Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MATERIAL CENTER PERKAKAS

PERTANIAN DI DESA MEKARMAJU KECAMATAN PASIRJAMBU


KABUPATEN BANDUNG DALAM MENUNJANG
PROGRAM SERIBU KAMPUNG

Drs. H. Maman Suherman AR, M.Si.


NIDN. 0413085901
Wakil Dekan I FISIP Universitas Nurtanio Bandung
Jl Casa No. 2, Lanud Sulaiman Kabupaten Bandung
e-mail: mamanvilar@gmail.com

Indra Aditya Prayoga, S.Sos., M.Si.


NIDN. 0431129301
Dosen Tetap Universitas Nurtanio Bandung
Jl Casa No. 2, Lanud Sulaiman Kabupaten Bandung
e-mail: indraadityaprayoga1@gmail.com

ABSTRAK
Material Center Perkakas Pertanian merupakan sebuah inovasi di Desa Mekarmaju
Kecamatan Pasirjambu yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa bertujuan untuk memperbaiki
perekonomian serta mensejahterakan masyarakat, yaitu dengan mewadahi dan membina seluruh
Industri Kecil Menengah serta elemen masyarakat khususnya yang terlibat dalam pembuatan
kerajinan pandai besi. Namun dalam pengelolaannya terdapat beberapa masalah diantaranya, masih
banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan Material Center, pemasaran hasil kerajinan
pandai besi belum dapat diekspor ke luar negeri, kerjasama hanya terlibat dengan satu perusahaan dan
belum mampu menyerap tenaga kerja secara maksimal untuk mengurangi angka pengangguran.
Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis strategi kebijakan yang dilakukan untuk pengembangan
Material Center Perkakas Pertanian di Desa Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung
dalam menunjang Program Seribu Kampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data
diperoleh dari para informan yang ditetapkan untuk dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa strenghts (kekuatan) yang dimiliki oleh Material Center adalah
memiliki produk unggulan khususnya produk pertanian dan setelah diresmikannya Material Center
yaitu dapat membantu pendapatan masyarakat. Weaknesses (Kelemahan) Material Center terlihat
dengan belum adanya rencana untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan lain dikarenakan
masih tahap perdana serta media yang digunakan untuk promosi masih menggunakan Website Desa.
Adapun beberapa kendala yaitu sulitnya untuk mencari regenerasi, sehingga jarang yang ingin
menjadi pengrajin dan adanya kesulitan permodalan. Oportunities (Peluang) yang ada yaitu Material
Center tidak hanya memproduksi satu produk saja melainkan masih banyak produk pertanian lainnya
sehingga harus adanya pembaharuan (Modernisasi) untuk mengikuti trend yang ada saat ini agar lebih
berdaya saing. Adapun Threats (Ancaman) yang dihadapi oleh Material Center yaitu dalam hal
permodalan, bahan baku dan pengerjaannya yang masih dilakukan oleh IKM masing-masing secara
tradisional.

Kata Kunci : Strategi Kebijakan Pengembangan, Material Center, Perkakas Pertanian.

ABSTRACT
The Material Center for Agricultural Tools is an innovation in Mekarmaju Village,
Pasirjambu Subdistrict, which is managed by a Village Owned Enterprise which aims to improve the
economy and prosper the community, namely by accommodating and fostering all Small and Medium
Industries as well as community elements especially those involved in making blacksmith crafts.
However, in its management, there are several problems including, there are still many people who
do not know about the existence of the Material Center, the marketing of blacksmith handicrafts
cannot be exported abroad, cooperation is only involved with one company and has not been able to
absorb labor optimally to reduce unemployment. The research objective is to analyze the policy
strategy undertaken for the development of the Material Center for Agricultural Tools in Mekarmaju
Village, Pasirjambu District, Bandung Regency in supporting the Thousand Village Program. This
study uses a qualitative method. Data were obtained from informants who were assigned to be
analyzed using qualitative analysis techniques. The results showed that the strength possessed by the
Material Center is to have superior products, especially agricultural products and after the
inauguration of the Material Center, it can help people's income. Weakness Material Center can be
seen with no plans to cooperate with other companies because it is still in the first stage and the
media used for promotion is still using the Village Website. There are several obstacles, namely the
difficulty in finding regeneration, so that rarely wants to become craftsmen and the difficulty of
capital. Opportunities that exist, namely the Material Center not only produce one product but also
many other agricultural products, so there must be renewal (Modernization) to follow the current
trend to be more competitive. Threats faced by the Material Center, namely in terms of capital, raw
materials and workmanship which are still traditionally carried out by each IKM.

Keywords: Development Policy Strategy, Material Center, Agricultural Tools.

