Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap orang baik itu kelompok maupun personal yang hendak
menyelenggarakan kegiatan (event) pasti menginginkan keberhasilan atas
acara yang akan diselenggarakannya. Hal tersebut dikarenakan kesuksesan
suatu kegiatan akan berdampak bagi pihak yang bersangkutan. Terlebih lagi
pengaruh kegiatan penting akan berdampak pada citra dari kelompok maupun
personal penyelenggara. Dan tentunya harapan pihak yang bersangkutan akan
lebih mengarah pada peningkatan kepuasan pastisipan kegiatan yang
diselenggarakan. Dengan demikian penyelenggara event harus mampu
memeksimalkan proses penataan kegiatan dengan baik. Hal tersebut dapat
tercipta dengan mengembangkan pengetahuan dan skill penyelenggara
mengenai pengelolaan kegiatan. Dan bisa juga dengan menyerahkan kegiatan
yang hendak dilaksanakan kepada pihak yang sudah ahli dalam bidang
manajemen event.
Manajemen event merupakan suatu pegelolaan kegiatan yang terpusat
pada efektifitas dan efisiensi kegiatan. Serta peningkatan kepuasan partisipan
selama berada dalam kegiatan. Selain itu, bagaimana suatu pengelolaan
kegiatan berhasil dalam pencapaian terget peserta. Dan hal apa saja yang
dapat mempengaruhi keberhasilannya bisa diketahui. Seseorang yang
mengatur suatu kegiatan dalam manajemen event disebut dengan Event
Organizer (EO). Dimana seorang EO mampu menyelenggarakan suatu event
yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan harapan dan target
pelaksanaan kegiatan. Selain itu, sebagai EO juga harus mampu menciptakan
kegiatan yang berbeda dari yang lain, namun dengan biaya yang hemat.
Kegiatan yang terselenggara dengan baik dan banyak menarik paserta
yakni dikarenakan tingkat kelayakannya yang tinggi dan mengikuti
perkembangan event yang ada. Maka diperlukan berbagai analisa kelayakan
event pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Terlebih dalam kegiatan
penting yang berdampak sangat besar terhadap citra penyelenggara.

1
Dengan demikian diperlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai
manajemen event secara mendalam agar mampu memahaminya secara lebih
luas lagi. Dan di bawah ini akan menjelaskan mengenai perkembangan event
yang ada dan bagaimana studi kelayakan event.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan event?
2. Bagaimana studi kelayakan event?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui perkembangan event.
2. Untuk mengetahui studi kelayakan event.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Event
Jumlah perusahaan penyelenggara event di dunia terus meningkat hal
ini terlihat dengan terus bertambahnya keanggotaan event organizer (EO)
pada asosiasi dan munculnya informasi mengenai event organizer dalam data
media cetak maupun elektronik. Selain itu mulai banyak perusahaan
mempercayakan penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan
promosi, eksibisi atau pameran perusahaan kepada EO.1 Jadi, perkembangan
event dapat dilihat dari berbagai media yang ada terutama media elektronik
maupun cetak yang ditandai dengan banyaknya perusahaan yang memilih
menyerahkan kegiatan mereka kepada EO.
Permintaan akan penyelenggaraan event oleh perusahaan terus
meningkat karena kepercayaan perusahaan untuk menggunakan jasa EO
mampu meningkatkan citra perusahaan. Inilah salah satu alasan yang
menjadikan event sukses dan berhasil karena EO selalu dan mampu
menampilkan ide-ide baru disetiap event yang diselenggarakan dan
memberikan kesan baru bagi setiap orang yang menghadiri event tersebut. 2
Maka Ide-ide baru oleh EO lah yang memberikan kesan baru kepada setiap
orang menjadi daya tarik perusahaan untuk menggunakan jasa EO.
Perkembangan event tidak terlepas dari penggunaan teknologi untuk
meningkatkan nilai penyelenggaraan event dan prioritas isu utama mengenai
lingkungan yang selalu menjadi isu penting dalam setiap penyelenggaraan
event. Perkembangan teknologi memberikan warna tersendiri bagi
penyelenggara event dan harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
untuk memberikan nilai unik dalam setiap event. Cepatnya perkembangan
teknologi membuat EO harus selalu beradaptasi dengan perkembangan
teknologi. Penggunaan teknologi pada setiap event selalu mendapatkan
perhatian khusus dari pengunjung, sehingga perlu bagi EO untuk terus

1
Any Noor, Manajemen Event, (Bandung.: Alfabeta, 2017), hlm., 62.
2
Ibid., hlm., 62.

3
menggunakan teknologi baru dalam event. 3 Maka seorang EO dituntut
mampu dalam bidang tekhnologi dan mengikuti perkembangan teknologi
yang ada karena keunikan dalam penggunaan tekhnologi sangat menarik
minat pengunjung.

Berikut berbagai perkembangan event:


1. Perkembangan Event di Indonesia
Di indonesia, bisnis event menjadi salah satu target pengembangan
kementrian pariwisata dan industri kreatif, sehingga pada beberapa dinas
pariwisata daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali,
perkembngan event mendapat perhatian dari departement dan dinas
tersebut untuk terus di kembangkan. Hal ini berhubungan dengan
peningkatan pendapatan daerah karena event-event yang di selenggarakan,
selain dapat meningkatkan citra indonesia sebagai tujuan pariwisata yang
aman, kerja sama antar daerah dan negara, memacu investasi, dan
membuka lapangan kerja.

2. Perkembangan Event Bisnis


Perkembangan event bisnis seperti MICE di Asia Pasifik terus terlihat
peningkatannya. Saat ini Malaysia, Singapura dan Thailand merupakan
destinasi yang potensial untuk penyelenggaraan event bisnis. Sedangkan
Cina, Australia, India, dan Hongkong merupakan destinasi favorite
penyelenggaraan event bisnis. Even bisnis berkembang dengan cepat
karena banyak perusahaan menggunakan EO untuk suksesnya bismis
mereka.

3. Perkembangan Tekhnologi dalam Event Bisnis


Beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan event bisnis seperti
penyelenggaraan kegiatan MICE (meeting, incentive, conference and
exhibition) adalah tekhnologi dan komunikasi. Kegiatan rapat dan
konferensi saat ini telah banyak di gunakan untuk tujuan bisnis, sejalan
3
Nina Sulistyowati dan Eka Harisma W., Diktat Manajemen Event, (Jakarta: Politeknik Negeri
Jakarta, 2016), hlm., 21-22.

4
berkembangnya tekhnologi, penggunaan satelit, fibre-obtic cables atau
jenis lainnya telah menyebabkan kegiatan MICE lebih interaktif dengan
menampilkan bamyak gambar yang berhubungan dengan tema kegiatan
dari pada hanya mendengarkan orang berbicara seperti di dalam kelas.
Dengan arti lain bahwa perkembangan tekhnologi sangat penting bagi
kegiatan MICE karena tekhnologi akan membawa dimensi lain pada
ruangan tempat penyelenggaraan kegiatan MICE.
Perkembangan bisnis event dapat memunculkan ide kreatif dengan
memanfaatkan perkembangan tekhnologi. Beragam perkembangan
tekhnologi dapat dimanfaatkan untuk menambah nilai penyelenggaraan
bisnis event. Bisnis event sangat membutuhkan informasi yang akurat
dalam waktu yang singkat. Tekhnologi akan berperan penting dalam
perkembangan bisnis event sehingga event organizer yang mampu
memanfaatkan perkembangan tekhnologi dinilai menjadi organizer yang
unggul dibanding yang lainnya.
Tabel Perbedaan penggunaan tekhnologi pada penyelenggaraan event
bisnis dahulu dan sekarang
Dahulu sekarang
Kegiatan event bisnis seperti Kegiatan event bisnis sejenis
konferensi, seminar cenderung seminar, konferensi lebih aktif,
pasif, bersifat mendengarkan pendengar bisa ikut menegeluarkan
pembicara saja. pendapat
Ruangan yang digunakan besar Banyak di gunakan ruangan kecil
(aula) untuk mendengarkan untuk tempat diskusi
pembicara
Penggunaan tekhnologi yang Penggunaan tekhnologi seperti
terbatas, sehingga penayangan satelit, sehingga penayangan
terkesan monoton gambar dan materi dapat lebih
hidup
Peserta harus hadir dalam kegiatan Peserta tidak perlu hadir dalam
event bisnis kegiatan event bisnis karena dapat
menggunakan video/ tele

