Anda di halaman 1dari 9

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN”

Dosen pengampu mata kuliah:


Prof. Nurhizrah gistituati, Med.,Ed.D.

Disusun oleh:
Agus aszaarai 22063001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


DEPERTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
A. PENGERTIAN ADINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Dalam konteks administrasi pendidikan, fungsi administrasi mengacu pada upaya
peningkatan efektivitas guru, dosen, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam mencapai tujuan
pendidikan. Ini melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi
kegiatan-kegiatan pendidikan untuk memastikan bahwa sumber daya dan proses pendidikan
digunakan secara efisien dan efektif demi mencapai hasil yang diinginkan.
1. PENDIDIK
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, pendidik memiliki peran yang sangat signifikan
dalam mengembangkan potensi generasi muda serta memajukan sistem pendidikan secara
keseluruhan. Mereka tidak hanya bertugas sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator
pembelajaran, pembimbing, dan peneliti. Dengan berbagai sebutan khusus seperti guru,
dosen, atau konselor, pendidik diharapkan dapat memberikan kontribusi yang beragam sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Dukungan yang diberikan kepada pendidik, baik dari
pemerintah maupun masyarakat, sangat penting untuk memastikan bahwa proses pendidikan
berlangsung efektif dan berkualitas. Dengan demikian, pendidik bukan hanya menjadi
penggerak utama dalam dunia pendidikan, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam
pembentukan karakter dan kemampuan individu serta kemajuan bangsa.

2. TENAGA KEPENDIDIKAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab XI tentang pendidik dan tenaga
kependidikan, pasal 39, tenaga kependidikan memiliki tugas yang sangat penting dalam
mendukung proses pendidikan di satuan pendidikan. Mereka bertanggung jawab untuk
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
yang mendukung kegiatan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi berbagai peran seperti
kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga
kepustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, dan lainnya. Selain itu, ada juga tenaga
kependidikan lainnya yang turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan meskipun
tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan, seperti kepala urusan kurikulum, tata usaha,
laboran, pustakawan, pelatih ekstrakurikuler, petugas keamanan, dan petugas kebersihan.
Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan dan tenaga kependidikan
merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Mereka memiliki
peran penting dalam menjalankan fungsi-fungsi administratif dan teknis untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien

B. PROSER ADMINISTRASI PTK


1. PENGADAAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang
kosong. Perlu diketahui bahwa lowonganya suatu formasi, disamping disebabkan
karena pengembangan lembaga dengan menambah jabatan-jabatan baru juga
disebabkan oleh adanya personil-personil lembaga yang berhenti (Afriansyah. 2019)
Pengadaan tenaga kependidikan diselengarakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Pengumuman adanya formasi baru
Pengumuman ini dilakukan untuk memberitahukan kepada seluruh masyarakat
yang memenuhi kualifikasi melalui media cetak maupun media elektronik. Dalam
pengumuman pengadaan tenaga kependidikan,hal yang harus tercantum adalah sebagai
berikut:
1) Jenis atau macam pegawai yang dibutuhkan
2) Persyaratan yang dituntut dari para pelamar
3) Batas waktu dimulai dan diakhiri pendaftaran
4) Alamat dan tempat pengajuan pelamaran 5) Lain-lain yang dipandang perlu

b. Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan pendaftar mengajukan
pemohonan dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan beserta lampiran lainnya
yang dibutuhkan.
c. Seleksi atau penyaringan
Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan dilaksanakan melalui dua tahap
yaitu:
1) Penyaringan administrative
Penyaringan administrative dilaksanakan berupa pemeriksaan terhadap
kelengkapan beserta lampirannya. Apabila terdapat kekurangan lengkapan dalam hal
administrative maka pesrta tersebut akan gagal.
2) Ujian atau test
Setelah peserta yang lulus dala tes penyaringan administrative maka akan
mengikuti ujian pegawai dengan materi pengetahuan umum, pengetahuan tehnis, dan
lainnya yang dipandang perlu.
Melakukan seleksi “personal references” atau “employment references”yang
dapat dilakukan melalui dokumen-dokumen atau berkas-berkas lamaran yang masuk
dan dapat pula dilakukan melalui kontak-kontak komunikasi lainnya. Penyelenggaraan
“testing” secara tertulis misalnya penggunaan tes-tes psikologis (Psychological test),
tes-tes pengetahuan (knowledge test) dan bentuk tes yang mengukur beberapa bagian
pekerjaan yang akan diembankannya (performance test).
3) Pemeriksaan medis atau kesehatan calon, baik dengan menunjukkan informasi
kesehatannya, maupun pemeriksaan yang dilakukan secara langsung oleh tim yang
sengaja dibentuk (contoh: Tim Penguji Kesehatan untuk Calon Pegawai Negeri
Sipil).
4) Pengumuman
Pengumuman ini berisi peserta yang lolos dalam seleksi sesuai ketentuan dan
penempatan kerja.

2. PENETAPAN
Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk
menempati suatu posisi atau jabatan. Meskipun tindakan penempatan ini
mengandung unsur uji coba yang menyebabkan adanya tindakan penempatan
kembali namun pada dasarnya penempatan tenaga kependidikan merupakan
tindakan yang menentukan keluaran dan komposisi ketenagaan dilihat dari
kepentingan keseimbangan struktur organisasi pendidikan nasional. tindakan
penempatan merupakan tindakan terpadu antara apa yang dapat tenaga baru
perlihatkan (kerjakan) dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan, kewajiban-
kewajiban dan hal-hal yang ditawarkan dari jabatan tersebut. Karena itu suatu
prinsip yang mengatakan “the right man on the right place” (orang yang tepat
pada tempat yang tepat) haruslah dipenuhi.
Dalam konteks penempatan ini, adanya mutasi (perpindahan pegawai) dari
satu daerah ke daerah lain atau dari satu bidang kerja ke bidang kerja yang
lain dapat dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan. Kebutuhan tersebut
dapat berkenaan dengan kebutuhan kuantitas maupun kualitas. Mutasi atau
perpindahan di kalangan tenaga kependidikan dapat menjadi alternatif
penting untuk pengembangan organisasi.
Menurut Penempatan adalah proses penanganan pegawai baru yang sudah
melaksanakan pendaftaran ulang untuk diberi tahu pada bagian seksi mana
mereka ditempatkan. Penetapan atas calon-calon yang diterima dapat
diputuskan oleh atasan langsung atau oleh bagian personalia/
kepegawaian. Keputusan ini merupakan akhir dari kegiatan penyelenggaraan
seleksi. Artinya tenaga-tenaga kependidikan yang baru diterima.

3. ORIENTASI
Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga kependidikan
yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatannya. Ada juga
yang berpendapat orientasi adalah suatu proses pemberian pemahaman
kepada peserta, tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan latihan yang
sedang diadakan. Tujuan agar seorang itu secepatnya dapat menyesuaikan
diri terhadap orang-orang (tenaga kependidikan lainnya) atau para peserta
didik, falsafah, maksud-maksud dan tujuan-tujuan yang mendasari
pelaksanaan pekerjaan, kebiasaan- kebiasaan, usaha-usaha pembaharuan
yang berlangsung, dan kesempatankesempatan untuk tumbuh dan
berkembang dalam profesi atau karir di masa yang akan datang.
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga
kependidikan baru dapat bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun tidak
semua orientasi menjamin hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak
tepat dapat menimbulkan situasi yang buruk bagi tenaga kependidikan baru
maupun organisasi atau perusahaan. Program orientasi sering juga disebut
dengan induksi, yakni memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau
kedudukan mereka, dengan organisasi dan dengan pegawai lain (Nawawi,
1994).

C. KESEJAHTERAAN PTK
 Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) adalah hal yang penting
dalam dunia pendidikan karena kesejahteraan mereka dapat berdampak pada kualitas
pendidikan secara keseluruhan. Banyak pendapat dan pemahaman mengenai faktor-
faktor yang memengaruhi kesejahteraan PTK, di antaranya:
 Gaji dan Tunjangan: Sebagian besar orang setuju bahwa kesejahteraan PTK terkait
erat dengan gaji dan tunjangan yang mereka terima. Gaji yang layak dan tunjangan
yang memadai dapat meningkatkan motivasi dan kinerja PTK.
 Sarana dan Prasarana: Fasilitas yang memadai, seperti ruang kelas yang nyaman,
peralatan pembelajaran yang memadai, dan sarana transportasi yang baik, juga
dianggap penting untuk meningkatkan kesejahteraan PTK.
 Lingkungan Kerja yang Mendukung: Lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan
mendukung, termasuk hubungan yang baik antara sesama PTK dan dengan pimpinan
sekolah, juga berperan penting dalam kesejahteraan mereka.
 Pengembangan Profesional: Kesempatan untuk pengembangan profesional, seperti
pelatihan dan kursus, dianggap sebagai faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan
PTK karena mereka merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkembang.
 Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi: Kesejahteraan PTK juga terkait dengan
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Beban kerja yang berlebihan
dapat menyebabkan stres dan mengganggu kesejahteraan secara keseluruhan.
 Perlindungan Hukum dan Jaminan Sosial: Perlindungan hukum yang memadai dan
jaminan sosial, seperti asuransi kesehatan dan jaminan pensiun, juga dianggap penting
untuk meningkatkan kesejahteraan PTK.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini dan memastikan bahwa kebutuhan dan hak-hak
PTK dipenuhi, dapat diharapkan bahwa kesejahteraan mereka akan meningkat, yang pada
gilirannya akan berdampak positif pada kualitas pendidikan secara keseluruhan.

D. CUTI PTK
Cuti bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) adalah suatu hak yang penting untuk
menjaga keseimbangan antara kegiatan profesional dan kehidupan pribadi mereka.
Berikut ini adalah penjelasan rinci tentang setiap poin terkait cuti bagi PTK:
1. Jenis Cuti:
 Cuti Tahunan: Merupakan hak bagi PTK untuk beristirahat secara berkala setiap
tahunnya. Biasanya, durasi cuti tahunan adalah sejumlah hari kerja yang telah
ditetapkan oleh kebijakan atau peraturan yang berlaku.
 Cuti Sakit: PTK memiliki hak untuk cuti ketika mereka mengalami sakit atau kondisi
medis yang membutuhkan istirahat dan perawatan. Durasi cuti sakit biasanya
bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kebijakan lembaga.
 Cuti Melahirkan atau Paternal: Bagi PTK yang hamil atau memiliki pasangan yang
hamil, mereka memiliki hak untuk cuti melahirkan atau paternal untuk
mempersiapkan kelahiran dan merawat anak baru mereka.
 Cuti Kematian Keluarga: PTK juga memiliki hak untuk cuti ketika mengalami
kematian anggota keluarga dekat, seperti orang tua, pasangan, atau anak. Tujuan cuti
ini adalah memberikan waktu untuk berkabung dan mengurus urusan terkait
kematian.
2. Persyaratan dan Proses Pengajuan:
 PTK harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh kebijakan atau peraturan yang
berlaku dalam lembaga tempat mereka bekerja untuk mendapatkan cuti. Persyaratan
tersebut mungkin meliputi pengajuan surat permohonan, melampirkan bukti yang
diperlukan (seperti surat keterangan medis untuk cuti sakit), dan mengikuti prosedur
administratif yang telah ditetapkan.
 Pengajuan cuti biasanya dilakukan melalui formulir atau sistem yang telah ditentukan
oleh lembaga, dan harus dilakukan dengan waktu yang memadai sebelum tanggal
yang diinginkan untuk cuti.
3. Penggantian dan Pengaturan Pekerjaan:
 Selama PTK mengambil cuti, biasanya ada pengaturan untuk menggantikan tugas
atau tanggung jawab mereka. Hal ini dapat dilakukan oleh rekan kerja atau staf
pengganti yang ditunjuk secara sementara.
 Pada beberapa kasus, terutama cuti panjang seperti cuti melahirkan, terdapat
pengaturan untuk memastikan bahwa posisi PTK tersebut tetap terjaga dan mereka
dapat kembali ke pekerjaan mereka setelah cuti berakhir.
4. Hak dan Tunjangan Selama Cuti:
 Selama cuti, PTK biasanya memiliki hak untuk menerima sebagian atau seluruh gaji
mereka, tergantung pada kebijakan atau peraturan yang berlaku di lembaga tempat
mereka bekerja.
 Terkadang, ada juga tunjangan atau manfaat lain yang tetap diberikan kepada PTK
selama mereka mengambil cuti, seperti tunjangan kesehatan atau asuransi.
5. Batas Waktu dan Perpanjangan:
 Cuti memiliki batas waktu yang telah ditetapkan, dan PTK diharapkan untuk kembali
ke pekerjaan setelah cuti berakhir. Namun, dalam beberapa situasi, seperti cuti sakit
yang panjang, ada kemungkinan untuk memperpanjang cuti dengan persetujuan dari
pihak yang berwenang.
6. Konsekuensi dan Kewajiban:
 Meskipun memiliki hak untuk cuti, PTK juga memiliki kewajiban untuk memastikan
bahwa pekerjaan mereka dapat dijalankan dengan lancar selama absen mereka. Hal ini
mungkin melibatkan komunikasi yang teratur dengan rekan kerja atau atasan, serta
pengaturan yang memadai untuk mengatasi tugas atau tanggung jawab yang tertunda
selama cuti.

E. PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN
Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan adalah bagian integral
dari manajemen sumber daya manusia di bidang pendidikan. Ini mencakup tiga aspek
penting: kenaikan pangkat, pemberhentian, dan pensiun.
1. Kenaikan Pangkat: Proses kenaikan pangkat adalah mekanisme untuk meningkatkan
status dan tanggung jawab seorang pendidik atau tenaga kependidikan berdasarkan
pencapaian, kinerja, dan pengalaman yang relevan. Ini sering kali melibatkan evaluasi
kinerja yang komprehensif, termasuk penilaian terhadap kompetensi profesional,
kontribusi terhadap pengembangan institusi, dan pencapaian dalam pengajaran atau
tugas-tugas lainnya. Sistem kenaikan pangkat harus transparan dan adil, memastikan
bahwa kriteria yang jelas dan objektif digunakan untuk menentukan apakah seorang
individu memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat. Selain itu, ada kebutuhan untuk
memberikan dukungan dan pelatihan yang tepat kepada individu yang berusaha untuk
meningkatkan kualifikasi dan kinerja mereka.
2. Pemberhentian: Pemberhentian dari jabatan pendidik atau tenaga kependidikan bisa
terjadi karena berbagai alasan, mulai dari alasan disiplin sampai keputusan
manajemen atau kebijakan institusi. Proses pemberhentian harus mematuhi prinsip-
prinsip keadilan dan prosedur yang ditetapkan, yang mungkin mencakup penyelidikan
internal, kesempatan untuk memberikan tanggapan, dan hak untuk mengajukan
banding. Penting untuk memastikan bahwa proses pemberhentian dilakukan dengan
penuh rasa hormat terhadap hak-hak individu yang terlibat, sambil
mempertimbangkan kepentingan dan integritas institusi.
3. Pensiun: Pensiun merupakan tahap akhir dari karir seorang pendidik atau tenaga
kependidikan, yang umumnya terjadi setelah mencapai batas usia pensiun atau
memenuhi syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh kebijakan atau peraturan yang
berlaku. Persiapan untuk pensiun harus dimulai jauh sebelum tanggal pensiun yang
ditetapkan, termasuk perencanaan keuangan, penyesuaian gaya hidup, dan persiapan
emosional. Institusi pendidikan harus memberikan dukungan dan sumber daya yang
diperlukan bagi para pensiunan untuk memastikan transisi yang lancar ke tahap
selanjutnya dalam kehidupan mereka, serta mengakui dan menghargai kontribusi yang
mereka berikan selama karir mereka.
Melalui pembinaan dan pengembangan yang efektif, institusi pendidikan dapat memastikan
bahwa pendidik dan tenaga kependidikan mereka diberdayakan untuk mencapai potensi
maksimal mereka, sambil menjaga keadilan dan integritas dalam manajemen sumber daya
manusia.

DAFTAR FUSTAKA
Afriansyah. (2019). [Sumber tidak spesifik]. Konteks: Referensi yang memberikan informasi
tentang pengadaan tenaga kependidikan.
Konteks Umum: Informasi yang berkaitan dengan pengadaan tenaga kependidikan.
Prinsip-prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep-konsep manajemen sumber daya
manusia yang relevan untuk pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan.
Kenaikan Pangkat: Konsep dan praktek kenaikan pangkat dalam konteks pendidikan.
Pemberhentian: Proses dan prinsip-prinsip yang terlibat dalam pemberhentian pendidik dan
tenaga kependidikan.
Pensiun: Persiapan dan proses pensiun bagi pendidik dan tenaga kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai