Motivasi Konsumen
Kebutuhan
Generic goals: kategori tujuan yang umum dimana seseorang atau individu akan
mencari untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya kebutuhan untuk memperoleh
gelar sarjana.
Product Specific Goals: produk atau jasa yang spesifik yang dipilih konsumen
sebagai sasarannya. Misalnya, seseorang ingin memperoleh gelar sarjana dari Harvard
University.
Pemilihan sasaran
Bagi setiap individu berbeda satu sama lain, tergantung beberapa hal yakni;
1. Pengalaman pribadi
2. Kemampuan fisik
3. Norma dan nilai yang berlaku
4. Kemudahan mencapai sasaran
Dan dalam prakteknya, terdapat keterkaitan antara kebutuhan dan sasaran tersebut.
Walaupun pada kenyataannya, kesadaran orang akan sasaran cenderung kurang,
dibanding kesadarannya akan kebutuhan. Orang cenderung lebih menyadari kebutuhan
dasarnya/ fisiologis ketimbang kebutuhan perolehan/ psikologis. Sebagai contoh, seorang
politisi mungkin tidak menyadari betapa tingginya kebutuhannnya akan kekuasan, tapi
ia secara rutin aktif dalam pemilihan jabatan tertentu dalam pemerintahan.
C. Dinamika Motivasi
Motif rasional menganggap bahwa para konsumen berperilaku rasional jika mereka
secara teliti mempertimbangkan semua alternatif dan memilih alternatif yang memberikan
keguanaan terbesar kepada mereka. Dalam konteks pemasaran, istilah rasionalitas
menyatakan bahwa para konsumen memilih sasaran didasarkan pada kriteria yang betulbetul objektif, seperti ukuran, berat, harga, dll. Motif emosional mengandung arti
pemilihan sasarannya menurut kriteria pribadi atau subjektif (sebagai contoh kebanggan,
ketakutan, kasih sayang atau status). Motivasi merupakan konsepsi yang dinamis yang
terus-menerus berubah reaksi terhadap berbagai pengalaman hidup. Kegiatan manusia
didorong kebutuhan tidah pernah berhenti, hal ini disebabkan oleh:
1. Banyak kebutuhan yang tidak pernah terpuaskan sepenuhnya, kebutuhan tersebut
terus mendorong tindakan untuk mencapai atau mempertahankan kepuasan.
2. Kebutuhan baru muncul ketika kebutuhan lama terpenuhi yang menyebabkan tekanan
dan mendorong kegiatan.
3. Kesuksesan dan kegagalan mempengaruhi sasaran. Individu yang sukses mencapai
sasarannya biasanya menetapkan sasaran yang baru dan lebih tinggi yaitu
meningkatkan tingkat aspirasi.
Positive Motivation
Negative Motivation
Sebuah kekuatan yang membawa ke arah Sebuah kekuatan yang membawa dari beberapa
beberapa objek atau kondisi.
objek atau kondisi.
Approach Goal
Avoidance Goal
Sebuah tujuan positif yang mengarah pada Sebuah tujuan negatif yang diperlihatkan melalui
perilaku secara langsung.
perilaku secara langsung.
Disebut
primer
primer/motif
Acquired
Need
(Kebutuhan
Perolehan)
Bersifat psikologis psikogenis
Memperoleh
penghargaan
diri,
martabat, kasih sayang,kekuasan,
pengetahuan
Disebut kebutuhan sekunder/motif
sekunder
Dr. Abraham Maslow, psikolog klinis, menyusun teori motivasi manusia yang diterima
secara luas berdasarkan pada gagasan mengenai hierarki kebutuhan manusia yang
universal. Teori Maslow mengenal 5 tingkat dasar kebutuhan manusia, yang diurutkan
berdasarkan pentingnya dari tingkat kebutuhan yang lebih rendah (biogenis) ke tingkat
kebutuhan yang lebih tinggi (psikogenis). Teori tersebut memperkirakan bahwa individu
berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih rendah sebelum timbul tingkat kebutuhan yang
lebih tinggi. Tingkat kebutuhan paling rendah yang terus menerus tidak terpenuhi yang
dialami seseorang akan membantu memotivasi perilakunya. Jika kebutuhan tersebut sudah
terpenuhi dengan cukup baik, kebutuhan baru (dan lebih tinggi) akan timbul sehingga
orang terdorong untuk memenuhinya. Jika kebutuhan ini sudah terpenuhi, kebutuhan baru
(yang lebih tinggi lagi) akan timbul, dan seterusnya. Sudah tentu kebutuhan yang lebih
rendah tingkatnya hilang, untuk sementara mungkin menjadi menonjol kembali.
