Anda di halaman 1dari 9

RESUMAN ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Oleh:

NAMA : AYU ZAHARA

NIM : 22075208

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Pariwisata dan Perhotelan

Universitas Negeri Padang

2023
A. Proses Administrasi PTK

Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) adalah proses keseluruhan


kegiatan pendidik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, baik personal, materil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Pendidik profesional mempunyai tugas utama untuk
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.

Administrasi pendidik merupakan mediator untuk kelancaran dan keberhasilan serta


peningkatan efektifitas dan lain-lain untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Sekarang,
guru harus memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan
berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya,
masalah-masalah administratif seperti ini sangat mempengaruhi status profesionalitas guru. 

Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan baik jika pelaksanaannya melalui proses-proses
yang menurut garis fungsi-fungsi administrasi pendidik atau guru tersebut. Proses
administrasi PTK dimulai dengan perencanaan, pengadaan tenaga kependidikan seperti
seleksi, selanjutnya penempatan, dan orientasi. Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa
adaptasi sehingga tenaga kependidikan baru dapat bekerja lebih cepat dan lebih baik. 

Seorang pendidik dan tenaga kependidikan untuk kesejahteraan hidupnya berhak


menerima gaji, tunjangan, dan penghargaan atas apa yang telah ia lakukan. Ada masa di
mana seorang pendidik dan tenaga kependidikan diperbolehkan tidak masuk kerja (beberapa
hari) karena sakit, melahirkan dan dalam masa belajar, dll. Peran dari tenaga dalam hal ini
sumber daya manusia di dalam memperlancar tata administrasi sekolah sangatlah penting,
serta tidak bisa dipisahkan antara komponen yang satu dengan yang lain. 

A. Proses Administrasi PTK

Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) adalah proses keseluruhan


kegiatan pendidik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, baik personal, materil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Pendidik profesional mempunyai tugas utama untuk
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.

Administrasi pendidik merupakan mediator untuk kelancaran dan keberhasilan serta


peningkatan efektifitas dan lain-lain untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Sekarang,
guru harus memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan
berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya,
masalah-masalah administratif seperti ini sangat mempengaruhi status profesionalitas guru. 

Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan baik jika pelaksanaannya melalui proses-
proses yang menurut garis fungsi-fungsi administrasi pendidik atau guru tersebut. Proses
administrasi PTK dimulai dengan perencanaan, pengadaan tenaga kependidikan seperti
seleksi, selanjutnya penempatan, dan orientasi. Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa
adaptasi sehingga tenaga kependidikan baru dapat bekerja lebih cepat dan lebih baik. 

Seorang pendidik dan tenaga kependidikan untuk kesejahteraan hidupnya berhak


menerima gaji, tunjangan, dan penghargaan atas apa yang telah ia lakukan. Ada masa di
mana seorang pendidik dan tenaga kependidikan diperbolehkan tidak masuk kerja (beberapa
hari) karena sakit, melahirkan dan dalam masa belajar, dll. Peran dari tenaga dalam hal ini
sumber daya manusia di dalam memperlancar tata administrasi sekolah sangatlah penting,
serta tidak bisa dipisahkan antara komponen yang satu dengan yang lain. 

Di samping itu, dibutuhkan suatu keahlian juga keterampilan di dalam menangani


urusan tata administrasi sekolah tersebut. Maka dari itu sangat diperlukan tenaga tata
administrasi yang terampil, handal, serta paham tugas yang diberikan. Masih kurang dan
rendahnya kompetensi yang dimiliki tenaga tata administrasi sekolah menjadi sebuah
fenomena yang perlu dituntaskan dengan segera, karena peran dari tenaga administrasi di
dalam sebuah sekolah diibaratkan sebagai sebuah nyawa yang bergantung pada bentuk
fisiknya.

