Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Ke-3 Hari/Tanggal : Rabu, 23 September 2020

Mata Kuliah Formula Eternal dan Formula Khusus

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

UJI PERBANDINGAN JAMAK

Disusun Oleh:

Firnanda Lusiana J3F119020

Hendra Permana J3F119022

Ike Rizky K J3F119023

Jessica Hutagalung J3F119026

Penanggung Jawab:

Dr. Ir. Rina Martini, MSi

ElzhaNurfadilla, SKM, MSi

MANAJEMEN INDUSTRI JASA MAKANAN DAN GIZI


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................3
1.2 Tujuan...............................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
METODOLOGI......................................................................................................5
2.1 Alat dan Bahan.......................................................................................................5
2.2 Prosedur Kerja.......................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................6
Hasil dan Pembahasan...........................................................................................6
3.1 Hasil.........................................................................................................................6
3.2 Pembahasan............................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................11
1.1 Kesimpulan.....................................................................................................11
4.2 Saran.....................................................................................................................11
Lampiran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Uji perbandingan jamak atau multiple comparison test adalah uji yang
digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan di antara satu atau lebih
contoh dengan contoh baku (kontrol) dan untuk memperkirakan besarnya
perbedaan yang ada. Pada umumnya, satu contoh dijadikan sebagai kontrol
atau baku dan contoh yang lain dievaluasi seberapa berbeda masing-masing
contoh dengan kontrol. Pada uji ini, panelis disajikan satu buah contoh baku
sebagai kontrol. Setelah itu, contoh dinilai dengan menggunakan skala yang
menunjukkan tingkat perbedaan dengan contoh baku. Skala yang diterapkan
mulai dari tidak ada perbedaan sampai amat sangat berbeda. Panelis juga dapat
diminta untuk memberikan alasan mengapa mereka menganggap contoh ini
berbeda dari kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan
menggunakan anova (Setyaningsih dkk, 2010).

Pada uji perbandingan jamak atau majemuk, contoh yang akan


diperbandingkan lebih dari satu macam. Dua atau lebih contoh disajikan
secara bersamaan untuk kemudian diperbandingkan dengan contoh baku.
Pada uji perbandingan jamak jumlah panelis yang dipergunakan 5–15 orang panelis
terlatih dan 15–20 orang untuk panelis agak terlatih. Hasil penilaian dari panelis
terhadap produk dikonversikan dalam bentuk skor. Selanjutnya data dari setiap
parameter tersebut diuji dengan menggunakan sidik ragam atau analisis sebaran
(Budijanto, 2010)

Uji perbadingan jamak tingkat kemanisan, dimaksudkan untuk


mengetahui bagaimana tingkat kemanisan suatu larutan. Larutan yang
dimaksudkan disini yaitu larutan gula pasir, larutan gula merah, larutan
madu,larutan tepung maizena, larutan tepung terigu,dan larutan tepung beras.
1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum Uji Perbandingan Jamak (Multiple Comparison


Test) ini adalah sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa mampu melakukan uji pembedaan khususnya uji


perbandingan jamak.
2. Mengetahui apakah ada perbedaan antara sampel uji dengan sampel baku.
3. Mengetahui apakah ada perbedaan antar sampel uji.
4. Mengetahui tingkat kemanisan suatu larutan
BAB II

METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan

Alat :
1) Dispenser
2) Kertas label
3) Gelas plastik
4) Sendok makan
5) Neraca
6) Gelas ukur
7) Pengaduk

Bahan :

1) Gula Pasir
2) Gula merah
3) Madu
4) Maizena
5) Tepung terigu
6) Tepung beras
7) Aquades

2.2 Prosedur Kerja


1. Membuat larutan gula pasir, untuk digunakan sebagai pembanding
2. Membuat larutan gula merah, madu, maizena, tepung terigu, dan
tepung beras, masing-masing berkonsentrasi 3% sebanyak 100 ml
3. Memberi kode pada masing- masing gelas dengan 3 digit angka
4. Melakukan pengujian uji perbandingan jamak
5. Setelah melakukan pencicipan ke sampel larutan berikutnya,
berkumur-kumur dengan menggunakan air hangat
6. Mencatat hasil pengujian, kemudian memasukkan data kedalam tabel
BAB III

Hasil dan Pembahasan


3.1 Hasil

Nama panelis : Panelis 5

Tanggal pengujian : 16 September 2020

Metode uji : Uji perbandingan jamak

Jenis uji : Beberapa jenis karbohidrat

Penilaian Rasa Manis Kode Uji


101 102 103 104 105
(Gula (Madu) (Maizena) (Terigu) (Tp.
Merah) Beras)
Sangat lebih manis [+3]
Lebih manis [+2]
Agak lebih manis [+1]
Sama[0]
Agak kurang manis [-1]  
Kurang manis [-2]
Sangat kurang manis [-3]   

Nama panelis : Panelis 6

Tanggal pengujian : 16 September 2020

Metode uji : Uji perbandingan jamak

Jenis uji : Beberapa jenis karbohidrat

Penilaian Rasa Manis Kode Uji


101 102 103 104 105
(Gula (Madu) (Maizena) (Terigu) (Tp.
Merah) Beras)
Sangat lebih manis [+3]
Lebih manis [+2]
Agak lebih manis [+1] 
Sama[0]
Agak kurang manis [-1] 
Kurang manis [-2] 
Sangat kurang manis [-3]  

Nama panelis : Panelis 7

Tanggal pengujian : 19 September 2020

Metode uji : Uji perbandingan jamak

Jenis uji : Beberapa jenis karbohidrat

Penilaian Rasa Manis Kode Uji


101 102 103 104 105
(Gula (Madu) (Maizena) (Terigu) (Tp.
Merah) Beras)
Sangat lebih manis [+3]
Lebih manis [+2]
Agak lebih manis [+1]
Sama[0]
Agak kurang manis [-1] 
Kurang manis [-2] 
Sangat kurang manis [-3]   

Nama panelis : Panelis 8

Tanggal pengujian : 16 September 2020

Metode uji : Uji perbandingan jamak

Jenis uji : Beberapa jenis karbohidrat

Penilaian Rasa Manis Kode Uji


101 102 103 104 105
(Gula (Madu) (Maizena) (Terigu) (Tp.
Merah) Beras)
Sangat lebih manis [+3]
Lebih manis [+2] 
Agak lebih manis [+1] 
Sama[0]
Agak kurang manis [-1]
Kurang manis [-2]  
Sangat kurang manis [-3] 

Nama Penilaian Rasa Manis


Panelis 101 102 103 104 105
(gula (madu) (T. (T. Terigu) (T. Beras)
merah) Maizena)
1 1 0 -1 -2 -2
2 -2 -1 -2 -3 -2
3 -1 0 -2 -3 -1
4 -1 0 -2 -3 -2
5 -1 -1 -3 -3 -3
6 -1 +1 -2 -3 -3
7 -2 -1 -3 -3 -3
8 +1 +2 -2 -3 -2
9 -1 -2 -3 -3 -3
10 +1 +2 -2 -3 -2
11 +2 0 -3 -3 -2
12 0 +2 -2 -3 -2
13 +2 +1 -2 -2 -3
14 -1 +2 -2 -3 -2
15 -1 -2 -2 -3 -1
16 +1 -1 -3 -3 -3
17 -1 0 -2 -2 -3
18 -1 +2 -3 -3 -3
19 +1 0 -3 -2 -2
20 -1 0 -2 -3 -2
21 -1 -1 -3 -3 -3
22 -1 -1 -3 -2 -2
23 -1 +3 -3 -3 -3
24 +1 0 -2 -2 -3
25 -1 +3 -2 -3 -3
26 +1 -2 -3 -3 -3
27 +1 +1 -3 -2 -3
∑ Respon -6 7 -65 -74 -66
∑ Panelis 27 27 27 27 27
Rata-Rata -0,22 0,26 -2,40 -2,74 -2,44
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan terhadap 27 panelis, rata-
rata yang diperoleh adalah -0,22 untuk larutan gula merah, 0,26 untuk
larutan madu, -2,40 untuk larutan maizena, -2,74 untuk larutan terigu, dan
yang terakhir adalah -2,44 untuk larutan tepung beras. Sehingga dapat
diartikan bahwa larutan gula merah memiliki tingkat kemanisan agak
kurang manis daripada larutan gula pasir. Sedangkan untuk larutan madu,
memiliki tingkat kemanisan agak lebih manis dibandingkan dengan larutan
gula pasir. Kemudian, untuk larutan maizena memiliki tingkat kemanisan
kurang manis daripada larutan gula pasir. Tepung terigu memilki tingkat
kemanisan sangat kurang manis dibandingkan dengan larutan gula pasir,
dan tepung beras memiliki tingkat kemanisan yang kurang manis
dibandingkan dengan larutan gula pasir.

Hasil dari penghitungan jumlah bahan dan pelarut yang diperlukan untuk
membuat larutan adalah :
a. Kadar konsentrasi 3% Gula pasir
Gula pasir yang dibutuhkan : 3% x 100 ml = 3 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 3 g = 97 ml
b. Kadar konsentrasi 3% Gula merah
Gula merah yang dibutuhkan : 3% x 100 ml = 3 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 3 g = 97 ml
c. Kadar konsentrasi 3% Madu
Madu yang dibutuhkan : 3% x 100 ml = 3 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 3 g = 97 ml
d. Kadar konsentrasi 3% Maizena
Maizena yang dibutuhkan : 3% x 100 ml = 3 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 3 g = 97 ml
e. Kadar konsentrasi 3% Terigu
Terigu yang dibutuhkan : 3% x 100 ml = 3 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 3 g = 97 ml
f. Kadar konsentrasi 3% Tp. Beras
Tp. Beras yang dibutuhkan : 3% x 100 ml = 3 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 3 g = 97 ml
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil uji perbandingan jamak terhadap beberapa jenis
karbohidrat bahwa larutan dengan konsentrasi yang sama memiliki
tingkat kemanisan yang berbeda.
2. Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa larutan yang
memiliki kemanisan yang paling tinggi adalah larutan madu, disusul
oleh larutan gula pasir, kemudian larutan gula merah, larutan maiena,
larutan tepung beras,dan yang paling terkhir adalah larutan terigu.

4.2 Saran
1. Untuk memudahkan suatu bahan larut, sebaiknya bahan dilarutkan
menggunakan air hangat
2. Sebaiknya panelis berkumur dengan air hangat setelah mencoba larutan
satu ke larutan lainnya dan beristirahat sejenak untuk menetralkan lidah.
Lampiran

Panelis 5 Panelis 6

Panelis 8
Panelis 7

Anda mungkin juga menyukai