Anda di halaman 1dari 2

1) Inti dari teori organisasi klasik adalah :

a. membahas cara pengaturan bekerja/cara terbaik dalam pelaksanaannya supaya


lebih efisien dan mendapatkan hasil yang maksimal.
b. Memisahkan SDM (sumber daya manusia) dengan keterampilan kerjanya masing-
masing (spesialisasi).

2) Ada tiga hambatan, yaitu :


a. Ketegasan pimpinan/Ketua
Seringkali karena ketidaktegasan dari pimpinan/Ketua membuat anggota/pengurus
menjadi semakin berbuat semaunya. Semakin sering dibiarkan maka kondisi internal
organisasi akan semakin tidak kondusif, semakin lama maka semuanya akan menjadi
semakin tidak terkendali. Seorang pemimpin dituntut untuk dapat berbuat dengan tegas
dan bijaksana minimal dengan ketegasan seorang pemimpin/Ketua maka perbedaan di
dalam internal organisasi dapat diminimalisir.
b. Komitmen dengan apa yang sudah menjadi keputusan bersama
Sering kali sebuah keputusan yang sudah diambil akhirnya hanya menjadi sebuah
keputusan yang tidak bisa dijalankan karena tidak ada komitmen dari anggota/pengurus.
Seharusnya sebuah keputusan yang dihasilkan tidak lagi menjadi bahan perdebatan
tetapi tinggal dilaksanakan.
c. Mengatakan sesuatu yang tidak produktif
Hal yang satu ini biasanya di ucapkan oleh seorang anggota/pengurus yang gampang
sekali mengeluh dan suka membanding-bandingkan pekerjaannya dengan pekerjaan
anggota/pengurus yang lain. Hal ini dapat menyebabkan semakin tidak kondusifnya
suasana didalam organisasi karena akan membuat hubungan antara anggota/pengurus
semakin renggang.

3) Empat pendekatan dalam pengukuran dalam mengukur efektivitas organisasi, yaitu :


a. Pendekatan pertama adalah pendekatan pencapaian tujuan. Menurut pendekatan
ini, sebuah organisasi dibuat untuk mencapai tujuan yang sebelumnya telah
ditetapkan. Selain itu, pendekatan ini juga menjelaskan bahwa efektivitas
organisasi harus dinilai berdasarkan pencapaian tujuan organisasi, bukan
berdasarkan caranya. Dengan kata lain, hasil yang telah dicapai oleh organisasilah
yang dilihat pada pendekatan ini. Poin lain dalam pendekatan pertama ini adalah
organisasi dibuat dengan sengaja dan rasional dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
b. Pendekatan kedua adalah pendekatan sistem. Pendekatan ini menyatakan bahwa
sebuah organisasi harus dinilai berdasarkan kemampuannya dalam mendapatkan
masukan, mengolah masukan, menyalurkan output yang telah dihasilkan, dan
mempertahankan keseimbangan dan stabilitas. Asumsi yang mendasari efektifitas
organisasi sebagai sistem adalah bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian
yang saling berkaitan.
Pendekatan ini juga menyebutkan bahwa efektifitas memerlukan kesadaran dan
interaksi yang sukses dengan konstituensi lingkungan.
Selain itu, pendekatan sistem fokus pada cara-cara yang dibutuhkan untuk
memastikan kelangsungan hidup organisasi yang berkelanjutan.
c. Pendekatan ketiga adalah pendekatan konstituensi strategis. Pendekatan ini
menjelaskan bahwa organisasi akan efektif apabila dapat memenuhi permintaan
dari bagian penting yang terdapat dalam lingkungan organisasi tersebut. Bagian-
bagian penting dari sebuah organisasi adalah pemilik, pegawai, pelanggan,
pemasok, kreditur, serikat buruh, pejabat masyarakat, dan lembaga pemerintah.
Mari mengambil salah satu contoh. Dari sudut pandang pegawai, kriteria efektifitas
organisasi yang khas adalah kompensasi tunjangan tambahan dan kepuasan pada
kondisi kerja.Pendekatan ini menjelaskan juga bahwa organisasi diartikan sebagai
arena politik tempat golongan-golongan yang berkepentingan bersaing dalam hal
mengendalikan sumber daya.
d. Pendekatan keempat adalah pendekatan nilai-nilai bersaing. Pendekatan ini
menawarkan kerangka kerja integratif dari seluruh variabel yang saling berkaitan.
Menurut pendekatan ini, tidak ada tujuan tunggal yang disepakati oleh semua
orang.

Sumber Referensi :
- BMP EKMA4157
- https://spn.or.id/hambatan-dalam-berorganisasi/#:~:text=Biasanya%20beberapa
%20halangan%20dalam%20suatu%20organisasi%20itu%20terjadi,menjadi
%20keputusan%20bersama%20...%205%205.%20Ketegasan%20pimpinan
%2FKetua
- https://duta.co/pendekatan-pendekatan-dalam-menjelaskan-efektivitas-organisasi

Anda mungkin juga menyukai