Ainurdianti 2225160047
5B
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
hikmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Jenis-jenis
Pendidik dan Tenaga Kependidikan formal dan non formal ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Etika Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Makalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
A. Pengertian Tenaga Kependidikan................................................................3
B. Tugas Tenaga Kependidikan.......................................................................4
C. Jenis-jenis Tenaga Kependidikan................................................................5
Formal......................................................................................................5
Non Formal..............................................................................................6
D. Kualifikasi Tenaga kependidikan................................................................7
Formal......................................................................................................7
Non Formal............................................................................................13
E. Kompetensi Tenaga Kependidikan............................................................13
Formal....................................................................................................13
Non Formal............................................................................................16
BAB III................................................................................................................ 19
PENUTUP............................................................................................................19
A. Kesimpulan..........................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Makalah
1
Apa saja jenis-jenis tenaga kependidikan non formal?
Apa pengertian kualifikasi tenaga kependidikan ?
Apa saja syarat Kualifikasi untuk menjadi tenaga kependidikan formal
dan non formal?
Apa saja kompetensi tenaga kependidikan formal dan non formal ?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Tugas Tenaga Kependidikan
4
pengelolaan dan pengembangan serta pelayanan-pelayanan teknis lainnya
yang dilakukan oleh para manajer sekolah juga harus mendorong terjadinya
proses pembelajaran yang berkualitas dan efektif. Lebih lagi para pendidik
(guru), mereka harus mampu merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran dengan melibatkan berbagai komponen yang akan terlibat
dalamnya.
Formal
a. Kepala sekolah
b. Rektor
Pendidik
Profesi kependidikan ini adalah orang yang juga bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, namun tidak secara langsung
terlibat dalam proses mengajar, mereka diantaranya adalah:
5
1. Tata usaha, yaitu tenaga kependidikan yang bertugas dalam bidang
administrasi dalam suatu lembaga. Bidang administrasi yang dikelola tata
usaha diantaranya:
- Administrasi surat menyurat dan pengarsipan
- Administrasi Kepegawaian
- Administrasi Peserta Didik
- Administrasi Keuangan dan lain-lain.
2. Petugas Laboratorium (laboran), yaitu petugas khusus yang bertanggung
jawab terhadap alat-alat dan bahan-bahan di Laboratorium.
3. Pustakawan, yaitu tenaga kependidikan yang bertugas untuk mengurus
hal-hal yang ada di perpustakaan.
Non Formal
Pengertian
Adalah pendidik yang dididik dan dihasilkan oleh program studi Pendidikan
Non-Formal di Perguruan Tinggi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK).
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 26, pendidikan non formal (PNF) adalah
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan non-formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang dan berfungsi untuk
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada pengetahuan
6
akademik dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian professional.
Tenaga kependidikan nonformal adalah tenaga kerja yang menangani
pendidikan non formal yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran.
Jenis-Jenis
Formal
7
1. Kualifikasi umum kepala sekolah/madrsah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-4)
kependidikan/non kependidikan pada perguruan tinggi yang
terakreditasi.
b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya
56 tahun.
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun menurut
jenjang sekolah masing-masing, kecuali di taman
kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman
mengajar sekurang-kurangnya 3 tahun di TK/RA; dan
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil
(PNS) & bagi Non PNS disertakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
2. Kualifikasi khusus kepala sekolah/madrasah meliputi :
a. Kepala Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) adalah
sebagai berikut :
- Berstatus sebagai guru TK/RA
- Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA
- Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh
lembaga yang telah ditetapkan pemerintah.
b. Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah sebagi
berikut :
- Berstatus sebagaiguru SD/MI
- Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan
- Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan pemerintah.
c. Kepala Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) adalah sebagai berikut:
- Berstatus sebagai guru SMP/MTS
- Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs; dan
- Memeilik sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan pemerintah
d. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) adalah
sebagai berikut :
- Berstatus sebagai guru SMA/MA;
- Memiliki serifikat pendidik sebagi guru SMA/MA; dan
- Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapakan pemerintah
e. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK) adalah sebagai berikut :
- Berstatus sebagai guru SMK/MAK;
- Memiliki serifikat pendidik sebagi guru SMK/MAK; dan
8
- Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapakan pemerintah
f. Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa ( SDLB/SMPLB/SMALB)
adalah sebagai berikut :
- Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan
SDLB/SMPLB/SMALB;
- Memiliki serifikat pendidik sebagi guru
SDLB/SMPLB/SMALB; dan
- Memiliki sertifikat kepala SDLB/SMPLB/SMALB yang
diterbitkan oleh lembaga yang ditetapakan pemerintah.
g. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri adalah sebagai berikut :
- Memiliki pengakuan sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai
kepala sekolah.
- Memiliki serifikat pendidik sebagi guru pada slah satu satuan
pendidikan
- Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapakan pemerintah.
9
- Guru PLB bersertifikat dengan pengalaman kerja minimal 8
(delapan) tahun atau Kepala Sekolah PLB berpengalaman kerja
minimal 4 (empat) tahun.
c. Pengawas SMP/MTs:
- berpendidikan minimal S2 kependidikan dengan berbasis S1
kependidikan atau S1 non-kependidikan plus Akta dalam
rumpun mata pelajaran MIPA, IPS, Bahasa, Olahraga-
Kesehatan dan rumpun Seni Budaya sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
- guru SMP/MTs bersertifikat dengan pengalaman kerja minimal
8 (delapan) tahun atau Kepala Sekolah SMP/MTs
berpengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun.
d. Pengawas SMA/MA:
- berpendidikan minimal S2 kependidikan dengan berbasis S1
kependidikan atau S1 non-kependidikan plus Akta dalam
rumpun mata pelajaran MIPA, IPS, Bahasa, Olahraga-
Kesehatan dan rumpun Seni Budaya sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
- guru SMA/MA bersertifikat dengan pengalaman kerja minimal
8 (delapan) tahun atau Kepala Sekolah SMA/MA
berpengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun.
e. Pengawas SMK/MAK:
- berpendidikan minimal S2 kependidikan dengan berbasis S1
kependidikan atau S1 non-kependidikan plus Akta dalam
rumpun pertanian dan kehutanan, teknologi dan industri, bisnis
dan manajemen, kesejahteraan masyarakat, Pariwisata dan
rumpun seni dan kerajinan sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
- guru SMK/MAK bersertifikat dengan pengalaman kerja
minimal 8 (delapan) tahun atau Kepala Sekolah SMK/MAK
berpengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun
10
3. Kepala Tenaga Administrasi SMA/MA/SMK/MAK/SMALB S1 program
studi yang relevan atau D3 dan yang sederajat, pengalaman kerja sebagai
tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal 8 (delapan) tahun SDA
4. Pelaksana Urusan Administrasi Berpendidikan minimal lulusan
SMK/MAK memiliki sertfikat yang relevan.
11
pemustaka tersebut. Memahami karakter pengunjung dan pemustaka, merupakan
bagian dari proses memahami psikologi mereka.
Kelima, Pustakawan harus mampu menguasai teori-teori konsep diri.
Memahami konsep-konsep dan teori teori tentang diri, akan berpengaruh positif
terhadap baik tidaknya respon yang akan ditimbulkan oleh pengunjung dan
pemustaka, terhadap Pustakawan Referens, dan terhadap institusi Perpustakaan.
Pustakawan Referens yang telah mampu memahami konsep diri-(nya) dengan
baik, dan diaplikasikannya dalam kesehariannya, penulis berkeyakinan bahwa
hasil yang akan ditimbulkan akan jauh lebih baik dibandingkan Pustakawan
Referens yang tidak memahami konsep diri-(nya).
12
Non Formal
Formal
Kompetensi Dosen
Kompetensi dosen dapat dilihat dari manajemen kompetensi dosen berikut ini:
- Perguruan tinggi akan maju jika didukung oleh dosen-dosen yang
kompeten dalam bidangnya.
- Kompetensi dapat diartikan ciri-ciri pengetahuan, keterampilan dan
kepribadian yang diperlukan untuk mencapai performansi yang
tinggi. Kompetensi, yaitu kemampuan bertindak cerdas dan
bertanggung-jawab.
- Kompetensi itu diperoleh dengan mengidentifikasi ciri-ciri dosen
yang berperformansi tinggi untuk dibandingkan dengan ciri-ciri
dosen yang berperformansi rata-rata.
- Untuk dapat bersaing perguruan tinggi perlu memiliki ”kompetensi
inti” yang dapat diandalkan (= Kompetensi Inti Perguruan Tinggi).
- Kompetensi inti itu harus ditentukan sendiri oleh pimpinan
Perguruan Tinggi yang bersangkutan, dengan menterjemahkan visi,
misi dan tujuan-tujuan perguruan tinggi menjadi bentuk-bentuk
kompetensi perguruan tinggian.
- Untuk memelihara dan mengembangkan kompetensi-kompetensi
inti, dibutuhkan SDM yang dapat mendukung terwujudnya
kompetensi itu.
- Kompetensi-kompetensi inti perguruan tinggi itu kemudian
diterjemahkan ke dalam kompetensi individu, yang ”wajib”
dimiliki oleh semua dosen perguruan tinggi itu, sesuai dengan
pekerjaan, tugas dan kewajiban masing-masing.
Jadi kompetensi individu harus merupakan penjabaran dari kompetensi Inti
perguruan tinggi, agar pengembangan SDM dan kompetensi individu benar-
benar relevan dengan kepentingan pencapaian tujuan-tujuan
13
- Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan
sumber daya sekolah/madrasah secara optimal.
- Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah
menuju organisasi pembelajar yang efektif.
- Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif
dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
- Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber
daya manusia secara optimal.
b. Kompetensi Kewirausahaan
- Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
sekolah/madrasah.
- Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah
sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
- Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
- Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
- Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta
didik.
c. Kompetensi Supervisi
- Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
- Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
- Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru.
d. Kompetensi Kepribadian
- Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak
mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di
sekolah/madrasah.
- Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
- Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai
kepala sekolah/madrasah. Bersikap terbuka dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi.
- Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah/madrasah.
- Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
e. Kompetensi Sosial
- Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan
sekolah/madrasah
- Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
14
- Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
Kompetensi Laboran
15
3. Membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/madrasah,
mencakup subkompetensi:
a. Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran.
b. Menentukan jadwal kerja teknisi dan laboran.
c. Mensupervisi teknisi dan laboran.
d. Membuat laporan secara periodik.
4. Memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/madrasah mencakup
subkompetensi:
a. Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat laboratorium.
b. Memantau kondisi dan keamanan bangunan laboratorium.
c. Membuat laporan bulanan dan tahunan tentang kondisi dan
pemanfaatan laboratorium.
5. Mengevaluasi kinerja teknisi dan bahan laboran serta kegiatan
laboratorium sekolah/madrasah, mencakup subkompetensi:
a. Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium.
b. Menilai hasil kerja teknisi dan laboran.
c. Menilai program dan kegiatan laboratorium.
Non Formal
16
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Profesional
17
Kompetensi Sosial
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
DAFTAR PUSTAKA
http://milarosalinasiregar.blogspot.com/2017/02/microsoftinternetexplorer4-0-
2.html
20