1. Perencanaan

Proses perencanaan pada administrasi PTK dimulai dengan pengadaan tenaga


kependidikan seperti seleksi, selanjutnya penempatan, dan orientasi. Orientasi bertujuan
untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga kependidikan baru dapat bekerja lebih
cepat dan lebih baik. Seorang pendidik dan tenaga kependidikan untuk kesejahteraan
hidupnya berhak menerima gaji, tunjangan, dan penghargaan atas apa yang telah ia lakukan.
Ada masa di mana seorang pendidik dan tenaga kependidikan diperbolehkan tidak masuk
kerja (beberapa hari) karena sakit, melahirkan dan dalam masa belajar, dll.

2. Pengadaan

Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang kosong.
Perlu diketahui bahwa lowongnya suatu formasi, di samping disebabkan karena
pengembangan lembaga dengan menambah jabatan-jabatan baru juga disebabkan oleh
adanya personil-personil lembaga yang berhenti. Pengadaan tenaga kependidikan
diselenggarakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Pengumuman adanya formasi baru. Pengumuman ini dilakukan untuk


memberitahukan kepada seluruh masyarakat yang memenuhi kualifikasi melalui
media cetak maupun media elektronik. Dalam pengumuman pengadaan tenaga
kependidikan, hal yang harus tercantum adalah sebagai berikut. Pertama, jenis atau
macam pegawai yang dibutuhkan. Kedua, persyaratan yang dituntut dari para
pelamar. Ketiga, batas waktu dimulai dan diakhiri pendaftaran. Keempat, alamat dan
tempat pengajuan pelamaran. Kelima, lain-lain yang dipandang perlu

 Pendaftaran. Pendaftaran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan pendaftar


mengajukan permohonan  dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan beserta
lampiran lainnya yang dibutuhkan.

 Seleksi atau penyaringan. Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan


dilaksanakan melalui dua tahap yaitu sebagai berikut. Pertama, penyaringan
administratif. Penyaringan administratif dilaksanakan berupa pemeriksaan terhadap
kelengkapan beserta lampirannya. Apabila terdapat kekurangan kelengkapan dalam
hal administratif maka peserta tersebut akan gagal. Kedua, ujian atau tes. Setelah 
peserta yang lulus dalam tes penyaringan administrative maka akan mengikuti ujian
pegawai dengan materi pengetahuan umum, pengetahuan teknis, dan lainnya yang
dipandang perlu. Melakukan seleksi “personal references” atau “employment
references” yang dapat dilakukan melalui dokumen-dokumen atau berkas-berkas
lamaran yang masuk dan dapat pula dilakukan melalui kontak-kontak komunikasi
lainnya. Penyelenggaraan“testing” secara tertulis dilakukan misalnya dalam
penggunaan tes-tes psikologis (psychological test), tes-tes pengetahuan (knowledge
test), dan bentuk tes yang mengukur beberapa bagian pekerjaan yang akan
diembannya (performance test).

 Pemeriksaan medis. Pemeriksaan medis atau kesehatan calon, baik dengan


menunjukkan informasi kesehatannya, maupun pemeriksaan yang dilakukan secara
langsung oleh tim yang sengaja dibentuk.

 Pengumuman. Pengumuman ini berisi peserta yang lolos dalam seleksi sesuai
ketentuan dan penempatan kerja.

3. Penempatan

Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk menempati suatu


posisi atau jabatan. Meskipun tindakan penempatan ini mengandung unsur uji coba yang
menyebabkan adanya tindakan penempatan kembali, namun pada dasarnya penempatan
tenaga kependidikan merupakan tindakan yang menentukan keluaran. Tindakan penempatan
merupakan tindakan terpadu antara apa yang dapat tenaga baru perlihatkan (kerjakan) dengan
tuntutan-tuntutan pekerjaan, kewajiban-kewajiban dan hal-hal yang ditawarkan dari jabatan
tersebut. Dalam konteks penempatan ini, adanya mutasi (perpindahan pegawai) dari satu
daerah ke daerah lain atau dari satu bidang kerja ke bidang kerja yang lain dapat dilakukan
dengan memperhatikan kebutuhan. 

Kebutuhan tersebut dapat berkenaan dengan kebutuhan kuantitas maupun kualitas.


Mutasi atau perpindahan di kalangan tenaga kependidikan, dapat menjadi alternatif penting
untuk pengembangan organisasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penempatan adalah proses
penanganan pegawai baru yang sudah melaksanakan pendaftaran ulang untuk diberitahu pada
bagian seksi mana mereka ditempatkan. Penetapan atas calon-calon yang diterima  dapat
diputuskan oleh atasan langsung atau oleh bagian personalia/kepegawaian.

4. Orientasi

Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga kependidikan yang baru


terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatannya. Ada juga yang berpendapat orientasi
adalah suatu proses pemberian pemahaman kepada peserta, tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan latihan yang sedang diadakan. Tujuan agar seseorang itu secepatnya dapat
menyesuaikan diri terhadap orang-orang (tenaga kependidikan lainnya)  atau para peserta
didik, falsafah, maksud-maksud dan tujuan-tujuan yang mendasari pelaksanaan pekerjaan,
kebiasaan-kebiasaan, usaha-usaha pembaharuan yang berlangsung, dan kesempatan-
kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dalam profesi atau karir di masa yang akan
datang.

Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga kependidikan


baru dapat bekerja lebih cepat dan lebih baik. Namun, tidak semua orientasi menjamin hasil
yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan situasi yang buruk bagi
tenaga kependidikan baru maupun organisasi atau perusahaan. Program orientasi sering juga
disebut dengan induksi, yakni memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau
kedudukan mereka, dengan organisasi dan pegawai lain.

B. Kesejahteraan PTK

Kesejahteraan PTK terdiri atas beberapa bagian, adapun seperti gaji, tunjangan
profesi, dan penghargaan. 

1. Gaji

Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa yang
dimaksud dengan gaji adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen atas pekerjaannya dari
penyelenggaraan pendidikan atau satuan pendidikan dalam bentuk finansial secara berkala
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ini berarti bahwa seorang guru (dalam hal ini
guru PNS) akan diberi gaji berupa uang yang dibayarkan secara berkala. Berkala yang
dimaksud di sini adalah setiap bulan.

Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2011 tentang


Perubahan Kedua Belas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji
Pegawai Negeri Sipil,  pada Bab II pasal 4 dinyatakan bahwa PNS (termasuk guru PNS)
diberi gaji pokok berdasarkan golongan dan ruang yang ditetapkan untuk pangkat tersebut.
Sedangkan pada pasal 5 dikatakan pula bahwa seorang yang diangkat menjadi calon Pegawai
negeri Sipil diberi gaji pokok 80% dari gaji pokok seperti yang dinyatakan pada pasal 4. 

Selain diberi gaji pokok, seorang PNS (termasuk guru) akan mendapat kenaikan gaji
berkala apabila telah memenuhi persyaratan seperti: telah mencapai masa kerja kurangnya
cukup. Di samping kenaikan gaji berkala, seorang PNS (guru PNS) juga diberi tunjangan
keluarga dan tunjangan jabatan.
Di dalam Bab IV pasal 14 ayat 1 (a) UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen dinyatakan pula bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya guru berhak
memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.
Selanjutnya pada pasal 15 dinyatakan pula bahwa yang dimaksud penghasilan di atas
kebutuhan hidup minimum tersebut meliputi; gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji,
serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan  fungsional, tunjangan khusus, dan
maslahat tambahan yang terkait dengan tugas sebagai guru yang ditetapkan berdasarkan
prinsip penghargaan atas dasar prestasi.

2. Tunjangan

Tunjangan profesi diberikan kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik yang
diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat. Besarnya tunjangan profesi adalah sebesar gaji pokok  guru tersebut. Tunjangan
profesi tersebut dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau
anggaran pendapat belanja daerah (APBD). 

Hal ini dinyatakan dalam pasal 16 ayat 2 dan 3 UU Nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen saja, tapi boleh juga dalam alokasi APBD. Namun sampai tahun 2011,
pembayaran tunjangan profesi guru belum dibebankan pada APBD kabupaten atau kota. Di
samping gaji pokok, tunjangan keluarga (istri/suami dan anak) tunjangan fungsional,
tunjangan profesi, di beberapa daerah guru juga mendapat insentif atau yang sejenis dengan
itu dari dana APBD kabupaten atau kota di tempat guru tersebut bertugas.

