Page 1 of 31
DAFTAR ISI
Tentang Affilate marketing dan kenapa ebook ini dibuat............................................... 3
Apa bedanya taktik dan strategi...................................................................................... 5
Skill yang perlu anda kuasai alam affiliate marketing.................................................... 8
Tactic #1....................................................................................................................... 11
Tactic #2....................................................................................................................... 14
Tactic #3....................................................................................................................... 16
Tactic #4....................................................................................................................... 19
Tactic #5....................................................................................................................... 22
Tactic #6....................................................................................................................... 23
Tactic #7....................................................................................................................... 25
Tactic #8....................................................................................................................... 26
Strategi memenangkan pertempuran affiliate............................................................... 27
Tentang penulis............................................................................................................ 31
Page 2 of 31
TENTANG AFFILIATE MARKETING
DAN KENAPA EBOOK INI DIBUAT
Affilate marketing adalah salah satu model bisnis yang menawarkan profit bahkan tanpa
harus punya produk sendiri atau bikin produk sendiri. Anda hanya perlu
mempromosikan atau merekomendasikan produk milik orang lain, lalu Anda mendapat
komisi jika berhasil menjual produk tersebut kepada seseorang. Dengan kemudahan
teknologi internet hal tersebut sangat mudah dilakukan. Anda dapat memanfaatkan
berbagai cara untuk berpromosi, mulai dari social media, email, artikel, blogging dan
lain-lain.
Terkesan sangat mudah memang, dan berbagai kemudahan inilah yang menjadikan
beberapa orang menganggap enteng affiliate marketing dan tidak mau susah-susah
bekerja dengan serius. Padahal dalam kenyataan sebenarnya tidak semudah itu. Yang
terjadi adalah, banyak sekali orang yang gagal menghasilkan penjualan setelah
bergabung dengan dunia affiliate karena mereka tidak memiliki pengetahuan dan
strategi yang benar dan hanya sekedar action saja.
Persaingan di dunia affiliate marketing cukup padat, ini membuktikan bahwa affiliate
marketing adalah salah satu model bisnis yang memang sangat potensial. Jika tidak
potensial maka tidak mungkin dipadati oleh banyak peminat. Dari fakta ini, yang terjadi
adalah, ketika Anda dan affiliate marketer lainnya memasarkan produk yang sama
kepada pangsa pasar yang kurang lebih sama. Di sini jelas Anda butuh strategi untuk
memenangkan persaingan. Setidaknya Anda mendapatkan komisi dari beberapa
penjualan. Anda tidak mungkin menang hanya dengan mengandalkan “halah, yang
penting action”. Tidak bisa seperti itu, affiliate bukan lahan untuk orang-orang ngawur.
Anda harus punya skill dan strategi supaya konsumen membeli dari Anda, bukan dari
orang lain. Anda harus memiliki penawaran yang membuat Anda unggul dari pesaing
Page 3 of 31
Anda. Untuk inilah ebook ini hadir. Supaya Anda mendapatkan pengetahuan tentang
strategi dan cara bermain affiliate yang terupdate, dan semoga Anda terbantu dengan
apa yang tertulis dalam ebook ini.
Page 4 of 31
APA BEDANYA TAKTIK DAN
STRATEGI?.
Affilate Saya yakin Anda sudah sering kali mendengar kata taktik maupun strategi.
Namun diantara kebanyakan orang yang mendengarnya banyak yang masih belum
mengetahui pengertian sebenarnya dan apa yang membedakan keduanya. Hal ini sering
berakibat pada kacaunya saat praktek dan eksekusi.
Dan kebanyakan orang menganggap keduanya hal yang sama, padahal walaupun ada
kemiripan, tapi keduanya berbeda. Apa bedanya?.
Pada awal mulanya istilah taktik dan strategi hanya digunakan dalam bidang militer.
Namun di zaman ini taktik dan strategi digunakan hampir di semua bidang, mulai dari
olahraga, bisnis, pengajaran, pemasaran, keuangan, politik, bahkan hingga PDKT sama
cewek pun butuh strategi.
Secara sederhana perbedaan antara keduanya adalah : Strategi sifatnya lebih umum dan
berkaitan dengan meraih tujuan utama. Perspektifnya pun lebih menyeluruh (gambar
besar). Dan dari segi kerangka waktu umumnya jangka panjang.
Sedangkan tak-tik sifatnya spesifik dan terfokus, perspektifnya detail, dan kerangka
waktunya bisa jangka panjang, bisa juga jangka pendek.
Masih bingung?...
Ok, agar mudah memahami, sebagai contoh mari kita amati sebuah pertandingan sepak
bola :
Tujuan utama sebuah tim sepak bola adalah memenangkan kejuaraan. Dan ini dapat
diraih dengan meraih kemenangan dalam tiap pertandingan, dan kemenangan dapat
dicapai dengan mencetak sebanyak mungkin gol dan mencegah tim dari kebobolan.
Page 5 of 31
Demi tercapainya tujuan ini dibutuhkan strategi, dan agar strateginya bisa berjalan, ia
butuh tak-tik.
Nah, sekrang mudah dipahami kan?. Baik taktik maupun strategi harus berjalan demi
tercapainya sebuah tujuan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, yang dalam
contoh di sepakbola tadi adalah mencetak sebanyak mungkin gol dan mencegah dari
kebobolan.
Untuk mencapai tujuan harus punya strategi, dan agar strateginya dapat berjalan, kita
butuh beberapa taktik.
Taktik dan strategi boleh berubah-ubah, tapi visi dan tujuan tidak boleh berubah.
Sama seperti sepak bola, walaupun formasi awalnya 4-4-2, tapi seiring pertandingan
berjalan bisa saja berubah 4-5-1 atau 4-4-3, menyesuaikan kondisi pertandingan. Akan
tetapi perubahan itu tak mengubah tujuan mereka, yaitu meraih kemenangan dengan
mencetak gol dan mencegah kebobolan. Dengan meraih tujuan jangka pendek yaitu
Page 6 of 31
kemenangan secara konsisten, maka tim ini dapat mewujudkan tujuan jangka panjang,
yaitu menjuarai kompetisi.