1. PENDAHULUAN pembangunan dan keputusan berdasarkan


1.1. Latar Belakang Penelitian kebutuhan nyata dari masyarakat. Untuk
Pembangunan desa saat ini mewujudkan desa yang mandiri, maka
merupakan poros kemandirian yang dapat diperlukan sumber pendapatan bagi desa
membuat perekonomian disuatu bangsa yang berasal dari desa tersebut.
dapat dikatakan baik. Dengan adanya Kemandirian yang dimaksud adalah proses
kemajuan ekonomi yang kuat di perdesaan yang dilakukan pemerintah desa bersama
dapat berimbas pada kesejahteraan masyarakat untuk melakukan kegiatan
masyarakat luas. Pembangunan desa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya
merupakan salah satu cara dalam upaya sesuai kemampuan yang dimiliki. Dalam
mengentaskan kemiskinan di Indonesia. mendorong pembangunan ditingkat desa,
Pengembangan basis ekonomi di pedesaan pemerintah memberikan kewenangan
sudah semenjak lama dijalankan oleh kepada pemerintah desa untuk mengelola
pemerintah melalui berbagai program daerahnya secara mandiri, salah satunya
namun hal itu belum banyak membuahkan adalah melalui lembaga ekonomi yang
1
hasil yang memuaskan. berada ditingkat desa yakni Badan Usaha
Kemajuan ekonomi Nasional hanya Milik Desa yang selanjutnya disingkat
akan tercapai jika terdapat iklim 2
menjadi BUMDes.
perekonomian yang baik di tingkat Pembentukan BUMDes dilakukan
provinsi. Kemajuan ekonomi ditingkat untuk membangun daerah pedesaan yang
provinsi akan tercapai jika kabupaten dapat dicapai melalui program
memiliki kegiatan ekonomi yang baik. pemberdayaan masyarakat untuk
Kemajuan ekonomi sebuah kabupaten meningkatkan produktivitas dan
dapat tercapai karena adanya sumbangsih keanekaragaman usaha pedesaan,
dari ekonomi pedesaan yang kuat yang ketersediaan sarana dan fasilitas untuk
berimbas pada kesejahteraan masyarakat mendukung ekonomi pedesaan,
luas. Hal ini akan menjamin membangun dan memperkuat institusi yang
penyelenggaraan pemerintahan yang baik mendukung rantai produksi dan pemasaran,
untuk diterapkan di semua tingkat serta mengoptimalkan sumber daya alam
sebagai pijakan awal pertumbuhan ekonomi
1
Kateria Fitriska. 2017. Strategi Pengembangan pedesaan. Berdasarkan hal tersebut maka
Badan Usaha Milik Desa Dalam Meningkatkan keberadaan BUMDes menjadi salah satu
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Lancang
Kuning Kecamatan Bintan Utara. Jurnal
2
IlmuAdministrasi Negara (JUAN) FISP UMRAH Vol. Ibid., hlm 29-30.
5 No. 2, hlm 29.
pertimbangan penting untuk menyalurkan potensi sumber daya alam desa,
inisiatif masyarakat desa, mengembangkan mengoptimalkan sumber daya manusia
potensi desa, mengelola dan memanfaatkan (warga desa) dalam pengelolaannya, dan
adanya penyertaan modal dari pemerintah baku, dan pengolahan bahan baku mentah
desa dalam bentuk pembiayaan dan menjadi bahan baku siap produksi. Proses
kekayaan desa yang diserahkan untuk bisnisnya dengan melakukan perencanaan
dikelola sebagai bagian dari BUMDes. kebutuhan baku IKM Desa Mekarmaju dan
Melalui pengembangan potensi desa yang sekitarnya, mencari dan bertransaksi
disertai dengan partisipasi masyarakat dengan suplier bahan baku potensial,
dalam mengelola BUMDes maka akan melakukan proses pengolahan bahan baku
mendorong perekonomian desa dan dan melakukan fungsi pergudangan.
4

menciptakan kemandirian perekonomian Terbentuknya Material Center


3
desa. perkakas pertanian pada Badan Usaha
Desa Mekarmaju merupakan salah Milik Desa (BUMDes) di Desa Mekarmaju
satu desa yang terletak di wilayah tidak lain adalah untuk memperbaiki
Kecamatan Pasirjambu Kabupaten perekonomian serta mensejahterakan
Bandung dengan mayoritas masyarakat masyarakat, yaitu dengan mewadahi dan
berprofesi sebagai pengrajin pandai besi, membina seluruh Industri Kecil Menengah
petani, dan peternak yang masih (IKM) serta elemen masyarakat yang
mempertahankan budaya tradisional. Desa khususnya terlibat dalam pembuatan
Mekarmaju terkenal dengan para pengrajin kerajinan pandai besi. Sesuai dengan tujuan
pandai besinya yang telah berproduksi BUMDes seperti dalam Permendesa PDT
sejak puluhan tahun dengan tetap dan Transmigrasi No. 4/2015 adalah
mempertahankan unsur tradisonal, sehingga meningkatkan perekonomian desa,
pada Program Seribu Kampung yang meningkatkan usaha masyarakat dalam
dicetuskan Pemerintahan Kabupaten pengelolaan potensi ekonomi desa. Selain
Bandung, Desa Mekarmaju ditetapkan itu juga mengembangkan rencana kerja
sebagai Kampung Pandai Besi. sama usaha antar desa dan/atau dengan
Sehubungan dengan hal tersebut, Badan pihak ketiga, menciptakan peluang dan
Usaha Milik Desa (BUMDes) jaringan pasar yang mendukung kebutuhan
Pemerintahan Desa Mekarmaju membuat layanan umum warga, membuka lapangan
sebuah inovasi dengan membentuk kerja, meningkatkan kesejahteraan
Material Center Perkakas Pertanian yang masyarakat melalui perbaikan pelayanan
nantinya akan menjadi mitra bagi Industri umum, pertumbuhan dan pemerataan
Kecil Menengah (IKM) dan para pembeli ekonomi desa, dan meningkatkan
dalam peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat desa dan
pemenuhan bahan baku dengan harga, pendapatan asli desa.
5

kualitas, dan kuantitas yang tepat. Model Material Center perkakas pertanian
bisnisnya yakni menyediakan jasa di Desa Mekarmaju diresmikan pada
perencanaan produksi, perdagangan bahan tanggal 7 November 2019 namun untuk
idenya sendiri telah ada dua tahun
3
Tama, Diantika Ovi Era dan Yanuardi. 2013. belakangan. Mengingat hal tersebut dalam
Dampak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bagi pengelolaannya terdapat beberapa masalah
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Karang ejek diantaranya :
Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul. a. Masih banyak masyarakat yang belum
Journal of ChemicalInformation and Modeling. mengetahui keberadaan Material
FakultasIlmuSosial:UniversitasNegeriYogyakarta.,
Center Perkakas Pertanian di Desa
hlm 1.
Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu
Kabupaten Bandung sehingga

4
5
https://mekarmaju.desa.id/first/artikel/184
http://indonesiabaik.id/infografis/bumdes-untuk-
pembangunan-desa
penjualan hasil kerajinan pandai besi Pertanian Desa Mekarmaju Kecamatan
masih terbatas. Pasirjambu Kabupaten Bandung masih
b. Pemasaran hasil kerajinan pandai besi terfokus didalam negeri dan belum
pada Material Center di Perkakas dapat diimpor ke luar negeri.
c. Kerjasama hanya terlibat dengan satu Kabupaten Bandung Dalam Menunjang
perusahaan. Program Seribu Kampung belum optimal”.
d. Material Center Perkakas Pertanian di
Adapun yang menjadi pertanyaan masalah
Desa Mekarmaju Kecamatan
(problem questions) adalah “Bagaimana
Pasirjambu Kabupaten Bandung belum
mampu menyerap tenaga kerja secara strategi kebijakan yang dilakukan untuk
maksimal untuk mengurangi angka pengembangan Material Center Perkakas
pengangguran secara signifikan. Pertanian di Desa Mekarmaju Kecamatan
Berdasarkan permasalahan tersebut, Pasirjambu Kabupaten Bandung Dalam
maka peneliti tertarik untuk melakukan Menunjang Program Seribu Kampung?”.
penelitian di Desa Mekarmaju Kecamatan
Pasirjambu Kabupaten Bandung yang 1.4. Tujuan Penelitian
dituangkan dalam proposal penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk
dengan judul “Strategi Kebijakan mengetahui, menganalisis data dan
Pengembangan Material Center Perkakas informasi mengenai strategi kebijakan
Pertanian di Desa Mekarmaju Kecamatan pengembangan Material Center Perkakas
Pasirjambu Kabupaten Bandung dalam Pertanian di Desa Mekarmaju Kecamatan
Menunjang Program Seribu Kampung”. Pasirjambu Kabupaten Bandung dalam
menunjang Program Seribu Kampung.
1.2. Fokus Penelitian
Penelian ini berfokus pada Strategi 2. TINJAUAN PUSTAKA
Kebijakan Pengembangan Material Center 2.1. Strategi
Perkakas Pertanian di Desa Mekarmaju Menurut Chandler dalam Umar,
Kecamatan Pasirjambu Kabupaten “strategi merupakan alat untuk mencapai
Bandung dalam Menunjang Program tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan
Seribu Kampung. Adapun sub fokus tujuan jangka panjang, program tindak
penelitian meliputi analisis SWOT, yaitu lanjut serta prioritas alokasi sumber daya”.
kekuatan (strenghts) dan kelemahan Hal senada disampaikan Stephanie K.
(weaknesess) disebut dengan faktor internal Marrus dalam Umar bahwa “strategi
(internal factor), sedangkan peluang merupakan suatu proses penentuan rencana
(opportunities) dan ancaman (threats) para pemimpin puncak yang berfokus pada
disebut dengan faktor eksternal (external tujuan jangka panjang organisasi, disertai
factor). penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat
6
1.3. Rumusan Masalah dicapai”.
Berdasarkan latar belakang Menurut Assauri fungsi dari strategi
penelitian, yang menjadi pernyataan pada dasarnya adalah berupaya agar
masalah (problem statement) dalam strategi yang disusun dapat
penelitian ini adalah sebagai berikut: diimplementasikan secara efektif. Untuk
“Strategi Kebijakan Pengembangan itu, terdapat enam fungsi yang harus
Material Center Perkakas Pertanian di dilakukan secara simultan, yaitu:
Desa Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu “a. Mengkomunikasikan suatu maksud
(visi) yang ingin dicapai kepada orang
lain.
b. Menghubungkan dan mengeksploitasi
keberhasilan dan kesuksesan yang

6
Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik.
(Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hlm
16.
didapat sekarang sekaligus menyelidiki didapat sekarang sekaligus menyelidiki
adanya peluang-peluang baru. adanya peluang-peluang baru.
c. Memanfaatkan atau mengeksploitasi d. Menghasilkan dan membangkitkan
keberhasilan dan kesuksesan yang sumber-sumber daya yang lebih
banyak dari yang digunakan sekarang.
e. Mengkoordinasikan dan mengarahkan 2.3. Kebijakan
kegiatan atau aktivitas organisasi ke Federick dalam Agustino
depan. mendefinisikan “Kebijakan adalah
f. Menanggapi serta bereaksi atas
serangkaian tindakan/kegiatan yang
keadaan yang baru dihadapi sepanjang
waktu”.
7 diusulkan seseorang, kelompok atau
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu
dimana terdapat hambatan-hambatan
2.2. Manajemen Strategik
Menurut Siagian manajemen (kesulitan-kesulitan) dan kesempatan-
strategik adalah “serangkaian keputusan kesempatan terhadap pelaksanaan usulan
dan tindakan mendasar yang dibuat oleh kebijaksanaan tersebut dalam rangka
manajemen puncak dan diimplementasikan mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga
oleh jajaran suatu organisasi dalam rangka menunjukan bahwa ide kebijakan
8
pencapaian tujuan organisasi tersebut”. melibatkan perilaku yang memiliki maksud
Sedangkan Nawawi mendefinisikan dan tujuan merupakan bagian yang penting
“Manajemen strategik adalah proses atau dari definisi kebijakan,karena
rangkaian kegiatan pengambilan keputusan bagaimanapun kebijakan harus menunjukan
yang bersifat mendasar dan menyeluruh, apa yang sesungguhnya dikerjakan
disertai penetapan cara melaksanakannya, daripada apa yang diusulkan dalam
yang dibuat oleh manajemen puncak dan 11
beberapa kegiatan pada suatu masalah”.
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di Wahab mengemukakan bahwa
dalam suatu organisasi, untuk mencapai istilah kebijakan sendiri masih terjadi
9
tujuannya”. silang pendapat dan merupakan ajang
Selanjutnya David mengemukakan perdebatan para ahli. Maka untuk
bahwa “manajemen strategik dapat
memahami istilah kebijakan beberapa
didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan
dalam merumuskan,mengimplementasikan, pedoman sebagai berikut :
serta mengevaluasi keputusan-keputusan “a. Kebijakan harus dibedakan dari
lintas fungsional yang memampukan keputusan
sebuah organisasi mencapai tujuannya”.
10 b. Kebijakan sebenarnya tidak serta merta
dapat dibedakan dari administrasi
c. Kebijakan mencakup perilaku dan
harapan-harapan
d. Kebijakan mencakup ketiadaan
7
tindakan ataupun adanya tindakan
Assauri, Manajemen Operasi Produksi. (Jakarta: e. Kebijakan biasanya mempunyai hasil
PT. Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 7.
8
Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia.
akhir yang akan dicapai
(Jakarta: Cetakan 15. Bumi Aksara, 2011), hlm. 15. f. Setiap kebijakan memiliki tujuan atau
9
Nawawi, Penelitian Terapan. (Yogyakarta: Gajah sasaran tertentu baik eksplisit maupun
Mada University Press, 2005), hlm. 148.
10
implisit
David, Manajemen Strategis. (Jakarta: Salemba g. Kebijakan muncul dari suatu proses
Empat, 2009), hlm. 5. yang berlangsung sepanjang waktu
h. Kebijakan meliputi hubungan-
hubungan yang bersifat antar
organisasi dan yang bersifat intra
organisasi
i. Kebijakan publik meski tidak ekslusif
menyangkut peran kunci lembaga-
lembaga pemerintah

11
Agustino, Dasar-dasar Kebijakan Publik.
(Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 7.
j. Kebijakan itu dirumuskan atau Menurut Wendel French dan Cecil
12
didefinisikan secara subyektif”. Bell dalam Ardana, dkk, “pengembangan
organisasi adalah suatu usaha jangka
2.4. Pengembangan Organisasi panjang untuk memperbaiki proses-proses
pemecahan masalah dan pembaharuan Transmigrasi) dalam kehidupan
organisasi, terutama melalui manajemen bermasyarakat dan bernegara di Desa.
budaya organisasi yang lebih efektif dan b. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
kolaboratif”. merupakan salah satu strategi
Sedangkan menurut Richard kebijakan membangun Indonesia dari
Beckhart dalam Ardana, dkk, pinggiran melalui pengembangan
“Pengembangan organisasi merupakan usaha ekonomi Desa yang bersifat
suatu usaha terencana dan berkelanjutan kolektif.
mencakup organisasi secara keseluruhan c. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
yang dikelola dari atas untuk meningkatkan merupakan salah satu strategi
efisiensi, efektivitas, dan kesehatan kebijakan untuk meningkatkan kualitas
organisasi melalui intervensi terencana hidup manusia Indonesia di Desa.
terhadap proses yang terjadi dalam d. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
organisasi”.
13 merupakan salah satu bentuk
kemandirian ekonomi desa dengan
menggerakkan unit-unit usaha yang
2.5. Badan Usaha Milik Desa
strategis bagi usaha ekonomi kolektif
(BUMDes) desa”.
15
Menurut Pasal 1 Angka (6) Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
3. METODOLOGI PENELITIAN
Desa, Badan Usaha Milik Desa yang Penelitian ini menggunakan
selanjutnya disebut BUMDes, adalah badan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian
usaha yang seluruh atau sebagian besar deskriptif. Menurut Sukmadinata
modalnya dimiliki oleh desa melalui “Penelitian deskriptif kualitatif ditujukan
penyertaan secara langsung yang berasal untuk mendeskripsikan dan
dari kekayaan desa yang dipisahkan guna menggambarkan fenomena-fenomena yang
mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa
lainnya untuk sebesar besarnya manusia, yang lebih memperhatikan
14
kesejahteraan masyarakat desa.
mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan
Putra memaknai Badan Usaha Milik antar kegiatan”.
16
Desa (BUMDes) sebagai berikut: Penentuan informan menggunakan
“a. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) teknik purposive sampling. Menurut Bungin
merupakan salah satu strategi “purposive sampling adalah strategi
kebijakan untuk menghadirkan institusi menentukan kelompok peserta yang
negara (Kementerian Desa, menjadi informan sesuai dengan kriteria
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan terpilih yang relevan dengan masalah
17
penelitian tertentu”. Informan dalam
penelitian ini terdiri dari: Kepala Bidang
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat
Desa DPMD Kabupaten Bandung, Kepala
Seksi Logam, Mesin Dan Alat Transportasi
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bandung, Kepala
12
Wahab, Pengantar Analisis Kebijakan 15
Putra, Research & Development Penelitian
Publik. (Malang: Universitas Muhammadiyah dan Pengembangan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Malang, Persada, 2015), hlm. 9.
2008), hlm. 40-50. 16
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan.
13
Ardana, dkk. Perilaku Keorganisasian. (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2011), hlm. 73.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2016), hlm. 176. 17
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. (Jakarta:
14
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Kencana Predana Media Group, 2011), hlm. 107.
Desa, Pasal 1 Angka (6).
Desa Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu, Proses pengumpulan data pada
Ketua BUMDes Mekarmaju, Product penelitian ini yaitu menggunakan metode
Manager PT. Kawan Lama Sejahtera, dan pengamatan, wawancara, atau penelaahan
18
Pengrajin IKM Cangkul Desa Mekarmaju. dokumen.
Kegiatan analisis data dalam
penelitian ini yaitu :
“1. Pengumpulan data mentah. dimiliki oleh Material Center Desa
2. Transkip data. Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu dalam
3. Pembuatan koding. menunjang Program Sabilulungan
4. Kategori data. Membangun Seribu Kampung ?
5. Penyimpulan sementara. Informan 1 mengatatakan bahwa
6. Triangulasi. Material Center Desa Mekarmaju lahir dari
19
7. Penyimpulan akhir”. kebutuhan para pengrajin akan bahan baku
Uji keabsahan data dalam penelitian dan lingkungan IKM alat pertanian sudah
ini dilakukan meliputi uji credibility, terbentuk sejak puluhan tahun lalu. Dengan
transferability, dependability, dan bisa terpenuhinya kebutuhan pokok dalam
20
confirmability”. produksi alat pertanian khususnya cangkul,
menjadikan kekuatan tersendiri
4. PEMBAHASAN menghadapi persaingan. Pengrajin bisa
4.1. Strengths (Kekuatan) lebih fokus berproduksi tanpa merasa
Faktor-faktor yang dimiliki oleh khawatir produksinya akan terhenti tengah
suatu organisasi termasuk satuan – satuan jalan karena tidak terdapatnya bahan baku.
bisnis atau organisasi di dalamnya, antara Desa Mekarmaju Kecamatan
lain kompetisi khusus yang ada di dalam Pasirjambu sudah dikenal sejak puluhan
organisasi atau bisnis yang berakibat pada tahun lalu sebagai sentra industri alat-alat
keunggulan komparatif oleh unit usaha di pertanian. Hal ini berlangsung pada
pasaran. Strength merupakan situasi atau beberapa generasi. Di setiap sudut-sudut
kondisi yang merupakan kekuatan yang kampung Desa Mekarmaju bertebaran IKM
dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang memproduksi aneka macam produk
yang bisa memberikan pengaruh positif alat pertanian. Hal ini adalah atmosfer
pada saat ini atau pun di masa yang akan positif untuk terus menerus menjaga gairah
datang. berproduksi, karena IKM pandai besi sudah
Dalam mengukur faktor menjadi ciri sejati kehidupan masyarakat
kekuatan/kelebihan Material Center Desa Desa Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu.
Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu untuk Hal ini sejalan dengan Program
mendukung Program Seribu Kampung, Sabilulungan Raksa Desa Bandung Seribu
peneliti menyampaikan pertanyaan kepada Kampung, yang mengangkat ciri khas
para informan: “Kelebihan apa yang aktivitas usaha dari masing-masing
kampung/desa sehingga hasil produksinya
18 menjadi produk unggulan untuk
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 9-10.
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
19
Irawan, Prasetya. Penelitian Kualitatif dan Hal tersebut di atas diperkuat
Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. (Depok: keterangan dari informan 2 yang
Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI, 2006), hlm. mengatakan bahwa bahan baku adalah
527.
20
kebutuhan pokok IKM, jadi unit usaha
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaf Kualitatif Material Center tidak akan sulit
dan R & D. (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 270.
memasarkannya karena para pengrajin
sudah menunggu. Inilah yang dinamakan
jaminan pasar untuk bahan baku yang
disediakan salah unit bisnis BUMDes Desa
Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu.
“Karakter masyarakat yang terbiasa
gotong-royong adalah sumber kekuatan.”
Itu yang dikatakan Informan 3, kemudian
“bersyukur kami berada di wilayah
Kabupaten Bandung yang tengah gencar-
gencarnya dengan Program Sabilulungan nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh
Membangun Seribu Kampung, salah- Komite Teknis (dulu disebut sebagai
satunya Kampung Pandai Besi di Desa Panitia Teknis) dan ditetapkan oleh Badan
Mekarmaju ini. Dalam IKM logam kami 22
Standardisasi Nasional (BSN) .
sudah berpengalaman cukup lama. Cangkul Kehadiran Material Center di Desa
Desa Mekarmaju kualitasnya baik dan itu Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu yang
dibuktikan dengan cara di adukan cangkul merupakan salah-satu implementasi dari
desa mekar maju dengan cangkul Cina, Program Sabilulungan Raksa Desa
yang akhirnya cangkul China cepat rusak”. Bandung Seribu Kampung, adalah berkah
Kehadiran Program Sabilulungan bagi masyarakat dan membantu
Membangun Seribu Kampung sangat peningkatan penghasilan masyarakat,
sejalan dengan nafas wirausaha yang sudah sebagaimana dikatakan Informan 6 kepada
sejak lama tertanam di sebagian besar peneliti, “Membantu income pendapatan
masayarakat Desa Mekarmaju Kecamatan untuk keluarga. Lalu adanya Material
Pasirjambu, sebagaimana tercantum dalam Center dapat membantu sarana prasarana
RKPD Kabupaten Bandung 2018 yang karena adanya kerjasama dengan dinas
salah satunya mencangkan Program perindustrian. Dapat membuat keterbatasan
Kampung Pandai Besi dan menunjuk Desa pengerajin dapat tuntas diatasi salah
Mekarmaju sebagai lokasi paling tepat, satunya dalam membeli bahan baku
dikarenakan dii Kabupaten Bandung, pembuatan cangkul”.
terdapat 352 IKM perkakas pertanian,
dengan 235 IKM berlokasi di Desa 4.2. Weaknesses (Kelemahan)
Mekarmaju. Kabupaten Bandung sebagai Kelemahan dalam satuan bisnis
salah satu lokasi sentra utama IKM yang dimaksud adalah keterbatasan atau
21
produsen cangkul di Jawa Barat. kekurangan dalam hal sumber,
Masalah kualitas produk, pelayanan keterampilan dan kemampuan yang
yang responstif menjadi sisi kekuatan menjadi penghalang serius bagi penampilan
penting IKM Desa Mekarmaju Kecamatan kinerja organisasi atau bisnis. Berbagai
Pasirjambu, sebagaimana dikatakan keterbatasan dan kekurangan kemampuan
Informan 4 yang merupakan buyer produk tersebut bisa terlihat dari sarana dan
alat pertanian yang sudah bekerja sama prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki.
dengan Material Center BUMDes Desa Weakness juga merupakan situasi atau
Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu, kondisi yang merupakan kelemahan yang
“Kerjasama yang terjalin baik, mereka dimiliki oleh perusahaan atau organisasi
responstif sekali, produknya lumayan bagus yang bisa memberikan pengaruh negatif
dengan harga yang bersaing. Jaminan pada saat ini atau pun di masa yang akan
kualitas produk BUMDes Mekarmaju yang datang
sudah berlebel SNI”. Informan 1 mengatakan, “Sumber
Senada dengan pernyataan di atas, daya manusia dari sisi kualitas dan
Informan 5 mengatakan, “Kualitas produk kuantitas, sumber daya peralatan harus
kami dijamin baik, apalagi sekarang sudah lebih beradaptasi dengan kemajuan
dicap SNI. Kami juga memberi garansi teknologi, sumber daya anggaran dalam hal
untuk produk yang tidak sesuai akan kami ini permodalan”.
ganti dengan yang baru”. Standar Nasional Pernyataan di atas menekankan
Indonesia (disingkat SNI) adalah satu- pentingnya mengatasi kelemahan suatu unit
satunya standar yang berlaku secara bisnis dari sisi sumber daya manusia yang
merupakan subjek industri, subjek dari
sebuah strategi kebijakan, sumber daya
21

http://www.bandungkab.go.id/arsip/kemenperin -
22
resmikan-material-center-di-pasirjambu https://www.bsn.go.id/main/sni/isi_sni/5
yang harus terus ditingkatkan kemapuan keharusan peningkatan masalah peralatan
teknisnya di bidang industri alat pertanian, dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi
dan juga yang harus ditingkatkan dari sisi industri logam/khususnya alat pertanian.
jumlah SDM-nya. Begitu juga dengan Sebagaimana peneliti mengamati, selama
ini IKM di Desa Mekarmaju Kecamatan
Pasirjambu masih lebih banyak 4.3. Oportunities (Peluang)
menggunakan alat-alat tradisional. Hal Definisi sederhana tentang peluang
lainnya lemahnya masalah permodalan ialah berbagai situasi lingkungan yang
yang harus mendapat perhatian serius dari menguntungkan bagi suatu satuan
semua pihak. organisasi atau bisnis. opportunities
Sedangkan informan 2 mengatakan, merupakan situasi atau kondisi yang
“Varian produk, baru cangkul saja. Ke merupakan peluang atau kesempatan di luar
depannya harus diperluas lagi produk perusahaan atau organisasi yang bisa
perkakas pertanian lainnya seperti sekop, memberikan peluang untuk berkembang di
sabit, linggis, kapak, belincong, golok dan kemudian hari.
garpu. Perlu menambah kuantitas pekerja, Informan 1 mengatakan, “Peluang
kualitas pengembangan keterampilan, untuk meningkatkan kualitas SDM dengan
manajerial dan kepengurusan juga harus mengikuti pelatihan-pelatihan yang
terus ditingkatkan”. diadakan oleh Dinas Perindustrian,
Informan 4 menyoroti sisi kapasitas bimbingan dan pendampingan SNI dari
produksi di IKM Desa Mekarmaju Direktorat Jenderal Industri Kecil,
Kecamatan Pasirjambu yang masih Menengah dan Aneka (IKMA)
terbatas. Hal ini menjadi kelemahan dalam Kemenperin. Peluang pasar yang makin
persaingan bisnis ketika terjadi permintaan terbuka misalnya BPBD se-Jawa Barat
pasar dalam jumlah yang banyak, maka bahkan se-Indonesia. Selama ini kan sudah
akan sulit terpenuhi dan memberikan terjalin kerjasama dengan BPBD
keleluasaan kepada pesaing bisnis untuk Kabupaten Bogor”.
merebut pangsa pasar yang ada. Peluang yang sudah terbuka untuk
Sedangkan Informan 6 meningkatkan kualitas sumber daya
mengeluhkan kurang minatnya anak-anak manusia melalui pelatihan, bimbingan dan
muda di Desa Mekarmaju Kecamatan pendampingan yang dilakukan Dinas
Pasirjambu untuk terjun dalam usaha IKM Koperasi, UKM, Perindustrian dan
pandai besi. Jika hal ini dibiarkan, Perdagangan Pemerintah Kabupaten
akibatnya bisa memutus mata rantai Bandung juga langsung dari Direktorat
regenasi Kampung Pandai Besi yang sudah Jenderal Industri Kecil, Menengah dan
terjalin turun-temurun sejak lama. Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian.
Dari hasil pengamatan peneliti di Peluang peningkatan kualitas produk
lapangan, tampak bahwa para pengrajin dengan adanya sertifikasi SNI yang
didominasi oleh kalangan orang tua, memberikan jaminan produk unggul yang
sementara anak-anak muda lebih tertarik lebih siap berkompetisi di pasar nasional
bekerja kantoran di kota, atau paling tidak bahkan pasar global. Kemudiaan peluang
menjadi buruh pabrik pada perusahaan pasar yang makin terbuka, salah-satunya
besar yang dinilainya lebih bergengsi dari yaitu Badan Penanggulangan Bencana
pada bekerja di dekat rumah. Alasan Daerah (BPBD) di seluruh Indonesia.
lainnya karena ingin menimba pengalaman Kerjasama yang sudah terjalin dengan
terlebih dahulu di perusahaan besar. BPBD Kabupaten Bogor, bisa dijadikan
refensi pemasaran yang kuat untuk
menembus pasar-pasar d BPBD lainnya.
Sedangkan informan 2 memberikan
gambaran pangsa pasar cangkul nasional
yang tercatat resmi saja mencapai 10 juta
buah pertahun. Itu belum termasuk ceruk-
ceruk pasar yang belum terdata secara
resmi. Untuk mendukung hal tersebut
Kepala Dinas Koperasi, UKM, cukup dan peralatan yang memadai untuk
Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah menyaingi pasar impor peralatan pertanian.
Kabupaten Bandung berkonsentrasi agar Sebuah dukungan dari struktur birokrasi di
para pengrajin besi diberikan keahlian yang tingkat Kabupaten yang merupakan
peluang bagi Material Center Desa Bantuan dari Pemerintah Kabupaten
Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu untuk Bandung yang membantu membuka
makin maju dan berkembang demi peluang pemasaran cangkul menjadi
mendukung Program Sabilulungan Seribu peluang sangat berharga”.
Kampung. Sedangkan Informan 6 mengupas
Informan 3 mengungkapkan masalah peluang pengembangan varian
peluang dari sisi permodalan dan peluang produk, “Harapan saya yaitu terfokus pada
pasar yang dihubungkan dengan kapasitas produk lain juga. Karena di Desa Mekarmaj
produksi, “Peluang banyak, peluang untuk bukan hanya pengerajin cangkul saja ada
lebih maju dengan adanya layanan kredit banyak produk yang lainnya contohnya
perbankan dan lain-lain, tapi prosesnya seperti golok dan lain-lain”. Hal ini sesuai
tidak semudah membalikan telapak tangan. dengan pengamatan peneliti yang melihat
Peluang pasar juga kian terbuka, tapi banyak terdapat pengrajin selain cangkul di
kafasitas produksi masih terbatas.” Desa Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu.
Sebuah komitmen dari Informan 4 Dari uraian keterangan para
sebagai buyer yang sudah bekerja sama informan di atas, terlihat jelas bahwa
dengan syarat, “Kebutuhan alat pertanian peluang yang dimiliki Materail Center
khususnya cangkul tidak pernah berkurang BUMDes Desa Mekarmaju Kecamatan
bahkan terus meningkat. Kalau kualitas Pasirjambu cukup besar, sehingga bisa
mereka lebih baik dan jumlah kafasitas membantu mewujudkan tujuan dari
produksi naik, kami juga akan Program Sabilulungan 1000 Kampung di
meningkatkan pesanan”. Hal ini berarti Kabupaten Bandung yaitu peningkatan
bahwa peningkatan pesanan akan terjadi ekonomi dan kesejahteraan warga
bilamana Material Center Desa Mekarmaju Kabupaten Bandung.
Kecamatan Pasirjambu mampu
meningkatkan kualitas dan kuantitas 4.4. Thereats (Ancaman)
produksi, sejalan dengan Program Pengertian ancaman merupakan
Sabilulungan Raksa Desa Bandung Seribu kebalikan dari pengertian peluang. Dengan
Kampung yang menghendaki terjadinya demikian dapat dikatakan bahwa ancaman
eskalasi nilai usaha pada setiap unit adalah factor-faktor lingkumgan yang tidak
kegiatan usaha yang berada di seluruh menguntungkan suatu satuan organisasi
wilayah Kabupaten Bandung. atau bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman
Informan 5 mengatakan tentang akan menjadi ganjalan bagi satuan
bantuan alat kerja, bimbingan teknis dan organisasi atau bisnis yang bersangkutan
dibukanya peluang pasar, “Pemberian baik untuk masa sekarang maupun di masa
bantuan mesin dan peralatan dari Ditjen depan. Threats merupakan ancaman-
IKMA Kementerian Perindustrian dan dari ancaman apa saja yang mungkin akan
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan dihadapi oleh perusahaan atau organisasi
Perdagangan Kabupaten Bandung sangat yang bisa menghambat laju perkembangan
membantu kami. Begitu juga dengan dari perusahaan atau organisasi tersebut.
bimbingan teknis, pendampingan dan Hambatan atau ancaman yang
sertifikasi produk cangkul dan lain-lain. dihadapi Material Center BUMDes Desa
Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu
menurut Informan 1 adalah: “Dukungan
permodalan dari APBDes masih sangat
terbatas, suplier bahan baku baru
bersumber dari satu perusahaan yaitu PT.
Hanjaya Putra; ini tidak sehat”. Untuk bisa
berkembang dengan pesat, IKM di Desa
Mekarmaju membutuhkan dukungan
permodalan yang memadai, sementara yang tidak punya pilihan lain dalam
didapatnya dari APBDes belum cukup membandingkan harga dan kualitas bahan
untuk dapat meningkatkan produksi alat baku sehingga tidak kompetitif.
pertanian. Hal lainnya adalah jumlah Sedangkan Informan 2
suplier tunggal membuat Material Center mengungkapkan bahwa teknologi bisa
menjadi ancaman: “Kemajuan teknologi “Terus terang kami keberatan dengan
bisa jadi ancaman kalau kita tidak bersikap adanya impor cangkul dari China yang
adaptif, apalagi sekarang kita sudah sampai saat ini masih berlangsung, entah
memasuki era industri 4.0. Industri kecil itu resmi ataupun tidak resmi. Apalagi
harus menerapkan teknologi tinggi sesuai kalau ditambah produk cangkul dari negara
dengan tuntutan perkembangan zaman. lainnya seperti Thailand, Vietnam dan
Penggunaan teknologi informasi mutlak Turki”.
diperlukan agar tidak ketinggalan”. Sebenarnya sejak Tahun 2017
Hasil pengamatan peneliti di Presiden Joko Widodo sudah melarang
lapangan, terlihat bahwa masalah teknologi impor alat-alat pertanian termasuk cangkul
khususnya teknologi produksi berupa khususnya dari China, dan tahun berikutnya
inovasi mesin-mesin pembuat alat pertanian Kementrian Perdagangan mengeluarkan
yang sudah semakin modern sudah tersebar Peraturan Nomor 30 Tahun 2018 Tentang
di pasaran, sedangkan para IKM di Desa Ketentuan Impor Perkakas Tangan yang
Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu salah satunya berisi ketentuan larangan
sebagian besar masih berproduksi dengan impor barang jadi (produk alat pertanian),
cara tradisional. Saat IKM tidak bisa dan memperbolehkan impor bahan
menyesuaikan dengan hal tersebut, artinya bakunya. Inilah adalah strategi kebijakan
bahwa mereka akan semakin jauh tertinggal pemerintah dalam memajukan IKM dalam
dari para kompetitor yang sudah lebih dulu negeri khususnya IKM yang bergerak di
memanfaatkan kemajuan teknologi bidang perkakas tangan termasuk di
permesinan pembuat alat pertanian. Di sisi dalamnya alat pertanian.
teknologi informasi yang berpengaruh Meskipun demikian, kenyataan di
besar terhadap kemajuan zaman di semua pasaran dalam negeri, masih saja produk-
lini kehidupan termasuk untuk produk alat pertanian; sepertinya misalnya
perkembangan dan kemajuan IKM alat cangkul (terutama asal China), masih
pertanian, peneliti melihat sebagian bertebaran di banyak tempat penjualan alat-
pengrajin sudah mulai mengakrabi alat pertanian dan toko bahan bangunan.
teknologi informasi dengan seringnya Sebagaimana pengamatan peneliti di
mengunduh panduan-panduan produksi beberapa toko besi dan bahan bangunan di
logam dari internet. Bahkan BUMDes dan wilayah Kabupaten Bandung, masih
Pemerintahan Desa Mekarmaju Kecamatan banyak menjual cangkul dan alat-alat
Pasirjambu sudah lebih dari tujuh tahun pertanian lainnya, terutama yang berasal
membuka website desa untuk membuka dari China.
pintu komunikasi global. Tetapi yang Informan 4 mempertegas masalah
disayangkan, sebagian IKM lainnya masih persaingan di industri alat-alat pertanian,
relatif buta tentang kemajuan teknologi khususnya cangkul: “Persaingan dalam
informasi. industri logam khususnya cangkul cukup
Informan 3 lebih melihat sisi ketat, semua berlomba meningkatkan mutu
ancaman yang muncul dari kompetitor luar: dengan harga bersaing dalam
memperebutkan pasar. Saingannya baik
dari dalam maupun luar negeri, terlebih
sudah banyak yang menggunakan teknologi
tinggi”.
Sedangkan keterangan dari
Informan 5 masalah sumber daya manusia:
“Hambatan yang kami hadapi adalah
terbatasnya SDM yang menguasai
teknologi produksi cangkul modern,
persaingan dengan produk luar yang
masuk”. Dan diperkuat keterangan yang teknologi produksi cangkul modern,
peneliti dapatkan dari Informan 6 yaitu: persaingan dengan produk luar yang
“Hambatan yang kami hadapi adalah masuk”.
terbatasnya SDM yang menguasai
5. SIMPULAN DAN SARAN Perindustrian dan Dinas Koperasi,
5.1. Simpulan UKM, Perindustrian dan
Berdasarkan hasil penelitian yang Perdagangan Kabupaten Bandung
dilakukan mengenai strategi kebijakan melakukan pelatihan teknis,
pengembangan Material Center di Desa pembinaan dan pendampingan
Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu kepada para pelaku IKM.
Kabupaten Bandung dalam menunjang b. Weaknesses (Kelemahan)
Program Seribu Kampung, maka peneliti Kelemahan yang ada yang harus
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: ditingkatkan adalah pada sisi
1. Desa Mekarmaju merupakan salah satu permodalan yang berasalah dari
Desa di Kecamatan Pasirjambu yang APBDes yang masih terbatas,
terdiri dari 4 Dusun, yang terdiri atas
sumber daya manusia, pola
14 RW dan 47 RT. Masyarakat Desa
Mekarmaju mayoritas berprofesi di produksi yang masih tradisional,
bidang pandai besi tradisional yang dan masih terbatasnya varian
bersifat turun-termurun. produk alat-alat pertanian.
2. Strategi kebijakan pengembangan Sementara Material Center baru
Material Center di Desa Mekarmaju menangani produksi cangkul.
Kecamatan Pasirjambu Kabupaten c. Oportunities (Peluang)
Bandung dalam Menunjang Program Adanya kebutuhan nasional 10
Seribu Kampung dengan menggunakan juta buah cangkul pertahun,
kerangka teori dari Siagian yang peluang pasar di BPBD seluruh
mengemukakan 4 faktor yang Indonesia, dan pasar global dengan
menunjang keberhasilan adanya SNI. Peluang
pengembangan strategi yaitu analisis meningkatkan kualitas SDM
SWOT diantaranya, Strengths dengan pelatihan teknis,
(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), bimbingan dan pendampingan dari
Oportunities (peluang), Threats pemerintah, perguruan tinggi,
(ancaman).
pengusahaan, masyarakat dan
a. Strengths (Kekuatan)
media masa.
Material Center mempunyai
d. Threats (Ancaman)
kekuatan pasar bahan baku yang
Pengadaan bahan baku yang
pasti yaitu IKM alat-alat pertanian
terbatas dari satu suplier,
yang sudah lama eksis. Kualitas
kerjasama pemasaran yang
produk alat pertanian yang unggul
terbatas dengan satu perusahaan,
apalagi setelah datanya sertifikasi
rendahnya penguasaan SDM akan
(SNI) khususnya pada produk
teknologi produksi dan teknologi
cangkul. Dukungan pemerintah
informasi, persaingan dengan
dengan adanya Program
produk-produk luar yang tidak
Sabilulungan Membangun Seribu
bisa dihindari meskipun
Kampung di Kabupaten Bandung
pemerintah sudah membelakukan
dan turun tangannya Kementerian
pembatasan dan larangan impor
produk alat-alat pertanian.

