Pada pengujian terutama dilakukan oleh panelis yang kurang paham
dalam tipe pengujian dan bahan yang diuji sering terjadi kesalahan dalam penilaian. Ada beberapa macam kesalahan: a. Tendensi sentral Karakteristik kesalahan ini ialah panelis selalu memberi nilai tengah dalam skala nilai yang ada dan ragu-ragu memberi nilai tertinggi. Efek dari kesalahan ini adalah menganggap semua sampel yang diuji hampir sama. Hal ini terjadi akibat panelis tidak mengenal metode pengujian dan produk yang dinilainya. Seorang panelis yang sudah berpengalaman sangat kecil kemungkinannya untuk membuat kesalahan seperti di atas. b. Contrast effect Hal ini sering terjadi akibat posisi yang dinilai, dimana suatu sampel dinilai lebih tinggi ataupun lebih rendah dari kenyataannya dan umumnya lebih rendah. Untuk mencegah maka pengujian sampel dilakukan secara acak. c. Adanya informasi yang diterima panelis oleh panelis sebelum pengujian akan berpengaruh kepada hasilnya. Hal ini disebabkan panelis mengetahui apa yang diharapkan oleh pemberi intruksi. Kesalahan jenis ini disebut expectation error. Disarankan agar orang yang banyak berhubungan dengan pengujian tidak dipergunakan sebagai penguji. Untuk pencegahan kaku setiap sampel yang disajikan diberikan kode berupa angka tiga digit. d. Pada sampel-sampel yang tidak seragam sering terjadi panelis dipengaruhi oleh sifat-sifat yang tidak relevan. Misal : harus membedakan dua sampel dalam hal tingkat kemanisannya, panelis terpengaruh pada sifat yang lain seperti bentuk, ukuran, warna. Kesalahan ini dikenal dengan istilah stimulus error.