A.
Tujuan
Siswa mampu melakukan analisa organoleptik Uji Deskriminitatif yaitu Uji beda Triangle
B.
Dasar Teori
Pengertian dan Definisi
Termasuk salah satu dari uji pembeda gunanya Untuk mendeteksi perbedaan yang kecil, karenanya uji ini lebih peka
dibandingkan dengan Uji Pasangan.
Dalam Uji Segitiga disajikan 3 contoh sekaligus dan tidak dikenal adanya contoh pembanding atau contoh baku. Satu dari 3
contoh tersebut berbeda dengan dua contoh lainnya.
Penyajian contoh dalam Uji Segitiga sedapat mungkin harus dibuat seragam agar tidak terdapat kesalahan atau bias karena
pengaruh penyajian contoh.
Organisasi Pengujian
Jumlah panelis
Agak terlatih
: 15 25 orang
Terlatih/ expert
: 5 15 orang
Jumlah contoh setiap pengujian
3 contoh
Cara Penyajian Contoh
Pada setiap panelis dihadapkan 3 contoh. Dua dari contoh tersebut berasal dari jenis contoh yang sama sedangkan 1
contoh yang lain berbeda. Respon yang diharapkan oleh panelis adalah mencari mana yang berbeda dari 3 sampel yang
disajikan.
Dalam penyajiannya, ketiga contoh tersebut diberikan secara bersamaan. Dalam hal ini tidak ada contoh baku atau
reference.
Berikut penyajian dari triangle test.
Gambar 1
Cara Penilaian
Panelis diminta untuk menilai atau mencari contoh yang berbeda diantara ketiga contoh tersebut. Panelis harus
menunjukkan satu contoh yang berbeda dengan menuliskan angka 1 dan apabila contoh sama dituliskan angka 0.
Hasil penilaiannya dituliskan dalam formulir isian seperti contoh pada gambar.
Cara Analisis
Karena pada Uji Segitiga disajikan tiga contoh, peluang panelis menilai benar adalah 1/3. Hasil penilaian panelis
ditabelkan dan dianalisis dengan distribusi binominal atau table statistic.
C.
D.
Jumlah
1 buah
Wadah Saji
Wadah Kumur
Sendok Pencicipan
36
Larutan Sampel
11
36
6 buah
2 jenis
1
Cara Kerja
1.
d)
Secara fisik dan mental, penlis dalam keadaan sehat, yaitu tidak sedang flu atau lainnya, tidak sedang stress, sedang
sedih dan lainnya.
Mempelajari dan menguasai tentang uji triangle.
e)
E.
2.
3.
4.
Pengindraan
Hal-hal yang harus diperhatikan panelis dalam melaksanakan penginderaan adalah :
Kesiapan
: Ketenangan, keseriusan
Ketertiban
: Tahapan proses dilakukan sesuai prosedur dan instruksi kerja.
Kecepatan
: Tidak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak perlu termasuk keragu-raguan dan mengulang
berkali-kali dalam pengindraan.
Keterampilan
: Menggunakan cara yang benar (sesuai instruksi (SOP) dalam melakukan kegiatan selama
pengindraan (cara mencicip, cara menggunakan alat, cara menetralkan alat indra dll)
Kerapihan
: Mempertahankan kondisi tempat kegiatan tetap bersih, teratur
Ketepatan
: Hasil pengindraan ( melalui rekaman pengindraan) untuk direkap dan dinilai.
5.
Hasil Praktikum
I.
II.
Nama Panelis
F.
Pembahasan
G.
Kesimpulan
Hasil
Pencicipan
763
487
0
1
Hasil
Aroma
763
487