Anda di halaman 1dari 17

PENGARAHAN (DIRECTING)

MAKALAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS DASAR – DASAR


MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU : DR.Muhammad Alhadiyahaq M.Pd.,M.Si.MM.CHRA

DISUSUN OLEH :

Ajeng Rahayu Refalina 2322010270

Alina Nurwahid Nadara K 2322010301

Astri Sri Yulianti 2322010285

Della Oktaviani 2322010274

Ismi Imailah 2322010268

PROGRAM STUDI NEGARA ADMINISTRASI PUBLIK


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA BAGASASI)

BANDUNG
2024
PENGESAHAN

Laporan Makalah Kuliah

STIA Bagasasi Bandung

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah dasar-dasar


Manajemen

Jenjang Studi S1 Program Administrasi Negara/Publik

Disahkan dan disetujui oleh

dosen pengampu:

DR.M.YUSUF ALHADIHAQ, M.SI.,MM.,CHRA


KATA PENGANTAR
Assalamu’aikum Warahmatullah Wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah
menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan. Sholawat serta salam semoga
senantiasa di limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia
menuju jalan kebaikan. Serta kepada keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikuti
ajarannya.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Dasar Manajemen Bisnis yang sekaligus
membahas salah satu fungsi manajemen yaitu tentang Directing (Pengarahan). Dan
Alhamdulillah berkat Rahmat, Hidayah, dan inayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah
ini. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membimbing kami
dalam pembuatan makalah ini..

Dan kami berharap semoga makalah ini mampu memberikan manfaat serta menambah
pengalaman dan ilmu bagi pembaca.