5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan
sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian
salah satunya Material Center di Desa
Mekarmaju telah memberikan manfaat
serta dampak positif terhadap masyarakat
di Desa Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu

Kabupaten Bandung yang merupakan Program Sabilulungan Raksa Desa


upaya dalam menunjang suksesnya Bandung Seribu Kampung, maka dari itu :
1. Pengelola Material Center perlu Dinas Kopersai, UKM, Perindustrian
meningkatkan kualitas produk dan dan Perdagangan Kabupaten Bandung
kualitas sumber daya manusia,
yang harus membina begitu banyak
pemasaran, serta memberdayakan
IKM di Kabupaten Bandung.
masyarakat khusunya IKM yang ikut
6. Pihak Perbankan yang berada di
serta memproduksi produk-produk alat
wilayah Kabupaten Bandung, agar
pertanian di Material Center.
lebih reaktif dan akomodatif terhadap
2. Para pengrajin dituntut untuk inovatif
permasalan permodalan Material
dalam hal pengembangan produk-
Center dengan melakukan sosialisasi
produk unggulan selain cangkul yang
Program Kredit Usaha Rakyat yang
sudah bersetifikat (SNI); golok, garpu,
lebih intensif kepada para pelaku IKM.
linggis, belincong, dan laiinya juga
7. Pihak Perusahaan-Perusahaan Besar,
perlu mendapat perhatian serius dari
BUMN dan BUMD, agar membuka
pemerintah dan pengelola BUMDes.
kran bantuan melalui Program CSR
3. Generasi muda, khususnya yang
(Corporate Social Responsibility) baik
berada di wilayah Desa Mekarmaju
melalui pola binaan anak angkat
Kecamatan Pasirjambu, agar tersentuh
perusahaan maupun bantuan
hati untuk membantu para pelaku IKM
permodalan dan peralatan kerja.
dalam mengadaptasi kemajuan
teknologi pengolahan logam dan
teknologi informasi, demi percepatan DAFTAR PUSTAKA
perkembangan dan kemajuan Material Buku-buku
Center Desa Mekarmaju Kecamatan Agustino, (2008) Dasar-dasar Kebijakan
Pasirjambu. Dengan keterlibatan Publik. Bandung: Alfabeta.
generasi muda, maka mata rantai
regenerasi Kampung Pandai Besi Ardana, dkk. (2016) Perilaku
kembali tersambung untuk menunjang Keorganisasian. Graha Ilmu:
suksesnya Program Sabilulungan Yogyakarta.
Membangun Seribu Kampung di
Kabupaten Bandung. Assauri, (2016) Manajemen Operasi
4. Pemerintah pusat agar lebih serius Produksi. Jakarta: PT. Raja
menuntaskan masalah impor gelap Grafindo Persada.
alat-alat pertanian sehingga membantu
para IKM untuk lebih leluasa Bungin, Burhan. (2011) Penelitian
setidaknya dalam menguasai pasar
Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana
dalam negeri.
Media Group.
5. Kalangan akademisi dari perguruan-
perguruan tinggi, pengusaha,
masyarakat (LSM) dan media masa David, (2009) Manajemen Strategis.
yang berada di wilayah Kabupaten Jakarta: Salemba Empat.
Bandung agar bersedia memberikan
bantuan dalam hal pembinanaan Irawan, Prasetya. (2006) Penelitian
keterampilan manajamen usaha dan Kualitatif dan Kuantitatif untuk
penyusuanan perencanaan usaha yang Ilmu-Ilmu Sosial. Depok:
baik untuk keperluan pengajuan kredit Departemen Ilmu Administrasi
dan bantuan, guna meringankan beban FISIP UI.

Kateria, Fitriska. (2017) Strategi


Pengembangan Badan Usaha Milik
Desa Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat di Desa
Lancang Kuning Kecamatan Bintan
Utara. Jurnal IlmuAdministrasi Peraturan Perundang-Undangan :
Negara (JUAN) FISP UMRAH Vol. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
5 No. 2, hlm 29. tentang Desa

Moleong, Lexy J. (2009) Metode Penelitian Sumber Lain


Kualitatif. Bandung: Remaja https://mekarmaju.desa.id/first/artikel/184
Rosdakarya.
http://indonesiabaik.id/infografis/bumdes-
Nawawi, (2005) Penelitian Terapan. untuk-pembangunan-desa
Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.

Putra, (2015) Research & Development


Penelitian dan Pengembangan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Siagian, (2011) Manajemen Sumber Daya


Manusia. Jakarta: Cetakan 15. Bumi
Aksara.

Sugiyono, (2014) Metode Penelitian


Kuantitaf Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, (2011) Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosadakarya.

Tama, Diantika Ovi Era dan Yanuardi.


(2013) Dampak Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) Bagi
Kesejahteraan Masyarakat di Desa
Karang ejek Kecamatan Wonosari
Kabupaten Gunung Kidul. Journal
of ChemicalInformation and
Modeling. Fakultas Ilmu Sosial:
Universitas Negeri Yogyakarta.,
hlm 1.

Umar, (2010) Desain Penelitian


Manajemen Strategik. Yogyakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

Wahab, (2008) Pengantar Analisis


Kebijakan Publik. Malang:
Universitas Muhammadiyah
Malang.

Anda mungkin juga menyukai