Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATAKULIAH UJI INDERAWI

MENGENAI KESALAHAN PSIKOLOGIS PADA SAAT PENGUJIAN INDERAWI

Nama : Yafianty Sitivessia


NRP : 153020141
Kelas :C
Dosen : Dr. Ir. Yudi Garnida, MP

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
Pada pengujian yang terutama dilakukan oleh panelis yang kurang paham dalam tipe

pengujian dan bahan yang akan diujikan sering terjadi kesalahan dalam cara penilaian. Ada

beberapa macam kesalaha psikologis, diantaranya adalah:

1. Tendensi sentral

Karakteristik kesalahan ini ialah panelis selalu memberi nilai tengah pada skala nilai yang

ada dan ragu-ragu dalam memberi nilai tertinggi

Efek dari kesalahan ini adalah menganggap semua sampel yang diujikan hampir sama. Hal

ini rerjadi akibat panelis tidak mengenal metode pengujian dan produk yang di nilainya.

Seseorang panelis yang sudah berpengalaman sangat kecil kemungkinan untuk membuat

kesalahan seperti di atas.

2. Contrast effect

Hal ini sering terjadi akibat posisi sampel yang di nilai, dimana suatu sampel dinilai lebih

tinggi ataupun lebih rendah dari kenyataannya dan umumnya lebih rendah. Untuk mencegah

maka pengujian sampel dilakukan secara acak.

3. Expectation error

Adanya informasi yang di terima panelis sebelum pengujian akan berpengaruh pada hasilnya.

Hal ini disebabkan panelis mengetahui apa yang di harapkan oleh pemberi instruksi.

Expectation error ii diharapkan agar tidak berhubungan orang banyak dengan pengujian agar

tidak di pergunakan sebagai penguji. Untuk pencegahan setiap sampel yang disajikan

diberikan kode berupa setiap sampel yang disajikan yaitu tiga kode digit angka.

4. Stimulus error
Pada sampel yang tidak seragam sering terjadi panelis dipengaruh oleh sifat-sifat yang tidak

relevan. Misalnya harus membedakan dua sampel dalam hal tingkat kemanisan, panelis

terpengaruh oleh bentuk, ukuran, warna.

5. Logical error

Pada pengujian yang di perintahnya kurang jelas, sering terjadi penilaian terhadap satu sifat

yang dihubungkan dengan sifat lainnya secara logis, seperti jenis makanan yang hitam akan

selalu di nilai pahit, atau warna merah biasa identic dengan rasanya yang asam.

6. Halo effect

Bila ada lebih dari satu sifat yang di nilai misalnya bau, tekstur, warna, rasa pada suatu saat

hasilnya mungkin akan berbeda bila dibandingkan masing-masing sifat tersebut dinilai

sendiri-sendiri pada saat yang tidak bersamaan.

7. Sugesti

Hasil penilaian oleh seorang panelis dapat terpengaruh oleh panelis lainnya. Karena adanya

pengaruh ini maka panelis selama pengujian harus duduk terpisah saru dengan lainnya.

Percakapan dan diskusi tidak diperkenankan selama berlangsungnya pengujian, sehingga

sugesti dari seseorang panelis tidak mempengaruhi panelis lainnya.

(Sumber dari Buku Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan yang ditulis oleh Bambang

Kartika, Puji Hastuti dan Wahyu Supartono pada tahun 1988 di Yogyakarta)

Anda mungkin juga menyukai