Tim Penulis
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan kasih-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Manajemen Pendidik dan Tenaga
Kependidikan serta Sarana dan Prasarana Pendidikan (Berdasarkan Komponen dan
Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan)" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar - dasar
Manajemen Pendidikan, serta bertujuan sebagai penambah wawasan mengenai Manajemen
Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Sarana dan Prasarana Pendidikan (Berdasarkan
Komponen dan Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan) bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Rugaiyah, M. Pd selaku
dosen Pengampu Mata Kuliah Dasar - dasar Manajemen Pendidikan atas seluruh bimbingan
dan arahan hingga terselesaikannya makalah ini. Ucapan terima kasih pula disampaikan
kepada seluruh pihak yang ikut serta membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, masukan
berupa saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi menyempurnakan kembali
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah hak dasar bagi setiap warga negara. Perkembangan peradaban
diharapkan diiringi dengan timbulnya kesadaran bahwa pendidikan merupakan kebutuhan utama
yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, pemerintah dan para penyelenggara pendidikan
bertanggung jawab untuk menyediakan layanan pendidikan yang bermutu dengan menjalankan
kaidah-kaidah manajemen pendidikan. Manajemen dalam pelaksanaan pendidikan merupakan
sebuah alat atau instrumen untuk mencapai mutu atau kinerja yang diharapkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka setiap sumber daya yang terlibat dalam
manajemen pendidikan memiliki peranan penting yang harus dikelola secara berkesinambungan.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat tergantung pada sumber daya manusia yang
berperan dalam pengadaan pendidikan maupun sumber daya lainnya yang berkaitan dengan
sarana dan prasarana pendidikan.
1
1.2 Rumusan Masalah
• Apa yang dimaksud dengan tenaga pendidik dan kependidikan?
• Apa yang dimaksud dengan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan?
• Apa saja tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan?
• Apa saja tugas dan fungsi manajemen tenaga pendidik dan kependidikan?
• Apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik?
• Apa yang dimaksud dengan manajemen sarana dan prasarana pendidikan?
• Apa saja tujuan dan fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan?
• Apa saja ruang lingkup dalam sarana dan prasarana pendidikan?
• Apa saja proses-proses yang dilakukan dalam manajemen sarana dan prasarana
pendidikan?
1.3 Tujuan
• Mengetahui definisi tenaga pendidik dan kependidikan
• Memahami defiinisi manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
• Mengetahui tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
• Mengetahui tugas dan fungsi manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
• Mengetahui kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik
• Mengetahui definisi manajemen sarana dan prasarana pendidikan
• Memahami tujuan dan fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan
• Mengetahui ruang lingkup sarana dan prasarana pendidikan
• Mengetahui proses-proses yang dilakukan dalam manajemen sarana dan prasarana
pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu manage yang memiliki
arti seni mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola, sedangkan menurut
ahli (Ricky W. Griffin) mendefinisikan bahwa manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Lawrence A. Appley dan Oey
Liang Lee mendefinisikan manajemen sebagai seni pencapaian tujuan yang
dilakukan melalui usaha orang lain. Menurut Sedarmayanti Apu, Manajemen
3
dijelaskan sebagai ilmu dan seni untuk mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
tertentu (Pananrangi, 2017).
4
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain dengan
kekhususannya yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak didiknya meliputi aspek jasmani dan rohani, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan tenaga kependidikan adalah tenaga
profesional yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan pada satuan
pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan,
diantaranya: tata usaha, tenaga administrasi, laboran, pustakawan, pelatih
ekstrakurikuler, petugas kebersihan dan petugas keamanan (Wijaya et al., 2019).
2. Pendidik
Amiruddin Siahaan dan Rahmat Hidayat (Siahaan et al., 2020) menjelaskan bahwa
manajemen tenaga pendidik dan kependidikan memiliki tujuan yang berorentasi pada
optimalisasi sistem kerja dalam lembaga Pendidikan. Secara umum tujuan manajemen tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:
6
e) Menciptakan iklim kerja yang harmonis.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa tujuan manajemen sumber daya
manusia pendidikan adalah pencapaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, dan
menciptakan kondisi kerja yang harmonis tanpa mengorbankan unsur-unsur manusia yang
terlibat dalam kegiatan pendidikan. Manajemen sumber daya manusia dilakukan agar tenaga
pendidik dan kependidikan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga dapat
mencapai tujuan individu, tujuan fungsional, tujuan organisasi, dan tujuan masyarakat
(Wijaya et al., 2019).
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
beberapa fungsi manajemen sumber daya manusia dalam dunia pendidikan, yaitu (Wijaya et
al., 2019):
8
kependidikan) sebanyak mungkin sehingga organisasi dapat memilih calon pegawai
yang paling memenuhi kriteria sesuai kebutuhan organisasi.
9
dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu
melaksanakan tanggung jawab dengan lebih baik sesuai dengan standar (Amon et al.,
2021).
Kepala sekolah dapat mengetahui kompetensi dan kinerja guru dalam kegiatan
pembelajaran masing-masing melalui pemantauan pembelajaran di kelas. Hasil
pemantauan atau yang selanjutnya disebut hasil supervisi digunakan untuk menyusun
program tindak lanjut supervisi selanjutnya. Program tindak lanjut diberikan kepada
semua guru yang memiliki kinerja tinggi dan masih membutuhkan pembinaan dan
supervisi (Amon et al., 2021).
10
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
pada pasal 20 ayat 1 menyebutkan bahwa standar pendidik merupakan kriteria minimal
kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki pendidik untuk melaksanakan tugas dan fungsi
sebagai teladan, perancang pembelajaran, fasilitator, dan motivator peserta didik. Lebih lanjut
pada pasal 20 ayat 2 menyatakan bahwa “kriteria minimal kompetensi pendidik sebagaimana
disebut pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional.
11
2.4.3 Kompetensi sosial
• Sarjana untuk pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, dan
pendidik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal
• Magister atau magister terapan untuk pendidik pada jenjang pendidikan tinggi
program diploma dan sarjana
• Doktor atau doktor terapan untuk pendidik pada jenjang pendidikan tinggi
program magister dan doctor
12
2.5 Definisi Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan sarana adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai, propaganda capai atau maksud tujuan, alat media, syarat, upaya
dan sebagainya. Sarana pendidikan yaitu semua fasilitas sekolah seperti (peralatan, dan
perlengkapan) yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar agar
tercapainya tujuan pembelajaran. Sedangkan prasarana pendidikan merupakan fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti
(gedung, lapangan, halaman dll). Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu
faktor pendidikan yang keberadaannya sangat mutlak dalam proses pendidikan (Kurniawati
& Sayuti, 2013). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sarana adalah semua fasilitas yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak
agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efesien.
Sedangkan prasarana merupakan semua perangkat kelengkapan dasar atau fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti
(Kristiawan, Safitri & Lestari, 2017).
Termasuk dalam sarana pendidikan yaitu ruang kelas, meja, kursi serta media
pembelajaran yang secara langsung dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pengajaran merupakan
prasarana pendidikan yang meliputi halaman, kebun, taman sekolah dan jalan menuju
sekolah. Jika prasarana ini dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar
seperti taman sekolah untuk mengajarkan biologi atau halaman sekolah menjadi lapangan
olahraga, maka komponen tersebut berubah posisi menjadi sarana pendidikan. Ketika
prasarana dialihfungsikan sebagai sarana, berarti prasarana tersebut menjadi komponen dasar.
Akan tetapi, jika prasarana berdiri sendiri atau terpisah, berarti posisinya menjadi penunjang
terhadap sarana (Multazam, 2017).
13
Oleh karena itu manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai proses
kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien
(Indrawan, 2015). Manajemen sarana dan prasarana mempunyai tugas yaitu mengatur sarana
dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal yang berarti pada
jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan,
pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi dan penghapusan serta penataan
(Mulyasa, 2015).
Berdasarkan beberapa rujukan definisi tersebut maka dapat dipahami bahwa yang
dimaksud dengan sarana adalah perlengkapan dan peralatan yang digunakan secara langsung
untuk mencapai tujuan pendidikan, sedangkan prasarana adalah perlengkapan dasar yang
digunakan untuk menjalankan fungsi sekolah. Manajemen sarana prasarana pendidikan
adalah proses perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, penataan, penggunaan,
pemeliharaan dalam rangka untuk menunjang proses pembelajaran guna mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien (Multazam, 2017).
14
sekolah adalah sarana prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan
kebutuhan sekolah dan dengan dana yang efisien.
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana prasarana sekolah secara tepat dan efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana prasarana sekolah sehingga keberadaannya
selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua warga sekolah.
Jadi dapat dipahami bahwa tujuan dari manajemen sarana prasarana adalah supaya
perencanaan, pengadaan, pemakaian dan pemeliharaan sarana prasarana dapat dilakukan
secara efektif dan efisien. (Multazam, 2017).
1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot sekolah,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
15
2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat berkreasi dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan
Pada klasifikasi ini sarana pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu sarana pendidikan yang
habis dipakai dan sarana pendidikan yang tahan lama
Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu relatif singkat, seperti kapur tulis, spidol,
penghapus dan sapu serta beberapa bahan kimia yang digunakan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Sarana pendidikan pada klasifikasi ini terdiri dari bahan atau alat yang dapat
digunakan secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama, seperti bangku,
mesin tulis, komputer dan peralatan olahraga.
16
b. Sarana pendidikan yang tidak bergerak
Sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sulit untuk dipindahkan, seperti
tanah, bangunan, sumur dan menara serta saluran air dari PDAM/semua yang
berkaitan dengan itu relatif tidak mudah untuk dipindahkan.
Sarana pendidikan bisa dikelompokkan menjadi tiga kelompok bila ditinjau dari
fungsi dan perannya dalam proses belajar mengajar.
a. Alat pelajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan secara langsung dalam
proses pembelajaran, misalnya buku, alat tulis, penggaris, alat dan bahan-bahan
pembelajaran
b. Alat peraga adalah semua alat bantu proses pendidikan dan pengajaran yang dapat
mempermudah dan memberikan pengertian kepada anak didik, baik yang bersifat
abstrak maupun konkret
17
ruang kantor, kantin sekolah, kamar kecil, jalan menuju sekolah, ruang guru, ruang
kepala sekolah dan tempat parker kendaraan.
Sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap dapat memudahkan guru dalam
menyampaikan isi pembelajaran kepada siswanya. Terdapat prinsip – prinsip dasar dalam
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan (Fauzi, 2020) yaitu:
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah harus di delegasikan kepada personel sekolah yang mampu
bertanggung jawab.
18
Manajemen sarana dan prasarana juga memiliki beberapa tahapan yaitu:
19
Sri Minarti (2011), Seperti dikutip oleh Multazam, menjelaskan bahwa pengadaan
sarana prasarana sekolahan dapat dilakukan melalui berbagai alternatif yaitu
melalui pembelian, pembuatan sendiri, penerimaan hibah atau bantuan, penyewaan
pinjaman, pendaur ulangan, penukaran dan perbaikan atau rekomendasi
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” dari bahasa Latin Inventarium, yang
berarti daftar barang-barang, bahan dan sebagainya. Inventarisasi sarana dan
prasarana pendidikan menurut Barnawi (2015) adalah pencatatan atau pendaftaran
barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib
dan teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Tenaga pendidik meliputi guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan Pendidikan. Tenaga pendidik bertanggung
jawab dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Sedangkan tenaga kependidikan ialah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan yang meliputi administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi kepala
sekolah atau madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium teknisi, pengelolaan kelompok belajar dan tenaga
kebersihan
• Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan diselenggarakan dalam rangka
pemanfaatan dan mendayagunakan secara efektif seluruh potensi yang ada pada
lembaga pendidikan serta, guna mencapai tujuan pendidikan yang telah dicanangkan
oleh lembaga untuk jangka waktu tertentu. Adapun fungsi dari manajemen pendidik
dan tenaga kependidikan terdiri dari fungsi perencanaan, perekrutan, penempatan
kerja, kompensasi, pembinaan dan pengembangan, serta evaluasi.
• Sarana dan prasarana pendidikan mencakup semua fasilitas sekolah baik yang secara
langung maupun tidak langsung digunakan dalam menunjang proses pendidikan agar
tercapainya tujuan pembelajaran. Ruang lingkup sarana pendidikan dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yakni ditinjau dari sudut (1) habis tidaknya
dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan; dan (3) hubungannya dengan
proses belajar mengajar
• Manajemen sarana prasarana diselenggarakan dengan maksud untuk membentuk
sistematika kerja dalam mengelola pendidikan berupa fasilitas belajar, sehingga
tugas-tugas operasional kependidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien
21
menuju sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan (Rismayani et al., 2021). Adapun
Tahapan-tahapan yang digunakan dalam manajemen sarana prasarana pendidikan
meliputi Perencanaan, pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan, dan penghapusan
sarana dan prasana pendidikan dalam proses pembelajaran.
3.2 Saran
Tim penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang perlu
diperbaiki dalam penulisan makalah ini. Hal ini datang dari keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki tim penulis. Sehingga segala saran dan masukan yang konstruktif akan sangat
bermanfaat bagi tim penulis, agar bisa terus menghasilkan karya tulis yang bisa memberikan
manfaat bagi banyak orang.
22
DAFTAR PUSTAKA
Amon, L., Ping, T., & Poernomo, S. A. (2021). Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan
Tenaga Kependidikan. Jurnal Kateketik Pastoral, 5(1), 1–12.
Ayubi, A. A. Al, & Wibowo, U. B. (2020). Management of Educators and Education Personnel
at SDN Potrojayan 3 Prambanan. 397(Icliqe 2019), 114–122.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.200129.015
Darmastuti, H. (2014). Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam Upaya Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Pada Jurusan Teknik Komputer dan Informatika D SMK Negeri 2 Surabaya.
In Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan (Vol. 3, Issue 3).
Fatmawati, N., Mappincara, A., & Habibah, S. (2019). Pemanfaatan Dan Pemeliharaan Sarana
Dan Prasarana Pendidikan. https://doi.org/10.26858/pembelajar.v3i2.9799
Fauzi, F. I. M. (2020). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jurnal Al-Rabwah, 14(2),
90–115.
Indrawan, I. (2015). Pengantar manajemen sarana dan prasarana sekolah. Deepublish.
Kristiawan, M., Safitri, D. & Lestari, R. (2017). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
Deepublish.
Kurniawati, P. I., & Sayuti, S. A. (2013). Manajemen Sarana dan Prasarana Di SMKN 1 Kasihan
Bantul. In − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan Jurnal Akutabilitas Manajemen
Pendidikan (Vol. 1, Issue 1).
Malaya, I., Madrasah, S., & Rosyidiyah, T. A. (2019). Manajemen Sarana dan Prasarana. Jurnal
Islamic Education Manajemen, 4(1), 77–92. https://doi.org/10.15575/isema.v3i2.5645
Mukhlisoh, M. (2018). Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Madrasah Tsanawiyah
Sunan Kalijaga Siwuluh. Jurnal Kependidikan, 6(2), 233–248.
https://doi.org/10.24090/jk.v6i2.1941
Multazam, A. (2017). Manajemen Sarana Prasarana di MTs Madarijul Huda Kembang
Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati Tahun 2015/2016.
Mulyasa. (2015). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2004). Manajemen berbasis sekolah: konsep, strategi dan implementasi.
Pananrangi, Prof. Dr. H. A. R. (2017). Manajemen Pendidikan.
Rismayani, Ayu Lestari, E., & Nindra Utami Br Tarigan, N. (2021). Problematika Sarana dan
Prasarana Pendidikan (Vol. 2, Issue 2). https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
Robbins, P., & Alvy, H. B. (2004). The new principal’s fieldbook: Strategies for success. ASCD.
23
Siahaan, A., Hidayat, R., & Rustam. (2020). Manajemen Lembaga Pendidikan Islam: Menuju
Lembaga Pendidikan Unggul, Kompetitif dan Bermutu. 1–320.
Suarga. (2019). Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan. JURNAL
IDAARAH, VOL. III,.
Wijaya, C., Hidayat, R., & Rafida, T. (2019). Manajemen Sumberdaya Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021. Tentang Standar Nasional
Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007. Tentang
Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen
24