PENDAHULUAN
Setelah dilakukan penilaian Brand Equity The Body Shop, maka kita dapat
melihat gejala-gejala yang timbul adalah sebagai berikut :
1. Setelah BODY SHOP diakuisisi oleh L’OREAL pada tahun 2006, timbul
isu-isu negative bagi BODY SHOP. Apakah Brand Equity Body Shop
yang kuat, tetap terjaga setelah terjadi akuisisi?
2. Bagaimana Body Shop mengelola agar Brand Equity-nya agar dapat
survive terhadap Brand Crisis yang timbul antara tahun 2006-2007
3. Mulai timbul pesaing-pesaing baru dengan Brand Equity yang valuenya
serupa dengan The Body Shop, seperti L’Occitaine (Perancis) dan Bath
and BodyWorks (Amerika)
4. Setelah meninggalnya Anitta Roddick pada tahun 2007, The Body Shop
diragukan tetap menjalankan komitmennya terhadap isu-isu kemanusiaan
“Setelah BODY SHOP diakuisisi oleh L’OREAL pada tahun 2006, timbul isu-isu
negative bagi BODY SHOP. Apakah Brand Equity Body Shop tetap terjaga
setelah terjadi akuisisi?dan bagaimana Body Shop mengelola agar Brand
Equitynya agar dapat survive terhadap Brand Crisis yang timbul antara tahun
2006-2007”
BAB 2
TEORI DAN KONSEP
3.1. Analisis Kondisi The Body Shop Sebelum dan Sesudah Akuisisi
Analisii kondisi ini diperlihatkan dengan analisa SWOT yang dilakukan
sebelum akuisisi dan sesudah akuisisi, dikarenakan terdapat symptoms mengenai
timbulnya isu-isu negative setelah The Body Shop diakuisisi oleh L’OREAL pada
tahun 2006.
Hal ini terlihat didalam pendekatan yang dilakukan The Body Shop
terhadap konsumennya (consumer based brand equity).
1. Differentiation
The Body Shop merupakan perusahaan yang fokus pada green product dalam
bisnisnya. Selain itu, The Body Shop juga merupakan perusahaan yang
berperan dalam kegiatan sosial dan peduli lingkungan sosial sebagai CSRnya.
Dan hal ini memberikan nilai tambah tersendiri yang tertanam dalam benak
konsumen bahwa The Body Shop merupakan produk yang ramah lingkungan.
Konsep pemasaran yang digunakan The Body Shop juga cukup berbeda dan
cukup sulit diterapkan oleh perusahaan pada umumnya, karena konsep green
product itulah, maka konsep green marketing pun dapat sejalan dan diterapkan
secara efektif. Dimana green marketing merupakan kegiatan pemasaran
produk yang peduli terhadap lingkungan. Contoh penggunaan konsep green
product dan green marketing yang dilakukan adalah dengan menjual produk
dengan komposisi ramah lingkungan berbahan dasar alami, kemudian
memberikan diskon pada pelanggan yang mengembalikan kemasan produk
untuk digunakan kembali.
2. Relevance
Keberadaan The Body Shop terlihat di beberapa negara dan semakin
berkembang, hingga tahun 2006, The Body Shop telah memiliki 2045 toko di
61 negara. Hal ini menunjukan eksistensi The Body Shop di negara-negara
tersebut. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa produk The Body Shop
diterima dengan baik oleh konsumennya dan mendapat dukungan atas
kepedulain perusahaan terhadap lingkungan.
3. Esteem
Core value yang ada di The Body Shop pun menjadi hal yang menarik bagi
banyak organisasi pemerintah maupun swasta yang terkait dengan kegiatan
peduli sosial dan lingkungan, hal ini dilakukan untuk melakukan kerja sama
dalam bidang kepedulian tersebut. Dan ini semakin menguatkan figure The
Body Shop sebagai perusahaan yang peduli dan konsisten terhadap CSRnya.
