Disusun Oleh :
1. Maida Rama Yanti ( 1910013221015)
2. Sabbrina Adelia ( 1910013221016)
3. Fauziyyah Roosyidah ( 1910013221017)
Dosen Pengampu :
Dra. Lisa Deswati M.Si
Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta
2021
Morfologi Mikroba
MORFOLOGI MIKROBA
Morfologi bakteri
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa
dilihat oleh mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-
macam yaitu, bulat, batang dan spiral.
Bakteri berbentuk bulat dikenal sebagai basil. Kata basil berasal dari
bacillus yang berarti batang. Bentuk basil dapat pula dibedakan atas:
Basil tunggal yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal,
misalnya Salmonella typhi, penyebab penyakit tipus.
Diplobasil yaitu bakteri berbentuk batang yag bergandengan dua-dua.
Streptobasil yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan
memanjang membentuk rantai misalnya Bacillus anthracis penyebab
penyakit antraks.
Bakteri berbentuk bola dikenal sebagai coccus, bakteri ini juga dapat
dibedakan atas:
Anatomi bakteri
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel
terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat
membrane dalam (endomembran) dan organel bermembran seperti
kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar
hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel,
mesosom, lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom,
dan endospora.
a. Flagela
Flagela terdapat salah satu ujung, pada kedua ujung atau pada
perukaan sel. Fungsinya untuk bergerak. Berdasar letak dan
jumlahnya, tipe flagella dapat dibedakan menjadi montrik, amfitrik,
lofotrik, dan peritrik.
b. Dinding sel
c. Membran sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein, seperti halnya
membran sel organisme yang lain. Membrane sel bersifat
semipermiable dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar
atau ke dalam sel.
Gambar 18
d. Mesosom
Lembar fotosintetik
e. Sitoplasma
DNA
Plasmid
i. Ribosom
j. Endospora
Reproduksi bakteri
2. Fungi (jamur)
Khamir.
Khamir Murni
Khamir Liar
Khamir Atas
Khamir Dasar
Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian
miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium
merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap
hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang
biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa terdapat
sitoplasma bersama.
Jamur tidak memiliki klorofil, sel pada jamur ada yang uniseluler,ada
pula yang mutiseluler. Dinding sel pada jamur terdiri dari kitin. Jamur
multiseluler terbentuk dari rangkaian sel membentuk benang seperti
kapas, yang disebu
benang hifa. Hifa memiliki sekat-sekat yang melintang, tiap- tiap
sekat memiliki satu sel, dengan satu atau beberapa inti sel. Namun
adapula hifa yang tidak memiliki sekat melintang, yang mengandung
banyak inti dan disebut senositik. Ada tidaknya sekat pada hifa ini
dijadikan dasar dalam penggolongan jamur. Hifa ada yang berfungsi
sebagai pembentuk alat reproduksi. Misalnya, hifa yang tumbuh
menjulang ke atas menjadi sporangiofor yang artinya pembawa
sporangium. sporangium artinya kotak spora. Didalam sporangium
terisi spora. Ada pula hifa yang tumbuh menjadi konidiofor yang
artinya pembawa konidia, yang dapat menghasilkan konidium.
Endospora adalah spora yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap
tinggal didalam sel tersebut, hingga kondisi memungkinkan untuk
tumbuh.
Morfologi virus
Anatomi virus
a. Kepala
b. Kapsid
c. Isi tubuh
Isi tubuh yang disebut viorin adalah bahan genetik yakni asam nukleat
(DNA atau RNA), contohnya sebagai berikut:
Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus
antara lain, virus radang mulut.
Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida,
contohnya paramixovirus.
Virus yag isi tubuhnya tediri atas RNA, protein, dan banyak lipida,
contohnya virus cacar.
d. Ekor
Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik an
secara lisogeni. Pada infeksi secara litik, virus akan menghancurkan
sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada
infeksi secara lisogenik,virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi
virus berintregasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri
membelah atau berkembang biak virus pun ikut membelah.
Contoh:
a. Bentuk unisel (satu sel): Chroococcus, Gloeocapsa
b. Bentuk koloni: Polycystis
c. Bentuk filamen: Oscilatoria, Nostoc, Anabaena, Rivularia.
b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan
yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama
pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang panjang, bila salah
satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen menjadi dua
bagian atau lebih. Masing-masing bagian disebut Hormogonium.
c. Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk
spora yang sebenarnya merupakan sel vegetatif. Spora membesar
dan tebal karena penimbunan zat makanan. Contoh: Chamaesiphon
comfervicolus.