5
konference
Informasi yang di butuhkan oleh Informasi dapat di akses langsung
calon peserta atau pengunjung di melalui website yang di sediaakan
terima lambat perusahaan
Melakukan kontak yang lambat Kontak dapat di lakukan dengan
dengan calon peserta atau calon cepat melalui jaringan internet
pengunjung
Biaya pemasaran event tinggi tapi Biaya pemasaran menjadi lebih
jangkauan terbatas kecil tetapi jangkauan lebih luas
dengan internet

4. Perkembangan Event Olahraga


Salah satu tujuan penyelenggaraan event olahraga adalah mampu
memuaskan pengunjung aatau penonton yang menghadirinya, ada dua hal
yang penting yang mempengaruhi perkembngan event olahraga di dunia
saat ini, yaitu tekhnologi dan lingkungan. Tekhnologi yang tidak dapat di
bendung perkembngannnya dan lingkungan yang harus di jaga dari
kerusakan, karena event olahraga akan lebih banyak di lakukan pada
kondisi fisik lingkungan yang baik semenrtara penyelenggaraan event akan
berdampak negatif pada lingkungan dan ekosistemnya. Perkembangan
penyelenggaraan event tidak hanya di lihat pada penggunaan tekhnologi
terbaru saja, tetapi penciptaan kembali lingkungan merupakan inti penting
pada penyelenggaraan event olahraga saat ini.

5. Perkembangan Event Hiburan


Banyaknya penyelenggaraan event hiburan seperti konser musik,
opera, perlombaan musik sejenis american idol dan lainnya di terima
masyarakat dengan sangat antusias. Event hiburan dengan jenis ini,
perkembangannya semakin banyak di setiap negara, sehingga banyak EO
muncul untuk dapat menyelenggarakan event hiburan, inilah salah satu
yang menandai event hiburan di banyak negara. saat ini, penggunaan tata

6
cahaya telah mendapat perhatian khusus dari perusahaan yang biasa
menangani tata cahaya. Penggunaan tekhnologi juga berpengaruh pada
sponsor yang terlibat dalam event, dengan biaya yang lebih rendah dapat
menjangkau masyarakat lebih luas, sehingga pendapatan penyelenggarana
akan lebih tinggi.
Perkembangan event hiburan ternyata tidak hanya di tandai dengan
penggunaan tekhnologi terbaru saja, tetapi justru di negara maju seperti
jepang keberadaan gedung ponsel sudah merupakan keharusan bagi
masyarakat untuk meningkatkan budayanya sendiri.

6. Perkembangan Event Personal


Cepatnya perkembangan EO tidak dapat berkembang lagi karena
besarnya permintaan pasar akan penyedia jasa pelayanan penyelenggaraan
event ini. Setiap penyelenggara harus dilengkapi dengan sebanyak
mungkin fasilitas sehingga mampu memuaskan konsumennya. Semakin
besar peserta yang hadir maka event akan semakin berfariasi fasilitas yang
harus di sediakan.
Sejalan dengan perkembangan event personal, seperti event pesta
ulang tahun atau pernikahan, ragam dan macam pelaksanaan event
tersebut telah menjadi sedemikian menariknya, sehingga banyaknya
permintaan dari masyarakat untuk selalu menggunakan jasa EO untuk
acara pernikahannya. Muncullah nama wedding planner atau wedding
organizer untuk perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan khusus
seperti menyelenggarakan pernikahan. Wedding planner akan bekerja
sama dengan penyedia jasa layanan lainnya, seperti jasa katering, tempat
penyelenggaraan foto dan video art, kartu undangan, cendera mata, musik
pengiring pesta, pakaian pengantin, dekorator, penyedia cincin pernikahan,
dan lainnya tentunya akan membuat wedding organizer menjadi lebih
baik. Karena tidak semua wedding planner memiliki fasilitas tersebut,
tetap saja mereka harus saling bekerja sama untuk hasil terbaik bagi

7
konsumennya. Hal ini memberikan kemudahan bagi konsumen untuk
mendapatkan semua kebutuhan pada satu sumber. 4
Dapat disimpulkan bahwa dari berbagai perkembangan event yang ada
di berbabagai tempat maupun bidang, tekhnlogi menjadi kebutuhan
utamanya. Dan tidak luput pula keunikan yang menjadi daya tarik
tersendiri terhadap peningkatan jumlah pengunjung.

B. Studi Kelayakan Event


Study kelayakan penyelenggaraan event merupakan pertimbangan untuk
diselenggarakan event. Studi ini biasanya berupa analisa terhadap ide-ide
yang muncul selanjutnya dilakukan saringan terhadap jenis kegiatan yang
paling tepat dan ditetapkan satu kegiatan untuk diselenggarakan. Banyak
event diselenggarakan dimulai dengan ide yang muncul secara spontan dari
pembicaraan antar kawan saja dan setelah event diselenggarakan kegiatan
tersebut merupakan event besar. 5 Jadi, ide-ide yang muncul tidak akan hanya
berasal dari diri sendiri, namun bisa saja itu karena hasil kita dalam
bersosialisasi dengan sesama.
Meskipun tidak sedikit ide event muncul karena pembicaraan saja, tetapi
pada prakteknya, mengeluarkan dan menyaring ide-ide yang masuk mengenai
pembicaraan event tetap harus mengacuh kepada pengelolaan
penyelenggaraan event itu sendiri. Penyelenggaraan event yang sistematis
akan membantu kita menghadapi katerbatasan situasi. Misalnya:(1)
Keterbatasan akan sumberdaya manusia yang akan terlibat dalam event; (2)
Keterbatasan atas waktu penyelenggaraan yang sempit; (3) Keterbatasan tas
dana yang dimiliki; dan (4)Keterbatasan atas jaringan dengan pihak terkait. 6
Oleh karena itu, maka setiap ide yang muncul harus dikaitkan dengan
sumberdaya manusia, waktu, dana , dan jaringan yang ada.
Tidak semua event memerlukan study kelayakan. Misalnya, event
personal seperti pesta ulang tahun, tentunya tidak perlu melakukan analisa

4
Any Noor, Manajemen Event, (Bandung.: Alfabeta, 2017), hlm., 63-79.
5
Ibid., hlm., 107.
6
Ibid., hlm., 107.

8
terhadap keuangan, pemasaran, dan oprasional. Tetapi perlu dipikirkan apa
yang akan dipikirkan apa yang akan menjadikan pesta ulang tahun tersebut
sukses seperti harapan yang di inginkan. Kriteria yang diperlukan untuk
menyaring ide-ide yang muncul adalah:
1. Jenis event apa yang pernah sukses sebelumnya
2. Event mana yang dapat dikelolah oleh sumber daya yang ada (mahasiswa)
3. Event mana yang akan menghasilkan uang paling banyak.7
Maka dalam menyaring ide, hal lain yang perlu diperhatikan adalah
kesuksesan event sebelumnya, kesesuaiaan event dengan pelaksana (sumber
daya manusia), dan pemilihan event yang lebih menguntungkan.
Berikut proses studi kelayakan event:
1. Proses seleksi ide
Proses seleksi ide sangat penting, karena karena tidak hanya
bagaimana event dapat diselenggarakan, tetapi juga bagaimana menarik
pendukungnya agar event yang diselenggarakan sukses. Tahap pertama
yang harus dilakukan adalah seleksi konsep dan ide tentang event.
Proses penetapan ide event harus tetap berpedoman pada:
a. Sifat event yang akan diselenggarakan,
b. Tujuan event,
c. Bagaimana event dapat terselenggara, serta
d. Keuntungan apa yang akan didapat oleh peserta dari terselenggarakan
event.
Hasil yang muncul dari proses penetapan ide untuk event berupa ide-
ide yang muncul tentang event apa yang dapat diselenggarakan. Pada
tahap ini masih perlu dilakukan analisa terhadap ide yang muncul.
Berdasarkan hasil analisa tersebut, terdapat beberapa kemungkinan yang
dapat dilakukan untuk menyelenggarakan event, misalnya hasil dari
analisa memerlukan perubahan terhadap jenis event, sebaiknya dilakukan
perubahan tersebut. Atau mungkin saja pada tahap saringan III telah
dilaksanakan, tidak ada satu eventpun yang dapat diselenggarakan, maka

7
Any Noor, Manajemen Event, (Bandung, Alfabeta, 2017), hlm, 109.

9
sebaiknya tidak perlu menyelenggarakan event. 8 Maka dalam proses ini,
kita harus memperhatikan perlukah perubahan ide yang ada atau justru
belum ada ide yang dapat diputuskan sehingga tidak perlu adanya
penyelenggaraan event.

2. Proses saringan I:Pemasaran


Ketika jumlah ide dan konsep event yang mungkin dapat
diselenggarakan bisa diidentifikasi, harus ada proses dimana EO dapat
memilah dan memilih konsep atau ide event mana yang cocok untuk target
pasar yang telah ditetapkan. Hal ini akan berhubungan dengan
pengetahuan terhadap target pasar, tipe orang, demografi atau profil sosial,
rentang usia, aktivitas yang sering dilakukan target pasar, pengalaman
terdahulu terhadap event sejenis dan lainnya. Ada dua cara yang dapat
dilakukan untuk melakukan proses saringan pemasaran, yaitu:
a. Menggali opini setiap anggota EO terhadap ide yang muncul;
b. Melakukan riset untuk mengetahui pasar potensial terhadap event yang
akan diselenggarakan.
Ada cara yang tepat untuk melihat jenis event apa yang diinginkan
masyarakat, yaitu dengan melihat jumlah pengunjung pada event. Apabila
jumlah pengunjung melampaui target, minat masyarakat akan event sejenis
mungkin tinggi. Tetapi hal tersebut hanya berlaku hanya pada periode
tertentu saja. Apabila terus diselenggarakan, maka masyarakat akan
merasa bosan juga. 9 Maka dalam hal ini minat masyarakat terhadap event
yang terselenggara dapat diketahui dengan terlampauinya target peserta.

3. Proses Saringan II: Operasional


Pada proses saringan operasional, terdapat beberapa hal yang harus
dipertimbangkan yaitu:
a. Semua event yang diselenggarakan akan membutuhkan sumber daya
yang beragam tergantung pada ide dan tujuan apa yang akan di
tampilkan.
8
Ibid., hlm., 109-112..
9
Any Noor, Manajemen Event, (Bandung.: Alfabeta, 2017), hlm., 112-114.

10
b. Sumber daya manusi yang tersedia untuk event. Bagaimana ketersedian
ahli yang akan menyenlenggarakan event, termasuk juga keberadaan
staf yang akan membantu penyelenggaraan event.
c. Bagaimana menemukan lokasi yang di inginkan untuk event,
bagaimana tempat penyelenggaraannya, bagaimana tempat tersebut
dapat menampung jumlah orang yang diharapkan hadir.
d. Tanggal pelaksanaan event sesuai dengan rencana yang telah di
tetapkan. Hal ini berhubungan dengan event lin yang diselenggarakan,
apakah ada event sejenis yang pelaksanaanya dekatdengan event yang
akan dibuat.
e. Berapa waktu yang diperlukan untuk persiapan event? Apakah waktu
tersebut cukup untuk persiapan penyelenggaraan event?
f. Teknologi yang diperlukan untuk event yang akan diselenggarakan,
apakah akan digunakan jenis teknologi terbaru atau ada teknologi
khusus yang harus di gunakan pada penyelenggaraan event
g. Bagaimana legalitas event yang akan di selenggarakan? Apakah di
perlukan asuransi dan perijinan yang khusus untuk event?
h. Resiko apa yang mungkin timbul dari event dan bagaimana mengelola
resiko tersebut. 10
Jadi, perlu adanya pertimbangan event dengan kebutuhan sumber
daya, sumber daya yang tersedia, penentuan lokasi, tanggal pelkasanaan,
durasi waktu, penggunaan tekhnologi, pertimbangan legalitas, dan resiko-
resiko yang kemungkinan terjadi.
Secara keseluruhan, tahap penyaringan operasional adalah sebagai
mana EO dapat menyelengarakan event, dari rencana yang telah di buat,
seringkali event tidak dapat di selengarakan. Beberapa hal yang
memungkin kan event tidak dapat di selengarakan karena:
a. Terlalu sulit atau terlalu kompleks nya aktivitas tersebut.
b. Kurangnya waktu yang tersedia.
c. Tidak kompetensinya staf yang dimiliki.