3. Penghargaan

Pemerintah memberikan sebuah penghargaan di institusi pendidikan terhadap guru,


dosen, kepala sekolah, dan seluruh tenaga pendidik yang berprestasi. Penghargaan PTK
berprestasi ini sebagai penggerak perubahan dalam kemajuan mutu pendidikan. Direktur
Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikmen
Kemdikbud) Achmad Jazidie mengatakan, tujuan diberikannya penghargaan adalah untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Tujuan lainnya adalah untuk dapat
meningkatkan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik. 

Penilaian PTK berprestasi sesuai dengan standar yang ditentukan mulai dari menilai
aspek kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
profesional, dan menguasai teknik-teknik pembelajaran. PTK berprestasi sebagai pelopor
pengimplementasian Kurikulum 2013. Pemilihan PTK berprestasi dilakukan berjenjang
mulai dari tingkat satuan pendidikan, kabupaten, provinsi, dan nasional. Kemudian diseleksi
lagi dengan beberapa kriteria sampai terpilih peringkat 1, 2, dan 3. Kegiatan pemilihan PTK
berprestasi  merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap para guru, kepala
sekolah, serta pengawas pendidikan (Asnawir, 2005).

C. Cuti PTK

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu. Adapun
dasar hukum penerapan cuti di Indonesia dapat dilihat di bawah ini.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1976 tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun
1999.

2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil. 

3. Keputusan bersama tiga menteri cuti bersama. 

4. Surat Edaran Nomor SE- 3559/ MK.1/2009.

Tujuan pemberian cuti adalah dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan rohani.
Adapun jenis-jenis cuti yaitu, cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti bersalin, dan cuti karena
alasan penting.

 Cuti tahunan. Cuti tahunan merupakan hak PNS, termasuk CPNS yang telah bekerja
secara terus menerus selama satu tahun. CPNS hanya berhak atas cuti tahunan kecuali
ditentukan lain oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti berdasarkan
pertimbangan kemanusiaan. Selama menjalankan cuti tahunan, PNS/CPNS yang
bersangkutan akan melakukan TKPKN.

 Cuti besar. Adapun penggunaan cuti besar, yaitu (1) PNS perlu merencanakan
penggunaan cuti besar sejak awal tahun, (2) cuti besar dapat digunakan oleh PNS
untuk memenuhi kewajiban agama, (3) PNS yang telah melaksanakan cuti tahunan
dan akan mengambil cuti besar pada tahun yang bersangkutan harus mengembalikan
TKPKN yang diterimanya selama melaksanakan cuti tahunan, (4) PNS yang akan
atau telah menggunakan cuti bersama berhak untuk cuti bersama; cuti tahunan yang
bersisa pada tahun sebelum digunakan cuti besar; cuti sakit; cuti bersalin untuk
pertama, kedua dan ketiga; dan cuti karena alasan penting.

 Cuti sakit. Hak cuti sakit merupakan hak PNS atau CPNS wanita yang mengalami
gugur kandungan. Penggunaan cuti sakit yaitu, (1) PNS yang menderita sakit lebih
dari dua hari harus melampirkan surat keterangan dokter dan rumah sakit pemerintah
atau puskesmas, (2) PNS yang telah menggunakan cuti sakit untuk jangka waktu
paling lama satu tahun enam bulan dan telah aktif kembali bekerja, berhak atas cuti
bersama; cuti tahunan pada tahun yang berjalan dan cuti tahunan yang tersisa sebelum
digunakan cuti sakit; cuti besar; cuti bersalin dan cuti karena alasan penting.

 Cuti bersalin. Cuti bersalin merupakan hak PNS/CPNS wanita untuk persalinan
anaknya yang pertama, kedua, ketiga. Cuti bersalin yang digunakan oleh CPNS
wanita yang persalinan anaknya yang pertama akan mengurangi hak cuti persalinan
menjadi PNS.

D. Daftar Referensi:

 Fitri, D. Z. (2020). Proses Administrasi PTK, Kesejahteraan PTK dan Cuti PTK.

 Husni, H. I. (2020). Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

 Illahi, T. (2020). Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai