Disusun oleh:
Fina Alfya (1610711058)
KATA PENGANTAR
1
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul Manajemen
Keperawatan Directing ( Pengarahan ) yang disusun guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkan kami menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang dengan tulus memberikan bantuan dan
support kepada kami dalam menyelesaikan maskalah ini dengan sebaik-baiknya.
Jakarta, 4
November 2018
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1 : Pendahuluan 1
Daftar Pustaka 27
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Pengarahan
5
Suatu pengarahan dapat diberikan suatu batasan baik yang bersifat umum
maupun spesifik, bergantung pada frekuensi kerja dan motif usaha yang
dikembangkan. Pengarahan dapat diberikan batasan sebagai suatu proses
pebimbingan, pemberian petunjuk dan intruksi kepada bawahan agr mereka bekerja
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
B. Fungsi Pengarahan
6
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi
bawahan adalah:
7
2. Fungsi Pengarahan, Komunikasi dan Ketegasan
A. Fungsi Pengarahan
8
merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya
dapat mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.
B. Fungsi Komunikasi
a) Fungsi social, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan
orang lain, membangun dan memelihara hubungan.
9
Komunikasi mempunyai empat fungsi menurut kerangka yang dikemukakan,
yakni:
a. Komunikasi social
b. Komunikasi ekspresif
c. Komunikasi ritual
d. Komunikasi instrumental
1. Informasi
2. Sosialisasi (pemasyarakatan)
10
Penyediaan sumber ilmu pengetahuan agar bersikap dan bertindak sebagai
anggota masyarakat yang efektif, sehingga sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif
di masyarakat
3. Motivasi
5. Pendidikan
6. Memajukan kebudayaan
Penyebaran hasil budaya dan seni dalam melestarikan warisan masa lalu,
membangun imajinasi, kreativitas dan esteti
7. Hiburan
8. Integrasi
Penyampian pesan bagi bangsa, kelompok atau individu agar saling kenal,
mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.
C. Fungsi Ketegasan
11
rasa tanggung jawab dan melakukan tugasnya dengan benar, tergerak dan memiliki
motivasi atas pekerjaannya.
a. Teori Motivasi
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat
intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang
termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut
bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan
seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala
elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor
utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan
untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia
akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan
pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori
penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.
12
Teori motivasi merupakan proses sebab akibat bagaimana seseorang bekerja
serta hasil apa yang diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini maka, hasilnya akan
diperoleh baik untuk hari esok. Jadi hasil yang tercermin dalam bagaimana proses
kegiatan yang dilakukan seseorang.
Teori kebutuhan
Teori motivasi sekarang banyak orang adalah teori kebutuhan. Teori ini
beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah
kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu menurut teori ini apabila seseorang, ia
harus mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang
dimotivasinya.
1) Kebutuhan fisiologis
c) Kebutuhan eliminasi urine dan alvi: Merupakan bagian dari kebutuhan fisiologis
dan bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa
13
e) Kebutuhan kesehatan temperatur tubuh dan kebutuhan seksual: Merupakan
untuk memenuhi kebutuhan biologis dan untuk memperbanyak keturunan (Hidayat,
2006).
adalah aman dari berbagai aspek baik fisiologis maupun psikologis, kebutuhan
meliputi :
a) Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi
c) Bebas dari perasaan terancam karena pengalaman yang baru dan asing.
d) Mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok serta lingkungan sosial.
b) Kompeten
a) Dapat mengenal diri sendiri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri)
c) Tidak emosional
14
d) Mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif dan mempunyai kepercayaan diri yang
tinggi dan sebagainya (Mubarak, 2007).
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan,
(faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan,
kemajuan tingkat kehidupan, (faktor intrinsik).
2) karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
15
a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan
bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka
komit pada sasaran.
2) Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam
melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
3) Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi
harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.
Yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal
penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
16
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada
kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan
pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder
mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat
dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan
kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
a.) Pengambilan Keputusan
17
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
1. Identifikasi masalah
5. Melaksanakan keputusan
a. Masalah Motivasi
18
Dalam organisasi yang dinamis, pegawai yang bekerja dilingkupi oleh
lingkungan yang sangat berpengaruh pada capaian kinerjanya sehingga pegawai
tersebut harus bisa menjaga kondisi kerjanya agar senantiasa tetap produktif.
Organisasi sebagai kumpulan orang yang bekerja bersama-sama harus bisa
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pekerjanya sehingga iklim kerja tersebut
mendorong pegawai yang ada untuk bekerja lebih baik lagi. Oleh karena itu, pegawai
sebagai manusia mempunyai dua sisi yang saling berpengaruh pada praktek kerjanya
yaitu aspek dalam diri manusia dan aspek diluar manusia.
Banyak hal yang menunjukkan hubungan kedua aspek ini sehingga ketika
ingin melacak area yang mana merupakan sumber masalah dari motivasi yang muncul
dari setiap pegawai kita adalah dengan mencari tahu kelemahan-kelemahan atau
masalah-masalah yang terjadi pada aspek itu.
Motivasi adalah sifatnya abstrak dan sangat psikologis dan merupakan sebuah
dimensi internal manusia yang sangat dinamis. Motivasi menurut Sulistiyani, dkk
(2009:76) adalah “proses pemberian dorongan kepada anak buah supaya anak buah
dapat bekerja sejalan dengan batasan yang diberikan guna mencapai tujuan organisasi
secara optimal.” Dengan demikian, dorongan yang diberikan kepada pegawai adalah
sebuah pengaruh dari dimensi luar manusia kedalam aspek dalam diri manusia itu
sendiri yang pada akhirnya mempengaruhi pola pikir atau perilaku untuk melakukan
tindakan tertentu.
Motivasi merupakan suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri
seseorang yang menimbulkan, menggerakkan dan mengorganisasikan tingkah
lakunya. Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong
dilakukannya suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang mengarahkan kepada
pencapaian tujuan. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk beraktifitas
dalam pencapaian tujuan. Motivasi tidak akan terjadi, jika tidak dirasakan rangsangan
terhadap hal semacam itu di atas yang akan menumbuhkan motivasi dan motivasi
yang tumbuh dapat menjadikan motor atau dorongan untuk mencapai tujuan.
19
b. Hubungan motivasi dengan kepuasan kerja
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Secara konkrit motivasi dapat diberi batasan sebagai “ Proses
pemberian motif (penggerak) bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga
mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien“.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil
yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer/pimpinan membagikan
pekerjaan kepada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada
tujuan yang diinginkan. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan
dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan
prestasi kerja.
Keadaan yang menyenangkan dapat dicapai jika sifat dan jenis pekerjaan yang
harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan nilai yang dimiliki.
“Suatu pernyataan rasa senang dan positif yang merupakan hasil penilaian terhadap
suatu pekerjaan atau pengalaman kerja “ (locke, 1995 : 126).
Manusia dalam hal ini pegawai adalah mahluk sosial yang menjadi kekayaan
utama bagi setiap organisasi. Mereka menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali
yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan organisasi. Pegawai menjadi
pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, perasaan dan
keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-sikap negatif hendaknya dihindarkan
sedini mungkin.
20
nilainya. Gouzaly (2000:257), dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia”
mengelompokkan faktor-faktor motivasi kedalam kedalam dua kelompok yang dapat
menimbulkan kepuasan kerja yaitu, faktor external (karakteristik organisasi) dan
faktor internal (karakteristik pribadi).
Manusia merupakan motor penggerak sumber daya yang ada dalam rangka
aktifitas dan rutinitas dari sebuah organisasi atau perusahaan. Sebagaimana diketahui
sebuah organisasi atau perusahaan, didalamnya terdiri dari berbagai macam individu
yang tergolong dari berbagai status yang mana status tersebut berupa pendidikan,
jabatan dan golongan, pengalaman, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat
pengeluaran, serta tingkat usia dari masing - masing individu tersebut, Hasibuan
(2000 : 147).
21
bagaimanapun juga tujuan organisasi/perusahaan, salah satunya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja pegawai.
Proses harus multidisiplin, termasuk pemimpin yang senior, dan adanya target
yang mengarah pada pencapaian kontribusi perawat yang lebih efektif pada tujuan
kesehatan nasional. Strategi jangka menengah dan jangka panjang untuk keperawatan
22
bila ingin mempunyai makna harus terintegrasi dengan arah, kebijakan dan
perencanaan pemerintah (WHO, 2003).
Tiga fase dalam pengembangan perawat adalah sebagai berikut (Swansburg RC,
2001):
PENUGASAN :
23
Harapan merupakan sesuatu yang individu inginkan untuk didapatkan atau
dicapai. Harapan pasien yang terlalu tinggi dicerminkan dengan banyak pasien yang
mempunyai harapan terhadap suatu jasa pelayanan keperawatan yang ideal yaitu yang
tercermin dalam perilaku caring perawat.
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkan. Suatu pelayanan dinilai
memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pasien.
Jadi kepuasan atau ketidakpuasan adalah kesimpulan dari interaksi antara harapan dan
pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang diberikan.
24
Menurut pendapat Budiastuti (2002) mengemukakan bahwa pasien dalam
mengevaluasi kepuasan terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu pada
beberapa faktor, antara lain :
Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas
poduk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas poduk atau jasa
yang sesungguhnya dan komunikasi perusahaan terutama iklan dalam
mempromosikan rumah sakitnya.
b. Kualitas pelayanan
Memegang peranan penting dalam industri jasa. Pelanggan dalam hal ini
pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai
dengan yang diharapkan.
c. Faktor emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap
konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah mempunyai
pandangan “rumah sakit mahal”, cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih
tinggi.
d. Harga
Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan
kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian elemen ini
mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal
harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan
rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih
tinggi pada pasien.
e. Biaya
Mendapatkan produk atau jasa, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan,
cenderung puas terhadap jasa pelayanan tersebut.
25
Menurut Griffith (1987) ada beberapa aspek-aspek yang mempengaruhi perasaan puas
pada seseorang yaitu :
a) Sikap pendekatan staf pada pasien yaitu sikap staf terhadap pasien ketika
pertama kali datang di rumah sakit.
b) Kualitas perawatan yang diterima oleh pasien yaitu apa saja yang telah
dilakukan oleh pemberi layanan kepada pasien, seberapa pelayanan perawatan yang
berkaitan dengan proses kesembuhan penyakit yang diderita pasien dan kelangsungan
perawatan pasien selama berada dirumah sakit.
e) Fasilitas umum yang lain seperti kualitas pelayanan berupa makanan dan
minuman, privasi dan kunjungan. Fasilitas ini berupa bagaimana pelayanan terhadap
pemenuhan kebutuhan pasien seperti makanan dan minuman yang disediakan dan
privasi ruang tunggu sebagai sarana bagi orang-orang yang berkunjung di rumah
sakit.
f) Fasilitas ruang inap untuk pasien yang harus rawat. Fasilitas ruang inap ini
disediakan berdasarkan permintaan pasien mengenai ruang rawat inap yang
dikehendakinya.
g) Hasil treatment atau hasil perawatan yang diterima oleh pasien yaitu perawatan
yang berkaitan dengan kesembuhan penyakit pasien baik berapa operasi, kunjungan
dokter atau perawat.
Ingat kepuasan antar individu satu dengan individu lain berbeda. Hal ini
terjadi karena adanya pengaruh dari faktor jabatan, umur, kedudukan sosial, tingkat
ekonomi, pendidikan, jenis kelamin, sikap mental dan kepribadian.
26
Jadi kesimpulannya, adapun harapan pasien selama dirawat di rumah sakit
diantaranya yaitu :
c) Pasien mengharapkan sikap dan perilaku petugas kesehatan lainnya lebih ramah
terhadap mereka, lebih menunjukkan sikap empati.
d) Pasien mengharapkan kepada perawat maupun dokter agar tetap menjaga privasi
mereka dengan tidak menceritakan aib yang ada pada diri mereka.
g) Selain itu ada harapan khusus yang diharapkan pasien misalnya : seorang anak
mengharapkan dari seorang perawat, selama berada dalam perawatannya menjadi
pengganti ibunya, yang dapat mengerti minat dan aktivitasnya. Selanjutnya seorang
remaja justru sibuk memikirkan dirinya dan merenungkan soal masa depan. Ia
mengharapkan perawat dapat menjadi orang kepercayaan yang dapat diajak
berdiskusi mengenai masalah pribadinya. Seorang pasien dewasa menganggap masa
sakit yang sedang dialaminya sebagai perintang dalam melaksanakan tugas, kemudian
ia akan dilanda pikiran-pikiran negative, jadi seorang perawat hendaknya dapat
membimbing sikap dan penilaian pasien terhadap dirinya sendiri, kewajiban dan
penyakitnya. Terkadang perawat perlu bersikap tegas, namun perlu juga sikap riang
gembira.
27
Kecemasan yang dialami oleh perawat selama merawat pasien adalah
kekhawatiran terhadap terjadinya penularan penyakit, dan kekhawatran ini sulit untuk
dihilangkan. Meskipun ada kekhawatiran penularan, perawat tetap melakukan
perawatan pada pasien karena aanya motivasi dalam diri perawat bahwa merawat
pasien merupakan tanggung jawab, tugas, dan kewajiban seorang perawat.
Harapan perawat selama bekerja merawat pasien ialah keinginan untuk dapat
memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu sesuai standar yang telah
ditetapkan, yang tujuannya ialah menciptakan kepuasan pada pasien. Tentu saja untuk
dapat meningkatkan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, para
perawat perlu diberikan motivasi sebagaimana yang mereka harapakan.
Namun ada beberapa harapan perawat selama merawat pasien diantaranya yaitu:
28
c. Perawat mengharapkan pasien aktif dalam proses penyembuhannya agar
mereka dapat sembuh lebih cepat dan dapat menjalani aktifitas.
29
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Yaslis. (2004). Perencanaan SDM Rumah Sakit: Teori, Metoda dan Formula.
Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM-UI.
http://repository.mb.ipb.ac.id/754/5/e10-05-aleksander-bab1pendahuluan.pdf diakses
pada tanggal 4 November 2014 pukul 15:34 WITA
http://www.academia.edu/4750548/Manajemen_Keperawatan_By_Ratiza_S.Kep diak
ses pada tanggal 4 November 2014 pukul 16:45 WITA
http://www.slideshare.net/aminudinharahap/makalah-komunikasi-dalam-
keperawatandiakses pada tanggal 4 November 2014 pukul 19:22 WITA
30
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/112/jtptunimus-gdl-nurhayatib-5557-2-
babi.pdfdiakses pada tanggal 4 November 2014 pukul 18:36 WITA
http://www.permatabunda.co.id/index.php/artikel-kesehatan/85-kepuasan diakses
pada tanggal 6 November 2014 pukul 14:27 WITA
http://www.slideshare.net/nenkazrie/makalah-motivasi-kerja-4-517 diakses pada
tanggal 6 November 2014 pukul 15:25 WITA
31