Anda di halaman 1dari 24

20

22

Saatnya kupas tuntas:

Strategi Ngiklan
Pakai Google Ads

Nekat
BERBISNIS
www.nekatberbisnis.com
Content
1. Buka Google Ads
2. Buat Akun Tanpa Memiliki Kampanye
Terlebih Dahulu
3. Lakukan Riset Kata Kunci Pada
Keyword Planner
4. Masukkan Tujuan Campaign atau Iklan
5. Memilih Jenis Tampilan Iklan di Google
Ads
6. Memilih Call to Action yang Bisa User
Lakukan untuk Mencapai Tujuan Iklan
7. Memilih Setelan Kampanye
8. Mengatur Target Lokasi dan Pilihan
Bahasa
9. Menetapkan Target Audiens (Audience
Segments)
10. Mentukan Anggaran Harian dan
Bidding
11. Menambahkan Informasi Lainnya
Terkait Bisnis
12. Memasukkan Keyword yang
Sebelumnya Kamu Riset
13. Membuat Tampilan Iklan
Sebagai pemilik usaha, memasang iklan di Google Ads menjadi salah
satu cara yang penting dilakukan untuk menaikan penjualan.

Pasalnya, lebih dari 97% masyarakat Indonesia menggunakan mesin


pencarian Google atau biasa disebut “Mbah Google” dalam
kehidupannya sehari-hari.

Source: gs.statcounter.com

Makanya, sayang banget kalau bisnis kamu tidak menggunakan


kesempatan ini untuk membuat konsumen aware sama produk kamu,
atau bahkan membuat mereka membeli produkmu.

Google sendiri memberikan banyak manfaat untuk para pemilik bisnis


dengan fasilitas Google Ads.

Melalui Google Ads, kamu bisa menampilkan iklan dari produk/jasa


milikmu saat konsumen mencari suatu kata kunci/keyword yang
relevan dengan bisnismu.

Lalu, bagaimana caranya? Yuk, ikuti langkah-langkah di bawah,


mudah kok!
1. Buka Google Ads

Sebelum pasang iklan di Google, tentu kamu harus memiliki akunnya


terlebih dahulu.

Membuat akun Google Ads juga tidak repot kok, kamu bisa buka
https://ads.google.com/ dan klik “Get Started”.

Setelah itu kamu akan diminta untuk masuk ke akun Google yang
biasa kamu gunakan untuk Gmail.

Jika kamu sudah memiliki akun yang akan digunakan untuk beriklan,
kamu bisa langsung Sign in seperti biasa.

Namun, jika belum kamu bisa membuatnya akunnya terlebih dahulu


dengan klik “Create Account”

Setelah memasukan email yang


akan kamu gunakan, kamu bisa
klik “Next”.
2. Buat Akun Tanpa Memiliki
Kampanye Terlebih Dahulu

Setelah melakukan cara pertama di atas, kamu akan menemukan


tampilan seperti di bawah.

Buat orang yang pertama kali mengakses Google Ads, tentu akan
bingung harus bagaimana.

Tapi jangan khawatir, karena sebenarnya kamu bisa membuat akun


tanpa harus membuat kampanye terlebih dahulu dengan Klik “Switch
to Expert Mode”.

Walaupun tertera tulisan expert, namun sebagai pemula kamu jangan


khawatir karena hal ini malah membuat kamu lebih mahir nantinya.

Mengapa melakukan hal ini? karena sebenarnya sebelum membuat


iklan di Google, ada hal-hal yang harus kamu persiapkan, salah
satunya yang paling penting adalah riset keyword atau kata kunci
yang akan KoinWorks bahas caranya di poin beriutnya.
Selanjutnya, setelah switch to expert mode, kamu akan menemukan
tampilan di bawah, lalu klik “Create an account without a campaign”.

Di bagian ini, pastikan semua informasi Billing Country, Time Zone,


dan Currency sudah sesuai seperti di bawah.