10
Any Noor, Manajemen Event, (Bandung.: Alfabeta, 2017), hlm., 116-117.

11
d. Tempat penyelenggaraan yang tidak mendukung untuk
dilaksanakannya rencana yang telah disusun.
Yang termasuk dalam proses penyaringan biasanya terdiri dari :
a. Data organisasi penyelenggara
b. Jumlah dana yang tersedia
c. Jenis pengunjung dan beberapa jumlah yang diharapkan hadir
d. Jenis staf yang akan terlibat
e. Perijinan dan pemahaman mengenai peraturan yang berlaku.11

4. Proses saringan III: Keuangan


Setiap event yang diselenggarakan tergantung pada biaya yang
dimiliki, baik itu event yang dibiayai oleh EO sendiri, didanai oleh
perusahaan atau oranisasi lain dalam bentuk sponsor. Banyak event yang
memiliki dana terbatas dan tidak beorientasi menghasilkan uang. Jenis
event lainnya adalah yang harus menghasilkan uang. Tujuan event jenis ini
adalah mencari keuntungan atau dana. Tujuan lainnya dapat berupa
menutup semua biaya yang dibutuhkan, harus mencapai titik impas atau
mencapai keuntungan yang telah ditetapkan.
Pada sisi pendapatan:
a. Beberapa orang yang akan datang pada event
b. Beberapa harga tiket yang akan di tetapkan
c. Cara memaksimalkan pendapatan selama event berlangsung.
Pada sisi biaya :
a. Biaya untuk tempat penyelenggaraan event
b. Biaya yang harus di keluarkan untuk staf
c. Penggunaan dekorasi yang akan mempengaruhikompenen biaya
d. Konsumsi tambahan lainnya pada penyelenggaraan event
e. Makanan dan minuman yang akan dihidangkan selama event
berlangsung
f. Penggunaan listrik
g. Penggunaan asuransi untuk event

11
Any Noor, Manajemen Event,(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.,116-121.

12
5. Menjalankan ide event
Dalam menentukan eventapa yang akan diselenggarakan tentunya
tidak lepas dari penyaringan proposal. Sehingga proposal harus dianalisa
dan disesuaikan dengan tujuan yang telaj ditetapkannya. Beberapa hal
yang dapat dijadikan pertimbangan untuk dijadikan tujuan event:(a)
Mengembangkan keikutsertaan masyarakat dalam aktivitas yang bersifat
olahraga, seni dan budaya;(b) Menggalang dana untuk sebuah proyek atau
kegiatan sosial;(c) Memulai event baru untuk mengembangkan aktraksi
wisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan serta
meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia yang tersedia;(d)
Memperkanalkan ide baru kepada pasar; (e) Meningkatkan jumlah
pengunjung kedaerah tujuan wisata;Mendapatkan perhatian untuk sebuah
proyek atau objek tertentu; (f) Meningkatkan kepedulian masyarakan
dengan mengikut sertakan masyarakat dalam event; (g) Melakukan
promosi lanjutan bagi masyarakan untuk mendapatkan keuntungan yang
luas bagi masyarakat; (h) Membantu masyarakat atau membantu tujuan
organisasi; (i) Melaksanakan promosi politik; (j) Melaksanakan pertukaran
budaya; dan (k) Meningkatkan partisipasi dalam mengembangkan
organisasi. 12
Meskipun yang direncanakan adalah event yang sederhana, tetapi
event ini juga akan terdiri dari beberapa komponen, diantaranya:
a. Bagaimana komponen event dapat digabungakan dalam jenis event
yang sama?
b. Siapa yang akan bertanggung jawab dalam penyenggaraan event secara
keseluruhan atau sebagian saja?
c. Siapa yang akan mengerjakan apa?
d. Dimana event akan diselenggarakan, apakah perlu beberapa lokasi
yang digunakan untuk mendukung penyelenggaraan event?
e. Kapan event akan diselenggarakan, apakah tepat tanggal
pelaksanaannya?

