Anda di halaman 1dari 4

Pentingnya Iklan Dalam Pasar Oligopoli dan

Monopolistik

Oleh Kelompok 14 :
Ni Putu Eka Widiantari (2107531125)
Dewa Ayu Dyah Prema Gandhi (2107531126)
Sianggi Narina Sukmajaya (2107531127)
Latar Belakang Pasar Oligopoli dan
Monopolistik
 Istilah oligopoli pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun 1916 yaitu “Utopia” 11.
Karyanya itu membahas bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi ketika perusahaan di pasar lebih dari
satu. Lalu  teori oligopoli diformalkan pertama kali oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya
“Researches sur les principles mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian,teori tersebut
dibantah oleh Bertrand.Walaupun demikian  hingga kini teori Cournot tetap dianggap sebagai tolak ukur bagi teori-
teori oligopoli lainnya.
 Pasar monopolistik diperkenalkan pertama kali oleh Edward H.Chamberlain seorang ekonom Amerika Serikat pada
tahun 1930. Model ini dikembangkan karena ketidakpuasan para ahli ekonomi terhadap model-model pasar
sebelumnya yang dianggap kurang realistis dan lebih bersifat teoritis.Pasar oligopoli dan monopolistik memiliki
karakteristiknya masing-masing. Salah satu jenis karakteristik yang sama yaitu baik pasar oligopoli maupun
monopolistik menawarkan produk yang terdiferensiasi.
 Oleh karena itu, pemasaran melalui periklanan penting dilakukan di kedua jenis pasar ini.Strategi periklanan ini
penting karena berpengaruh terhadap tingkah laku dan perubahan selera konsumen.
Permasalahan yang Dihadapi oleh Pasar Oligopoli dan Monopolistik jika tidak
Memanfaatkan Strategi Periklanan dengan Baik serta Solusinya
Salah satu contoh pasar oligopoly adalah pasar kendaraan bermotor. Di Indonesia terdapat sejumlah merk mobil seperti
Toyota,Honda,Suzuki,Daihatsu,Mazda,Nissan,dan lain-lain. Nissan memiliki merk mewah (premium) yakni Infiniti, yang
memulai debut pada tahun 2011 dan keluar dari pasar otomotif Indonesia pada tahun 2018 karena penjualan yang terus
menurun. Penyebab penurunan penjualan adalah Infiniti menggunakan promosi tradisional, yaitu melakukan promosi dari
mulut ke mulut karena manajemen mereka menganggap memasang iklan merupakan strategi yang kurang tepat mengingat
target konsumen dari brand mobil ini adalah kalangan menengah atas. Pada tahun 2011, Infiniti membukukan penjualan
sebanyak 56 unit, namun, di tahun 2012 Infiniti hanya sanggup menjual 36 unit, di tahun 2013, Infiniti hanya bisa menjual 16
unit, di tahun 2014 Infiniti menjual 8 unit, tahun 2015 menjual 9 unit, dan tahun 2016 hanya menjual 1 unit. Di tahun 2017,
tak ada satupun mobil Infiniti yang terjual, sehingga Infiniti memutuskan untuk keluar dari pasar otomotif Indonesia pada
tahun 2018.
Sedangkan pada pasar monopolistic juga terdapat permasalahan yang sama, seperti contohnya yaitu pasar makanan dan
minuman seperti perusahaan PT SINAR SOSRO, dimana pada saat peluncuran produk teh botol dengan melakukan promosi
melalui iklan baik itu media cetak atau media elektronik sangat berhasil dan menarik minat para konsumen. Namun, saat
perusahaan meluncurkan produk terbaru yaitu “Joy Green Tea” perusahan menggunakan metode promosi yang sama seperti
produk sebelumnya, dimana produk sebelumnya menggunakan slogan “Apapun Makanannya, Minumannya Teh Botol Sosro”
akan tetapi mindset ini tidak berhasil pada produk terbaru. Hal ini dikarenakan teknik pengiklannya yang tidak efisien dan
juga tidak dapat meyakinkan konsumen, dimana iklan seharusnya dikemas dengan menarik dan selalu diingat oleh konsumen.
Solusi dari contoh permasalahan dari pasar oligopoly dan monopolistic tersebut yaitu dengan memperhatikan
teknik pengiklanan agar dapat menarik minat dari para konsumen, berikut adalah cara yang dapat dilakukan agar
iklan dapat menarik minat dari konsumen:
 Memilih tempat beriklan yang tepat
 Membuat judul / slogan iklan yang unik
 Memperhatikan detail desain iklan
 Memberikan penawaran yang menarik
 Menampilkan tokoh penting / terkenal saat ini

Anda mungkin juga menyukai