1. Kebutuhan Fisiologis.
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan manusia tingkat pertama dan paling dasar.
Kebutuhan ini, yang diperlukan untuk menunjang kehidupan biologis, meliputi
makanan, air, udara, perumahan, pakaian, seks. Semuanya merupakan kebutuhan
biogenis, yang sebelumnya disebut kebutuhan primer. Menurut Maslow, kebutuhan
fisiologis menonjol jika kebutuhan tersebut terus menerus tidak dapat dipenuhi.
2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan ini jauh lebih besar dari sekadar keamanan fisik, meliputi ketertiban,
stabilita, kebiasaan sehari hari, keakraban, dan pengendalian atas kehidupan diri dan
lingkungan.
3. Kebutuhan Sosial
Tingkat hierarki Maslow yang ketiga meliputi berbagai kebutuhan seperti cinta, kasih
sayang, pemilikan dan penerimaan. Orang mencari kehangatan dan memenuhi
kebutuhan hubungan antar manusia dengan orang lain dan didorong oleh cinta kepada
keluarga mereka
4. Kebutuhan ego
Jika berbagai kebutuhan sosial sedikit banyaknya sudah terpenuhi, tingkat hierarki
Maslow yang keempat menjadi berlaku. Kebutuhan ini dapat berorientasi ke dalam
maupun keluar diri, atau kedua duanya.
5. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri
Kepuasan ini mengacu pada keinginan individu untuk melengkapi kemampuannya
untuk menjadi apa saja yang ia mampu raih. Dalam kata kata Maslow Orang
menjadi apa pun yang dapat dicapai dengan kemamppuan maksimalnya
6. Evaluasi terhadap Hierarki Kebutuhan
Teori hierarki kebutuhan Maslow mendalilkan 5 tingkat hierarki kebutuhan manusia
yang utama. Hierarki kebutuhan telah diterima secara luas diberbagai disiplin ilmu
pengetahuna sosial karena kelihatan mencerminkan berbagai motivasi yang diduga atau
diperkirakan diunyai banyak orang dalam masyarakat kita. Masalah utama dengan teori
ini adalah bahwa teori ini tidak dapat diuji secara empiris; tidak ada cara untuk
mengukur dengan tepat seberapa besar kepuasan seseorang harus tercapai sebelum
kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi mempunyai pengaruh. Walaupun ada kritik
seperti ini, hierarki maslow merupakan alat yang sangat berguna untuk memahami
motivasi konsumen dan dapat disesuaikan dengan mudah dengan strategi pemasaran,
terutama karena barang barang konsumen sering digunakan untuk memenugi setiap
tingkat kebutuhan.
7. Penerapan Segmentasi
Hierarki kebutuhan sering digunakan sebagai dasar segmentasi pasar, yakni daya tarik
iklan khusus membidik satu atau lebih tingkat kebutuhan segmen
8. Penerapann Pengaruh Posisi
Tujuan penggunaan hierarki kebutuhan yang lain adalah untuk mengatur posisi produk,
yaitu memutuskan cara menempatkan produk kedalam pikirian para calon konsumen.
Kunci untuk pengaturan posisi adalah menemukan relung yaitu kebutuhan yang tidak
terpuaskan yang tidak ditempati oleh produk atau merek yang bersaing.
9. Keragaman Penggunaan Hierarki Kebutuhan.
Salah satu cara untuk menggambarkan kegunaan hierarki kebutuhan dalam
merencanakan berbagai program promosi adalah dengan menunjukkan bagaimana daya
tarik yang bekerja baik pada produk tunggal tertentu dapat dikembangkan ke setiap
tingkat.
10. Tiga Kelompok Kebutuhan
a. Kekuasaan
Kebutuhan kekuasaan berkaitan dengan keinginan individu untuk mengendalikan
lingkungannya. Termasuk didalamnya kebutuhan untuk mengendalikan orang lain
dan objek. Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan ego dimana banyak
individu mengalami peningkatan rasa harga diri ketika mereka menggunakan
kekuasaan terhadap berbagai objek atau orang. Kebutuhan untuk mengendalukan
secara marko ekomoni akan melemahkan ekomoni nasional dan membuat masyarakat luas
menjadi menderita .
Jadi etika riset seharusnya tidak hanya disadari dan diketahui,tetapi harus menyentuh
juga tahap action. Sebagaimana aspek-aspek lain dalam bisnis,riset pun mengharapkan
perilaku etis dari para pelakunya yang mengacu kepada norma-norma atau standar-standar
moral pribadi dan dengan orang lain agardipastikan bahwa tak seorang pun dirugikan