SOSIAL KORPORASI
KELOMPOK 2-2
1. M FAIZAL AKBAR
201210160311067
201210160311087
Makalah ini berfokus pada konsep dan perangkat yang diperlukan untuk mengevaluasi serta
menulis pernyataan visi dan misi bisnis. Outline pokok bahasan makalah ini diantaranya
sebagai berikut:
Mendeskripsikan hakikat dan peran pernyataan visi, misi, sasaran dan tanggung
korporasi yang jelas dapat menguntungkan aktivitas manajemen stratejik yang lain.
Menjelaskan korelasi antara visi, misi dan sasaran stratejik
Menentukan dan mengevalusi visi dan misi yang baik
POKOK PEMBAHASAN
Pendahuluan
yang
akan
di
gambarkan
di
makalah
ini,
perusahaan-perusahaan
yang
mengembangkan dan secara sistematis meninjau ulang pernyataan visi dan misi mereka,
memperlakukan pernyataan tersebut sebagai dokumen yang hidup, dan memandangnya
sebagai sebuah bagian yang integral dari budaya perusahaan dalam merealisasikan manfaat
yang luar biasa besar.
Dalam makalah ini akan menjelaskan peran misi, visi, dan sasaran dalam proses
manajemen stratejik dan memberikan garis pedoman untuk mengidentifikasi misi, visi dan
sasaran. Pernyataan yang biasa muncul dalam membahas misi, visi dan sasaran perusahaan
adalah apakah suatu perusahaan atau organisasi yang sedang mengembangkan bisnis baru
atau sedang mereformulasi arah bisnisnya yang sedang berjalan, perlu menentukan tujuantujuan dan filosifi dasar yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya
yang meliputi tipe dan lingkup operasinya, baik dalam lingkup produk atau pilihan bidang
usaha maupun lingkup pasar.
Definisi Misi
Peter F. Drucker mengajukan pernyataan dan jawaban yang sederhana mengenai misi.
Drucker mengajukan pernyataan what is our mision, sama dengan pernyataan what is our
business. Misi merupakan kerangka dasar dalam
organisasi perlu dikomunikasikan ke luar dalam bentuk statment publik, motto organisasi
atau selogan, nama, dan citra organisasi, baik secara lisan atau tulisan.
Pentingnya Misi Secara Eksplisit
Menurut (Jatmiko, 2003) misi organisasi dirancang untuk mencapai hasil sebagai
berikut:
1. Untuk menjamin kepastian pencapaian tujuan organisasi.
2. Misi dirumuskan secara eksplisit untuk menggambarkan sasaran yang akan dicapai
organisasi.
3. Untuk mengembangkan dasar-dasar, atau standard untuk memperoleh dan
mengalokasikan sumber daya organisasi.
4. Untuk membangun iklim atau suasana organisasi yang baik.
5. Untuk memfasilitasi dalam menterjemahkan sasaran dan tujuan dalam suatu struktur
kerja yang mencakup penugasan suatu pekerjaan kepada unit-unit yang bertanggung
jawab dalam organisasi.
6. Untuk menspesifikasi tujuan-tujuan organisasi dan menerjemahkan tujuan-tujuan
tersebut kedalam tujuan yang lebih spesifik (sasaran), seperti biaya, waktu, dan
parameter kerja yang dapat dinilai dan dikendalikan.
Hubungan Misi dan Aktifitas Manajemen Strategis (Misi dan Stakeholder)
Menurut (Jatmiko, 2003) stakeholder adalah pihak-pihak yang mempunyai atau
berkepentingan terhadap suatu perusahaan/organisasi. Terdapat dua jenis stakeholder,
pertama insider stakeholder yang merupakan pihak-pihak yang berkepentingan didalam suatu
organisasi, seperti: CEO, dewan direktur, pemegang saham, serta karyawan perusahaan.
Kedua outsider stakeholder yang merupakan pihak-pihak luar yang berkepentingan terhadap
perusahaan/organisasi seperti: pelanggan, pemasok, kreditur, pemerintah, serikat pekerja,
pesaing dan masyarakat umum.
Stakeholder secara individu maupun kelompok, baik di dalam maupun di luar
perusahaan, membuat keputusan-keputusan dan tindakan yang dapat mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Citra dan identitas seperti nama, simbol, slogan
suatu organisasi juga dapat mempengaruhi keputusan-keputusan stakeholder. Oleh karena itu,
menjadi suatu keharusan merumuskan misi secara eksplisit dan dikomunikasikan keluar
dalam bentuk: public statement, nama, dan slogan; maupun kedalam dengan bentuk nilai dan
budaya organisasi untuk menghindari kesalah pahaman tujuan dasar organisasi/perusahaan.
Definisi Visi
dibangun
untuk
menciptakan
perubahan-perubahan
dalam
pertambahan kemakmuran baik yang besifat material atau imaterial. Olehkarena itu, visi
suatu organisasi itu sebagai suatu institusi atau lembaga penciptaan kemakmuran.
Hubungan Visi dan Aktifitas Manajemen Strategis (Visi dan Perencanaan Strategis)
Antara Visi dan perencanaan strategis memiliki hubungan yang sangat erat dan saling
membutuhkan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan diakhir
periode perencanaan, misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi, sedangkan perencanaan strategis merupakan proses
memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan diperkirakan
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama
beberapa tahun kedepan.
Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan visi organisasi
dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Jadi dapat dikatakan
suatu organisasi pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam
jangka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai / mewujudkan visi organisasi
yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya umum yang hendak
dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujudkan misi, organisasi membuat /
merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai citacita organisasi yang disebut perencanaan strategis.
Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan tentang gambaran keadaan dan
karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi
merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
mewujudkan visi, dan hubungannya dengan rencana strategis adalah memberikan arah yang
akan membawa lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah
dirumuskan.
Pentingnya Visi
Menurut Reuben Mark yang dikutip dari (David, 2001) jika ingin mengajak semua
orang berada di bawah bendera perusahaan, adalah hal yang penting untuk memperkenalkan
satu visi secara global alih-alih berusaha menyatukan beragam pesan dalam berbagai budaya
yang berbeda. Triknya adalah dengan membuat visi sederhana sekaligus menggigit: kami
membuat komputer tercepat di dunia atau layanan telpon untuk semua orang anda tidak
perlu membuat orang mengokang senapan mesin hanya untuk tujuan-tujuan finansial. Hal
yang dibutuhkan hanyalah membuat orang merasa lebih baik, merasa menjadi bagian dari
sesuatu.
Visi versus Misi
Banyak orang berpendapat bahwa keuntunganlah, bukan misi atau visi, yang
merupakan pendorong utama perusahaan. Akan tetapi, keuntungan saja tidak cukup untuk
memotivasi orang, keuntungan dipandang negatif oleh sebagian karyawan dalam perusahaan.
Karyawan mungkin melihat keuntungan sebagai sesuatu yang mereka peroleh dan
manajemen kemudian menggunakannya dan bahkan menyerahkannya kepada para pemegang
saham. Walaupun mungkin kurang menyenangkan dan mengganggu bagi manajemen,
presepsi ini jelas-jelas mengindikasikan bahwa baik keuntungan maupun visi dibutuhkan
untuk secara efektif memotivasi pekerja (David, 2001).
Sasaran Stratejik
Menurut (Jatmiko, 2003) sasaran (objective) adalah suatu pernyataan tentang apa
yang akan dicapai. Sasaran biasanya dirumuskan berhubungan dengan tingkat hasi yang ingin
dicapai, di dalam jangka waktu tertentu. Idealnya, sasaran organisasi itu bersifat quantifiable,
dirumuskan secara sederhana, dan measurable (terukur), disepakati atau diterima semua pihak
dalam organisasi, menantang, realistis, sejalan dengan misi perusahaan, dan memberi ruang
untuk perubahan. Sasaran perusahaan sebaiknya sejalan dengan misi perusahaan. Sasaran
harus membawa perusahaan, sedikit demi sedikit, kepada pencapaian tujuan akhir perusahaan
yang dinyatakan dalam misi perusahaan. Sasaran perusahaan harus memberikan ruang untuk
perubahan atau fleksibel, artinya apabila ada sesuatu yang mengganggu kelagsungan sasaran,
maka sebaiknya yang diubah hanya sisi luas cakupan atau kuantitas dari sasaran tersebut,
tanpa mengubah essensinya. Sasaran juga dapat diklasifikasikan menurut keluasan pengaruh
dan tingkat organisasi. Misalnya, sasaran yang diaplikasikan pada keseluruhan tingkat
organisasi disebut sasaran korporasi. Sedangkan sasaran yang diterapkan hanya pada divisi
atau departemen tertentu di dalam orgnisasi disebut sasaran divisi atau departemen menurut
(Jatmiko, 2003).
Pentingnya Sasaran Organisasi
dibangun
untuk
menciptakan
perubahan-perubahan
dalam
Perusahaan
harus
bertanggung
jawab
terhadap
RANGKUMAN
Untuk mewujudkan kondisi yang digambarkan dalam visi, perusahaan/organisasi
perlu merumuskan strategi. Dalam proses perumusan strategi, visi organisasi dijabarkan
kedalam misi. Kemudian misi dijabarkan kedalam sasaran-sasaran stratejik dengan ukuranukuran dan standar pencapaiannya. Tujuan visi misi perusahaan dalam manajemen strategi
pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka panjang
seperti bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit. Sasaran lebih nyata yaitu
pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih
mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat diukur dan
biasanya mencakup kerangka target dan waktu. Visi, misi, pemilihan strategi yang
menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan
acuan dalam merumuskan rencana strategi.
Sedangkan tanggung jawab sosial korporasi merupakan komitmen perusahaan secara
berkesinambungan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar. Di samping pelaksanaan yang bersifat wajib, kini perusahaan juga mulai
memiliki kesadaran secara sukarela untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility.
Hal
tersebut
dikarenakan
perusahaan
sadar
bahwa
Responsibility akan membawa dampak positif bagi stakeholder maupun perusahaan baik
dalam
menjalankan
mendatang.
operasi
perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Jatmiko, R.D.2003. Manajemen Stratejik. Malang: Universitas Muhammadiyah.
David, R.F.2009. Strategic Management. Jakarta: Salemba Empat.
David dan Thomas.1996. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI
Faridah. (2014). Proses perusahaan menyusun Visi, Misi,Tujuan dan Sasaran dalam
implementasi Manajemen strategi [online].
http://norfaridah.mhs.narotama.ac.id/2014/03/19/proses-perusahaan-menyusun-visimisitujuan-dan-sasaran-dalam-implementasi-manajemen-strategi/ [2 Maret 2015]
[15:00]