Berikut ini beberapa contoh mengenai kerjasama The Body Shop dan
organisasi sosial:
2001 - 2002 – Kampanye Positive Energy yang bekerja sama dengan
Greenpeace
Pada tahun 2008, BUAV ini memuji kebijakan dan standar The Body
Shop. sehingga memenang Royal Society untuk Pencegahan
Kekejaman terhadap Hewan Good Business Award untuk kosmetik
Pada tahun 2009, The Body Shop menerima penghargaan Lifetime
Achievement Award oleh RSPCA
Pada tahun 2009, The Body Shop bekerjasama dengan ECPAT
international untuk mengkampanyekan “Sop Sex Trafficking of
Children and Young People”. Dalam hal ini The Body Shop juga
membantu meningkatkan kampanye ini dengan menjual hand cream
dengan slogan, “soft hands, kind heart hand cream”
Bekerja sama dengan Borneo Orangutan Survival, yakni yayasan
perlindungan orang utan di borneo demi kelestarian orangutan dan
habitat mereka. Tidak hanya itu The Body Shop juga peduli terhadap
kelestarian orangutan banyak daerah lainnya.
Sebagai contoh di indonesia sendiri, The Body Shop dan menunjukkan
kepeduliannya dengan menempatkan Indonesia di posisi nomer 2 pada
tahun 2009 dalam membantu mewujudkan hak asasi manusia terhadap
perdagangan orang dan menggalakkan go green.
4. Knowledge
Konsep go green sekarang tentunya sudah dikenal secara global, di
indonesia sendiri sekarang juga telah banyak perusahaan yang berusaha
melakukan go green sebagai salah wujud tindakan dari kegiatan CSR yang
dilakukan. Awalnya go green dikenal secara global sekitar tahun 1970’an
didukung dengan berdirinya komunitas sosial Green Peace pada tahun 1971
dengan visi green and peaceful world. The Body Shop sendiri berdiri pada
tahun 1976, dengan adanya isu-isu go green secara global tentu saja menjadi
peluang yang bagus bagi The Body Shop untuk menjadi lebih unggul. Begitu
pula dengan kepedulian The Body Shop pada sesama seperti membantu
memerangi perdagangan manusia, perlindungan hewan, dan masih banyak lagi
tindakan CSR lainnya, hal ini selain menjadi suatu media pemasaran yang
bagus, tetapi juga membuat konsumen menjadi sadar dan lebih peduli
terhadap lingkungan sekitarnya.
Berikut ini merupakan beberapa contoh tindakan CSR The Body Shop
sekaligus yang menjadi nilai tambah dalam perusahaannya:
Against Animal Testing
The Body Shop mematuhi persyaratan yang sangat ketat dari Humane
Cosmetics Standard. Standar ini ditetapkan oleh Uni Inggris untuk
Penghapusan Viviseksi (BUAV) dan dianggap sebagai standar tertinggi untuk
kesejahteraan hewan dalam industri kosmetik. Beberapa wujud kepedulian
The Body Shop dalam kegiatan againts animal testing antara lain:
Pada tahun 1996, The Body Shop mulai perjuangan melawan testing
pada hewan dan menimbulkan 4 juta tanda tangan petisi (yang terbesar
yang pernah pada saat itu), yang disampaikan kepada Komisi Eropa.
Pada tahun 1997, The Body Shop menjadi perusahaan kosmetik
internasional pertama yang mendaftar ke Humane Cosmetics Standard,
yang didukung oleh kelompok perlindungan hewan internasional.
Pada Tahun 2004, Larangan Uni Eropa pada pengujian hewan untuk
produk kosmetik jadi mulai berlaku
Support Community Trade
The Body Shop memiliki sumber beberapa bahan baku terbaik dari empat
penjuru dunia. Dengan memanfaatkan keterampilan petani dan para ahli untuk
menciptakan produk yang efektif yang indah untuk digunakan. The Body
Shop memiliki 25 Komunitas pemasok Fair Trade, beberapa contohnya madu
dati Ethiopia, pohon teh dari Kenya, alkohol dari equador, aloe dari
guatamala, dan masih banyak lagi.
Activate Self-Esteem
The Body Shop percaya bahwa kecantikan sejati berasal dari kepercayaan diri,
vitalitas dan kesejahteraan batin. Oleh karena itu The Body Shop berusaha
untuk menggunakan citra yang baik untuk membawa konsumen pada produk-
produk yang meningkatkan kecantikan alami dan mengekspresikan
kepribadian yang unik.
Defend Human Rights
The Body Shop ingin tetap mendedikasikan misinya untuk berkampanye bagi
hak asasi manusia dan sipil dan perlindungan lingkungan di seluruh dunia.
Hal-hal yang telah dilakukan The Body Shop anatara lain:
tahun 1994, membantu untuk menggalang dana dan kesadaran global
kekerasan dalam rumah tangga
tahun 2004, mendonasikan sejumlah dana untuk mendanai
pencegahan, dukungan dan perlindungan perempuan korban kekerasan
dan anak-anak.
Sejak tahun 1993, berkampanye untuk meningkatkan kesadaran
tentang isu-isu dan tabu seputar HIV dan AIDS. Dan kampanye lain
mendukung perang melawan perdagangan manusia. Kami Stop The
Trafficking of Children and Young People kampanye meningkatkan
kesadaran dan dana, dan menawarkan dukungan bagi korban, atau
mereka yang berisiko.
Protect Our Planet
The Body Shop berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dengan mengurangi energi yang kita konsumsi dan menghasilkan
limbah yang sedikit.
Listrik
The Body Shop berusaha mengurangi emisi CO2 dari operasi di toko-
toko, kantor dan pusat distribusi yang sebagian besar ini berasal dari
konsumsi listrik. Mengurangi pencahayaan di toko-toko dan
menggantinya dengan lampu LED yang menggunakan listrik lebih
sedikit namun tahan lama.
Limbah
The Body Shop terus berusaha untuk meminimalkan jumlah kemasan
yang kita gunakan. Pada tahun 2010 The Body Shop meningkatkan
jumlah recyclate yang digunakan dalam produk dan kemasan untuk
transportasi.
Air
Sebagian besar air gunakan adalah untuk keperluan rumah tangga,
dan The Body Shop berusaha meminimalkan penggunaannya melalui
toilet rendah-flush, metering dan perangkat lainnya.
Untuk memberikan suatu nilai yang lebih, sebuah brand perlu dibangun sehingga
akhirnya bisa dikenal oleh masyarakat. Adapun berbagai cara The Body Shop
membangun brand equity nya meliputi:
Membangun identitas dari brand nya (Brand element)
Sebagai sebuah perusahaan kosmetik yang menggunakan konsep
go green, The Body Shop sangat mempertimbangkan cara untuk memiliki
sebuah identitas yang unik yang bisa memiliki dampak tidak hanya untuk
konsumen, tetapi juga untuk lingkungan hidup sekitarnya. Konsep ini
memiliki beberap element untuk menunjukan identitas dari brandnya,
yaitu:
- Nama yang digunakan mencerminkan dari produk yang dihasilkan,
yaitu produk-produk kecantikan sehingga menggunakan nama
“The Body Shop” untuk memperkenalkan produknya (Brands
Name)
- Untuk logo The Body Shop menggunakan warna darkgreen, hal ini
menunjukkan suatu arti bahwa The Body Shop merupakan suatu
perusahaan yang peduli terhadap lingkungan (Logo)
- The Body Shop memiliki karakter disetiap bahan produk,
packaging, dan pembungkus terbuat dari bahan-bahan herbal yang
ramah lingkungan dan dapat didaur ulang kembali sehingga tidak
membahayakan konsumen dan lingkungan, selain itu gerai-
gerainya juga memiliki tema alam, terbukti dengan adanya
ornament-ornamen dari bambu, kayu, dsb (Character)
- Slogan-slogan yang ada di The Body Shop merupakan slogan-
slogan yang peduli terhadap lingkungan dan makhluk hidup yang
sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada The Body Shop (Slogan)
- Untuk menyebarkan nilai-nilainya dan memberikan pemahaman
terhadap konsumen atas produk yang ditawarkan, The Body Shop
menggunakan website sebagai salah satu media untuk
mengantarkan value kepada konsumennya, serta memungkinkan
konsumen mengikuti perkembangan program, aktivitas maupun
isu-isu seputar The Body Shop, dan untuk mengikuti
perkembangan zaman yang serba online, di beberapa Negara, The
Body Shop juga membuka situs pembelian secara online untuk
mempermudah interaksi dengan konsumennya. Selain itu, The
Body Shop juga menggunakan jejaring social seperti Facebook dan
twitter untuk mendekatkan diri pada konsumennya.
Menundukung marketing activities
Karena memiliki value yang berhubungan dengan ramah
lingkungan maka seluruh bauran pemasaran menggunakan strategi yang
berhubungan dengan lingkungan, seperti :
- Promosi yang dilakukan dengan menukarkan kemasan kosong
untuk menambah point sehingga membuat konsumen untuk tidak
membuang kemasan The Body Shop disembarang tempat tetapi
dikembalikan ke toko untuk ditukarkan dengan point, hal ini
mendorong konsumen untuk membeli dan setelah habis maka
kemasan dikembalikan untuk mendapatkan point dan untuk batas
point tertentu konsumen akan mendaptkan reward dari The Body
Shop.
- Gerai-gerai yang ada banyak menggunakan warna-warna alam dan
ornament yang banyak terbuat dari kayu (coklat dan hijau), hal ini
mengkomunikasikan kepada konsumen akan kepedulian terhadap
lingkungan sebagai visi dan misi dari The Body Shop dan The
Body Shop ingin mentransferkan value tersebut kedalam pribadi
tiap konsumennya
Meaning Transference
Didalam aktivitas-aktivitas dan program marketingnya, The Body
Shop merangkul UNICEF dan asosiasi lainnya untuk kampanye
lingkungan dan kemanusiaannya, hal ini secara tidak langsung membuat
brand yang diciptakan semakin kuat dan dikenal masyarakat luas sehingga
memberikan nilai lebih bagi brand dan bisa berdampak terbentuknya
brand image
1. Menambah target market untuk men’s body shop dan baby body shop
Dengan adanya pendanaan yang lebih besar setekah akuisisi, The Body
Shop dapat memperkuat brand equity nya kembal melalui Research dan
Development. Value sebagai nature produk dapat diyakinkan dengan
memunculkan produk baru dengan target market yang baru yaitu bayi dan
pria. Target market bayi dipilih karena isu yang tengah terjadi membahas
tentang keraguan konsumen mengenai natural ingredients, sehingga dengan
RnD mengenai produk baru diharapkan dapat memberikan value lebih kepada
produk yaitu kepercayaan dan keamanan. Dengan adanya target market
produk pada bayi dan pria maka image The Body Shop tentang natural produk
dan keamanan nya dapat diperkuat.
2. Brand Revitalization, dapat dilakukan untuk mengatasi kejenuhan masyarakat,
peremajaan merek (mengganti kemasan) dan diferensiasi produk dapat
dijadikan alternative.
3. Melakukan Brand Reinforcement dengan jalan memperkuat CSR yang
dimiliki dengan keikutsertaan atas isu isu kemanusiaan yang terjadi serta
dilakukan promosi yang menegaskan kembali value The Body Shop.
Brand crisis yang tengah terjadi memunculkan image yang buruk pada
perusahaan. Sehingga diharapkan CSR The Body Shop tidak terpengaruh atas isu
yang sedang berkembang dan tetap konsisten pada value awal sebagai perusahaan
yang berperan serta terhadap masyarakat. Dengan demikian dapat dijelaskan
kepada konsumen bahwa akuisis oleh L’OREAL tidak akan berpengaruh
sedikitpun terhadap komitmen dan value yang telah melekat pada The Body Shop.
Sebelumnya The Body Shop tidak pernah menggunakan selebriti sebagai
sarana promosi. Namun setelah adanya pendanaan yang kuat setelah akuisisi, The
Body Shop dapat menggunakan strategi celebtrity promotion seperti yang
dilakukan L’OREAL. Hanya saja harus tetap menjaga value yang sebelumnya
dimiliki yaitu tidak mengeksploitasi perempuan secara berlebih. Strategi promosi
yang dilakukan bisa dengan menggunakan selebriti yang mempunyai image
positif di masyarakat melalui keikutsertaan mereka dalam program rutin CSR The
Body Shop atau dengan memanfaatkan layout store The Body Shop yang baru
yaitu store dengan “Open Kitchen” dan mengadakan pengenalan produk lama
kembali melalui open store dimana customer dapat langsung bersentuhan dengan
produk melalui celebrity make up dan sebagainya. Dengan adanya open store dan
celebity promotion, ekuitas merek dapat diperkuat karena dari sini The Body Shop
dapat menunjukkan secara langsung bahwa produk mereka tetap sama dan
sekaligus menjawab isu yang terjadi.
4.2. Solusi
Menurut kelompok kami, melakukan expansi dan menggabungkan diri
(akuisisi) dengan perusahaan yang lebih besar adalah suatu hal yang alami dan
akan dilakukan oleh semua perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Brand
Reinforcement merupakan solusi utama yang dibutuhkan oleh The Body Shop,
mengingat Brand ini adalah Customer Based Brand Equity dan menunjukkan
bahwa The Body Shop tetap berpegang pada lima core valuenya adalah alasan
utama customer loyaltynya. Sehingga saran atau solusi dari kami dalam
pelaksanaan Brand Reinforcement adalah:
The Body Shop tetap membangun customer-based brand equity nya
sehingga brand nya bisa tetap kuat dan mendapat respon yang positif dari
masyarakat
The Body Shop tetap harus focus pada kegiatan-kegiatan kemanusiannya
karena dari situ merupakan nilai tambah bagi brandnya, jadi The Body
Shop tetap terus melakukan kampanye-kampanye yang berhubungan
dengan lingkungan dan social
Tetap melakukan kegiatan-kegiatan creative promotion lainnya didalam
memasarkan produknya yang secara tidak langsung bisa mendorong
konsumennya untuk cinta terhadap lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
http://female.kompas.com/read/2012/09/24/10544915/Produk.The.Body.Shop.Kin
i.Bisa.Dibeli.Online
Tuominen, Pekka. 1999. Managing Brand Equity.
http://lta.hse.fi/1999/1/lta_1999_01_a4.pdf diunduh 09 April 2012
http://thebodyshop.com/values/index.aspx
http://boooks.google.co.id/books?id=itXOIXsy-
90C&pg=PA50&ots=Y13Q4WNoeV&dq=consumer+think+about+body+
shop&hl=id&output=html_text
http://cakeko.blogspot.com/2012/04/kisah-perjalanan-body-shop-hingga.html?
m=1
http://www.thebodyshop.co.id
http://www.anitaroddick.com
http://www.anitaroddick.com
http://boooks.google.co.id/books?id=itXOIXsy-
http://cakeko.blogspot.com/2012/04/kisah-perjalanan-body-shop-hingga.html?
m=1http://www.greenpeace.org/usa/en/campaigns/history/ diunduh
tanggal 08 April 2013
http://www.thebodyshop.com/content/pdf/global-values_report.pdf diunduh
tanggal 08 April 2013
http://thebodyshopfoundation.org/2009/
http://thebodyshop.com/values/index.aspx
90C&pg=PA50&ots=Y13Q4WNoeV&dq=consumer+think+about+body+shop&h
l=id&output=html_text diunduh tanggal 07 April 2013
http://www.youtube.com/watch?v=wYV-RH7JDlM&feature=player_embedded#!