adanya kegagalan yaitu,
1. jumlah bibit terlalu banyak atau terlalu sedikit.
2. susu yang digunakan sebagai sampel tidak memenuhi persyaratan susu yang baik
3. yoghurt terlalu lemah karena terlalu lama disimpan
4. yoghurt terlalu lama difermentasi (lebih dari 12 jam)