Dalam bisnis affiliate pun tak jauh beda dari pertandingan sepak bola. Seorang affiliate
marketer harus punya strategi dan taktik jika ingin mencetak "gol". Memahami prinsip
ini sangatlah penting bagi berhasil atau gagalnya Anda berbisnis affiliate.
Apapun tujuan Anda saat menjalankan bisnis affiliate, entah itu mencari penghasilan 1
hingga 10 juta per bulan, masuk leaderboard saat kontes, atau sekedar mencari
penghasilan tambahan tanpa terikat target apapu, Anda butuh strategi yang tepat dan
eksekusi yang tepat. Anda tidak bisa sekedar “asal tendang” seperti anak SD main
sepak bola lalu mengharapkan hasil fantastis akan datang begitu saja.
Anda perlu memahami strategi dan taktik dengan baik, merancangnya, lalu
mengeksekusinya. Bagaimana mungkin Anda berhasil merancang dan mengeksekusi
sebuah strategi, bila pengertiannya saja belum mengerti. Nah, untungnya saat ini Anda
sedang membaca ebook ini, dimana Anda akan mempelajari strategi dan taktik bermain
affiliate.
Page 7 of 31
SKILL YANG PERLU ANDA KUASAI
DALAM AFFILIATE MARKETING
Dalam Affilate marketing, ada beberapa skill dasar yang perlu anda kuasai. Ini penting
karena anda bukan satu-satunya orang yang memasarkan sebuah produk, entah apapun
itu. Bayangkan jika anda ada di posisi konsumen, bila ada 5 orang yang menawarkan
produk yang sama, harganya sama, kualitasnya sama, Anda pilih beli dari siapa?. Tentu
Anda memilih dari orang yang paling terpercaya dengan penawaran terbaik.
Landing page disini maksudnya bukanlah sales page milik vendor, akan tetapi
Anda membuat sebuah halaman Anda sediri untuk menyampaikan review, dan
Anda merekomendasikan produk ini untuk konsumen.Anda dapat cantumkan di
dalamnya plus an minus dari produk yang Anda rekomendasikan, apa hasil yang
didapat bila beli produk ini, serta apa ruginya bila tidak beli. Sekaligus Anda
juga dapat menawarkan bonus khusus yang hanya dapat diperoleh bila beli dari
landing page Anda .
Anda bisa membuatnya dengan format text page atau landing page dengan video
yang menampilkan diri Anda sedang berbicara merekomendasikan produk
tersebut.
2. Copywriting
Copywriting berisi pesan informasi yang ingin Anda sampaikan kepada calon
konsumen. Bisa dibilang, tertarik atau tidaknya prospek bergantung pada
bagaimana Anda menyampaikan penawaran Anda dalam bentuk tulisan.
Page 8 of 31
Mungkin vendor sudah menyediakan copywriting sendiri yang boleh Anda
copy-paste, tapi coba pikir, berapa banyak affiliate lain yang melakukan cara
itu?. Lalu Anda memutuskan untuk ikut-ikutan mereka?. Jika begitu, apakah bisa
Anda mengungguli pesaing-pesaing Anda?. Jika Anda ingin memenangkan
persaingan, maka Anda perlu strategi yang berbeda dan lebih unggul, salah
satunya dengan melatih kemampuan copywriting.
3. Jualan
Sebagai seorang affiliate, meskipun Anda hanya membantu menjualkan produk
milik orang lain, tetap saja tidak dapat dipungkiri bahwa Anda adalah seorang
penjual. Tugas Anda adalah menghasilkan penjualan dan pekerjaan Anda adalah
menjual. Jadi sudah tentu Anda wajib memiliki skill jualan, atau lebih
spesifiknya adalah skill membuat penawaran yang bagus, karena kunci penjualan
adalah seberapa bagus atau jeleknya penawaran.
Jika Anda mampu membuat sebuah penawaran yang “terlalu bagus untuk
ditolak” maka Anda dapat menghasilkan penjualan tanpa kesulitan yang berarti.
Tentu saja untuk membuat penawaran yang bagus Anda perlu mengetahui apa
yang diinginkan konsumen Anda, apa yang menjadi kesukaan mereka, dan tentu
saja bagaimana Anda memenuhi ekspektasi mereka melalui produk yang Anda
tawarkan.
Sebaliknya, jika penawaran Anda tidak menarik hati para prospek, maka mereka
tidak akan membeli dari Anda. Nah, tentu saja skill ini perlu latihan, tidak bisa
didapat begitu saja.
4. Mendatangkan Traffic
Satu-satunya yang menghalangi Anda dari terjadinya penjualan adalah traffic
(pengunjung landing page Anda). Anda mungkin saja mampu membuat landing
page yang memukau, Anda mungkin saja membuat copywriting yang memikat,
dan mungkin juga penawaran Anda adalah yang terbaik, tapi semua itu tidak
berguna jika Anda tidak mampu mendatangkan pengunjung. Ini ibarat Anda
punya mall megah di pelosok pulau terpencil yang tak berpenghuni, bagaimana
mungkin semua hasil kerja Anda menghasilkan profit kalau tidak ada seorang
pun yang melihat apa yang Anda tawarkan. Fakta sederhana yang sering
dilupakan orang.
Page 9 of 31
affiliate punya cara sendiri-sendiri yang cocok bagi dirinya. Ada yang cocok
dengan cara A, ada yang cocok dengan cara B dsb.
5. List Building
Jangan hanya mengirim traffic ke sales page vendor tanpa Anda dapatkan data
kontak mereka terlebih dahulu. List database adalah aset yang sangat berharga.
Anda dapat menjalin relasi dengan leads Anda dan memberi mereka penawaran
kapan pun Anda mau. Kalaupun mereka tidak membeli saat ini, mungkin saja
mereka akan beli di waktu berikutnya. Jika Anda hanya mengirim traffic
langsung ke sales page vendor dan tidak berusaha menangkap data mereka, maka
Anda tidak dapat mem-follow-up mereka untuk jangka panjang. Ini hanya
menguntungkan vendor dan merugikan diri Anda sendiri.
Coba bayangkan apa yang terjadi bila Anda memiliki hubungan buruk dengan
vendor, apakah Anda akan dengan senang hati memasarkan produknya?. Dan
sebaliknya, apakah vendor akan memberikan support untuk memudahkan Anda
mempromosikan produk?. Tentu tidak, bahkan mungkin saja yang terjadi adalah
nama Anda di black list, padahal belum tentu Anda melakukan kesalahan yang
layak mencoreng nama Anda masuk daftar hitam.
Begitu pula dengan calon pembeli potensial Anda. Merekalah sumber Anda
mendapat uang yang masuk dalam rekening Anda. Jika hubungan Anda dengan
mereka buruk, masih sudikah mereka membuka dompet dan mengirimkan uang
ke dalam rekening Anda?. Sebaliknya jika hubungan Anda dengan mereka baik,
mereka justru akan menanti-nantikan “kapan ada produk baru lagi?”. Ya, ini
serius.
Nah, itu tadi beberapa skill yang perlu Anda kuasai. Selanjutnya kita akan membahas
tak-tik yang dapat Anda aplikasikan dalam sepak terjang Anda di bidang affiliate
marketing.
Page 10 of 31
TACTIC #1
Beberapa tahun ke belakang, Anda masih bisa menerapkan strategi copy-paste dari sales
page vendor. Anda tidak perlu repot-repot menganalisa produk yang ingin Anda
pasarkan, cukup copy apa yang tertulis di sales page vendor, lalu paste di halaman Anda
sendiri. Benar-benar mudah dan sederhana, makanya strategi ini sangat disukai oleh
para pemalas.
Sayangnya, saat ini cara seperti itu sudah tidak lagi memberi pengaruh signifikan,
karena konsumen jaman sekarang sudah mulai cerdas dan kritis. Mereka tidak lagi
gampang percaya dengan segudang manfaat atau benefit yang tertulis di sales page -
meskipun masih ada juga sebagian konsumen yang gampang percaya-.
Sebagai solusi jaman sekarang, Anda harus berani menunjukkan kelebihan sekaligus
kelemahan produk yang Anda pasarkan. Jadi bukan hanya kelebihan produknya saja
yang digembar-gemborkan, sementara cacat produknya disembunyikan setengah mati.
Page 11 of 31
Nah, pertanyaannya, bagaimana mungkin anda mampu menerangkan kelebihan dan
kekurangan sebuah produk dan tetap bersikap netral jika Anda tidak memakai produk /
jasa yang ditawarkan?.
Sebagian vendor ada yang memberikan akses Free Revie (FR) untuk para affiliate
supaya para affiliate dapat mencoba produknya secara gratis, dan sebagai gantinya para
affiliate dapat memberikan testimoni yang ditampilkan di sales page milik vendor. Anda
bisa memanfaatkan akses FR untuk mencoba produknya jika vendor mengijinkan, jika
pun tidak, belilah produknya sebelum mulai memasarkan.
Sebagai affiliate, peran utama Anda adalah mempromosikan produk secara efektif dan
meyakinkan dan menemukan orang yang bersedia membeli produk tersebut. Agar
mampu memenuhi peran tersebut dengan baik, Anda harus mampu mengedukasi
pangsa pasar Anda secara akurat terkait informasi produk yang Anda pasarkan. Nah,
bukankah sulit bagi Anda melakukan hal itu bila Anda sendiri tidak membeli
produknya?. Dan efek lanjut dari hal itu adalah Anda pun akan kesulitan meyakinkan
calon konsumen. Lalu ujungnya jika Anda tidak mampu meyakinkan calon konsumen,
sudah pasti Anda pun akan kesulitan menghasilkan penjualan dari produk / jasa apapun
yang Anda tawarkan.
Anda perlu mencoba produk itu sendiri sebelum memasarkannya sebagai affiliate, dan
tes apakah memang benar produk / jasa tersebut dapat memenuhi apa yang dijanjikan
atau tidak. Bila YA silahkan pasarkan, jika ternyata TIDAK, maka jangan
rekomendasikan pada siapapun. Masa produk jelek mau direkomendasikan ke orang
lain?. “lah, rugi dong, udah beli mahal-mahal tapi nggak dapat balik modal”. Saya
tahu sebagian Anda mungkin berpikir seperti itu, tapi itu lebih baik daripada Anda
kehilangan integritas an kredibilitas. Lebih baik kehilangan uang, daripada kehilangan
kredibilitas (yang ujung-ujungnya juga pasti membuat kehilangan uang lebih banyak).
Memang Anda akan keluar modal uang di depan, akan tetapi jika prospek menyukai
review Anda lalu Anda mampu menjual dengan baik, maka Anda akan kembali modal
berkali-kali lipat. Dan kalaupun ternyata banyak prospek yang enggan membeli hanya
karena Anda membeberkan kekurangan produk, itu bukanlah kesalahan Anda, namun
kesalahan produknya yang memiliki kualitas buruk. Setidaknya Anda sudah melakukan
pekerjaan Anda dengan sangat baik sebagai affiliate yang jujur dan berintegritas.
Dengan melakukan tips ini, calon konsumen Anda akan merasakan ketulusan dan
kejujuran dari Anda. Mereka percaya dengan rekomendasi Anda karena Anda telah
Page 12 of 31
memakai dan membuktikan sendiri kualitas produk tersebut, dan lantas konsumen Anda
pun tertarik untuk membuktikannya sendiri. Tentu saja mereka lebih tertarik pada
kejujuran Anda dibanding dengan bonus-bonus dari pesaing Anda. Value dari bonus
yang ditawarkan pesaing Anda tidak mampu menyamai mahalnya kejujuran Anda yang
memang tak mungkin dinilai dengan uang.
Sayangnya banyak sekali affiliate marketer yang tidak sudi melakukan hal ini. Alasan
yang paling umum karena mereka sendiri terlalu pelit dan tidak mau berinvestasi. Sisi
positif yang dapat Anda ambil adalah : jika Anda melakukan tips ini, maka Anda akan
berhasil mengungguli affiliate lain yang cuma sekedar promosi. Anda punya nilai plus
dibanding mereka. Jika Anda mampu melakukan hal ini dengan benar, maka Anda akan
mampu memaksimalkan potensi profit yang sebenarnya dari bisnis affiliate, bukan
cuma sekedar dapat komisi musiman.
Page 13 of 31
TACTIC #2
Dalam dunia affiliate berlaku hal yang sama. Sayangnya hal ini justru menimbulkan
persaingan bonus yang bisa dibilang sudah tidak sehat lagi. Istilahnya “jor-joran bonus”
alias “perang bonus”. Masing-masing affiliate marketer menawarkan bonus yang gila-
gilaan, bahkan tidak jarang mereka mengorbankan komisi untuk memberikan bonus
yang “wow”, mulai dari menawarkan produk digital, kursus premium, hingga ada juga
yang menawarkan kaos dan arloji sebagai bonus. Akibatnya ada ketimpangan daya
saing antara affiliate yang mempunyai stok bonus segudang dengan para newbie yang
sama sekali belum punya stok bonus. Realita inilah yang hingga saat ini Anda lihat.
Akan tetapi yang tidak disadari kebanyakan affiliate lainnya adalah strategi perang
bonus sudah tidak lagi relevan untuk tahun 2019 dan sesudahnya. Sebelum tahun 2019
mungkin cara tersebut masih bisa diandalkan, akan tetapi untuk saat ini sudah tidak
sepenuhnya efektif.
Kenapa bisa begitu?. Alasan pertama adalah, ketika seseorang bingung akibat
menghadapi banyak pilihan sekaligus, mereka cenderung untuk tidak memilih sama
sekali. Ketika anda menawarkan produk affiliate kepada prospek Anda, Anda bukanlah
satu-satunya orang yang mengirim penawaran. Selain Anda masih ada kompetiror-
kompetitor Anda yang menawarkan produk yang sama, dan tentu saja bonusnya beda.
Jika bonus Anda kalah menggiurkan dibanding kompetitor Anda, maka dipastikan
calon pembeli tersebut meninggalkan penawaran Anda dan membeli dari link affiliate
orang lain. Dan kalaupun bonus yang Anda tawarkan sama kuatnya dengan pesaing
Anda, itupun hanya akan membingungkan prospek Anda. Dan anda tahu kan apa yang
Page 14 of 31
terjadi pada orang yang kebingungan karena terlalu banyak pilihan?... YA, mereka
memutuskan untuk tidak memilih. Lebih mudah bagi prospek Anda untuk berkata
TIDAK daripada YA.
Alasan kedua adalah karena bonus yang ditawarkan belum tentu dibutuhkan oleh calon
pembeli. Seringkali orang yang membeli ebook, video course atau semacamnya, tidak
mereka baca hingga selesai, bahkan ada yang hanya didiamkan saja setelah mereka beli.
Nah, yang mereka beli pakai uang saja nggak dimanfaatkan, apalagi yang gratis.
Alasan ketiga adalah, tingkat kecerdasan konsumen yang saat ini sudah semakin
meningkat. Ketika Anda menawarkan bonus dalam penawaran Anda, si calon
konsumen sudah tahu bahwa itu hanyalah iming-iming Anda supaya mereka mau beli,
dan mereka pun juga tahu bahwa Anda bukanlah satu-satunya orang yang menawarkan
bonus. Jadi pastinya mereka akan mencari-cari siapa lagi affiliate yang menawarkan
bonus lebih WOW.
Lalu, apakah strategi bonus harus ditinggalkan?. Tidak...tentu tidak. Sebagai affiliate
marketer memang sudah seharusnya Anda menawarkan bonus dalam tiap penawaran
Anda. Jangan sampai penawaran Anda tidak mengandung bonus sama sekali. Akan
tetapi, sebagai solusi agar Anda tidak terjebak perang bonus, pastikan bonus Anda
berhubungan dengan produk yang Anda tawarkan, dan pastikan juga bonus tersebut
dibutuhkan oleh prospek Anda. Jangan sampai Anda main affiliate produk software tapi
menawarkan resep memasak sebagai bonus. Ini jelas nggak nyambung. Kalau Anda jual
panci atau kompor, lalu menawarkan ebook resep masakan sebagai bonus, lha ini baru
nyambung.
Selain bonus yang relevan, Anda juga harus menambahkan value pada tiap program
affiliate yang Anda ikuti. Value macam apa?. Ya apapun yang menjadi value Anda.
Cukup yang sederhana-sederhana saja, tidak perlu rumit. Mungkin bonus Anda tidak
banyak, tapi meski begitu Anda mudah dihubungi oleh prospek, jika dimintai masukan
Anda dapat memberi saran yang memuaskan, jika ditanya Anda mampu menjawab
dengan jujur, jika prospek bingung Anda bersedia melayani, jika prospek tidak tahu
cara order produknya Anda bersedia turun tangan langsung membantu dsb. Value
seperti ini walaupun sekilas nampak sepele tapi disukai konsumen.
Jangan meremehkan hal-hal sederhana diatas. Walaupun terkesan sepele, tapi value
semacam itulah yang dicari dan disukai oleh calon konsumen. Jadi, perlahan-lahan
tinggalkan perang bonus dan mulailah bersaing dengan VALUE.
Page 15 of 31
TACTIC #3
Lalu bagaimana caranya menepi dari persaingan?. Salah satunya adalah dengan
bermain di area High-Ticket-Affiliate (HTA) atau Low-Ticket. Jika Anda masih
pemula dan belum banyak pengalaman ada baiknya Anda mulai dari low ticket dulu,
sedangkan bila Anda cukup percaya diri maka bisa main di area HTA.
Sekilas memang tampaknya sama sekali tidak menguntungkan, akan tetapi program low
ticket memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh program HTA maupun
yang medium. Karena komisinya yang kecil, maka kemungkinan tidak banyak orang
yang berminat memasarkan produk ini. Jadi otomatis persaingan akan lebih longgar.
Keuntungannya selain minim saingan, produk ini lebih mudah dijual ke berbagai
kalangan dari berbagai tingkat ekonomi berkat harganya yang murah.
Selain itu Anda juga tidak perlu repot-repot menawarkan bonus, karena biasanya
pembeli produk dengan harga murah juga tidak mengharapkan bonus yang didapat dari
produk yang mereka beli. Kalaupun ada yang menagih minta bonus, Anda cukup
katakan : “yaelah pak, masa produk harga 100 ribuan aja minta bonus....”, gampang
kan.
Page 16 of 31
Itu tadi beberapa kelebihannya. Nah, sedangkan kekurangannya adalah pada jumlah
komisinya yang terlalu kecil. Ketika Anda bermain di area ini, mungkin Anda merasa
bahwa penghasilan Anda tidak sebanding dengan jerih payah yang Anda lakukan.
Jangankan mewujudkan impian, untuk modal bayar paket internet aja mungkin masih
pas-pasan. Jika Anda masih affiliate marketer pemula, maka sebaiknya mulailah dari
program ini. Jual produk yang murah dulu, sambil latihan jam terbang. Tidak masalah
kalaupun komisi Anda cuma sedikit, namanya juga belajar.
Medium
Disinilah area program affiliate yang persaingannya paling padat. Produknya berada di
kisaran harga menengah, kurang lebih Rp 250.000 hingga Rp 800.000. Komisinya pun
antara Rp 100.000 hingga 400.000 an per penjulan, beberapa ada yang lebih.
Area ini sebaiknya Anda hindari, kecuali Anda memang yakin bisa menikmati
persaingan di area ini.
Tentu saja, sesuai dengan namanya, produknya pun pasti harganya mahal, dari jutaan
hingga puluhan juta rupiah. Pastinya Anda nggak mungkin menawarkan pada
sembarangan orang dong. Dan strategi jualannya pun nggak mungkin pakai cara yang
standar. Spamming, perang bonus dan semacamnya sudah pasti gagal untuk area ini.
Selain itu, HTA ini juga tidak sembarangan orang bisa memasarkannya. Tidak seperti
mayoritas program affiliate dimana setiap orang bebas bergabung dengan gratis, khusus
HTA ini biasanya seorang affiliate marketer harus memenuhi syarat-syarat tertentu
terlebih dahulu sebelum bisa memasarkan produk HTA. Biasanya syarat pertama harus
Page 17 of 31
daftar dulu, dan daftarnya nggak gratis. Bahkan sebagian HTA ada yang memberi
syarat-syarat lain selain biaya pendaftaran. Akan tetapi normalnya di Indonesia, hanya
perlu mendaftar dengan sejumlah biaya saja. Ada yang biayanya sekali bayar, ada yang
bayarnya per bulan.
Karena daftarnya harus bayar dulu, maka persaingan tidak sepadat area medium. Di
area HTA, sejak awal sudah di filter siapa saja orang-orang yang benar-benar serius,
dan siapa saja yang tidak. Disamping itu, biasanya program HTA ini kuota affiliatenya
terbatas, jadi otomatis persaingan jadi lebih longgar.
Bila Anda ingin menjadikan affiliate marketing sebagai jalan mewujudkan impian,
maka program HTA inilah program yang paling tepat. Selain komisinya yang besar,
persaingannya juga tidak sepadat area medium.
Namun kelemahannya yang pertama, ya pastinya Anda keluar biaya dulu untuk
mendaftar. Selain itu Anda tidak bisa memakai strategi yang standar dan mentarget
sembarangan orang, karena sudah pasti pangsa pasarnya berbeda. Ya iyalah, harganya
jutaan gitu loh... masa mau ditawarkan ke orang-orang bermental gratisan?.
Jadi kesimpulannya, menyingkir ke area yang minim persaingan dapat Anda jalani
dengan memasarkan produk-produk Low ticket atau high ticket. Jika masih pemula,
ambil yang low ticket dulu. Jika sudah cukup percaya diri, ikuti program high ticket.
Area medium jadikan sebagai selingan saja.
Page 18 of 31
TACTIC #4
Secara awam memang cara seperti ini nampak seperti jalan terbaik untuk meraup komisi
sebanyak mungkin. Semakin banyak sumber yang berpotensi menghasilkan profit,
semakin banyak pula yang dapat Anda hasilkan, begitulah yang Anda pikir selama ini.
Disamping itu Anda berpikir toh tidak ada ruginya memasarkan banyak produk affiliate.
Namun kenyataannya tidak seperti itu. Memasarkan banyak produk affiliate secara
bersamaan justru makin menguras pikiran Anda. Akan ada banyak sekali hal yang
membuat fokus anda teralih. Dan hasilnya, alih-alih mendapat komisi melimpah, Anda
justru tidak mampu menghasilkan komisi sedikit pun gara-gara Anda keteteran mau
ngerjain yang mana dulu. Walaupun potensi keuntungannya tanpa batas, akan tetapi
harus disadari bahwa sumber daya yang Anda miliki terbatas, baik tenaga, pikiran,
waktu, modal dsb. semuanya terbatas. Jadi sudah selayaknya Anda mengoptimalkan
potensi yang terbatas itu secara maksimal pada area yang benar-benar Anda yakin
mampu menghasilkan. Jadi lebih baik tawarkan 1-4 produk affiliate saja yang
menawarkan komisi diatas 35% dalam 1 bulan, dan berikan usha terbaik Anda untuk
mempromosikannya . Jika Anda sudah mulai stabil, baru boleh ditambah.
Page 19 of 31
pasti tetap ada orang yang memiliki masalah kesehatan, dan bukankah semua
orang mengnginkan kesehatan.
Selain marketnya yang awet, pilih juga produk yang penjualanya dibuka
sepanjang waktu. Ada beberapa produk yang menawarkan komisi besar, tapi
akses penjualannya hanya dibuka secara periodik. Sekalinya dibuka paling hanya
untuk beberapa hari saja, lalu kemudian ditutup dan entah kapan akan dibuka
lagi. Ini tentu bukan pilihan utama juka Anda menginginkan komisi affiliate
yang stabil dan kontinyu.
Dan jika Anda sadari, sebenarnya memasarkan produk yang komisinya puluhan
ribu, dengan memasarkan produk yang komisinya jutaan itu CAPEKNYA
SAMA. Apa yang dikerjakan juga sama, tapi hasilnya BEDA.
Tentu saja menjual produk high-ticket membutuhkan skill yang lebih advance
dibanding memasarkan produk yang harganya dibawah 1 juta. Tapi selama Anda
memiliki kemauan belajar pasti skill ini dapat Anda kuasai.
Page 20 of 31
4. Pilih program affiliate yang vendornya mau ngajarin cara jualan
Banyak vendor yang “cuek bebek” terhadap para affiliatenya. Vendor seperti ini
biasanya tidak memberikan support yang dibutuhkan oleh para affiliate.
Kalaupun memberi suport, paling cuma yang standar-standar saja seperti banner
atau tool promosi. Ini terlalu standar.
Tapi ada juga vendor yang memang bersedia mengajarkan Anda cara dan strategi
memasarkan produknya dengan berbekal pengalaman yang dia miliki. Ini adalah
program affiliate yang paling menguntungkan untuk Anda ikuti, karena Anda
tidak hanya berpeluang mendapat komisi tapi juga mendapat ilmu. Jadi kalaupun
Anda belum dapat komisi, setidaknya Anda dapat ilmunya.
Akan tetapi, program seperti ini slotnya biasanya terbatas hanya untuk beberapa
orang saja, bila kuota affiliate sudah penuh maka orang yang belum bergabung
tidak diizinkan untuk mendaftar. Ini bertujuan untuk menjaga eksklusifitas dan
membatasi persaingan. Selain itu, untuk bergabung dengan program seperti ini
biasanya pendaftarannya tidak gratis. Anda harus membayar sejumlah uang
untuk bergabung. Jumlahnya pun berbeda-beda, ada yang sekali bayar seumur
hidup, ada juga yang bayarnya berkala tiap bulan. Tapi jangan ragu, uang Anda
tidak akan sia-sia karena Anda juga mendapatkan materi edukasi ketika sudah
mendaftar. Jadi Anda tidak rugi, anggap saja uang sekolah bisnis.
Dan yang mungkin Anda belum tahu, orang-orang expert yang berpengalaman
ini belum tentu terkenal. Seringkali mereka bermain di balik bayangan, bagaikan
pendekar sakti yang bersemedi di puncak bukit terpencil, tapi sekalinya turun
gunung, para pendekar lain pun “sungkem” padanya. Mereka ini walaupun tak
terkenal tapi benar-benar ada. Dan walaupun tidak terkenal, tapi pengalaman dan
ilmunya “lebih sakti” dibanding mereka-mereka yang Anda panggil dengan
sebutan “mastah” yang tiap hari nongol di timeline social media Anda. Jadi
jangan remehkan mereka.
Page 21 of 31
TACTIC #5
PERSONAL BRANDING
Beberapa “mastah” di luar sana mengatakan bahwa “afiliate tidak perlu membangun
personal branding, yang penting bisa mendatangkan traffic ke sales page vendor itu
sudah cukup. Kalau mereka membeli maka Anda dapat komisi, kalau tidak membeli pun
setidaknya Anda telah melakukan pekerjaan Anda”. Benarkah begitu?... pikirkan lagi!.
Ada 2 fakta yang harus Anda sadari, fakta pertama yaitu : Anda hanya mendapat komisi
jika konsumen memutuskan membeli melalui referensi Anda. Jika ternyata ia membeli
melalui referensi orang selain Anda, ya Anda nggak dapat komisi.
Fakta kedua adalah : Orang cenderung ragu untuk membeli dari orang asing yang tak
mereka kenal. Sebaliknya, jika calon konsumen mengenal dan mempercayai Anda,
maka mereka dengan senang hati membeli dari referensi Anda, meskipun kompetitor
Anda memberi penawaran yang lebih baik.
Bayangkan jika Anda ingin membeli sebuah produk yang harganya cukup mahal,
apakah Anda memilih membelinya dari teman yang Anda kenal, atau membeli dari
salesman yang tidak Anda kenal?. Kemungkinan besar Anda akan membeli dari teman
Anda.
Page 22 of 31
TACTIC #6
Akan tetapi sebagian besar program affiliate melarang adanya cashback. Jika Anda
terbukti melakukan pelanggaran ini, maka sebagai sanksi bukan hanya komisi Anda
saja yang tidak dibayar oleh vendor, akan tetapi akses affiliate Anda juga di blokir. Dan
nama Anda akan di black list. Rugi dobel deh... udah batal dapet komisi, masih harus
memenuhi janji kasih cashback ke konsumen yang membeli melalui referensi Anda.
Dan tidak hanya itu saja, dengan memberikan cashback anda hanya akan mendapatkan
basis konsumen yang berisi orang-orang “pelit”. Orang-orang seperti ini tidak pernah
bersedia membayar harga penuh untuk apapun yang mereka beli. Sekalinya anda
menawarkan cashback, maka mereka akan terus menerus meminta cashback. Jika suatu
saat Anda menawarkan produk tanpa ada embel-embel cashback, mereka enggan
membeli. Bukankah ini hal yang buruk untuk jangka panjang?.
Selain itu, menawarkan cashback justru menanamkan image di benak calon konsumen
bahwa Anda adalah affiliate marketer putus asa. Mereka akan berpikir, jika Anda
memang mampu menjual dengan cara yang elegan, kenapa harus mati-matian
memotong keuntungan komisi untuk cashback?. Konsumen jaman sekarang tidak lugu
Page 23 of 31
kawan... mereka mampu berpikir kritis. Jadi daripada menawarkan cashback, lebih baik
tawarkan value yang lebih elegan.
Sebagai solusi pengganti cashback, berilah insentif yang valuenya setara (atau lebih
tinggi) dengan harga penuh dari produk yang Anda tawarkan. Hal ini akan memberi
alasan kuat untuk calon konsumen memutuskan membeli dengan harga penuh. Anda
akan membangun basis konsumen yang isinya memang orang-orang yang punya uang
dan bersedia membayar penuh pada produk yang Anda tawarkan. Bukankah ini lebih
baik untuk jangka panjang?. Jadi daripada menurunkan harga, lebih baik menaikkan
value.
Untuk menarik minat pembeli, mungkin saja menawarkan cashback adalah cara yang
paling mudah dan gampang, tapi jelas bukanlah cara yang terbaik. Terutama untuk
jangka panjang, dan Anda sudah tahu alasannya.
Dan jika pun Anda menemukan affiliate marketer lain mendapatkan banyak pembeli
berkat memberikan cashback, jangan iri pada mereka dan jangan terpancing melakukan
hal yang sama. Karena sejatinya mereka hanyalah pemalas yang mengumpulkan
konsumen-konsumen yang bermental murahan. Konsumen bermental murahan
biasanya memberikan keuntungan jangka pendek yang cepat, karena mereka begitu
mudah tergiur dengan harga murah, tapi selanjutnya tidak jarang sikap mereka jadi
merepotkan sekali, bahkan tidak sedikit dari mereka yang selalu menawar dan komplain
soal harga, bahkan setelah diberi diskon sekalipun mereka masih rewel. Pastinya Anda
tak ingin mendapat konsumen yang seperti itu kan?.
Page 24 of 31
TACTIC #7
Selain kontak, seharusnya vendor juga menyiapkan suport untuk para affiliatenya
supaya dapat memasarkan produk lebih optimal, entah berupa banner promosi, template
copywriting atau apapun yang memudahkan affiliatenya. Sayangnya lagi masih banyak
juga vendor yang terlalu malas untuk menyediakan support seacam ini.
Jika Anda menemui vendor yang tidak mau repot sama sekali, maka sebaiknya tidak
usah pasarkan produknya. Lebih baik tinggalkan. Ingat, sebagai affiliate Anda adalah
seorang pebisnis, bukan kacungnya si vendor. Anda dan vendor adalah partner bisnis.
Vendor bukanlah majikan Anda. Apakah Anda bersedia berpartner dengan orang yang
tidak memenuhi tugasnya?. Apakah Anda rela membuang waktu dan tenaga untuk
pekerjaan yang seharusnya vendor kerjakan?. Waktu dan tenaga Anda terlalu berharga
untuk hal tersebut.
Pilihlah produk milik vendor yang memberikan support kepada para affiliate dan
sekaligus untuk para calon konsumen. Vendor semacam ini biasanya sangat suportif
dan mudah untuk diajak kerjasama. Jika Anda bertanya dia pasti akan menjawab,
meskipun mungkin slow response tapi pasti dilayani. Jika Anda butuh masukan maka
ia bersedia memberi masukan untuk membantu Anda. Bukankah yang seperti ini adalah
partner yang ideal?. Dapat profit, sekaligus dapat ilmunya juga. Bahkan kalaupun Anda
newbie yang belum bisa menghasilkan komisi, Anda masih tetap dapat mempelajari
ilmu dari vendor yang seperti ini.
Page 25 of 31
TACTIC #8
JANGAN MENGHALALKAN
SEGALA CARA, TAPI LAKUKAN
SEGALA CARA YANG HALAL SAJA
Pernah ada kejadian dimana seorang affiliate melakukan berbagai pelanggaran demi
menghasilkan penjualan. Entah dia melakukannya secara sengaja ataupun tanpa sadar.
Diantara contohnya antara lain menggunakan produk bajakan sebagai bonus,
menawarkan produk digital yang bukan PLR untuk bonus, Dan berbagai kecurangan
lain. Tentu saja yang ketahuan langsung diblokir dan kena black list.
Bukankah hal seperti ini sangat merugikan semua pihak yang terlibat. Bagi vendor tentu
saja reputasinya ikut tercoreng walaupun dia tidak bersalah. Sementara bagi konsumen,
ia sangat dirugikan bila mendapatkan insentif berupa produk yang ternyata hasil
bajakan tanpa sepengetahuannya. Dan bagi si affiliate tentu saja berakibat diblokir dan
komisinya tidak dibayar, serta namanya di black list. Ini artinya segala jerih payahnya
sia-sia. Bukan hanya sia-sia, tapi karena namanya sudah di black list maka selanjutnya
untuk mengikuti program affiliate lain pun akan sulit, karena nama dan reputasinya
sudah terlanjur jelek.
Belum lagi tanggung jawab akhirat karena telah berusaha mencari harta dengan cara
tidak halal. Bisnis bukan hanya sekedar untung dan rugi, tapi surga dan neraka, ingat
ini baik-baik.Saya tidak akan ceramah panjang-panjang, cukup Anda perhatikan hal ini
baik-baik dan bekerjalah dengan jujur serta penuh integritas.
Page 26 of 31
STRATEGI MEMENANGKAN
PERTEMPURAN AFFILIATE
MEMENANGKAN pertempuran (persaingan) di dunia affilate marketing tidaklah
mudah, tapi tidak pula mustahil selama Anda bukanlah seorang affiliate pemalas yang
cuma mau enak-enak saja tanpa mau berjuang. Persaingan ffiliate dapat dimenangkan
dengan cara menjalankan strategi yang benar secara konsisten untuk jangka panjang.
Bisnis affiliate bukanlah lahan untuk para pecundang lemah yang tidak memiliki
semangat tempur. Dan ketika anda sudah memutuskan untuk masuk ke dalam bisnis
affiliate maka anda harus berusaha bertahan di dalamnya. Ini ibarat lari marathon, bukan
sprint. Anda perlu stamina untuk terus berada pada bisnis ini. Percuma bila hanya bisa
melesat cepat di awal tapi kemudian kehabisan nafas dan menyerah tidak lama
kemudian.
Memenangkan pertempuran affiliate bukan berarti hanya menang kontes affiliate saja.
Akan tetapi memenangkan perjuangan-perjuangan kecil tiap hari. Kemenangan besar
dapat diraih dengan mencapai kemenangan-kemenangan kecil secara konsisten, tiap
hari.
Anda ingin mendapat komisi secara konsisten dari bisnis affiliate bukan?..... Maka
Anda perlu untuk bekerja keras dan cerdas. Jika Anda ingin meraih penghasilan yang
lebih, maka usaha yang Anda lakukan jugaharus melebihi yang lain.Anda wajib
berusaha di atas standar minimal.
Nah, pertanyaannya, usaha yang di atas standar ini yang seperti apa?. Banyak sekali
affiliate yang tidak mengetahuinya, dan Anda beruntung ebook ini sekarang berada di
tangan Anda. Silahkan ikuti langkah dan strategi berikut ini :
1. Niat
Sebelum melakukan langkah apapun, anda harus tahu niat Anda berada di bisnis
Affiliate ini untuk apa?. Untuk mendapat penghasilan tambahan kah?. Cuma
untuk sampingan kerjaan kantor kah?. Untuk pekerjaan full time kah?. Untuk
Page 27 of 31
mendapat penghasilan yang lebih besar dibanding pekerjaan kantoran sebelum
memutuskan resign kah?. Atau untuk apa?...
Anda harus menemukan jawabannya dulu, jika tidak Anda hanya akan berputar-
putar saja dan tidak meraih kemajuan apapun. Jangan remehkan tahap ini, atau
Anda hanya akan mengalami stuck seperti kebanyakan affiliate marketing lain.
Tetapkan niat Anda dulu, misalkan ingin dapat penghasilan tambahan. Tentukan
jumlahnya berapa tepatnya, dan berapa lama Anda ingin meraih target tersebut.
Jika sejak awal Anda sudah nggak niat, ya mana mungkin bisa berhasil.
Prospek akan lebih mudah percaya bila Anda menjelaskan produk apa adanya,
baik plus maupun minusnya. Sampaikan bahwa anda merekomendasikan produk
tersebut karena “anda telah membuktikan sendiri” kualitas dan manfaatnya.
Mulailah dengan Low-ticket dulu. Raih komisi 50 ribu pertama Anda dulu. Tak
masalah walaupun komisinya kecil, yang penting bisa ditingkatkan. Raih 100
ribu pertama, 1 juta pertama, 5 juta pertama dan seterusnya. Jika sudah percaya
diri ikutilah program high-ticket.
Ada 2 jenis page yang setidaknya perlu Anda bikin, yang pertama tentu saja
REVIEW PAGE yang berisi review dan penawaran Anda, apa saja yang pembeli
dapatkan apabila membeli melalui link affiliate anda dll. Yang kedua adalah
SQUEEZE PAGE untuk mendapatkan data kontak traffic yang berkunjung ke
halaman Anda. Ya, Anda tetap perlu membangun list database konsumen
meskipun yang Anda jual bukanlah produk Anda sendiri. Anda pasti sadar kan
Page 28 of 31
bahwa tidak semua orang yang berkunjung ke website Anda memutuskan
membeli?. Jadi dengan menangkap data mereka, kalaupun tidak beli setidaknya
Anda dapat mem-follow-up mereka untuk penawaran-penawaran yang lain.
Page 29 of 31
Maka Anda perlu menciptakan sebuah funnel system. Bisnis Anda harus terus
hidup meskipun tidak sedang menawarkan produk apapun.
Jangan berhenti mendatangkan traffic baru ke squeeze page Anda dan tangkap
data mereka, dan untuk database lama teruslah jalin relasi dengan mereka.
Kirimkan email yang menarik tidak harus menjual apapun. Bangun kredibilitas
dan kedekatan, sehingga nanti suatu saat anda menawarkan suatu produk,
mereka sudah percaya dan berada dalam keadaan siap membeli.
Nah sekarang anda dapat langsung praktek, bisa langsung mencoba menjadi affiliate
secara gratis dan dapatkan berbagai komisi dengan mendaftarkan di
https://shop.tokodigital.web.id/member-area
Berbagai produk dapat anda pasarkan di sana yaitu :
Konvibot, AnimatioX, Amdal, Toko Online Mastery, Blogging Mastery, Deviral.
Tidak punya amunisi bonus? Silahkan ambil di sini https://diapps.my.id/amdal
Page 30 of 31
TENTANG PENULIS
Panji Ryan W
Pemuda yang lahir dan dibesarkan di
Jakarta ini menjalani bisnis online dari
tahun 2015 namun tidak full time, karena
pekerjaan utamanya adalah masih menjadi
karyawan di sebuah perusahaan
kontraktor.
Berbagai model bisnis ia coba untuk
menambah penghasilan sampingan
dimulai dari dropship, reseller, menulis
buku, blogger, multilevel marketing,
hingga agen asuransipun pernah ia jalani.
Seiring dengan waktu berjalan, tentunya dalam hal bisnis, hati lebih memilih
kepada bisnis online dan dengan bidang digital marketing.
Di tahun 2019-2020 saat ini beliau mengelola website, blog, web membership
seperti :
https://tokodigital.web.id
https://diapps.my.id
https://shop.tokodigital.web.id
Page 31 of 31