Bandung, 21 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen ialah proses perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan pengawasan
terhadap usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan semua sumber-sumber organisasi
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen berasal dari
bahasa Inggris “management” dengan kata kerja to manage yang secara umum berarti
mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu
orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer”. Pengarahan adalah
proses menuntun atau membimbing, memberikan petunjuk dan instruksi kepada bawahan
atau anggota organisasi ke arah yang tepat untuk mencapai visi, misi dan tujuan sebuah
perusahaan.
Fungsi manajemen saling berhubungan atau adanya keterkaitan. Dimana seorang manajer
akan melakukan sebuah perencanaan terlebih dahulu sebelum mengarah ke fungsi yang
selanjutnya begitupun sebaliknya seorang manajer memerlukan sebuah perencanaan sebelum
mengarahkan atau memberikan petunjuk kepada bawahan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengarahan (directing) merupakan sebuah fungsi yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran-saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan.
Jadi peran dari fungsi pengarahan dalam manjemen adalah membimbing , memberikan
petunjuk agar system dari sebuah perusahaan berjalan dengan baik. Manajer adalah
seseorang yang mengatur, mengendalikan, mengatur, memimpin, mengelola mengatur
sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam fungsi pengarahan (directing) manajer
memiliki peran sebagai pemberi arahan terhadap bawahanya dalam mencapai visi, misi
maupun tujuan dari sebuah perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi Pengarahan (Directing)?
2. Apakah semua fungsi manajemen saling berhubungan?
3. Bagaimana peran atau pelaksanaan fungsi pengarahan (directing) dalam manajemen?
4. Apa fungsi atau peran Manajer dalam fungsi pengarahan (Directing)?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang fungsi Pengarahan (Directing).
2. Untuk mengetahui apakah semua fungsi manajemen saling berhubungan.
3. Untuk mengetahu dan memahami peran atau pelaksanaan fungsi pengarahan (directing)
dalam manajemen.
4. Untuk mengetahui fungsi atau peran Manajer dalam fungsi pengarahan (Directing).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Pengarahan (Directing)
Manajemen merupakan suatu yang universal dalam dunia industri modern.
Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata kerja to
manage yang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen
dipakai bagipimpinan dan kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan
kegiatan memimpin, disebut “manajer”. Manajemen adalah fungsi manajer
untuk menetapkan politik kebijaksanaan mengenai apa macam produk yang
akan dibuat, bagaimana membiayainya,menyalurkannya, memberikan
pelayananan memilih serta melatih pegawai dan lain-lain faktor yang
mempengaruhi kegiatan suatu usaha. Manajemen dibutuhkan oleh semua
organisasi baik besar maupun kecil, khususnya oleh organisasi modern, karena
sifat
pekerjaan dalam organisasi sangat berbeda dengan pekerjaan/usaha
pribadi. Fungsifungsi manajemen tersebut adalah:
a) Planning, yaitu menentukan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yang harus
dilakukan, bentuk organisasi dan personil. Perencanaan tersebut menyangkut
keputusan tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukan, kapan
melakukan
dan siapa yang akan melakukannya.
b) Organizing, yaitu penetapan struktur peran melalui penentuan aktifitas yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan, pengelompokan aktifitas, penugasan pada
kelompok, pendelegasian wewenang, koordinasi dan informasi dalam organisasi.
c) Directing, memimpin dan mengawasi orang-orang bawahan atau sub ordinat.
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan
secara
efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
d) Controlling, yaitu upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi pada
sasaran perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi, membandingkan
prestasi sesungguhnya dengan prestasi standar, menentukan dan mengukur
penyimpangan dan memperbaiki nya.
Satu jalan untuk meneropong proses manajemen ialah dengan mengidentifikasi fungsi-
fungsi dasar yang bersama – sama menopang proses itu. Fungsi-fungsi ini merupakan
elemen-elemen dari semua aplikasi konsep-konsep manajemen. Fungsi-fungsi ini adalah
mutlak bagi semua tingkat aktivitas manajerial mulai dari pengawas/supervisor langsung
sampai ke kepala eksekutif. Mereka adalah fundamental untuk semua tipe usaha koperatif,
termasuk firma-firma usaha niaga,kantor-kantor pemerintah, dan lembaga-lembaga sosial.
Mereka merupakan inti aktivitas dalam bermacam macam penerapan seperti pemasaran,
manufaktur finansial,dan badan badan umum.
Masing-masing otoritas yang berbeda memberikan nama sendiri-sendiri untuk fungsi-
fungsi manajemen, namun demikian secara umum telah disepakati bahwa ada beberapa
tugas-tugas actual seorang manajer.
Directing merupakan suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-usaha anggota-
anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka dapat terpenuhi tujuan-
tujuan pribadi dan kelompoknya. Semua usaha kelompok menghendaki pengarahan apabila
ingin secara sukses mencapai tujuan akhir kelompok tersebut.
Menurut George R Terry, Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-
benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.Dikatakan juga di salah satu buku
bahwa arti dari directing sendiri adalah kepemimpinan.
Pengarahan yang baik bukanlah suatu bentuk kediktatoran. Para pekerja yang
mengharapkan dapat diberikan informasi-informasi yang diperlukan mengenai jumlah,
kualitas dan batas waktu yang diperkenankan untuk pekerjaan tersebut.
Adat dan kebiasaan berpengaruh pada semua bentuk pengarahan.Sebagaimana bisa tugas-
tugas yang akan dilaksanakan akan dipecah kedalam serangkaian tugas-tugas rutin, biasanya
dengan cara kerjasama tugas-tugas dapat diselesaikan. Pengarahan dapat berupa suatu tugas
rutin, perintah tugas berulang.
Pengarahan (Directing) menurut sumber lain adalah keinginan untuk membuat orang lain
mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan
secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk
didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang
bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam.
Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak
berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena
merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan
baik oleh seorang pemimpin. Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi
masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja
anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu
perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja
mereka.
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang merangsang tindakantindakan agar betul-
betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh individu, maka
pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang
melaksanakan perintah-perintah tersebut agar sistem organisasi seimbang. Pengarahan juga
sangat erat hubungannya dengan komunikasi, semakin baik komunikasi yang digunakan
manajer, semakin mudah pengarahan berjalan. Karena objek dari manajemen, khususnya
pengarahan adalah objek hidup (manusia), sehingga diperlukan saling pengertian untuk dapat
menjalankan suatu sistem.
B. Hubungan Antar Fungsi Manajemen

Beberapa fungsi manajemen yaitu;

a) Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah fungsi yang sangat vital yang bukan hanya tugas seorang
pemimpin tetapi juga harus melibatkan setiap orang dalam sebuah organisasi guna
menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mencapainya. Sondang P.
Siagian dalam Tanti Prastuti (2014), menjelaskan bahwa: “Perencanaan (planning)
adalah keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan
dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan”. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan suatu
proses perumusan tentang apa yang akan dilakukan dan dan bagaimana pelaksanaannya.

b) Pengorganisasian (Organizing)
S.P.Siagian dalam Tanti Prastuti (2014) mengemukakan bahwa, pengorganisasian
adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung
jawab dan wewenang yang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang
dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.
Setelah perencanaan dilakukan, maka fungsi selanjutnya adalah pengorganisasian.
Definisi di atas menjelaskan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses
pengaturan keseluruhan sumber daya dalam sebuah organisasi. Pengaturan itu mencakup
pembagian tugas, alat-alat, sumber daya manusia, wewenang dan sebagainya untuk
menghindari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan kegiatan. Fungsi ini lebih cenderung
pada pengaturan kegiatan administratif. Tujuannya agar tercapai efesiensi dan efektivitas
dalam tahan dan fungsi berikutnya.

c) Pengawasan (Controlling)
Fungsi pengawasan sangat penting tanpa adanya pengawasan maka fungsifungsi yang
lainnya tidak akan berjalan efektif dan efisien. Pengawasan tidak hanya berlangsung
pada saat pelaksanaan, tetapi juga pada saat perencanaan dan pengorganisasian. Pada
dasarnya dalam fungsi pengawasan juga terdapat proses pengevaluasian untuk menjaga
agar seluruh kegiatan tidak melenceng dari tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Stephen Robein (Inu Kencana Syafiie, 2011), pengawasan dapat
didefinisikan sebagai: “Proses mengikuti perkembangan kegiatan untuk menjamin
jalannya pekerjaan, dengan demikian dapat selesai secara sempurna sebagaimana yang
direncanakan sebelumnya, dengan pengoreksian beberapa pemikiran yang saling
berhubungan. Manajemen sumberdaya manusia sangat penting dalam suatu organisasi
untuk menghindari kesalahan dalam tugas manajemen antara lain mempekerjakan
karyawan yang tidak cocok dengan pekerjaan, perputaran karyawan yang tinggi dan
kesalahan-kesalahan lain dalam masalah tenaga kerja yang dapat merugikan organisasi.
Sumber daya manusia di definisikan sebagai kemampuan terpadu dari daya pikir dan
fisik yang dimiliki induvidu, dimana perilaku dan sifatnya di tentukan oleh keturunan
dan lingkunganya (Hasibuan,2001).
Secara sederhana fungsi Perencanaan (planning) adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.Pengorganisasian(organizing)
merupakan suatu proses pengaturan keseluruhan sumber daya dalam sebuah organisasi.
Serta pengawasan (controlling), sering juga disebut pengendalian, adalah salah satu
fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan
kejalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula. Dari
pengertian di atas kita bisa melihat adanya saling keterkaitan antar fungsi, dimana jika
salah satu fungsi tidak ada maka menajemennya tidak akan berjalan dengan baik.
Contohnya fungsi pengawasan. Tanpa adanya pengawasan maka fungsi manjemen tidak
akan berperan dengan baik. Semua fungsi mempunyai perannya masing-masing namun
tetap saling berhubungan mau itu fungsi pengorganisasiaan dengan perencanaan maupun
fungsi manajemen yang lain. Dan contoh yang ke dua adalah fungsi pengarahan. Untuk
mengarahkan anggota atau bawahan, seorang manager sebelum mengarahkan bawahan
atau menuntun anggota organisasinya. Pasti manager memerlukan sebuah perencanaan
terlebih dahulu kemudian mengorganisasikan perencanaan tersebut dengan cara
membagi tugas anggotanya atau setiap anggota atau bawahan diberi tanggung jawab.

C. Peran Dan Pelaksanaan Fungsi Pengarahan (directing)


Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar
benar-benar dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka
pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang
melaksanakan perintah-perintah tersebut.
Pengarahan (leading) adalah untuk membuat atau mendapatkan karyawan untuk
melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading,
directing, motivating actuating.
Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :
1. Pervaise Function
Yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manager
menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2. Continous Activity
Pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa organisasi .
3. Human Factor
Fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu
berhubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang
kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4. Creative Activity
Fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam tindakan.
Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak
berarti.
5. Executive function
Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manager dan eksekutif pada semua
level sepnjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya
dari atasannya.
6. Delegated function
Pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia.
Atasan harus mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak yang
tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat mengkondisikan
perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.
Peran pengarahan dalam suatu organisasi itu penting. Karena dengan pengarahan
sebuah rencana dan tugas-tugas akan terlaksana dengan baik karena ada yang
mengarahkan untuk membuat rencana-rencana tersebut terwujud.
Tanpa pengarahan juga pengorganisasian tidak akan berjalan dengan baik. Karena
setiap orang itu mempunyai sifat dan karakter masing-masing atau kesukaan mereka
masing-masing.
Jika fungsi pengarahan tidak diimplementasikan dalam membagi tanggung jawab
atau tugas, maka bawahan atau anggota organisai akan beradu anrgumen karena
menginginkan tugas yang sama. Di sini sudah terlihat jelas bahwa di setiap fungsi
pengarahan diperlukan.
Dalam pelaksanaan fungsi pengarahan (directing) adanya kegiatan yang meliputi
pemberian motivasi, proses serta penentuan gaya kepemimpinan yang sesuai.
1. Motivasi isi Meliputi pemberian tambahan uang, kesempatan dan prestasi
sebagaimana dikemukakan berbagai teori seperti
 Teori motivasi tradisional FW Taylor
Dalam pemikiran FW Taylor , motivasi itu berupa premi untuk menghilangkan
kebosanan kerja.
 Teori motivasi kebutuhan Abraham Maslow
Abraham Maslow mengemukakan bahwa itu diberikan menurut kebutuhan
manusia dalam hai ini pegawainnya yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan
dan rasa aman, kebutuhan social dan kebutuahan harga, diri serta kebutuhan
aktualisasi diri yang dipenuhinya secara bertingkat dari bawah.
 Teori motivasi hygienis F. Herzberg
Herzberg mengemukakan bahwa motivasi itu agar menjaga faktor yang
menyebabkan ketidakpuasan kerja jangan sampai bertambah karena akan
menghambat prestasi.
 Teori motivasi prestasi dari David Mc.Clelland
David Mc. Clelland mengemukakan bahwa motivasi itu diberikan dengan
prinsip belajar yaitu mencari pengalaman sendiri agar memperolah kebutuhan
berprestasi, kebutuhan kebersamaan dan kebutuhan akan kekuasaan.

2. Motivasi Proses Merupakan motivasi yang merupakan penciptaan suatu situasi yang
mendukung untuk berprestasi kerja, seperti;
a) Motivasi penguatan B.Skinner
Merupakan motivasi yang isinya agar pemimpin membuat aturan mengenai
hukuman terhadap para bawahan yang melanggar norma atau ketentuan.
b) Motivasi Harahap V. Vroom
Merupakan motivasi yang memberikan harapan lebih baik dikemudian hari untuk
bawahan.
c) Motivasi keadilan S.Adam
Berupa sikap adil pemimpin kepada para bawahan terutama yang memiliki input
dan kondisi kerja yang sama.
d) Motivasi tujuan E.Lock
Merupakan motivasi berupa pengendalian dirinya sendiri dengan tujuan yang telah
disusun.

Kepemimpinan atau leadership merupakan pengakuan pemimpin mengarahkan


dan mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja dengan baik dalam membatunya.
Hal ini dapat dilakukan dengan mendasarkan pada pendekatan perilaku seperti
pendapat Douglas Mc. Gregor dalam teori x dan y bahawa pemimpin akan bergaya
otoriter kepada bawahan yang memang amat bodoh dan malas tetapi akan bergaya
demokratis kepada bawahan yang pandai dan kreatif, pendapat Rensis Likert dalam
teori system manajemen bahwa gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya
partisipasif dan gaya lain dapat berupa otoriter tulen, otoriter lunak dan konsulatif.
Pendekatan situasional seperti misalnya pendapat F. Filler dalam teori
kepemimpinan sedikit berbeda dengan pendekatan sebelumnya bahwa gaya
kepemimpinan itu ditetapkan berdasarkan kondidi bawahan, kemampuan dirinya dan
situasi yang sedang terjadi saat itu.
Gaya kepemimpinan mana yang terpilih seharusnya yang akan diterima oleh
semua pihak (stakeholders) sehingga akan tercipta kondisi yang mendukung gairah
dalam menjalankan tugas.

D. Fungsi dan Peran Manager dalam Fungsi Pengarahan (directing)

Manager adalah bagian dari kelompok kerja, juga dikatakan bahwa


manager merupakan bagian dari bawahan. Manager merupakan pejabat
sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Ia harus memilih dan menintegrasikan
mereka untuk melaksanakan pekerjaan yang dihadapi. Biasanya hal tersebut
relatif tidak pelik apabila menyangkut bangunan, mesin, dan modal. Akan
tetapi bagi manusia pengarahan diperlukan. Dan hal ini merupakan suatu
masalah yang lebih kompleks. Manager mempunyai pengaruh yang benar
untuk mempengaruhi sikap anggota kelompok. Sifat, kepercayaan dan sikap
dari manager terhadap anggota kelompok akan dinilai oleh bawahannya dan
akan mempengaruhi efektifitas manager dalam memberikan pengarahan
kepada mereka.
Manager harus memperoleh rasa hormat dari pengamat dan bawahannya.
Peranan yang diharapkan dari manager bebeda dari peran anggota
kelompoknya. Manager lebih banyak mengetahui perubahan-perubahan yang
akan terjadi dan memiliki atau sekurang-kurangnya harus memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas.
Manager juga berdiri terpisah dari kelompok karena merekalah yang
menentukan, sekurang-kurangnya tentang siapa-siapa yang mendapatkan
tugas-tugas, siapa yang dipromosikan, siapa yang dipecat dan siapa yang
mendapatkan kenaikan gaji.

Member pengarahan uang efektif dapat dilaksanakan oleh seorang untuk


satu kelompok. Biasanya, manager yang melakukannya, karena manager
dapat:
1. Mengetahui bawahan.
2. Mengetahui kemampuan dan keahliannya.
3. Mengerti akan kapasitas dan keinginan-keinginannya.
4. Mengetahui apa yang dapat dihasilkan.
5. Telah mengamati sikap hidupnya.

Dengan semua latar belakang tersebut, menager akan mampu untuk


memilih teknik memberikan untuk mendapatkan hasil-hasil yang diinginkan
dengan cara yang terbaik.

Menyediakan informasi yang akan diperlukan untuk melaksanakan


langkahlangkah yang efektif dalam menunjang pengarahan yang penting. Hal
tersebut dapat terlihat pada pengarahan pegawai baru, akan tetapi dapat
berlaku sama pada pegawai yang sudah lama bekerja.
Pegawai baru dapat diberikan penerangan singkat tentang keadaan fisik
dan lingkungan dari tempat bekerja. informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas dengan baik dan bagaimana cara untuk
menyampaikannya merupakan keputusankeputusan yang di ambil oleh
manager.

Biasanya yang termasuk di dalamnya adalah:


1. Tempat peralatan yang tepat didalam kantor atau pabrik,
2. Indentifikasi bagian-bagian yang utama,
3. Suatu uraian tugas,
4. Hubungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lain di dalam unit
organisasi atau dalam hal-hal tertentu, pekerjaan-pekerjaan didalam
perusahaan,
5. Saran-saran tentang cara membuat laporan-laporan yang dibutuhkan dan
6. Informasi tentang cara mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
yang sekarang.

Metode dan pendekatan yang ingin digunakan oleh seorang manager


didalam usahanya untuk mengarahkan bawahan harus berpengaruh terhadap
kelompoknya.
a. Fungsi manager Fungsi manager sebagai orang yang menjalankan
kegiatan manajemen;
Memastikan kegiatan dijalankan oleh anggota;
Mengordinasi pekerjaan setiap orang;
Membantu anggota agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan
baik;
Memastikan bahwa kegiatan manajemen berjalan dengan efektif
dan efisien.
b. Keahlian manager
Bagaimana dapat menjadi manager yang baik yang memerlukan keahlian-
keahlian manajemen sebagaimana kriterianya. Seorang manager harus
mengerti tanggung jawab dan tugasnya sebagai manager, dan juga mendalami
keahlian-keahlian menajemen yang diantaranya;
1) Technical skill
Dapat mengaplikasikan pengetahuan, metode atau teknik spesifik dalam
bidang spesialisasi tertentu. Keahliannya merujuk pada keahlian apa yang
dikuasai dalam melakukan suatu pekerjaan, biasanya dalam hal keahlian fisik.
2) Conceptual skill
Kemampuan untuk memandang persoalan/topic secara keseluruhan serta
menganalisis dan memprediksi persoalan yang akan terjadi kedepannya.
3) Human relational
Dapat mengarahkan dan mengontrol agar orang-orang yang ada didalam
perusahaan dapat bekerja sesuai rencana lewat komunikasi yang baik dan
benar .
4) Decision making
Dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, mengumpulkan data dan
memutuskan alternative terbaik untuk menentukan solusi suatu permasalahan
keputusan terhadap suatu hal dalam perusahaan.
5) Time management
Dapat mengalokasikan atau menggunakan waktunya dengan cara paling
efektif dan efisien
6) Technological skill
Berupa kemampuan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang
terjadi.

 Tipe Kepemimpinan
Tipe-tipe kepemimpinan telah di identifikasi dan menghasilkan suatu kerangka
kerja bagi seorang manajer dalam memilih suatu pendekatan pengarahan. Tipe
kepemimpinan dikelompokan dalam empat judul :

1. Tipe manajer dictator


Tipe manajer yang dictator menuntut pelaksanaan tugas atas dasar takut
kena hukuman, dan bersikap sangat kritis dan negative dalam hubungannya
dengan bawahan. Sebagai seorang kepala, orang demikian itu mengharap
bawahan menjalankan tugas dengan baik, kalau tidak ingin terkena
hukuman atau penggeseran. Untuk sementara nampaknya cara demikian
ini efektif, tetapi tidak memberikan dasar yang kuat untuk kelangsungan
prestasi, karena tidak memberikan kepuasan kepada yang dipimpin.
2. Tipe lemah lembut – otokratis
Tipe manajer yang dictator menuntut pelaksanaan tugas atas dasar takut
kena hukuman, dan bersikap sangat kritis dan negative dalam hubungannya
dengan bawahan. Sebagai seorang kepala, orang demikian itu mengharap
bawahan menjalankan tugas dengan baik, kalau tidak ingin terkena
hukuman atau penggeseran. Untuk sementara nampaknya cara demikian
ini efektif, tetapi tidak memberikan dasar yang kuat untuk kelangsungan
prestasi, karena tidak memberikan kepuasan kepada yang dipimpin.
3. Tipe demokratis
Tipe manajer yang lemah lembut – otokratis bersifat kebapakan yang
menuntut bawahan menurut saja kepada pemimpin (paternalistik). Apabila
tipe ini mengharapkan keberhasilan, maka pemimpin haruslah seseorang
yang benar-benar kuat dan bijaksana, memiliki kepribadian yang kuat,
berwibawa, dan terpercaya. Kepuasan bawahan tipe pemimpin demikian
tergantung pada kehendak baik atasaanya. Karena pemimpin ini
memberikan keputusan tanpa partisipasi orang lain, bawahan tidak
berkesempatan mengembangkan sifat-sifat kepemimpinannya. Tipe ini
mengakibatkan ketergantungan akan hadirnya pemimpin, dan bila orang
tersebut tidak hadir pekerjaan menjadi berantakan.

4. Tipe membiarkan (laissez-faire)


Tipe manajer membiarkan memilih, (laissez-faire), menyerahkan
sepenuhnya kepada bawahan untuk menetapkan tujuan tujuan mereka dan
membuat keputusan keputusan sendiri. Pemimpin ini justru mengharapkan
orang lain dalam kelompok yang memegang peranan. Dengan kondisi ini
anggota kelompok boleh bertindak secara individual dan, karenanya,
mudah berarah ganda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengarahan (directing) merupakan jantung proses manajemen, karena menyangkut
langkah mula. Istilah-istilah lain yang mengandung ide yang sama ialah memimpin,
menjalankan, mengawasi, memerintahkan, dan membimbing. Apa pun istilah yang
digunakan, inti idenya ialah membuat terlaksananya keputusan, rencana, dan program yang
telah disusun terlebih dahulu guna mencapai tujuan-tujuan kelompok. Dikatakan juga di salah
satu buku bahwa arti dari directing sendiri adalah kepemimpinan.
Adanya saling keterkaitan antar fungsi, dimana jika salah satu fungsi tidak ada maka
manajemennya tidak akan berjalan dengan baik. Contohnya fungsi pengawasan. Tanpa
adanya pengawasan maka fungsi manajemen tidak akan berperan dengan baik. Semua fungsi
mempunyai perannya masing-masing namun tetap saling berhubungan mau itu fungsi
pengorganisasian dengan perencanaan maupun fungsi manajemen yang lain.
Peran pengarahan dalam suatu organisasi itu penting. Karena dengan pengarahan sebuah
rencana dan tugas-tuga akan terlaksana dengan baik karena ada yang mengarahkan untuk
membuat rencana-rencana tersebut terwujud.
manager adalah bagian dari kelompok kerja, juga dikatakan bahwa manager merupakan
bagian dari bawahan. Manager merupakan pejabat sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Ia
harus memilih dan menintegrasikan mereka untuk melaksanakan pekerjaan yang dihadapi.
B. Saran
Bagi pembaca, khususnya mahasiswa diharapkan setelah membaca makalah ini
memahami betapa pentingnya ilmu manajemen bagi kehidupan dalam berorganisasi yang
formal maupun informal. lebih khususnya lagi directing, bahwa pengarahan bukanlah sesuatu
yang remeh, karena objek dari pengarahan sendiri adalah manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani.Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 1984.
Terry, George R..Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta:Intermedia,1993.
Ahmad Zanni.“Manajemen Dalam Sosial Masyarakat”, Jurnal Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Jakarta, Vol.3, No. 1, 2008.
Usman, Husaini. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara,2008.

Anda mungkin juga menyukai