Nostoc
Spirullina
Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga
dijadikan sumber makanan.
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil.
Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air
tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai
plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah.
Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak
jumlahnya diantara gangganga lain.Cara reproduksi dengan
fragmentasi dan konjugasi.
Adapun contoh-contohnya yaitu:
a. Chlorella
Bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau
lonceng, hidup di air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif
dengan pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel anakan.
Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak
untuk memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni
protein, lemak dan karbohidrat.
b. Ulva
Terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang
disebut selada air dan dapat dimakan.
c.Spiroggyra
Berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah
atau perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan
fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang
bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung
membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai
gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan
terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini
berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh
menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi
individu baru.
d. Chlamidomonas
Berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan
satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi
sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi dilakukan
membelah diri dan konyugasi.
e. Euglena
Juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain
mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat.
f. Hydrodictyon
Ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni
menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet
yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
g. Oedogonium
Biasanya melekat pada tanaman air, rumah siput dan lain-lain.
h. Chara
Bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air
tawar. Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil.
b. Merugikan :
1) Ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur,
sehingga air akan berubah warna dan berbau.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisio : Phaeophyta
Genus : Brown Algae
Klas : Phaeophyceae
Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu kelas
dari dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya.
Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang
menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat
dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta karoten.
Sebagian besar Phaeophyceae terdapat dilaut, hanya ada tiga
jenis saja yang hidup di air tawar dan jenis-jenis ini merupakan jenis
yang langka. Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang beriklim
dingin. Alga ini banyak mendominasi bagian lateral daerah artik dan
antartik. Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang hidup
didaerah tropic dan subtropik. Sebagian besar dari phaeophyceae
hidup melekat pada subtract karang dan lainnya. Beberapa
diantaranya hidup sebagai epifit.
Ganggang coklat ini masuk dalam satu kelompok yang sangat
besar, Heterokontopyta,suatu eukaryotic kelompok organisma yang
di bedakan secara mencolok, ganggang ini lebih banyak di temukan
irtidal, terutama pada daerah belahan utara.Anggota phaeophyta di
temukan sekitar 500 genus dengan 5600 spesies. Pada daerah tropis,
beberapa spesies ini dapat membentuk biomasa penting.
Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin
(coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti
benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan
meter.Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan
generatif dengan isogami dan oogami.
Contoh-contoh ganggang cokelat :
- Laminaria
- Fucus
- Turbinaria
- Sargasum
b. Habitat:
Ganggang coklat umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak
dingin dan sedang.
c. Cara hidup
Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai
daum. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang
menyerupai batang.
e. Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella
dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami
dan isogami.
Contoh ganggang coklat;
- Focus serratus
- Makro cystis pyrefera
- Sargassum vulgare
- Turbinsaris decurrens
2) Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3) Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen
yang paling utama.
Ochromonas
Navicula sp
Ganggang ini dikenal sebagai diatomae atau ganggang kersik
karena dinding sel tubuhnya mengandung zat kersik. Kersik
merupakan komponen penting dalam plankton. Navicula sp
hidup di air tawar dan di laut.
Tubuh Navicula sp terdiri atas dua bagian yaitu kotak
(hipoteka) dan tutup (epiteka). Di antara kotak dan tutup terdapat
celah yang disebut rafe.
Perkembangbiakan Navicula sp:
Perkembangbiakan vegetatif Navicula dengan membelah diri.
Setiap inti diatomae membelah menjadi dua, diikuti pembagian
sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjutnya, dinding sel Navicula
memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan, baik kotak
maupun tutup akan berfungsi menjadi tutup, dan masing-masing
akan membentuk kotak baru.
Dengan demikian setiap sel anakan yang berasal dari kotak
akan mempunyai ukuran lebih kecil daripada sel asalnya. Peristiwa ini
berlangsung berulang kali. Perkembangbiakan generatif Navicula
berlangsung dengan konjugasi. Bila ukuran tubuh Navicula tidak
memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi, inti selnya akan
mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet itu kemudian
akan meninggalkan sel dan setelah terjadi pembuahan di dalam air
akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sel
Navicula baru dan membentuk tutup dan kotak baru.
Bila Navicula mati, dinding selnya akan mengendap
membentuk tanah diatom yang kaya zat kersik. Tanah ini merupakan
bahan dinamit, isolator, dan bahan gosok penghalus.
Ganggang keemasan berbentuk filamen Vaucheria, Tubuhnya berupa
benang bercabang-cabang dan tidak bersekat, memiliki inti sel
banyak, dan menyebar. Vaucheria tumbuh melekat pada substrat
dengan menggunakan alat yang berbentuk akar. Habitatnya di air
tawar maupuan di air payau.
Perkembangbiakan Vaucheria:
Perkembangbiakan vegetatif Vaucheria berlangsung dengan
pembentukan zoospora yang berkumpul dalam sporangium pada
ujung filamen. Selanjutnya, inti di dalam sporangium membelah
secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora tersebut berinti
banyak dan mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh
permukaannya. Setelah sporangium masak, zoospora akan keluar dan
tumbuh menjadi Vaucheria baru.
5. Protozoa
Pengertian Protozoa
Pengertian protozoa adalah kelompok lain dari hewan protista
eukariota yang kebanyakan protozoa ini hanya dapat dilihat melalui
mikroskop.
Protozoa juga berbeda dengan kelas algae karena tidak
mengandung klorofil. Selain itu, Protozoa ini juga berbeda dengan
jamur karena hanya dapat bergerak aktif dan tidak memiliki sel, serta
akan dibedakan dari jamur lendir karena tidak memiliki kemampuan
untuk membentuk badan buah.
Ciri-ciri Protozoa
Beberapa ciri – ciri Protozoa, yaitu sebagai berikut:
Reproduksi Protozoa
Reproduksi Seksual
Proses reproduksi secara seksual ialah dengan cara
penyatuan dua gamet yang berbeda yang berakibat
menghasilkan sebuah zigot.
Namun perlu diingat bahwa tidak semua Protozoa yang
melakukan reproduksi dengan cara ini salah satunya Amoeba
sp.
Reproduksi Aseksual
Proses reproduksi secara aseksual secara umum dilakukan
dengan pembelahan biner. Pembelahan ini yaini berasal dari
satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel dan
begitu juga seterusnya.
Rhizopoda
Pergerakan protozoa bisa dengan menggunakan kaki semu atau yang
disebut dengan pseudopodia yang merupakan penjuluran dari
protoplasma sel.
Flagellata (Mastigophora)
Amoeba jenis ini bergerak menggunakan bulu cambuk atau flagel
yang dipakai juga sebagai alat bantu untuk menangkap makanan dan
alat indera. Jenis ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
Fitoflagellata, memiliki ciri berkloroplas, dapat melakukan
proses fotosintesis. misalkan : Euglena viridis, Noctiluca
milliaris, dan juga Volvox globator.
Zooflagellata, memiliki ciri tidak berkloroplas. misalkan :
Trypanosoma gambiens, dan Leishmania.
Ciliata (Ciliophora)
Kelompok Ciliata dicirikan dengan adanya bulu getar atau silia yang
muncul pada pase tertentu dalam siklus hidupnya yang digunakan
untuk bergerak dan mencari makanan.
Ukuran silia diketahui lebih pendek dibandingkan dengan flagel.
Kemudian kelompok ini memiliki dua inti sel yaitu makronukleus yang
berfungsi untuk mensintesis RNA dan juga berperang dalam proses
reproduksi aseksual. Yang kedua adalah mikronukleus yang
diperlukan pada proses konjugasi saat reproduksi seksual.
Apicomplexe (Sporozoa)
Kelompok ini tidak memiliki alat gerak khusus, namun memiliki
beberapa ciri diantaranya menghasilkan spora yang digunakan untuk
perkembangbiakan.
Kemudian mempunyai organel-organel yang sangat kompleks pada
salah satu ujung (yang biasanya disebut apex) selnya yang berfungsi
untuk menembus sel dan jaringan inang. Kolompok ini hidupnya
sebagai parasit pada hewan dan juga manusia.
beberapa contoh kelompok ini adalah sebagai berikut :
Plasmodium falciparum
Plasmodium malariae
Gregarina
Plasmodium vivax
Makanan Protozoa
Protozoa merupakan salah satu mahkluk yang menghuni tempat
tempat basah dan berair yang memiliki kandungan zat organik yang
tinggi, tempat tersebut mencangkup, sawah, parit, selokan, sungai,
laut, waduk ataupun ia hidup menjadi parasit di organisme yang lain.
Pada daerah yang kurang mendukung biasanya protozoa
membungkus dirinya sebagai kista yang memiliki susunan dengan
bahan kalsium karbonat (CaCO3).