12
Any Noor, Manajemen Event, (Bandung.: Alfabeta, 2017), hlm., 123.

13
f. Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk mempermudah event
diselenggarakan?
g. Bagaimana trasnportsi menuju tempat event, bagaimana area parker
dan akses menuju tempat event?
h. Mengapa jadwal rencana sangat penting dibuat dan kapan tenggat
waktunya?
Aspek yang paling penting adalah menyediakan waktu untuk
mengkaji apakah event dapat diselenggarakan atau tidak dengan menjawab
semua pertanyaan diatas.. jika seluruh pertanyaan diatas dapat dijawab
dengan mudah dan tentunya dapat diselenggarakan dengan sumber daya yang
13
tersedia, maka event layak untuk diselenggarakan. Maka dengan
terjawabnya pertanyaan tersebut setidaknya mampu menjawab perlunya
menjalankan suatu event dengan segala kebutuhan masyarakat.

13
Any Noor, Manajemen Event, (Bandung.: Alfabeta, 2017), hlm., 123-124.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perkembangan event tidak terlepas dari penggunaan teknologi untuk
meningkatkan nilai penyelenggaraan event dan prioritas isu utama
mengenai lingkungan yang selalu menjadi isu penting dalam setiap
penyelenggaraan event. Perkembangan teknologi memberikan warna
tersendiri bagi penyelenggara event dan harus dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk memberikan nilai unik dalam setiap event.
Dalam perkembangan event terdapat beberapa bagian,yaitu: (1)
Perkembangan event di indonesia; (2) perkembangan event bisnis; (3)
perkembangan teknologi dalam eventbisnis; (4) perkembangan event
dalam olahraga; (5) perkembangan event hiburan; dan (6) perkembangan
event personal.
2. Study kelayakan penyelenggaraan event merupakan pertimbangan untuk
diselenggarakan event. Studi ini biasanya berupa analisa terhadap ide-ide
yang muncul selanjutnya dilakukan saringan terhadap jenis kegiatan yang
paling tepat dan ditetapkan satu kegiatan untuk diselenggarakan. Terdapat
lima proses dalam studi kelayakan event, yaitu: (1) Proses seleksi ide; (2)
Proses saringan 1:pemasaran; (3) Proses saringan 2:oprasional; (3) Proses
saringan 3:keuangan;dan (5) Menjalankan ide event.
B. Saran
Dengan pemaparan materi diatas, maka sebaiknya berbagai event yang
akan diselenggarakan hendaknya memperhatikan sisi perkembangannya baik
itu dalam tekhnologi, minat masyarakat maupun ketersediaan sumber daya.
Selain itu perlunya studi kelayakan event dilaksanakan sebelum
terselenggaranya event agar nantinya event terselenggara dengan baik dan
mempu mencapai berbagai target yang ingin dicapai. Kedua hal tersebut
tentunya menjadi penting bagi seorang EO terutama dalam meningkatkan

15
profesionalitasnya dalam penyelenggaraan event yang menjadi tanggung
jawabnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Noor, Any. Manajemen Event. Bandung: Alfabeta. 2018.

Sulistyowati, Nina dan Eka Harisma W. Diktat Manajemen Event. Jakarta: Politeknik Negeri
Jakarta. 2016.

17

Anda mungkin juga menyukai