Biasanya kamu tak perlu mengotak-atik, karena akan otomatis ter-


display seperti di bawah.

Kamu hanya perlu untuk ceklis Yes atau No untuk menerima


newsletter dari Google.

Setelah itu, klik “Submit”.


Setelah itu kamu bisa selesaikan proses pembuatan akun dengan Klik
“Explore Your Account”.

Kamu akan masuk ke bagian Overview, dan di sinilah kamu bisa


membuat dan mengatur iklan di Google.
3. Lakukan Riset Kata Kunci Pada
Keyword Planner

Sebelum pasang iklan di Google Ads, kamu tak boleh melewatkan


cara melakukan riset keyword ini.

Alasan pentingnya melakukan hal ini karena salah satu keberhasilan


iklan adalah dengan melakukan penargetan pada kata kunci
(keyword) yang tepat.

Kata kunci juga tidak sembarangan bisa dipilih, sebelumnya kamu


harus menemukan apa kira-kira kata kunci yang sesuai dengan
bisnismu sekaligus juga digunakan audiens dalam menggunakan
google search.

Nah, di Google Ads menyediakan fasilitas riset keyword dengan


Keyword Planner, kamu bisa mengaksesnya pada “Tools & Settings >
Planning > Keyword Planner”.
Nantinya, terdapat dua pilihan yaitu:

Discover New Keyword: Kamu bisa mencari dan mendapat kata


kunci yang sesuai dengan bisnis kamu.
Get search volume and forecast: Kamu bisa gunakan ini untuk
mengecek bagaimana performa klik dari kata kunci yang sudah
kamu miliki.

Pilih “Discover New Keyword” untuk mencari kata kunci dari nol,
nah di sini kamu bisa menggunakan dua cara dalam mencari kata
kunci, “Start With Keyword” dan “Start with Website”.

Yuk, bahas satu per-satu.


Menggunakan Keyword

Misalnya, kamu memiliki bisnis baju dan salah satu produknya adalah
cardigan rajut.

Maka, kamu bisa memasukan kata kunci “cardigan rajut”, setelah itu
Google menyarankan kata kunci lain yang berhubungannya dengan
bisnis kamu.

Dalam menggunakan keyword, kamu tidak bisa hanya mengandalkan


satu kata kunci, minimal kamu menargetkan 5 kata kunci. Namun,
semakin banyak dan spesifik tentu lebih baik.

Sebagai tips, pilihlah keyword yang memiliki Competition High, dan


Monthly Search di atas 1k.

Alasannya, karena hal itu menunjukan kalau keyword tersebut


potensial, dicari banyak orang, dan menguntungkan kamu dalam
mencapai tujuan iklanmu ke depannya.

Tips lainnya, jika kamu ingin langsung melakukan Hard Selling, bisa
gunakan Buying Keyword atau kata kunci yang sekiranya dicari
audiens saat benar-benar mau melakukan pembelian, misalnya “harga
cardigan rajut”.

Setelah memiliki beberapa kata kunci, kamu bisa meng-copy-nya ke


dalam file excel sebagai dokumentasi dengan klik icon copy.
Menggunakan Website

Jika bisnis kamu sudah memiliki website, kamu bisa menggunakan


alamat website bisnismu, lalu Google akan menyarankan keyword
yang sesuai dengan halaman situs kamu.

Tak hanya itu, kamu juga bisa menggunakan alamat situs dari
kompetitor bisnis kamu, untuk “mengambil”, kata kunci yang mereka
gunakan.

Caranya mudah, cukup masukan alamat website, pilih “Use the entire
site”, dan klik “Get Result”.

Setelah itu caranya sama seperti di poin sebelumnya, targetkan


keyword yang memiliki Competition High, dan Monthly Search di atas
1k, serta pertimbangan Buying Keyword.

Jangan lupa untuk dokumentasikan atau rekap keyword yang sudah


dipilih pada file Excel.
4. Masukkan Tujuan Campaign atau Iklan

Setelah menetapkan keyword-keyword yang ingin ditargetkan, kita


sudah bisa memulai untuk membuat iklan di google Ads.
Pertama, klik “+ New Campaign” pada halaman overview, lalu pilih
tujuan campaign atau iklan yang mau kamu pilih.

Di pembahasan kali ini, KoinWorks akan memilih tujuan Sales, sebagai


contoh. Namun, sebenarnya terdapat 7 pilihan lainnya, yaitu:
1. Sales: Menaikan penjualan atau hard selling
2. Leads: Membuat/memprospek audiens melakukan hal yang
ditujukan dalam bisnis.
3. Website Traffic: Meningkatkan traffic dari situs milik bisnis kamu.
4. Product and brand consideration: Mendorong orang untuk lebih
banyak mencari produk atau jasa dari bisnis kamu.
5. Brand Awareness dan reach: Hanya ingin membuat audiens
aware dalam bentuk engagement.
6. App promotion: Mengiklankan supaya lebih banyak audiens untuk
install atau berinteraksi di aplikasi mobile bisnis kamu.
7. Local store visits and promotions: Mendorong audiens untuk
mengunjungi toko offline, seperti restoran.
Atau kamu bisa juga membuat kampanye tanpa petunjuk dari Google
dengan memilih “Create a campaign without a goal’s guidance”.
5. Memilih Jenis Tampilan Iklan di Google Ads

Cara pasang iklan di Google Ads selanjutnya, adalah dengan memilih


tampilan seperti apa yang ingin kamu gunakan.
Setelah memilih tujuan campaign > Continue, kamu akan menemukan
tampilan di bawah.

Pada pembahasan kali ini, KoinWorks akan memilih Search Ads tidak
hanya sebagai contoh, tapi untuk sebuah bisnis, menggunakan tipe
iklan Search Ads saja juga sudah lebih dari cukup untuk membantu
bisnis kamu meningkatkan penjualan.
Adapun, Google sendiri menyediakan lima jenis tampilan yang bisa
kamu pilih.
1. Search Ads: Iklan yang muncul dalam hasil pencarian ketika user
melakukan pencarian menggunakan kata kunci atau keyword
tertentu.
2. Display Ads: Iklan yang muncul di situs tertentu, yang disesuaikan
dengan beragam faktor seperti kata kunci, lokasi, hingga minat
audiens.
3. Shopping Ads: Iklan ini biasanya muncul pada bagian Shopping
hasil pencarian Google, dan menyediakan informasi seperti
gambar produk, harga hingga nama toko penjual.
4. Video Ads: Iklan yang bisa muncul ketika audiens membuka video
di YouTube.
5. Smart Ads: Solusi dari Google untuk membuat calon pengingklan
lebih cepat mendistribusikan iklan di Google Display Network
tanpa perlu melakukan cara-cara manual.
6. Discovery Ads: Membuat iklan produk kamu ditayangkan kepada
pengguna khusus yang kemungkinan besar membeli produk baru.
(Personalized Ads). Bahkan bisa menampilkan iklan di email user.
6. Memilih Call To Action yang Bisa User Lakukan

Setelah memilih apa tipe kampanye yang mau kamu gunakan, kamu
harus memilih cara bagaimana audiens bisa terhubung dengan bisnis
kamu setelah mendapatkan iklan yang kamu buat nantinya.

Adapun, kamu bisa memilih dari 4 hal di bawah.

Dalam pembahasan kali ini, KoinWorks memilih Website Visit, di mana


nantinya audiens yang mengklik iklan, akan langsung diarahkan ke
situs milih KoinWorks.

Kalau kamu belum memiliki situs, kamu bisa memasukan alamat situs
jualan kamu di marketplace.

Kamu pun dapat memilih cara lain dan menyesuaikannya dengan


kebutuhan bisnis kamu, misalnya phone calls, store visit offline, atau
menginstall aplikasi.

Setelah memilih, Klik “Continue”.


7. Memilih Setelan Kampanye

Cara selanjutnya, kamu akan diminta untuk memilih dan mengisi


setelan atau bagian settings dari iklan yang akan dibuat.

Jangan lupa, untuk menuliskan nama kampanye, dan perhatikan juga


pada bagian Networks.

Di bagian dikotak merah, kamu bisa memilih menceklis atau tidak.

Google sendiri secara default sudah menceklis bagian tersebut, dan


dengan melakukan ceklis performa iklan kamu akan ditampilan secara
maksimal oleh Google, walaupun baik namun perlu diperhatikan juga
kalau hal ini akan mengambil lebih banyak biaya.

Dalam pembahasan kali ini, KoinWorks tidak menceklisnya karena


menurut kami tidak perlu, dan ingin menjalankan iklan sesuai dengan
pengaturan yang telah dilakukan sebelumnya.

Namun, jika kalian ingin menceklisnya karena dirasa memerlukannya,


juga tidak apa-apa. Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah
pada bagian berikut:

Di sini kamu bisa mengatur kapan iklan nantinya dimulai dan selesai.
Dalam hal ini, KoinWorks mengatur iklan akan dimulai pada 3
September 2021, dan berakhirnya tidak diisi.

Jadi, iklan tidak akan berhenti, hingga kita sendiri yang


memberhentikannya.
8. Mengatur Target Lokasi dan Pilihan Bahasa

Selanjutnya kamu perlu untuk menargetkan target lokasi dan bahasa


untuk iklan yang nanti kamu buat.

Kamu bisa secara memilih “Indonesia” secara general, untuk


menargetkan semua wilayah di Indonesia.

Tapi, kalau kamu hanya ingin menjangkau lokasi tertentu misalnya


hanya wilayah Jabodetabek, bisa pilih “Enter another Location”, lalu
klik “Advanced Search”.

Setelah itu, kamu bisa


mencari lokasi yang
diinginkan dan dapat
memilih lebih dari satu.
Dalam hal ini kami
contohkan wilayah
Jabodetabek.

Setelah itu klik “Save”.


9. Menetapkan Target Audiens

Langkah selanjutnya adalah menetapkan target audiens untuk iklan


yang kamu akan buat.

Caranya mudah kok, kamu hanya perlu memilih audiens dari


pertanyaan-pertanyaan yang disediakan Google Ads.

Pada bagian di bawah ini, pilih “Browse”.

Kamu bisa memilih target audiens yang sesuai dengan produk/jasa


dari bisnis kamu.

Mulai dari menargetkan berdasarkan demografi, kegemaran hingga


apa topik yang sering masuk ke dalam kehidupan mereka.
Dikarenkan kami menggunakan contoh jualan cardigan rajut yang
merupakan pakaian, maka kami membuat target audiens seperti pada
gambar di atas.

Kamu bisa menyesuaikan dengan bisnis kamu, ya.


10. Menentukan Anggaran Harian dan Bidding

Tentukan anggaran harian maksimal yang ingin kamu keluarkan setiap


hari (isi nominal tanpa titik).

Selanjutnya kamu bisa menentukan anggaran harian maksimal yang


mau kamu keluarkan setiap harinya.

Isi dengan angka tanpa titik, ya karena titik akan otomatis disertakan
nantinya.

Sebagai contoh kami memasukan 100.000 untuk anggaran harian


iklan.

Nantinya, anggaran harian ini akan diambil berdasarkan biaya per


klik dari kata kunci atau jumlah klik yang kamu dapat dalam satu hari.

Jika kamu menggunakan kata kunci kompetitif, maka biaya per


kliknya akan lebih mahal dan jumlah pencarian dari user juga akan
lebih banyak setiap harinya.

Saat awal-awal membuat iklan kamu dapat menggunakan anggaran


yang lebih sedikit, nah setelah melihat kinerja iklannya dan kamu
merasa kurang atau terlalu banyak, kamu bisa mengubahnya.

Lalu bagaimana dengan bidding?

Bidding adalah biaya yang akan kamu keluarkan atau harga sekali
klik iklan.

Di sini terdapat dua pilihan yang bisa kami pilih.


Pertama, mempercayakan Google untuk menentukan sendiri berapa
nilai per klik.
Sistemnya dengan melihat tingkat kompetisi, berapa jumlah pengiklan
dengan kategori yang sama seperti wilayah jangkauan dan kata
kunci.

Kedua, kamu bisa mengisi sendiri secara manual berapa nominal yang
ingin dibayarkan per klik.

Namun perlu diperhatikan, jika kamu mengisi nominal yang terlalu


rendah, iklan kamu bisa saja tidak akan muncul.

Tapi jika terlalu tinggi, kamu bisa saja kehabisan anggaran dengan
cepat.

Keuntungan dari menentukan bidding secara manual, nantinya iklan


akan berjalan di bawah kontrol kamu sebagai pengiklan.
11. Menambahkan Informasi Lainnya Terkait Bisnis

Kamu bisa menambahkan informasi lain terkait bisnis, untuk


meningkatkan potensi iklan kamu berhasil, seperti link media sosial
yang digunakan, nomor telepon, atau lokasi lalu kemudian klik “Save
and Continue”.

12. Memasukkan Keyword yang Sebelumnya Riset

Kamu ingat kan kalau sebelumnya sudah melakukan riset kata kunci,
nah sekarang saatnya masukan kata kunci tersebut pada bagian ini.

Pertama, tuliskan nama grup iklan.

Kedua, kalau kamu memiliki website bisa memasukkannya pada kolom


yang disediakan.

Biasanya Google akan secara otomatis menyarankan beragam


keyword yang dinilai cocok dengan webiste yang kamu masukkan.

Nah, kamu bisa membiarkan atau menghapusnya lalu


diganti/ditambahkan dengan keyword yang sudah kamu riset sendiri
sebelumnya.

Ketiga, kamu bisa memasukan daily budget yang berarti jumlah dana
yang dibayarkan setiap kali keyword-keyword tersebut digunakan.
Jangan lupa untuk klik tombol “Save and Continue” untuk menuju
langkah selanjutnya.

13. Membuat Tampilan Iklan

Selanjutnya kamu perlu membuat bagaimana tampilan iklan yang


nantinya muncul.

Perhatikan gambar di bawah.


Pastikan kamu mengisi dengan baik Headline dan desctiption.

Kamu juga direkomendasikan untuk menaruh salah satu keyword ke


dalam judul headline dan description.

Jangan lupa untuk menuliskan nama bisnis kamu pada bagian


headline, supaya orang lain juga aware terhadap nama bisnis kamu.

Tuliskan headline yang menarik perhatian, setelah selesai klik “Save


and Continue”.

14. Publish

Di bawah ini ada tampilan summary sebelum kamu menayangkan


iklan.

Pastikan semua info yang tertera, sudah sesuai dengan kebutuhan


dan tujuan.

Setelah semua sudah benar, klik “Publish”.

Beriklan adalah salah satu startegi bisnis yang penting dilakukan.


Biasanya, pebisnis harus mengalokasikan biayanya tersendiri, supaya
kegiatan promosi ini berjalan maksimal.

Jika kamu membutuhan modal tambahan, jangan sungkan untuk


mengajukan pinjaman di KoinBisnis dari KoinWorks.

Melalui KoinBisnis, kamu bisa mendapatkan pinjaman tambahan


hingga Rp2 miliar per tahun.

Bunganya juga rendah hanya mulai 0,75% per bulan.


Thank You !

Anda mungkin juga menyukai